BANGUNAN PELENGKAP
Perhitungan Drainasi
Gambar dari daerah tangkapan hujan (Catchment Area)
Elv=142 m
tebing
Jalan 2%
Bahu 4%
Elv=117,32 m
1. Analisi Hidrologi
- Koefesien pengaliran α
No Kondisi permukaan tanah Koefesien pengaliran α
1 Jalan beton dan jalan aspal 0,70 – 0,95
2 Jalan kerikil dan jalan tanah 0,40 – 070
3 Bahu jalan
- Tanah berbutir halus 0,40 – 0,65
- Tanah berbutir kasar 0,10 – 0,20
- Batuan masif keras 0,70 – 0,85
- Batuan masif lunak 0,60 – 0,75
4 Daerah perkotaan 0,70 – 0,95
5 Daerah pinggir kota 0,60 – 0,70
6 Daerah industri 0,60 – 0,80
7 Pemukiman padat 0,60 – 0,80
8 Pemukiman tidak padat 0,40 – 0,60
9 Taman dan kebun 0,20 – 0,40
10 Persawahan 0,45 – 0,60
11 Perbukitan 0,70 – 0,80
12 Pegunungan 0,75 – 0,90
Sumber : Petunjuk desain drainase permukaan jalan No.008/T/BNKT/1990, Binkot,
Bina Marga. Dep. PU, 1990
No Kondisi permukaan tanah Koefesien pengaliran α
1 Pegunungna yang curam 0,75 – 0,90
2 Tanah bergelombang dan hutan 0,50 – 0,75
3 Datran yang di tanami 0,45 – 0,60
4 Atap yang tembus air 0,75 – 0,95
5 Perkerasan apal, beton 0,80 – 0,95
6 Tanah padat sulit diresapi 0,40 – 0,55
7 Tanah agak mudah diresapi 0,05 – 0,35
8 Taman/lapangan terbuka 0,05 – 0,25
9 Kebun 0,20
10 Perumahan tidak begitu rapat
(20 rumah/ha0 0,25 – 0,40
11 Perumahan kerapatan sedang
(21-60 rumah/ha) 0,40 – 0,70
12 Perumahan rapat
(61-160 rumah/ha) 0,70 – 0,80
13 Daerah rekreasi 0,20 – 0,30
14 Daerah industri 0,80 – 0,90
15 Daerah perniagaan 0,90 – 0,95
Sumber :Diktat Drainasi Perkotaan, IR. H.A.Halim Hasmar, MT
Menentukan nalai α
- Jalan Perkerasan α 1 = 0,9
- Bahu jalan α 2 = 0,70
- Tebing dengan area tanah padat α 3 = 0,55
A1 A2 A3
α desain = 1* + 2* +3
A A A
897 448,5 81960,6278
= 0,9 * + 0,7 * + 0,55 *
83306,1278 83306,1278 83306,1278
= 0.0097 + 0.0038 + 0,5411 = 0.5546
- Menentukan Waktu Konsentrasi (tc)
Tabel kecepatan aliran air ijin berdasarkan jenis material .
No Jenis Bahan Kecepatan air yang di ijinkan
(m/det)
1 Pasir halus 0,45
2 Lempung kepasiran 0,50
3 Lanau alluvial 0,60
4 Kerikil halus 0,75
5 Lempung kokoh 0,75
6 Lempung padat 1,10
7 Kerikil kasar 1,20
8 Batu-batu besar 1,50
9 Pasangan Batu 1,50
10 Beton 1,50
11 Beton Bertulang 1,50
Sumber : Petunjuk desain drainase permukaan jalan No.008/T/BNKT/1990, Binkot,
Bina Marga. Dep. PU, 1990
L1 3m 5
i1 = 2%, to1 = = = 5 dt = = 0.0014 jam
v1 0.6m / dt 3600
L2 1.5m 1,6667
i2 = 4%, to2 = = = 1,6667 dt = = 0.0005 jam
v2 0.9m / dt 3600
L3 273m 182
i3 = 9,04 %, to2 = = = 182 dt = = 0.051 jam
v3 1.50m / dt 3600
Q = 1,8981 m3/dt
H i saluran = 5,83 %
B = 0,75H
B
H = 0,5938 m
B = 0,4453 m
Trase 1
Q = Q1 + Q2
= 0.02468 + 0.05306
=0,07774 m3/dt
Panjang Gorong-gorong = 10 m
Type gorong – gorong = bulat lingkaran
Jenis / Bahan = beton bertulang
V =
(V 1) + (V 2) = 9,00314 + 5,94749
= 7,47532 m/dt
2 2
Maka V = 7,47532 m/dt
Perhitungan
F = Q/V = 0,07774 / 7,47532 = 0,01040
Syarat : d = 0.8 D dan F = 1/8 (Q – sinø)D2
F
D2 =
1
(Q − sin )
8
D2 = 1,3
dimana ø = 0,80
D = 1,1402 ; dipakai D = 1,5 m = 150 cm
d = 0.8 D = 0.8 (1,5) = 1,2 m
Kontrol
Kontrol F
F = 1/8 ((Q1+Q2) – Sin Ø))* D2
0,01040 = 1/8 * (0,07774 – sin 0,8 ) * 0,8408
0,01040 = 0,01040 ; OK
Kontrol Q
Q = f2 * v
0,07774 = 0,01040 * 7,47532
0,07774 = 0,0777 ; OK
Perhitungan Kemiringan Gorong – gorong
P = 2 r ø = 2 (0.5) 0,8 = 0,8
R = F/P = 0,01040/0,8 = 0,0120 ; catatan r = 0.014 (gorong – gorong dari
beton)
2 2
Vxr 7,47532 x0.014
Kemiringan = = = 0.04069 = 4,069%
R 2 / 3 0.0120
2/3
10 cm
15,441
cm
10 cm