Anda di halaman 1dari 7

Spesifikasi Teknis

BAB IX

PEKERJAAN JALAN

9.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

Perincian pekerjaan jalan termasuk jalan inspeksi, jalan masuk dan jalan pematang
sawah. Jalan inspeksi dibuat diatas timbunan berdekatan dan sejajar dengan saluran
irigasi dan saluran pembuangan seperti diperlihatkan pada gambar atau atas
petunjuk Direksi.
Jalan masuk dan jalan petani (farm road) dibangun lurus sepanjang yang tertera
pada gambar atau mengikuti petunjuk dari Direksi, berada pada atau berdekatan
dengan permukaan tanah asli, tetapi ketinggiannya berada diatas, derdekatan dan
cukup untuk melengkapi saluran pembuangan.

9.2 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah untuk jalan akan dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat


yang tercantum dalam Bab X “pekerjaan tanah”, menurut perincian dan petunjuk
yang tertera pada gambar dan bimbingan dari Direksi. Pekerjaan tanah untuk jalan
akan dimiringkan kearah saluran pembuangan, diman kedudukan saluran pembuang
diluar saluran pemberi seperti diperlihatkan dalam gambar atau mengikuti petunjuk
dari direksi.

9.3 Drainase

a. Drainase untuk jalan akan dilaksanakan menurut gambar atau petunjuk dari
Direksi. Gorong-gorong pembuang akan dijelaskan pada Bab VI “gorong-
gorong”. Peketrjaan batu dan pekerjaan beton akan dilaksanakan mengikuti
petunjuk pada Bab III “Beton”. Bahan-bahan yang digunakan dalam konstruksi
pada bangunan drainase akan dijumpai pada Bab II “Bahan-bahan”.
b. Drainase untuk jalan yang memotong atau melintas/melalui tepi tanggul yang
rusak, yang memnampung air bangunan, akan dibuat untuk mengangkut air
hujan. Celah-celah akan dibuat pada tepi tanggul yang rusak pada inteval seperti
yang diperlihatkan pada gambar atau mengikuti petunjuk direksi, untuk
mengusahakan saluran dari air buangan keluar dari saluran pemberi dan jalan
inspeksi.

DED D.I. Lubuak Sariak Kabupaten Pesisir Selatan ST - 1


Spesifikasi Teknis

9.4 Jembatan

Jembatan harus dibuat pada lokasi sesuai dengan ukuran-ukuran dan detail yang
diperlihatkan pada gambar atau menurut petunjuk Direksi. Bahan-bahan yang
digunakan dalam konstruksi jembatan akan dijumpai pada Bab I “bahan-bahan”.
Pekerjaan beton, pekerjaan batu, pekerjaan baja dan pekerjaan kayu masing-masing
akan dijumpai pada Bab II, V, VII, dan IX.
Pekerjaan baja harus dilindungi dengan cat sesuai dengan keperluan dari Bab VIII
“pekerjaan pengecatan logam”.

9.5 Parit Dibawah Jalan

Semua parit untuk gorong-gorong dam pelayanan memotong atau berdekatan


dengan jalan atau daerah perumahan, kecuali bila disetujui Direksi, harus
dilengkapi, ditimbun, dan dikuatkan sebelum dasar jalan diletakkan. Setiap
tambahan parit harus dibuat dengan baik, dan permukaannya harus ditestlangsung
dengan rolling sesuai ketentuan direksi. Kerusakan jalan atau daerah permukaan,
pondasi atau permukaan dari parit harus diperbaiki dengan biaya kontraktor.
Ketentuan ini harus dilakukan diluarjalan dan pinggir jalan dengan jarak satu meter.

9.6 Pembersihan Dan Pengupasan

Pembersihan dan pengupasan dari pondasi untuk pekerjaan jalan akan dilaksanakan
dengan batas-batas yang diperlihatkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi,
dalam penerapan untuk timbunan tanah pada Bab X “pekerjaan tanah”.

9.7 Penyiapan Pondasi

a.Pondasi untuk pekerjaan jalan akan dilaksanakan sesuai dengan keperluan untuk
timbunan-timbunan yang diperinci pada Bab IX “pekerjaan tanah” termasuk
pembersihan, pengupasan dan pemadatan awal dari pondasi. Penyiapan pondasi
termasuk juga pemindahan bahan-bahan asli sampai kedalaman 0,50 meter, dan
mengganti dengan bahan-bahan yang pantas yang ditetapkan pada gambar atau
menurut petunjuk Direksi.

b.Tidak ada satu bahanpun akan ditempatkan pada pondasi sebelum Direksi
memeriksa, mengetes dan menyetujui persiapan pondasi tersrbut.

9.8 Kaki Pondasi Dan Lapisan Pasir

a. Kaki pondasi akan dibentuk dari datu atau campuran dari kerikil dan pasir.
Semua bahan harus melalui saringan No.100. butiran itu harus kering, catatan
kurang dari 50 % berdiameter lebih kecil dari 0,5 mm dan kurang dari 10 %
berdiameter lebih kecil 0,1 mm. Bahan yang berdianeter lebih kecil dari 0,5 mm
harus mempunyai indeks plasticity tidak lebih besar dari 8. apabila dipadatkan

DED D.I. Lubuak Sariak Kabupaten Pesisir Selatan ST - 2


Spesifikasi Teknis

sampai titik maksimum, pengeringan dan harga CBR akan lebih besar dari pada
25 %.

b. Pasir akan diperinci dalam Bab. V.4, saringan pasir dan kerikil. Tambahan
pemeriksaan dilaboraturium CBR nilainya lebih besar dari 8 % dan bila
dipadatkan memberikan kepadatan maksimum kering 95% standard proctor.

9.9 Penempatan Dan Pemadatan Dari Kaki Pondasi Dan Pasir

Kontraktor harus mengatur susunan, pengangkutan, penyebaran dan pemadatan dari


bahan-bahan untuk jalan, sehingga “segregasi” dihindari dan bahan-bahan
dipadatkan, perataan dan pemadatan tidak kurang daripada harga maksimum
kepadatan kering ditentukan oleh BSI 1377 test 12, atau AASHO method T 99/57.
-keperluan keseragamanUntukk dan tingkat pemadatan dengan bermacam-
macam bentuk pengaspalan,jika tidak disebutkan spesifikasinya, maka
semua kaki pondasi dan penyebaran pesir akan diletakkan tidak lebih dari
200 mm dan tidak kurang dari 100 mm tebalnya dipadatkan pada keadaan
kelembaban yang disyaratkan. Angka kelembaban perlu disesuaikan dengan
kehilangan kelembaban selama pengangkutan dan penyebaran.
-Semua alat-alat berat harus dioperasikan lebih besar dari batasnya untuk
memadatkan pemadatan.

9.10 Pekerjaan Lapisan Kerikil

a. Rencana jalan pada gambar-gambar atau sesuai petunjuk Direksi,


permukaannya dilapisi dengan pecahan batu-batu kerikil sampai batas-batas
lapisan ketebalan yang ditentukan. Pecahan batu kerikil terdiri atas semua
pecahan batu dengan 10% nilai yang baik tidak kurang dari pada 80 KN.
b. Bahan diangkut dan disebarkan dalam keadaan basah untuk mengurangi
kehilangan dan dipadatkan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.

9.11 Pekerjaan Lapisan Batu Kosong

a.Batu yang dipergunakan untuk lapisan jalan dengan batu kosong harus dipilih
batu-batu keras yang persegi ukurannya seperti diperlihatkan pada gambar.
Batu-batu tersebut harus diamparkan diatas pasir yang telah dipasang bersama-
sama dengan ukuran panjang berdiri. Methode pemasangan harus disesuaikan
sehingga bentuk-bentuk batu harus menyilang dari muka jalan.celah-celah
antara batu-batu harus diisi dengan batu-batu yang lebih kecil atau batu-batu
pecah dan diisi dengan batu-batu pasir atau kerikil.

b. Pemadatan harus efektif dengan paling sedikit bisa dilalui 8 kali 12 ton mesin
penggiling. Penambahan batu-batu pecah atau kerikil harus dilakukan setelah
mesin menggiling batu-batu tersebut. Mesin giling meratakan batu-batu dengan
tempat-tempat pemadatan 30 % kearah yang sudah diratakan semua permukaan
kemudian dibasahi dan digilas sampai memadatkan kondisi yang baik.

DED D.I. Lubuak Sariak Kabupaten Pesisir Selatan ST - 3


Spesifikasi Teknis

9.12 Pekerjaan Lapisan Makadam Ikatan Basah

a.Permukaan jalan pelayanan untuk saluran induk terdiri dari lapisan batu pecah
setebal 20 cm dengan gradasi seperti yang telah ditetapkan.

b.Permukaan jalan pelayanan untuk saluran skunder terdiri dari lapisan batu pecah
setebal 15 cm dengan gradasi seperti yang telah ditetapkan.

c.Gradasi dari campuran batu pecah yang dipakai untuk lapisan tersebut diatas
adalah dalam batas-batas sebagai berikut:

Ukuran Lubang Batu Pecah Dengan Mesin Kerikil Alam


Saringan (mm) (% berat yang lewat) (% berat yang lewat)
50.0 100 100
37.5 95 - 100 100
20.0 60 - 80 80 - 100
10.0 40 - 60 55 - 80
5.0 25 - 40 40 - 60
2.36 15 - 30 30 - 50
0.60 8 - 22 15 - 30
0.075 5 - 12 5 - 15

d. Indeks plastisitas (plasticity index) dari partikel harus lebih kecil dari 0,5 mm,
harus antara 4 % dan batas cair (liquid limit) tidak lebih dari 35 %.

e. Bahan yang dianggap dapat diterima untuk lapisan macadam ikatan basah bila
ditest dilaboraturium harus mempunyai nilai CBR 90 % dan harus dipadatkan
sampai memberikan derajat kepadatan 95 % standard proctor.

9.13 Pekerjaan Lapisan Laterite Ikatan Basah

a.Timbunan dasar jalan terdiri dari lapisan laterite, minimal 15 cm tebalnya sesudah
pemadatan. Agar supaya leterite mempunyai kekentalan yang baik, harus
ditambah kapur 2 %. Lapisan asal timbunan terdiri dari lapisan batu kerikil
setebal 5 cm (sesudah pemadatan). Lapisan batu kerikil harus dicuci dengan
pasir yang bertanah liat. Pada kedua sisinya, timbunan harus diselesaikan
dengan deretan batu-batu kali atau batu pecah dengan ukuran lebar 25 cm.
Ukuran batu-batuan harus sesuai dengan ketebalan timbunan jalan. Untuk
pembuangan dari timbunan, “filter”pasir atau pecahan batu dibuat pada
ketinggian pondasi dari dasar berjarak tiap 15 m pada tepi jalan lebar filter 30
cm.

b.Dasar jalan dibuat menurut garis dan tingkat seperti diperlihatkan pada gambar
atau atas petunjuk Direksi. Sistim penggalian dari “Borrow area” harus menurut
petunjuk direksi. Laterite harus dicampur dengan 2 % kapur. Ketebalan dasar
jalan minimal 15 cm sesudah pem adatan. lapisan harus di sebaruntuk

DED D.I. Lubuak Sariak Kabupaten Pesisir Selatan ST - 4


Spesifikasi Teknis

menyamakan kedalaman dengan misan grader atau dengan methode lain yang
disetujui, bongkahan atau gumpalan harus dipecahkan dengan
“discing”menggaruk atau dengan cara lain yang disetujui. Bahan-bahan harus
mempunyai kelembaban optimal rata-rata untuk pemadatan ketika penggilasan
dilaksanakan. Pemadatan dilakukan dengan menggilas atau dengan type
pemadat yang lain yang disetujui Direksi. Penggilasan dimulai dari badan jalan
menuju kegaris tengah dengan over lapping paling sedikit setengah dari lebar
alat penggilas. Seluruh bagian yang dipadatkan harus mencakup pokok-pokok
seperti diatas, untuk menyamakan kepadatan dan berat jenispaling sedikit 95 %
dari beratjenis pada kelembaban optimum seperti tercantum pada test kepadatan
T 99 – 57 dari American Association of State Highway OfFicials, methode c (5
pound rammer, 12 drop, 4 mould). Badan jalan harus diselesaikan dengan halus
untuk mendapatkan kemiringan yang diinginkan.

c.Lapisan atas terdiri dari lapisan kerikil, dengan ketebalan 5 cm sesudah


pemadatan. Selama pemadatan, pasir tanah liat disebar diatasnya. Lapisan
kerikil disebarkan untuk menyamakan kedalaman dengan memakai “blade
grader” atau dengan cara lain yang disetujui. Kerikil harus dipadatkan langsung
oleh penggilas atau oleh pemadat lain yang disetujui Direksi. Penggilasan mulai
dari lapisan kerikil kearah garis tengah dengan “over lapping” paling sedikit
setengah dari lebar alat penggilas. Pinggiran jalan dibuat dari tanah liat yang
dipadatkan.

9.14 Pekerjaan Lapisan “Bitumen”

a.Kepingan bitumen harus keras, batu atau kerikil harus bersih dari debu, tanah liat
atau bahan lain yang merusak. 10 % nilai “chipping” nya tidak boleh kurang
dari 80 KN, seperti ditunjukkan pada CH 8; BS 812, PT 3, 1975. hal itu
mengikuti batasan yang tertera pada BS 63; PT 2: 1975.

b.Penyebarab bitumen harus berkapasitas tidak kurang dari 4.500 liter, dapat
memanaskan bitumen sampai temperatur yang sesuai dan harus dicocokan oleh
termometer, tekanan pemancar harus mempunyai tekanan yang tetap atau sistem
volume yang tetap dan mempunyai speedometer kecepatan rendah yang sesuai
dengan BS – 1707 (1951). temperatur ditetapkan pada perjanjian somprotan ini
bahwa pemancarmemerlukan kekentalan cair 30 – 70 centistokes.bila
menggunakan pancaran kekentalan yang berbeda temperatur harus disesuaikan.

c.Bagian yang dilapisi harus benar, sesuai dengan garis dan tingkatannya serta
mempunyai kelembaban dan bebas dari debu, dan bahan-bahan asing. Setiap
kesalahan atau yang tidak semestinya harus diganti atau diperbaiki sebelum
perataan dimulai.

d.Bila dasar jalan harus diberi sedikit kelembaban (tidak basah) dan 30 M.C atau
sama dengan penyusutan bitumen yang disetujui, harus disebar menurut
petunjuk Direksi. Dari percobaan yang tercantum pada detail. Pasal 616 pada
temperatur 55 ± 5 C dan tidak kurang dari 6 jam sebelum “blinding” dengan 6
mm – 3 mm kepingan dipergunakan pada harga 1 m3 kepingan per 110 m2 dari

DED D.I. Lubuak Sariak Kabupaten Pesisir Selatan ST - 5


Spesifikasi Teknis

permukaan atau dengan harga lain yang ditentukan oleh Direksi untuk
menjamin kepastiannya. Kepingan harus digilas dengan mesin penggilas
pneumatis yang diizinkan untuk dipakai selama 12 jam. Kemudian penggilasan
dengan mesin penggilas yang sama harus dilaksanakan sampai permukaansiap
untuk pembangunan jalan raya. Haruslah diperhatikan bahwa kepingan-
kepingan tidak hancur secara ba esar-besar selama penggilasan.penghalang
ditegakkan dan dipindahkan secara bertahap untuk memastikan bahwa jalan
raya mempergunakan saluran kelebaran permukaan yang disiapkan sehingga
memberikan keseragaman pembuatan jalan raya.

e.Lalu lintas jalan sebanyak mungkin diharuskan untuk mempergunakan permukaan


dalam waktu 2 – 3 minggu atau dalam waktu yang ditentukan Direksi. Sesudah
semua kerusakan atau kegagalan diperbaiki, diisi kembali dan dipadatkan
kembali diratakan dengan permukaan yang ada dan dilengkapi kembali dengan
mengurangi bitumen sebesar MC 30, seperti yang dikehendaki oleh Direksi.

f.Setelah pekerjaan perbaikan untuk pengerasan, permukaan disapu bersih dari


bahan-bahan yang lepas dan MC 3.000 atau yang sejenis. Pengaruh bitumen
dipergunakan untuk bagian yang diperbaiki sebelumnya pada tingkat 1,0 – 1,2
liter per meter persegi pada suhu 145 ± 5°C dan dimatikan segera dengan
kepingan 10 mm sampai B.S 63 dipergunakan pada 90 – 100 m2 per m3 atau
angka lain kepingan yang memadai yang telah ditentukan. Kepingan diikat
untuk kemudian digilas dengan alat penggilas anginyang dapat dipakai
sepanjang malam. Harus diperhatikan bahwa kepingan tidak hancur besar-besar
selama penggilasan dan kecepatan mesin penggilas dibatasi 20 km/jam.

g.Kepingan dipergunakan melalui alat penyebar mekanik yang dapat mengontrol


angka saluran kepingan yang bermacam-macam ukuran serta menyamakan
penyebaran.

h.Penyebaran selanjutnya dan lapisan kepingan dipergunakan tidak kurang dari 3


hari sesudah penggilasan terakhirdari lapisan sebelumnya, mempergunakan MC
3.000 atau yang sejenis dengan mengurangi bitumen sampai 1,1 – 1,3 liter per
m2 pada suhu 145 ± 5°C, dimatikan segera dengan kepingan 14 mm sampai BS
63 yang dipergunakan pada angka 65 – 80 m2 per m3 atau angka lain yang
ditentukan agar memadai. Kepingan disikat untuk kemudian digilas dengan alat
penggilas angin yang dapat dipakai sepanjang malam.seluruh permukaan digilas
lagi sebelum permukaan siap dipakai untuklalu lintas. Harus diperhatikan
bahwa kepingan tidak hancur secara besar-besaran selama penggilasan. Semua
kelebihan kepingan harus dipindahkan dari jalan sesudah 2 minggu dibuka
untuk dipergunakan lalu lintas.

i.Kontraktor harus menjaga keadaan jalan sebaik-baiknya sampai pelekatan penuh


dikerjakan dan sesudah itu menetapkan pemakaian jalan dengan batas kecepatan
20 km/jam untuk 2 hari berikutnya.

9.15 Pengukuran Dan Pembayaran

DED D.I. Lubuak Sariak Kabupaten Pesisir Selatan ST - 6


Spesifikasi Teknis

a. Pengukuran dan pembayaran untuk inspeksi dihitung per km menurut daftar


perincian dan menurut bentuk serta detail seperti diperlihatkan pada gambar
atau yang ditentukan direksi.
b. Harga satuan per km untuk jalan masuk dan jalan desa temasuk pembersihan,
pengupasan, penggalian, persiapan pondasi, dan pekerjaan tanah, perlengkapan
dan perletakan bahan dasar jalan, perataan dengan kerikil, pembahasan
macadam, pembahasan laterite, atau pengaspalan seperti yang diperinci,
saluran,gorong-gorong dan jembatan.
c. Harga satuan per km untuk jalan inspeksi, jalan masuk dan jalan desa, termasuk
semua bahan-bahan dari pekerjaan laboraturium untuk melengkapi pekerjaan
pada daftar perincian ini dan tidak ada pembayaran terpisah untuk bahan-bahan
angkutan, penempatan, pemadatan atau penyelesaian. Pekerjaan yang tidak
sesuai dengan spesifikasi dan tidak disetujui Direksi akan dirubah atau diganti
atas biaya kontraktor. Penggantian pekerjaan harus diselesaikan dengan
pekerjaan yang asli.

DED D.I. Lubuak Sariak Kabupaten Pesisir Selatan ST - 7

Anda mungkin juga menyukai