Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

Agung Prabowo 180110113


Rizkyari Roa Adatta 180110
DRAINASE
PERMUKAAN

2
DRAINASE
Berdasarkan Tata Letakny
 Drainase Permukaan
 Drainase Bawah Permukaan

3
GAMBAR DRAINASE PERMUKAAN

4
DRAINASE PERMUKAAN
 Drainase permukaan dapat dilihat secara langsung
karna tata letaknya diatas permukaan
 Drainase permukaan biasanya digunakan untuk
mecegah terjadinya genangan air pada permukaan
tanah
 Drainase permukaan mengalirkan aliran curah hujan
yang berada diatas permukaan sebuah kawasan

5
DRAINASE PERMUKAAN
 Laju air yang di buang pada drainase permukaan
tergantung pada beberapa factor antara lain curah
hujan, Karakteristik tanah dan pola tanam
 Pada hamper semua tanaman, sistem drainase
permukaan harus membuang kelebihan air dalam
waktu 24 sampai 48 jam
 Semakin cepat terbuang semakin banyak tanaman
yang terselamatkan

6
 Sebelum mendesain sebuah sistem terlebih dahulu kita harus melakukan
survey tofografi dan pemetaan lahan

7
KOMPONEN
DRAINASE PERMUKAAN
 Komponen sistem drainase permukaan terdiri dari
outlet channel, lateral ditches, and field ditches
 Air di buang ke outlet channel melalui lateral
ditches yang menerima air dari field ditches atau
terkadang dari permukaan lahan secara langsung
 Saluran pengalih (diversion) terkadang digunakan
dalam drainase permukaan untuk mengatasi
limpasan permukaan dari lahan miring atau dari
daerah cekungan

8
POLA
DRAINASE PERMUKAAN
 Pola drainase permukaan secara umum terdiri
dari:
• Pola Random
• Pola Paralel
 Masing-masing pola drainase permukaan
menggunakan saluran lateral yang memungkinkan
untuk membuang kelebihan air ke saluran
pembuang
 Pola drainase yang digunakan di pilih berdasarkan
tipe tanah dan kondisi tofografinya

9
POLA DRAINASE
• RANDOM
Pola random sesuai digunakan pada lahan dengan permeabilitas rendah yang memiliki
area cekungan yang besar sehingga perataan lahan tidak mungkin dilakukan

10
POLA DRAINASE
• PARALLEL
Cocok diterapkan pada lahan datar dengan kondisi drainase jelek

11
STUDY KASUS
Contoh study kasus drainase permukaan pada debit aliran
Untuk dapat memahami penentuan debit rencana berikut ini diberikan contoh dengan angka-angka.
Pada perencanaan sebuah drainase perkotaan dimisalkan suatu daerah aliran memiliki luas 0,2
dengan tipe Kawasan yang terdapat didalamnya sebagai berikut:
• Kawasan pemukiman 0,04
• Kawasan perdagangan 0,08
• Kawasan daerah tak terbangun 0,06
• Jalan aspal 0,01 ; dengan koefisien pengaliran 0.90 dan
• Jalan tanah 0,01

Daerah aliran seperti diperlihatkan Gambar 4.1, air hujan yang terjatuh dari titik A mengalir ke ujung
saluran di titik B, kemudian bersama-sama aliran lainnya mengalir ke dalam saluran B-C menuju titik
pengamatan di C. Data lainnya adalah kemiringan tanah searah A-B 0,0006 dan jaraknya 200 m;
Panjang saluran B-C adalah 600 m dan kecepatan air di dalam saluran 0,5 m/det. Direncanakan
kemiringan dassar saluran 0,0004. Data curah hujan harian maksimum tahunan selama 10 tahun
(1978-1987)
12
• Kawasan
 Langkah pertama adalah menetafkan nilai koefisien aliran pada
pemukiman daerah aliran
= 0,04/0,2 x 0,6tersebut sebagai= 0,12
berikut: • Kawassan perdagangan = 0,08/0,2 x 0,8 = 0,32
• Kawasan daerah tak terbangun = 0,06/0,2 x (0,2+0,35)/2 =
0,085
• Jalan aspal = 0,01/0,2 x 0,9 =
0,045
• Jalan tanah = 0,01/0,2 x 0,70 =
Jadi nilai
0,035koefisien aliran (C) adalah = 0,605
13
14
THANK YOU
BERTANYA MENJAWAB
 Ardiansyah  Agung
 Adlin  Agung

16

Anda mungkin juga menyukai