Anda di halaman 1dari 47

Konservasi Airtanah

Salah Satu Solusi Penanganan


Intrusi Air Laut dan Amblesan Tanah

Jurusan Pengairan
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

28 Agustus 2020
Pemahaman Airtanah dan Air Tanah

Bisri (1991) :

Matrik tanah “normal” terdiri dari butiran tanah, udara dan


air.

Airtanah (groundwater) adalah air yang menempati rongga-


rongga dalam lapisan geologi yang jenuh air, dengan jumlah
yang cukup (identik dengan akuifer). Jenuh air = butiran
tanah dan air.

Air tanah (soil water) adalah air yang menempati rongga-


rongga dalam lapisan geologi yang tidak jenuh air
(unsaturated zone). Identik dengan lengas tanah atau
porositas air. Tidak jenuh air = butiran tanah, udara dan
air. 2
Distribusi Vertikal Air Di Bawah Permukaan Tanah

Air di bawah permukaan tanah mempunyai 2 bagian:

➢ Bagian bawah adalah zona jenuh, yang letaknya di bawah


permukaan, dimana air mengisi ruang pori hingga memenuhi
seluruh rongga, biasanya disebut dengan airtanah
(groundwater).

➢ Bagian atas adalah zona aerasi, yang letaknya di atas daerah


jenuh sampai kepermukaan tanah, dimana rongga-rongganya
berisi air dan udara.
Zona Aerasi

Ketika air masuk ke tanah, maka air akan bergerak turun


karena gravitasi. Beberapa air akan disimpan pada
butiran karena adanya tekanan permukaan.
Zona aerasi ini mulai dari permukaan tanah sampai pada
batas atas daerah jenuh.
Zona aerasi ini meliputi : zone atas (kelembaban tanah),
zone tengah (air vandoze) dan zone bawah (zone kapiler).
Ketebalan zona kapiler tergantung pada sifat dari material
yang mendasari, semakin halus material, maka semakin
besar ketebalan dari zona kapiler ini.
Zona kapiler ini dipakai oleh pengebor sebagai tanda
kedekatan adanya air tanah.
Zona Jenuh

Dalam zona jenuh ini, air mengisi ruang pori


hingga memenuhi seluruh rongga pori, zona ini
yang menyediakan airtanah.
Dalam aquifer terkekang, air tercegah naik karena
adanya lapisan pembatas yang impermeabel. Jika
dibor melalui lapisan pembatas ini tinggi air akan
naik, bahkan bisa muncul sampai ke permukaan
(air artesis).
Soil Water Zone
SOIL WATER

Zone of Aeration/ Intermediate Zone Suspended Water

Zone of unsaturation

Capillary Zone
CAPILLARY WATER

Zone of GROUNDWATER
Saturation

Distribusi vertikal air di bawah permukaan tanah


Aquifer
Akuifer (Aquifer)
Aqua = Air
Free = mengandung
Aquifer dapat diartikan sebagai lapisan pembawa air atau
lapisan yang dapat menyimpan dan melepaskan air dalam
jumlah yang cukup.

Akuitar (Aquitards) :
Lapisan yang mempunyai susunan batuan sedemikian rupa,
yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat mengalirkan-
nya dalam jumlah yang terbatas.
Contoh : pada rembesan yang terletak antara akuifer
dan akuiklud.

7
Akuiklud (Aquiclude) :
Lapisan yang mempunyai susunan batuan sedemikian rupa,
yang dapat menampung air tetapi tidak dapat melepaskan air
dalam jumlah yang cukup berarti (di bawah akuitar). Nilai
konduktivitasnya kecil sekali.
Contoh: lapisan lempung dan lapisan lumpur (silt).

Akuifug (Aquifuge) :
Lapisan yang mempunyai susunan batuan sedemikian rupa,
sehingga tidak dapat menampung maupun melepaskan air
(sama sekali kedap terhadap air).
contoh: granit yang keras, kuarsit, lapisan batuan yang
kompak (rock) atau batuan sedimen yang
tersemen penuh.

8
Macam-Macam Akuifer

Berdasarkan susunan lapisan geologi (litologinya) dan besarnya


koefisien kelulusan air (K), akuifer dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu :

1. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer)


2. Akuifer Tertekan (Confined Aquifer)
3. Akuifer Setengah Tertekan (Semiconfined Aquifer)
4. Akuifer menggantung (Perched Aquifer)
5. Akuifer Berganda (Multiple Aquifer)

9
Akuifer bebas

Akuifer bebas (unconfined aquifer atau water-table aquifer)


merupakan akuifer dengan hanya memiliki satu lapisan pembatas
kedap air yang terletak dibagian bawahnya. Dengan kata lain muka
airtanah merupakan bidang batas sebelah atas dari daerah jenuh air.
Akuifer ini disebut juga sebagai phreatic aquifer. Sedangkan nilai (K)
lapisan tidak kedap air = (K) akuifer bebas.

Akuifer tertekan (terkekang)

Akuifer tertekan (Confined Aquifer) merupakan suatu aquifer jenuh air


yang pada lapisan atas dan bawahnya merupakan lapisan kedap air
sebagai pembatasnya. Pada lapisan pembatasnya dipastikan tidak
terdapat air yang mengalir (no flux). Pada akuifer ini tekanan airnya
lebih besar dari tekanan atmosfer. Oleh karena itu akuifer ini disebut
juga dengan pressure aquifer atau non-leaky aquifer. Sedangkan nilai
(K) lapisan kedap air = 0, (K) akuifer tertekan > (K) lapisan kedap air.
10
Akuifer setengah terkekang (tertekan) atau akuifer bocor

Akuifer setengah terkekang (semiconfined aquifer) ialah suatu


akuifer jenuh air, dengan bagian atas dibatasi oleh lapisan setengah
kedap air (nilai kelulusannya terletak antara akuifer dan akuitar) dan
pada bagian bawah dibatasi oleh lapisan kedap air. Pada lapisan
pembatas dibagian atasnya dimungkinkan masih ada air yang
mengalir ke akuifer tersebut. Akuifer ini disebut juga dengan leaky-
artesian aquifer.

Akuifer menggantung

Akuifer menggantung (Perched Aquifer) merupakan akuifer yang


massa airtanahnya terpisah dari airtanah induk. Dipisahkan oleh
suatu lapisan yang relatif kedap air yang begitu luas dan terletak di
atas daerah jenuh air. Biasanya akuifer ini tertelak di atas suatu
lapisan formasi geologi yang kedap air. Kadang-kadang lapisan
bawahnya tidak murni kedap air, namun berupa akuitar yang juga
bisa memberikan distribusi air pada akuifer di bawahnya.
11
Akuifer berganda

Akuifer berganda (multiple aquifer) adalah suatu akuifer jenuh air


yang struktur lapisannya gabungan dari jenis akuifer-akuifer yang
telah dijelaskan sebelumnya. Di bumi, jenis akuifer ini paling
banyak dijumpai.

12
Akuifer Bebas
(Unconfined Aquifer)

Permeable Sand & Gravel Layer

Impermeable
Layer
Akuifer Tertekan
(Confined Aquifer)

Impermeable
Layer

Aquifer

Impermeable
Layer
Akuifer Setengah Tertekan
(Semi Confined Aquifer)

Semi permeable

Impermeable
Layer
Akuifer Menggantung
(Perched Aquifer)
Akuifer Menggantung

permukaan tanah
• Akuifer yang massa airtanahnya terpisah dari airtanah induk.
• Dipisahkan oleh suatu lapisan yang relatif kedap air yang
muka
begitu luas dan terletak di atas air menggantung
daerah jenuh air.
• Terletak di atas suatu lapisan formasi geologi yang kedap air.
Kadang-kadang lapisan bawahnya tidak murni kedap air
namun berupa akuitar yang juga bisa memberikan distribusi
muka air
air pada akuifer di bawahnya.
akuifer bebas

17
Akuifer Berganda
(Multiple Aquifer)
permukaan tanah

muka air bebas

lapisan setengah kedap air

akuifer setengah terkekang

lapisan kedap air

Akuifer Terkekang

18
(Daur Hidrologi)

SIKLUS AIR DI BUMI SECARA ALAMIAH


Pergerakan Airtanah
SIKLUS AIRTANAH SECARA ALAMIAH
Contoh Permasalahan
1. Data Potensi
⚫ Potensi airtanah di Jawa Timur dari 23 CAT yang ada sesuai
Kepmen ESDM 716.K/40/MEM/2003 sebesar :
→ 15.377 juta m3/th (airtanah dangkal /Akuifer bebas)
→ 985 juta m3/th (airtanah dalam / Akuifer tertekan)

⚫ Dengan banyaknya perubahan kondisi lahan di daerah resapan,


maka potensi tersebut perlu dievaluasi kembali dengan
melakukan penelitian potensi.
Dari 23 CAT tsb, baru 9 CAT yang telah dilakukan penelitian
secara lebih detail oleh Dinas ESDM Prop. Jatim.
PETA CEKUNGAN AIRTANAH DI JAWA TIMUR
(BERDASARKAN KEPMEN ESDM No. 716.K/40/Mem/2003)
58
63
80
64 77

76 79
62

78
60

75

68
61
71
69
65
72
73

70
54
66
67 74

75

Di Jatim tdpt 23 Cekungan AirTanah (CAT): 4 CAT Lintas Propinsi;


14 CAT Lintas Kab/Kota; dan
5 CAT Tunggal.
2. Data Pemakaian

⚫ Data Pemakaian/Pengambilan airtanah sulit dipastikan, karena :


❖ Banyaknya sumur bor yang tidak berizin, baik sumur-sumur
industri, irigasi maupun yg lain;
❖ Yang berizin tidak menggunakan meter air;
❖ Terdapat beberapa Kab/Kota yang menerbitkan izin tanpa
Rekomendasi Teknik dari Propinsi.

Akibatnya :
Keseimbangan antara potensi dan pengambilan airtanah
(neraca airtanah) pada Cekungan Airtanah (CAT) sulit diketahui.
3. Eksploitasi airtanah di daerah hilir (daerah luah) yg semakin
intensif, disebabkan :

⚫ Ketergantungan manusia terhadap air yang semakin besar


sejalan dengan bertambahnya penduduk;
⚫ Penggunaan airtanah lebih disukai dari pada air permukaan
karena :
→ Airtanah terdapat dimana-mana;
→ Kualitas airtanah relatif lebih baik daripada air permukaan;
→ Eksploitasinya lebih mudah dan lebih murah karena tidak
perlu membangun unit pengolahan / treatment plant.
4. Pemahaman yg salah tentang pengertian “renewable resources”.
→ Meskipun airtanah adalah renewable resources, tetapi
pembaharuannya memerlukan proses yg panjang ( dari daerah
resapan sampai daerah luah) dan waktu yg lama, puluhan hingga
ratusan tahun.
5. Penggunaan lahan di daerah resapan yg berubah dg cepat,
disebabkan a.l. :

⚫ Penggundulan hutan;
⚫ Lahan terbuka berubah menjadi lahan tertutup untuk
pembangunan infrastruktur, dll.

6. Kesadaran yg rendah tentang pelestarian airtanah, yg


diindikasikan antara lain:

⚫ Banyaknya pengeboran dan pengambilan airtanah tanpa izin;


⚫ Yang berizin tidak menggunakan meter air.

→ Kondisi seperti ini sangat menyulitkan dalam


penghitungan neraca airtanah.
Akibatnya :
Saat ini telah dirasakan munculnya gejala-gejala krisis airtanah di
Jawa Timur, yg ditunjukkan oleh adanya :

• Muka airtanah (MAT) dalam (Akuifer tertekan) dibanyak


tempat di Jawa Timur telah mengalami penurunan, baik di
daerah industri maupun pertanian → hasil pemantauan
Dinas ESDM.
• Sumur-sumur penduduk banyak yang mengalami
kekeringan, terutama di daerah pedesaan.
1. Intrusi Air Laut
Intrusi air laut banyak terjadi di daerah sekitar
pantai. Banyaknya penduduk dan kawasan-
kawasan industri seperti di kota – kota besar yang
memanfaatkan airtanah, semakin meningkatkan
daya intrusi air laut ke daratan (sumur).
Pengambilan airtanah secara besar-besaran
berdampak pada kekosongan air di dalam tanah
sehingga air laut merembes masuk.
2. Penurunan Tanah

- Penurunan tanah (land subsidence) didefinisikan sebagai


penurunan muka tanah sebagai fungsi dari waktu yang
diakibatkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah
pengambilan airtanah yang berlebihan (groundwater over
exploitation).

- Penurunan tanah dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan


dan struktur seperti retak-retak dan amblasan, pembalikan arah
sistem drainasi dan meningkatkan kemungkinan terjadinya
bencana banjir.
Alam Indonesia

Konservasi Air adalah usaha-usaha untuk memasukkan


air sebanyak-banyaknya ke bumi atau tanah dalam rangka
pengisian airtanah atau pengawetan air (menabung air).

Teknologi konservasi air :


1. Natural recharge (isian air secara alamiah).
2. Artificial recharge (isian air secara buatan).
Teknologi konservasi Air
Metode Natural Recharge
adalah Agroforestri.

Dalam istilah Belanda ‘hutan lindung’ atau


‘schermbos’ berarti hutan yang berfungsi sebagai
‘payung’ atau ‘lindung’. Fungsi ‘penyangga’
sebenarnya berkaitan langsung dengan fungsi
‘lindung’, karena fungsi ini dapat mengurangi
debit puncak pada kejadian hujan.

Agroforestri ==➔ Hutan Kota.


Teknologi konservasi air
metode Artificial Recharge antara lain:

1. Bendungan/waduk /embung/polder/retardasi
basin/ boezem/situ/danau/urung-urung.
2. Sistem saluran drainase resapan.
3. Sumur resapan atau sumur injeksi (recharge
well/injection well).
4. Buanyaak sekali teknologi nabung air.
Manfaat Konservasi Air Dengan Sumur Injeksi
Alam Indonesia

1. Menyimpan Air
2. Mengurangi Banjir
3. Menambah Cadangan Airtanah (groundwater)
4. Menahan Intrusi Air Laut
5. Mengurangi Penurunan Tanah (Land Subsidance)

Jika di Kota Malang bisa dibangun sumur injeksi sejumlah 1000 buah
dengan dimensi diameter 1 meter kedalaman 10 meter, maka akan
menampung air sebesar 10.000 meter3, kalau dalam 5 hari bisa
meresap ke dalam tanah berapa juta meter kubik air bisa disimpan
dan di tabung????
Ground water conservation area
in New York city
Sumur Injeksi
(Injection Well)
1. Secara teori sama dengan sumur resapan.
2. Perbedaannya adalah dimensi sumur, sumur injeksi
mempunyai kedalaman > 1 meter sampai dengan ratusan
meter (tergantung muka airtanah), sehingga daya tampung
airnya jauh lebih besar dibanding dengan sumur resapan.
3. Sumur injeksi: pada saat musim hujan menampung air
dalam rangka mengurangi genangan/banjir, pada saat
musim kemarau bisa menjadi tabungan atau simpanan air
(pengisian airtanah = groundwater recharge).
4. Letak sumur injeksi bisa disembarang tempat dimana ada
genangan, bisa di halaman rumah, taman, jalan kampung
dst.
Genangan Air Di RT 03-04 RW IV
Kelurahan Penanggungan

Data April 2011


Sebagian Besar Rumah Diberi Anggel
(pintu darurat pagar)
LOKASI SUMUR INJEKSI 1
(Dimensi: diameter 1 m kedalaman 4 meter)
PEMASANGAN BATU PADA SUMUR INJEKSI
SUMUR INJEKSI 1 DALAM KONDISI
PENUH AIR
PEMASANGAN TULANGAN BESI
PEMASANGAN TANGGA
Implementasi Undang-undang K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
BAK KONTROL PADA SUMUR INJEKSI 2
HASIL SUMUR INJEKSI
Penyerahan Hibah Sumur Injeksi 5 Juni 2011
dari BPP FT UB Ke Ketua RW 04
Disaksikan Lurah Penanggungan Kota Malang
Terima kasih

SALURAN AIR DI BELANDA

Anda mungkin juga menyukai