Anda di halaman 1dari 3

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

DIVISION 02 - PEKERJAAN LAPANGAN

Section 02517 - PEKERJAAN CONCRETE BLOCK PAVING

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pemasangan “Wairau Stone”, “conblock” seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam :
- NI - 2
- NI - 3
- NI - 8.
3. BAHAN-BAHAN DAN PRODUK
Concrete block paving setara produksi Ex.Conblock, ukuran sesuai gambar lansekap.
Kekuatan tekanan minimal adalah 350 kg/cm2.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan.
a. Type Grit Balst
- Ukuran : Standard pabrik lebar 105 mm x panjang 200 mm
- Warna : Natural
- Tebal : 80 mm dan 60 mm
4. PELAKSANAAN
a. Concrete block paving harus diletakkan saling berhimpitan dengan pola sesuai
gambar di atas bedding sand yang belum dipadatkan, tapi sudah selesai
diratakan. Lebar celah tidak lebih dari 4 mm, dan arah celah ini harus merupakan
kombinasi garis-garis keseluruhan dan tegak lurusnya (bukan garis yang
sembarangan dan kacau/tidak tertib).
Untuk itu diperlukan pemasangan benang senar pada arah yang saling tegak
lurus untuk kontrol peletakan unit-unit concrete block.
Untuk pemasangan pada terrace perimeter building, diletakkan di atas semen
additive.
b. Daerah pertemuan unit-unit block dengan elemen-elemen lain seperti pinggiran
saluran, bingkai jalan, bak kontrol dan lain-lain, harus dipergunakan potongan
block dengan ukuran tidak kurang dari 25% dari ukuran utuh.
c. Celah antara yang masih tersisa harus diisi.
S - 02517 Bab 1 - 33
PT. BENNATIN SURYA CIPTA AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
DIVISION 02 - PEKERJAAN LAPANGAN

Untuk celah yang lebih besar dari 25 mm tetapi tidak melebihi 50 mm,
dipergunakan agregat halus dengan ukuran 10 mm. Dan mortar kering untuk
celah yang lebih kecil.
d. Untuk bagian-bagian yang bidang profil permukaannya menanjak/menurun,
pemasangan block harus dilakukan dari bagian terendah menuju ke bagian yang
lebih tinggi.
e. Pola pemasangan dan warna dibuat sesuai gambar.
Kontraktor wajib membuat gambar kerja pola di daerah-daerah khusus sebelum
pemasangan dimulai.
5. PEMADATAN AWAL
a. Menggunakan alat kompeksi jenis “Mechanical Flat Plate Vibrator” dengan
karakteristik :
- Luas tekan plat dasar : 0,25 s/d 0,50 m2.
- Gaya pemadatan sebesar : 1,5 ton sampai 2 ton.
- Frequensi getaran : 75 – 100 Hz.
b. Pemadatan harus dilakukan segera setelah pemasangan block dengan minimal 2
passes. Jarak antara bagian yang dipadatkan sampai bagian dimana sedang
dilakukan kegiatan pemasangan block tidak boleh kurang dari 1,5 meter.
Adalah sangat penting untuk memadatkan bedding sand segera setelah selesai
dilapisi unit block yang tidak diletakkan dengan baik atau karena adanya air
yang mengalir ke tempat tersebut.
Pemadatan harus diulangi pada daerah selebar 1,00 meter diukur dari akhir
pemasangan / pemadatan yang dilakukan pada hari sebelumnya, sebelum
melanjutkan dengan pekerjaan pemasangan block yang selanjutnya.
6. PASIR PENGISI (JOINT FILLING)
a. Dari pasir yang mempunyai gradasi sedemikian rupa sehingga 90% dari berat
lolos terhadap tapis 1,18 mm (BS-410).
b. Pasir dalam kondisi cukup kering sehingga dapat mengisi celah-celah dengan
baik, dan berupa pasir yang bebas terhadap garam dan zat-zat lain yang dapat
merusak material concrete block.
c. Segera setelah pemadatan awal dan pengisian akhiran-akhiran selesai, pasir
pengisi mulai dikomposkan dan diratakan dengan sapu agar masuk kedalam
celah-celah antara.

S - 02517 Bab 1 - 34
PT. BENNATIN SURYA CIPTA AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
DIVISION 02 - PEKERJAAN LAPANGAN

d. Sebagai pemadatan terakhir, permukaan bidang harus segera dipadatkan dengan


‘mechanical flat vibrator’, sehingga diperoleh permukaan yang padat dan rata
dengan kemiringan sesuai dengan gambar.
7. TOLERANSI
a. Toleransi ukuran bahan :
Ukuran panjang dan lebah tidak lebih dari 2 mm terhadap ukuran nominal.
Sedangkan toleransi ketebalan adalah 3 mm terhadap tebal nominal.
b. Toleransi kerataan permukaan jalan :
Maksimal 10 mm dari permukaan yang tercantum dalam gambar, sehubungan
dengan peil permukaan saluran air dan lain-lain.
c. Deviasi diukur dengan jidar lurus sepanjang 3 meter atau template dan tidak
boleh melebihi 8 mm.
Perbedaan level dari satu block terhadap block di sebelahnya tidak boleh
melebihi 2 mm.

S - 02517 Bab 1 - 35
PT. BENNATIN SURYA CIPTA AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai