Anda di halaman 1dari 11

DEBIT BANJIR

Zainuddin Muchtar
Banjir :
suatu kondisi aliran permukaan
dimana debit yg terjadi adalah :
Debit Puncak “Peak Run Off ”.

Pemilihan metode berdasarkan tujuan


penggunaan dan tingkat ketepatannya,
dalam bidang teknik sipil pendugaan
banjir menggunakan :
“Metode Rational”
Metode Rational
Berdasarkan perubahan yang
berhubungan dengan debit banjir,
metode ini dapat memberikan
perkiraan kasar secara tepat
dengan persamaan sebagai berikut:

Q = 0,278 * C * I * A
Q = 0,278 * C * I * A
Q = debit puncak run off (m3/det)
C = koefisien run off (tekstur tanah, slope dan jenis tanah)
I = intensitas hujan rata2 selama periode waktu konsentrasi (mm/jam)
A = luas DAS (km2)
Tekstur Tanah

Lempung berliat atau


Kemiringan (%)

Lempung berpasir

lempung berdebu
Jenis Lahan

Liat
Hutan 0 - 5 0,10 0,30 0,40
5 - 10 0,25 0,35 0,50
10 - 30 0,30 0,50 0,60

Padang Rumput 0 - 5 0,10 0,30 0,40


5 - 10 0,15 0,35 0,55
10 - 30 0,20 0,40 0,60

Tanah yang telah 0 - 5 0,30 0,50 0,60


di olah 5 - 10 0,40 0,60 0,70
10 - 30 0,50 0,70 0,80

Tanah Padat 0,90 0,90 0,95


Waktu Konsentrasi “time concentration” waktu
yang diperlukan untuk mengalirkan mulai dari
ujung sampai ke DAS.
Menurut KIRPICH (1940), persamaan sbb:

Tc = 0,0195 * k0,770

Tc = waktu konsentrasi (menit);


k = konstanta peubah = L/S0,5 ; S = H/L;
S = kemiringan saluran;
L = panjang maksimum aliran (m);
H = perbedaan elevasi titik terjauh
dengan outlet (m)
Intensitas curah hujan yang kontinu, untuk
membentuk kurva intensitas curah hujan
berdasarkan lama hujan, sangat sukar didapat
(diukur dengan ARR), di Indonesia terutama
tersedia data curah hujan harian (R24), dengan
metode Mononobe (Sosrodarsono, 1985)
dengan persamaan sebagai berikut :

   24 
2
R 3
I
24maks
 
24  Tc 
I = Intensitas CH (mm/jam);
R24 = Curah Hujan 24 jam maks. pd periode tertentu;
Tc = waktu konsentrasi (jam)
Contoh Soal :
Suatu perencanaan Dam
Nogosromo, Kecamatan Besuki,
Kabupaten Situbondo, memerlukan
data debit banjir untuk mengnalisis
bentuk bendung. Dam ini
merupakan outlet dari DAS
Basiyan. Berdasarkan pengamatan
diperoleh data jenis lahan yang
terdapat dalam DAS Basiyan,
seperti Tabel berikut:
Kemiringan Luas
Jenis Lahan Tekstur Tanah
Rata-rata (%) (km2 )
Hutan Lempung Berdebu 8 - 30 22,981
Tanah Pertanian
- sawah Lempung Berliat 3- 5 2,125
- ladang Lempung Berpasir 3- 8 5,740
Pemukiman Lempung Berliat 3 - 10 0,208
Total = 31,054
Sistem drainase DAS Basiyan mempunyai satu
sungai utama, yaitu sungai Basiyan dengan panjang
13,4 km. Titik terjauh dari outlet DAS berelevasi
+ 1.250 m dan outlet dam nogosromo berelevasi +
110 m. dari hasil analisis frekuensi sebaran normal
diperoleh R24 maks = 198 mm untuk periode ulang 50
tahun dan 210mm untuk periode ulang 100 tahun.
Tentukan debit banjir yang terjadi untuk periode
ulang 50 tahun dan 100 tahun.
Penyelesaian :
Berdasarkan Tabel Koefisien run off (C)
DAS Basiyan adalah

C
0,50 * 22,981  0,50  2,125  0,40  5,740  0,90  0,208  0,484
31,054

H = (1.250 - 110) m = 1.140 m


L = 13,4 km = 13400 m
S = 1140/13400 = 0,085

13400
k  45941 berarti

0,085
Tc  0,0195 * 459410,77  75,845menit  1,264 jam
Periode ulang 50 tahun diperoleh Intensitas
curah hujan dan debit:
2
 198   24  3
I    58,717 mm
 24  1, 264  jam

Q  0,278  0,484  58,717  31,054  245,342 m 3

det

Periode ulang 100 tahun diperoleh


Intensitas curah hujan dan debit:
2
 210   24  3
I    62,276 mm
 24  1, 264  jam

Q  0,278  0,484  62,276  31,054  260,213 m 3

det
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai