Anda di halaman 1dari 36

BAB VIII

INFILTRASI DAN
AIR TANAH
AIR TANAH

Analisis terkait pekerjaan teknik sipil antara lain adalah :


Kapasitas air tanah (debit) untuk air minum, industri dll.
Pengendalian M.A.T (Muka Air Tanah) :
akibat ekploitasi pemanfaatannya (untuk air minum, pertanian dll).
drainase
genangan banjir
suplai air untuk pertanian
reklamasi tanah
dewatering
dll.
Beberapa Definisi Parameter Air Tanah
Wadah air tanah dapat dibedakan atas :
Akifer (Aquifer) : formasi/material geologis, yang dapat
mengandung serta melepaskan air dalam jumlah yang
cukup.
Akitar (Aquiclude) : formasi geologi yang dapat
menampung air, tetapi tidak dapat melepaskan dalam
jumlah yang cukup
Akifuk (Aquifuge) : formasi geologi yang tidak dapat
menampung maupun melepaskan air dalam jumlah yang
cukup.
Kita bahas mengenai akifer
Proses terjadinya air tanah dalam siklus Hidrologi
Xerophytes

Air pada tanah


bagian atas
Zona Vadose Air Influent stream Air tanah di
(kapiler) gravitasi tempat yang
Air Vadose
Zone aerosi atau vadose Sumur tinggi
p < p atmosfer
antara Mata air

Air kapiler Bidang batas air jenuh


Lapis lempung
ph = p atm Bidang batas air jenuh
Zone phreatic Air freatik
(water table)
Zone air jenuh (air tanah) p > p atmosfer
(saturation) Effluent stream

Air dalam pori-pori Unconfined


yang tak berhubungan

Air artesis
Confined

Skema penampang melintang pembagian zonasi air tanah


Skema Akifer
Infiltrasi
Terbagi atas : Akifer MA Piezometrik
tertekan dan tidak
tertekan Free-flowing well
MAB

MAB as
eb
if er b
Mata air atau Ak
bocoran ek an
tert
Akitar e r MAB = Muka
Akif
Air Bebas
Akifer setengah tertekan/terkurung (semi confined Aquifer) :
-akifer yang sepenuhnya jenuh air
-bagian atas dibatasi oleh lapisan setengah kedap air
-bagian bawah berupa lapisan kedap air
-terjadi aliran arah vertikal akibat resapan air dari lapisan atas
-terjadi aliran arah horisontal pada lap bawah menuju potensi enerji lebih rendah
karena k<k

Muka tanah
Muka piezometrik

k' Akitar
/ ,< k
k' =0
k Akifer

Lapisan kedap air

Akifer setengah tertekan/terkurung (semi confined Aquifer)


Akifer setengah tak tertekan (semi unconfined Aquifer)
lapisan penutup atas mempunyai nilai k sedemikian besar tapi < kelulusan akifer k
aliran mendatar dalam lapisan itu tidak dapat diabaikan.

M. T.
Muka Piezometrik
k' Akitar

k k' < k

Lapisan kedap air


Akifer setengah tak tertekan (semi unconfined Aquifer)
-Static water level :
permukaan air statik selama tak ada pengambilan air akifer (pompa/gravitasi).
-Dynamic Water Level :
permukaan air dinamik akibat pengambilan air (pompa ataupun gravitasi
-Draw down :
penurunan permukaan air didalam sumur akibat pengambilan air tanah
-Residual Drawdown :
Penurunan muka air setelah pemompaan dihentikan dimana muka air naik
kembali mendekati muka air statik semula (periode pemulihan/Recovery
Period).
-Cone of Depression :
Ruang berbentuk kerucut yang terbentuk oleh lengkung penurunan (Drawdown
Curve) disekeliling sumur, akibat pemompaan sumur tersebut.
-Radius of Influence :
Radius pengaruh sumur yang dipompa sampai tepi dasar kerucut penyusutan .
-Steady Flow :
Aliran langgeng yang terjadi saat terwujud keseimbangan antara debit air yang
dipompa dengan recharge (pengisian kembali) akifer.
-Non Steady Flow :
Aliran tak langgeng yang terjadi dari saat pemompaan air sumur sampai
terjadinya keadaan langgeng serta pada saat Recovery Period.
-Permeabilitas k (m2) :
tingkat kemudahan batuan dalam meluluskan cairan.
-Hydraulic Conductivity K (m/det) :
kecepatan aliran rembesan air melewati penampang melintang akifer.

Tabel Daftar Harga Koef.. Permeabilitas

Tipe Tanah Koef. Permeabilitas


(cm/det) (m/hari)
2
kerikil (Clean Gravel) 1.0 dan lebih 10 - lebih
Pasir kasar (Coarse/Clean Sand) 1.0 - 0.001 102 - 101
Pasir cmpuran (sand-mixture) 0.001 - 0.005 101 - 100
Pasir halus (Fine sand) 0.05 - 0.001 100 - 10-1
Pasir halus (Silty sand) 0.002 - 0.0001 100 - 10-2
Pasir halus (Silt) 0.0005 - 0.00001 10-4 - 10-6
Tanah lempung (Clay) 0.000001 dan kurang 10-4 - kurang
-Transmissivity T = K D :
laju perpindahan air melalui sebuah akifer setebal D persatuan gradien
hidraulis dan persatuan lebar
-Storage Coef S :
volume air yang dapat dihasilkan/ditampung akifer persatuan luas &
persatuan tinggi tekan (muka air tanah). Dapat ditentukan dengan Pumping
Test
Confined Aquifers 0.00005<S<0.005 atau S=3.10-6 b (b=tebal akifer).
Unconfined Aquifers : bergantung pada kondisi akifer (site specific)
- Specific Yield Sy = Wy/V:
Rasio volume air (Wy) tanah setelah saturasi yang dapat dikeluarkan secara
gravitasi terhadap volume tanah tersebut (V).
-Specific retension Sr= Wr/V :
Rasio volume air (Wr)yang tertahan dalam tanah (oleh gaya kapiler dibawah
pengaruh gravitasi) setelah saturasi terhadap volume tanah tersebut (V).
Dengan demikian, bila tanah dapat di keringkan sampai porositasnya P, akan
didapat P= Sy + Sr.
-Recharge :
Pengisian kembali volume air tanah baik secara alamiah maupun rekayasa.
Recharge dapat menaikan kembali soil moisture ataupun ketinggian air anah.
Unit cross-sectional area
Unit decline of piezometric
piezometric surface surface

Unit cross-sectional area


Confining Stratum Unit decline of
water table water table

Aquifer Aquifer

a Impermeable b Impermeable

Skema penentuan Storage Coefficient untuk Confined (a) dan Unconfined (b)
LAP tidak jenuh
M.T
sumur M.A.T musim hujan
recharge M.A.T kemarau
sungai
JENUH AIR rawa
outflow outflow

Diagram dari sistem air tanah bebas


KELENGASAN DALAM ZONE VADOSE

Kelengasan terjadi karena kapilaritas tanah dan juga daya hisap tumbuhan.
Bergantung pada karakter/jenis/struktur tanah
Zona ini berada diatas permukaan air tanah bebas.

Macropore
Padat (solid) Soil Air/rongga udara

Partikel
Organik Air tanah (cair)

Struktur Tanah
Gerakan Air dalam Tanah
Gerakan air terjadi pada saat massa air yang ada menimbulkan gaya yang lebih
besar dari gaya rekat (gaya adhesi dan gaya kohesi) partikel tanah dan air.
Ada 3 jenis gerakan air dalam tanah :
1. Air higroskopis : yang melekat pada permukaan partikel tanah akibat gaya adhesi.
2. Air kapiler : Air melekat akibat kapilaritas/tegangan permukaaan.
3. Air Gravitasi : Air yang bergerak bebas akibat gaya gravitasi

Batas padat dan cair


(solid & liquid)

Air kapiler akibat gaya


tegangan permukaan
Partikel tanah (surface tension force)
solid

Air higroskopis
(gaya adhesi)
Batas gravitasi bergerak
akibat gaya gravitasi

Gerakan Air Tanah


PERGERAKAN AIR AKIBAT LENGAS TANAH

Infiltrasi (infiltration) ialah gerakan air akibat resapan air dari permukaan tanah
masuk kedalam tanah
Perkolasi (percolation) : gerakan yang lewat tanah.

Pergerakan lengas dalam tanah diatur oleh potensial lengas mengikuti


persamaan berikut

dimana
q = Debit aliran per satuan luas (panj/sat waktu)
x = jarak tempuh aliran (panj)
k = konduktivitas (panj/sat waktu)
= potensial = h1-h2 (panj)
KELENGASAN DALAM ZONE FREATIK
Semua rongga pori dipenuhi dengan air atau disebut jenuh sehingga pergerakan air lebih
mudah terjadi

Pergerakan Air Tanah


Pergerakan terjadi mulai dari Recharge area (masuknya air dalam tanah), bergerak menuju
Discharge area (keluarnya air tanah dalam bentuk mata air, rembesan atau limpasan pada
sumur).
Arah dan kecepatan pergerakan air tanah dipengaruhi kondisi hidraulik wadah alirannya
(kemiringan, porositas, geometri dll).
Pergerakan air tanah dapat didekati dengan Hukum Darcy sbb.:
V= Ki = K / L
h1-h2
dimana : P1/y X=L
V = Kecepatan aliran air dalam akifer (panj/sat waktu)
P2/y
K = Koef. permeabilitas/Hyd. Conductivity (panj/sat.waktu)
V
i = Gradien hidraulik searah aliran
= Tinggi tekan piezometrik (potential head) = h1-h2
L = Jarak tempuh Z1 Poros media Z2
Asumsi : Aquifer isotropik, non kapiler dan aliran langgeng
Datum
Debit aliran air tanah diperoleh sbb.:
Q = V.A = K.i.A
dimana :
Q = Debit air melalui akifer berpenampang A (m3 /det)
A = Luas penampang melintang akifer yg dialiri (m2) = B x D.
Sering kali debit aliran dinyatakan dalam debit persatuan lebar sbb.:
q = Q/B =K D.i

k = ....
m/hari
h
1

h
(1) 2 D

l
Z1 (2)
Z2
Z
Bidang datum
Pot. Memanjang B

Pot. Melintang

Ilustrasi parameter Darcy pada penampang akifer


Contoh Aplikasi Darcy pada Aliran Vertikal (lihat gambar bawah)

Kecepatan aliran air tanah dari A ke B adalah sbb.:


V= Ki = K / = 0.2 x(hB+5-30)/5
Jika hB= 26.8 diperoleh
V = 0.2(26.8+5-30)/5= 0.07 m/day

Ground surface

A Water table
2m Piezometric surface

hB Unconfined
25 m
aquifer
K = 10 m/day

5m Aquitard
K = 0.2 m/day

C Leaky
aquifer
Penentuan Permeabilitas
Permebilitas dapat diperoleh dengan 2 cara sbb.:
1) Uji Laboratorium dengan alat permeameter
2) Secara Uji Lapangan : mengukur debit pada akifer yang diketahui dimensi/geometrinya

Permeameter tanpa
pelepasan
A A

A = daerah reservoir
h h = tinggi pada t
h = tinggi pada t
a = luas tabung
a

L/2

AL
k= ln (h /h)
2at

Permeameter Sederhana Beraliran ke Atas


Continuous
Constant supply
water level

Overflow
h1

h2
2r t
Horizontal area
of sample, A

L Sample Porous plate Sample


L
2rc

Volume V in time t
a b

Permeameters untuk pengukuran Hydraulic Conductivity


pada head tetap (a) dan head berubah (b)
Add Sample
tracer for tracer

Ground surface Hole B

Hole A

h
Water table

Penentuan Hydraulic Conductivity dari akifer unconfined di lapangan dengan metoda Tracer Test

Tracer dimasukan dalam sumur A kemudian pada sumur B diambil contoh air untuk
menelusuri waktu perjalanan tracer dari sumur A ke B, sehingga diperoleh :

K h L
Va
L t
Sehingga akan didapat
L2
K
ht
Dimana adalah prositas tanah
Mata Air
Terjadi saat akifer berpotongan dengan permukaan tanah.
Debit mata air relatif konstan bila terdapat keseimbangan inflow-outflow dari akifer.

Mata air

Bidang batas air jenuh

Mata air atau cekungan


Penutup tak kedap
Bidang batas
air jenuh

Mata air
Lapis kedap

Mata air di tempat tinggi

Mata air

Mata air

Lapis kedap

Mata air hasil saluran yang terpecah


Mata air antiklinal

Jenis-jenis Mata Air


DEBIT ALIRAN TANAH
Asumsi & Metoda
Analisis aliran pada suatu akifer : Radial, 2 dimensi dan satu dimensi
Real flow : air mengalir dari sekeliling titik kontrol (sumur dll)
Metoda Dupuit (1863)dimodifikasi oleh Thiem(1906).
Analisa aliran dibahas dalam 2 keadaan :
a) akifer bebas /Unconfined Aquifer Real flow : air mengalir dari sekeliling titik kontrol (sumur dll)
b) akifer tertekan/confined aquifer.
r2
r1
Q R
r M.T. M.A.B.
Contoh Aliran Radial Pada Akifer Bebas Air mengalir dari
s2 s1 P (x,y) semula
sekeliling sumur masuk ke dalam sumur tsb
2 s
1

H
h2 h1 y
h
R = jari-jari sumur
H = tinggi M.A. bebas semula dari lapisan kedap air
lap. kedap air
Sumur pengamat x S = penurunan M.A.
P H = tinggi air dalam sumur dari lapisan kedap air
h1,h2= tinggi air dalam sumur di 1 & 2 dari lapisan kedap air
y s1,s2= penurunan M.A dititik 1 dan 2
R = jari-jari pengaruh

Potongan radial

Skema Aliran Radial pada Akifer Bebas


Dengan mengambil titik tengah sumur 0 sebagai titik pusat koordinat maka titik P
pada lengkung penurunan M.A mempunyai koordinat (X,Y). Besarnya debit dapat diperoleh
dengan aplikasi Hukum Darcy sbb.:

Q = k. Ax.ix
dengan :
k = koef. permeabilitas
Ax = luas bidang potong radial yg dilalui aliran pd bag. akifer jenuh dititik P
= keliling silender x tinggi silinder
= (2x) . (y)
= 2 xy
ix = kemiringan hidraulik pada titik P = dy/dx
Q = debit aliran radial ang melalui Ax
sehingga :
Q = k(2 xy)dy/dx
Q(dx/x) = 2 kydy

Untuk mendapatkan Q sumur = Q total dari aliran radial. Maka persamaan diatas diintegralkan
dalam arah X : antara batas (R r), dan dalam arah Y : antara batas (H h) sehingga
didapat persamaan-persamaan sbb.:
Metoda Dupuit dapat diterapkan pada aliran akifer bebas dengan asumsi sbb.:
1. Kecepatan aliran sebanding dengan tangen kemiringan hidraulik (pengganti
sinus)

2. Arah aliran adalah horizontal dan seragam pada tap titik potongan vertikal yang sama
3. Akifer dianggap homogen isotropis dan dapat meluas sampai tak berhingga
4. Sumur menembus dan menerima air dari seluruh ketebalan akifer jenuh
5. Koef. transmissibilitas/keterusan dianggap konstan dalam ruang & waktu
6. Pengaruh sistem air tanah setelah pemompaan terhadap kondisi akifer adalah konstan
terhadap fungsi waktu & ruang
7. Aliran air tanah adalah aliran laminer, sehingga rumus Darcy dapat dipakai.

Apabila drawdown muka air (S) dianggap cukup kecil dibandingkan dengan ketebalan jenuh
maka h1 h2 y maka persamaan T(transmissibilitas) dapat ditulis

Persamaan tersebut dapat digunakan untuk menghitung T(transmissibilitas) atau k (koefisien


kelulusan) permeabilitas apabila Q dan S diketahui.
Aliran Unidimensional
Pada Akifer Confined Berketebalan Seragam
Ground surface
Persamaan umum aliran potensial
Piezometric
bertekanan setinggi h dapat
surface dituliskan dalam laplacian sbb>:

2h
0
h

x 2
Impermeable

v Integrasi persamaan umum


Confined aquifer tsb menghasilkan pers sbb>:

h = C1x + C2

Untuk h=0 saat x=0 dan aplikasikan hukum Darcy, akan diperoleh solusi sbb>:
vx
h
K
Dimana C1 dan C2 adalah konstanta integral. K adalah Hydraulik Conductivity.
Persamaan tsb menunjukan penurunan muka air secara linear terhadap x (jarak dari
titik kontrol)
Pada Akuifer Unconfined Tanpa Recharge (Unidirectional Flow)
Ground surface
Debit persatuan lebar q pada tiap
Actual water table penampang vertical air setinggi h
Computed dari lapisan Impermeable :
water table
Seepage face dh
Assumed q Kh
velacity
distribution
dx
h0
h Integrasi persamaan tsb di atas didapat :
Actual h1
Uncofined velacity
aquifer distribution
K 2
qx h C
2
x = 0 x
Impermeable
Aplikasi persamaan tersebut pada X=0 & h=h0 didapat persamaan Dupuit yang mengindikasikan
kurva muka air tanah tsb berkurva parabolik sbb.:

q
K
2x

h0 h 2
2

Persamaan kurva penurunan muka air (zona kapiler diabaikan) tanah pada jarak x dan tinggi h yang
mengalir diantara dua bidang air vertikal dengan tinggi yang tetap yaitu h0 dan h1, dapat dituliskan sbb.:

dh q

dx Kh0
Persamaan ini menunjukan kurva air yang selalu lebih rendah dari kenyataannya (tidak parabolik)
dan hanya berlaku pada daerah yang datar
Pada Akuifer Unconfined Dengan Recharge W (Unidirectional Flow)

Recharge rateW Menurut Dupuit, debit base flow persatuan tebal


Ground surface
penampang basah air tanah pada saluran
Water table
paralel yg menembus akifer tsb adalah:
dh
q
x
h q q Kh
dx
Unconfined a ha
aquifer
Menurut kontinyuitas berlaku :
Impermeable

Stream chanel
q=Wx

Kombinasikan ke dua persamaan tsb akan menghasilkan sbb. :

h 2 ha
2 W 2
K

a x2
Besarnya Debit Base Flow Qb untuk tiap saluran dari bidang air tanah di kiri & kanan
adalah 2 q, sehingga diperoleh sbb. :

Qb = 2 a W

Dimana x = jarak dari tengah akifer ketitik yg ditinjau


ha= tinggi muka air di saluran
a = Jarak dari tengah akifer ke tengah saluran
Aliran langgeng radial pada sebuah sumur : akifer confined
(two dimensional flow)
Muka air tanah disekeliling sumur biasanya datar
Q
Ground sueface
sehingga metoda Dupuit berlaku penuh, dalam hal
Original
Piezometric surface
ini besarnya debit pada sebuah titik berjarak r dari
Drawdown
r pusat sumur berpiezometer hw (tekanan air dari
curve Slope = dh
dr
h0 akifer confined) akibat air tanah sbb.:
h
2 rw
Impermeable hw
a. Bila batas tepi akuifer berupa 2 bidang air vertikal :
Confined
aquifer

dh
Impermeable r0
Q Av - 2rbK
dr
Integrasi persamaan tersebut dengan batas h=hw untuk r=rw dan h=h0 untuk r=r0 akan diperoleh :

Q r
ho hw 1n 0
2Kb rw

atau
ho hw
Q 2Kb
1n ro / rw

Catatan: dalam persamaan tsb tanda negatif diabaikan


Q Ground surface
Original piezometric surface

b. Bila batas tepi akuifer terletak pada jarak


r
s1 s2
tak hingga, dalam hal ini sebagai batas yang
Drawdown
curve
Obsevation
jelas adalah permukaan air tanah berpiezometer
wells
h0
h
h1 h2 tetap pada jarak r maka debit adalah sbb. :
r1
hw
r2
2 rw Impermeable

h hw
Q 2Kb
1n r / rw
Confined
b
aquifer

Besarnya transmissivity adalah sbb.:

Q r
T Kb 1n 2
2 h 2 h1 r1

Pada kenyataannya, untuk keperluan praktis, yang diukur bukan s tapi h,


sehingga seringkali persamaan di atas ditulis sbb.:

Q r
T 1n 2
2 s1 s 2 r1
Aliran langgeng radial pada sebuah sumur : akifer unconfined (two dimensional flow)
Q Ground surface
Debit pada sumur dapat dituiliskan sbb.: Original water table

dh
Q - 2rKh s1 s2

dr r
Drawdown
Integrasi persamaan tersebut dengan syarat batas curve

h=hW saat r=rw dan h=h0 pada saat r=r0 akan


didapat pers sbb.:
h0 h h

h hw
2 2 h 1 2

Q K o
1n ro / rw
r1
hw Unconfined
r2 aquifer

2rw
Untuk daerah antara r1 dan r2 menadi sbb.:
Impermeable

h2 h1
2 2

Q K
1n r2 / r1 Ganti parameter h1 dengan (h0-s1) dan h2
dengan (h0-s2) akan diperoleh pers T sbb.:
Dari pers tsb diperoleh besarnya K dan T sbb.:
Q r2
T Kh0 1n
s
2
s
2
r1
Q r2 2 s1 1 s2 2
K


1n 2h0 2h0
h 2 2 h1 2 r1
Sebagai akibat pengaruh aliran vertikal, pers
h1 h2 tsb di atas kurang akurat dalam memprediksi
TK kurva drawdown tapi cukup baik untuk
menghitung K.
2
Aliran langgeng radial pada sebuah sumur : akifer unconfined dengan recherge
seragam w (two dimensional flow)

Aliran menuju sumur mempunyai debit semakin besar dengan Recharge rate W

pertambahan sebesar dQ akibat w sampai mencapai harga Qw


maksimum sebesar Qw di sumur sbb.:
Original water table

dQ = -2 r dr W
r0

Integrasi pers tsb Drawdown h


curve
Q + dQ h0
Q = - r2 W +C Q

r dr Unconfined
Masukan r0 dan QQw pada pers tsb aquifer

Q = - r2 W + Qw Impermeable

Masukan pers tsb dalam pers debit untuk akifer unconfined


tanpa recharge, akan diperoleh pers sbb.: Pada r=r0 besarnya Q=0 sehingga didapat pers debit sbb.:

Qw r0 W
dh 2
2rKh r 2W Qw
dr
Interasi pers tsb diatas untuk h=h0 pada r=r0 akan diperoleh Pers tsb menunjukan bahwa debit pompa Q
pers kurva drawdown sbb.: sama denganrecharge W apabila
drawdown konstan
h0 h
2 W 2
2K
2
r ro
2

Qw ro
1n
K r

Aliran langgeng radial menuju sebuah sumur melalui sebuah akifer unconfined
dengan piezometer miring sampai menembus akifer confined (two dimensional flow)
Konduktivitas hidraulik dapat dihitung dengan
pers sebelumnya sbb.:
Q Ground surface

2Q
K Original piezometric surface

r h u hd iu id Slope = i

Drawdown curve

Bidang batas air tanah yang mengalir ke sumur


pada bidang sumbu X, Y dapat dinyatakan sbb>: Impermeable

2Kbi
Confined aquifer b
y
tan y
x Q Impermeable

Batas air tanah tegak lurus arah aliran YL yang


mempunyai kontribusi pada sumur dapat
dinyatakan sbb>:
Q
yL
2 Kbi
Batas air tanah searah aliran XL yang mempunyai kontribusi
pada sumur dapat dinyatakan sbb>: YL

Q
xL XL
2Kbi
Ground Water Recharge
Recharge air tanah dapat secara alami maupun buatan
Ground suface
Ground suface Pumpling well
Water table Water table

River River

Impermeable Impermeable

Recharge buatan dilakukan untuk :


Melestarikan & menjaga air tanah sebagai sumber alam yang ekonomis
Sinerji pengelolaan reservoir (permukaan dan air tanah)
Konservasi/reservasi lingkungan (intrusi air laut, TMA tanah minimum, settlement dll)
Upaya purifikasi air limbah untuk digunakan kembali
Enerji (geotermal) dll
Metoda recharge buatan yang sering dipakai adalah :
Water spreading : air didistribusikan di permukaan tanah agar terinfiltrasikan menjadi air
tanah. Untuk itu air disuplai melalui irigasi, waduk, pengendalian banjir dll)
Water induced : muka air tanah direkayasa agar lebih rendah dari sumber air permukaan
di sungai/waduk/saluran sehingga terjadi aliran air ke bawah tanah (lihat gambar di atas

Anda mungkin juga menyukai