Anda di halaman 1dari 62

PERENCANAAN

SISTEM DRAINASE
PERKEMBANGAN KONSEP DRAINASE

KONSEP “ LAMA / AWAL “


Air
Airsecepatnya
secepatnyadapat
dapatdialirkan
dialirkankebagian
kebagianhilir
hilirdari
daridaerah
daerahyang
yang
tergenang
tergenang((ke
kesungai,
sungai,waduk,
waduk,laut
laut).).

KONSEP “ BARU / KINI “……………………… pelita V 1989


Drainase
Drainaseperkotaan
perkotaansebagai
sebagaiprasarana
prasaranaperkotaan,
perkotaan,yang
yang
berlandaskan
berlandaskankonsep
konseppembangunan
pembangunanberwawasan
berwawasan lingkungan
lingkungan. .

Mengendalikan
Mengendalikanair
airhujan
hujanagar
agarlebih
lebihbanyak
banyakmeresap
meresapkedalam
kedalamtanah
tanahdan
dan
tidak
tidakbanyak
banyakterbuang
terbuangsebagai
sebagaialiran
aliranpermukaan
permukaan

Melalui
Melaluibangunan
bangunanresapan,
resapan,
Kolam
Kolamtandon
tandon
Penataan
Penataanlansekap
lansekapdan
dansengkedan
sengkedan
Drainase, Berdasarkan fungsi Pelayanan
Drainase, Berdasarkan fisiknya
Drainase, menurut cara terbentuknya,

1. Drainase Alamiah (Natural Drainage),

2. Drainase Buatan (Artificial Drainage)


Drainase, menurut Letaknya,

1. Drainase Muka Tanah (Surface Drainage),

2. Drainase Bawah Tanah (Sub Surface Drainage)


Pola – pola Drainase,
Pola – pola Drainase,
Pola – pola Drainase,
Pola – pola Drainase,
Pola – pola Drainase,
Pola – pola Drainase,
Bentuk Penampang Saluran,
Bentuk Penampang Saluran,
Bentuk Penampang Saluran,
Bentuk Penampang Saluran,
Bentuk Penampang Saluran,
PENYUSUNAN STUDI
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
STUDI PERENCANAAN SISTEM DRAINASE

• Rencana Induk (Master Plan)


• Outline Plan
• Studi Kelayakan (Feasibility Study)
• Detailed Engineering Design
Rencana Induk (Master Plan)
Drainase :
Berisi Informasi/Gambaran antara lain :

• Jaringan saluran drainase existing, kaitan dengan sektor lain


• Distribusi Debit Air (Q)
• Tampak lintang saluran utama, elevasi , dasar saluran
• Dimensi pokok bangunan pelengkap (PA, waduk, dll)
• Metode penanganan drainase lokal (gravitasi, polder)
• Perkiraan biaya awal (fisik+tanah)
• Urutan prioritas program setelah melalui analisa tertentu
• Kelayakan ekonomis
• Jadwal rencana pelaksanaan
• Organisasi pelaksana yang diperlukan
Rencana Induk (Master Plan)
Drainase :
Ketentuan Umum yang Harus Dipenuhi :

• Rencana induk disusun dengan memperhatikan rencana pengembangan kota


dan rencana prasarana dan sarana kota lainnya;

• Rencana induk disusun dengan memperhatikan keterpaduan pelaksanaannya


dengan prasarana dan sarana kota lainnya, sehingga dapat meminimalkan biaya
pelaksanaan, biaya operasional dan pemeliharaan;

• Rencana induk disusun untuk arahan pembangunan sistem drainase didaerah


perkotaan selama 25 tahun, dan dapat dilakukan peninjauan kembali
disesuaikan dengan keperluan;

• Rencana induk disahkan oleh instansi atau lembaga yang berwenang.


Rencana Induk (Master Plan)
Drainase :
Data/Informasi, Kajian yang dilakukan :

• Peta genangan (lokasi, luas, lama, frekuensi dan kedalaman rata-rata)


• Identifikasi keadaan jaringan saluran dan kapasitasnya
• Hasil analisis permasalahan dan rumusan persoalannya (problem statement),
teknis/non teknis
• Studi – studi yang relevan
• Hasil analisis alternatif yang ditinjau
• Kriteria desain yang dipakai
• Analisis/perhitungan hidrolik dari sistem drainase utama
• Kerugian/kerusakan (loss and damage) akibat banjir/genangan
Rencana Induk (Master Plan)
Drainase :
PENGERJAAN :

1. Pengumpulan Data
a. Data Primer
• Data Hidrologi, Hidrolika, dan Bangunan Pelengkap
• data daerah pengaliran sungai atau saluran
meliputi topografi, morfologi, sifat tanah dan tata
guna lahan;
Rencana Induk (Master Plan)
Drainase :
1. Pengumpulan Data

b. Data Sekunder
• Data Klimatologi,
• Data Sosial Ekonomi,
• Data Rencana Pengembangan Kota (RTRW/Tata
Ruang),
• Data Kependudukan,
• Data Peta.
Rencana Induk (Master Plan)
Drainase :

2. Menyusun Kondisi Sistem Drainase,


3. Membuat Peta Genangan,
4. Analisis
• Analisis Kondisi,
• Analisis Kebutuhan.
Rencana Induk (Master Plan)
Drainase :

5. Penyusun Usulan Prioritas,


6. Menyusun Usulan Sistem Drainase,
7. Membuat Jadwal Kegiatan Pembangunan,
8. Rekomendasi.
Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Diperlukan kajian kelayakan secara :


-Teknis
-Sosial &Ekonomi,
-Lingkungan
Studi Kelayakan (Feasibility Study)
PENGERJAAN :

1. Pengumpulan Data
-Umum,
-Teknis,
-Sosial & Ekonomi,
-Lingkungan.
Studi Kelayakan (Feasibility Study)
PENGERJAAN :

2. Kelayakan Teknis
-Analisis Permasalahan,
-Analisis Kebutuhan.
Studi Kelayakan (Feasibility Study)
PENGERJAAN :

2. Kelayakan Sosial & Ekonomi,


3. Kelayakan Lingkungan,
4. Usulan Kegiatan Proyek.
Studi Kelayakan (Feasibility Study)
TATA CARA :

1. TEKNIS
• Hidrologi & Hidrolika
• Ada Alternatif
• Struktur
• Material
• Pelaksanaan
• Kemudahan O & P
Studi Kelayakan (Feasibility Study)
TATA CARA :

2. EKONOMI
• NPV (Net Present Value) > 1
• EIRR > Tingkat Bunga Yang Berlaku
• BCR > 1
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
DIAGRAM ALIR PERENCANAAN SALURAN DRAINASE
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
DIAGRAM ALIR EVALUASI SALURAN DRAINASE
TIPE DAERAH TANGKAPAN KOEFISIEN ALIRAN ( C )
Bisnis

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE


Kawasan kota
Kawasan pinggiran
Kawasan pemukiman
0,70 - 0,95
0,50 - 0,70

Kawasan keluarga-tunggal 0,30 - 0,50


Multi satuan, terpisah 0,40 - 0,60
Multi satuan, berdempetan (rapat) 0,60 - 0,75
Kawasan Pemukiman Pinggiran kota 0,25 - 0,40
Kawasan tempat tinggal berupa rumah susun (Apartement) 0,50 - 0,70
Perindustrian
Kawasan yang ringan 0,50 - 0,80
Kawasan yang berat 0,60 - 0,90
Taman-taman dan kuburan 0,10 - 0,25
Lapangan bermain 0,20 - 0,35
Kawasan halaman rel kereta api 0,20 - 0,40
Kawasan yang belum dimanfaatkan (unimprove area) 0,10 - 0,30
Jalan-jalan
Beraspal 0,70 - 0,95
Beton 0,80 - 0,95
Batu bata / Con block 0,70 - 0,85
Jalan raya dan trotoir 0,75 - 0,85
Atap 0,75 - 0,95
Halaman rumput, tanah berpasir
Tanah berpasir, datar (2 %) 0,05 - 0,10
Tanah berpasir, rata-rata (2 - 7%) 0,10 - 0,15
Tanah berpasir, curam (7%) 0,15 - 0,20
Halaman rumput, tanah padat
Tanah padat, datar (2%) 0,13 - 0,17
Tanah padat, rata-rata (2 - 7%) 0,18 - 0,22
Tanah padat, curam (7%) 0,25 - 0,35
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
PETA SITUASI -------- POLA ALIRAN
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
PETA SITUASI ---- POLA ALIRAN ----PEMBAGIAN DAERAH ALIRAN
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE

PEMBAGIAN DAERAH ALIRAN :

• Daerah Tangkapan (Catchment Area)

• Waktu Konsentrasi: TC

(Tc = To + Td)
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE

PEMBAGIAN DAERAH ALIRAN :

• Waktu Konsentrasi: TC

(Tc = To + Td)
Tabel untuk mencari
waktu Inlet (T0)
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE

PEMBAGIAN DAERAH ALIRAN :

• Waktu Konsentrasi: TC

(Tc = To + Td)
Tabel untuk mencari
waktu Inlet (Td)
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE

DATA CURAH HUJAN (Min.10 Tahun) -- : BMKG

• Data Curah Hujan Maksimum

 Metode Gumbel

 Metode Hasper

 Metode Log Pearson III


PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
DATA CURAH HUJAN (Min.10 Tahun) -- : INTENSITAS

• Intensitas Hujan Rencana :

 Metode Rasional

 Metode Mononobe

 Metode Talbot

 Metode Ishiguro
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE

Debit Pada Saluran : Qr

Qr = C x I x A, Dimana

C : Koefisien Aliran

I : Intensitas Rencana

A : Catchment Area
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
Dimensi Saluran ( Rumus Manning)

Q = V. A = (1/n) . (R2/3) . (S1/2) . A

Q : Debit Pada Saluran,


V : Kecepatan Aliran,
N : Koefisien kekasaran dinding saluran menurut Manning.
R : Jari-jari hidrolis saluran, R = A/O, dimana
A : Luas penampang saluran,
O : Keliling penampang saluran.
S : Kemiringan Saluran.
Koefisien Kekasaran Manning (n)
ASPEK HIDROLOGI
Dlm drainase perlu analisis HIDROLOGI, rumit
krn ketakpastian, (teori, rekaman data, ekonomi)
terbatas
SIKLUS HIDROLOGI.
BANGUNAN RESAPAN

EL KHOBAR M. NAZECH
BANGUNAN RESAPAN

EL KHOBAR M. NAZECH
Perkerasan RESAPAN

EL KHOBAR M. NAZECH
EL KHOBAR M. NAZECH
Median Parkir sebagai Resapan

EL KHOBAR M. NAZECH
Kolam Resapan

EL KHOBAR M. NAZECH
Bidang Resapan

EL KHOBAR M. NAZECH
Saluran Resapan

EL KHOBAR M. NAZECH
EL KHOBAR M. NAZECH
Sistem polder

Daerah rendah
dilindungi dengan cara
membuat tanggul
sepanjang aliran
sungai atau laut
Waduk dibuat untuk
menampung limpasan
hujan
Stasiun pompa
dibangun untuk
memompa air waduk
ke sungai atau ke laut

Sumber:
Pengendalian Banjir DKI Jakarta, Ditjen SDA, Dept PU,
Seminar Sehari “Air Jakarta 2005”, 30 Maret 2005 EL KHOBAR M. NAZECH
A3

A5
A2

A4
A1

Luas Daerah Tangkapan (A)

EL KHOBAR M. NAZECH
DAERAH TANGKAPAN / CATCHMENT AREA

Catchment area merupakan nilai rata-rata koefisien runoff


berdasarkan data-data dari peta situasi.

Koefisien runoff rata-rata untuk seluruh catchment area untuk


masing-masing saluran.
dengan rumus :

Ai Ci
C
Ai

EL KHOBAR M. NAZECH

Anda mungkin juga menyukai