Anda di halaman 1dari 2

6.

Sifat-Sifat Zat Cair


Fluida merupakan zat yang mudah terdeformasi secara continue apabila mengenai
gaya geser (gaya tangensial). Walaupun fluida berada dalam keadaan diam atau keadaan
setimbang, namun tetap fluida tidak mampu menahan gaya geser yang bekerja padanya,
sehingga fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisah massa. Sifat fluida seperti ini tentu
saja sangat berbeda dengan zat padat yang apabila terkena gaya geser akan berubah
bentuk, namun tidak continue.
Fluida terdiri dari cairan dan gas (termasuk gas terionisasi atau plasma) yang
menempati ruang dan mengalir dibawah pengaruh gravitasi. Hal tersebut juga salah satu
penyebab fluida tidak dapat mempertahankan bentuknya. Cairan dan gas memiliki
karakteristik yang berbeda. Cairan mempunyai permukaan bebas massa yang mengisi
ruangan sesuai volume yang dikandungnya dan tidak termampatkan. Sedangkan gas
tidak mempunyai permukaan bebas dengan massa yang berkembang mengisi seluruh
volume ruangan dan dapat termampatkan.
Semua fluida nyata (gas dan zat cair) memiliki sifat-sifat khusus yang dapat
diketahui, antara lain: tegangan permukaan (surface tension), kapilaritas (capillarity),
dan kekentalan (viscosity). Beberapa sifat fluida pada kenyataannya merupakan
kombinasi dari sifat-sifat fluida lainnya. Sebagai contoh kekentalan kinematik
melibatkan kekentalan dinamik dan rapat massa.
6.1 Tegangana Permukaan (Surface Tension)
Tekanan permukaan adalah kemampuan sebuah cairan untuk menahan kekuatan
tarik permukaan. Dalam bentuk yang lebih sederhana, tekanan permukaan adalah
kecenderungan cairan untuk membentuk bola di atas permukaan atau menjadi bulatan
seperti tetesan air. Kekuatan tarik permukaan ini disebabkan oleh interaksi molekuler
antara cairan dan permukaan di mana cairan tersebut terletak.
Ketika molekul cairan berada di dalam cairan, gaya tarik yang terjadi ke semua
arah seimbang. Namun, ketika molekul cairan berada di dekat permukaan, tidak ada
molekul di atasnya, sehingga hanya ada gaya tarik ke dalam cairan. Hal ini
menyebabkan molekul cairan yang dekat dengan permukaan cairan lebih terkumpul
daripada yang berada di dalam cairan, sehingga tercipta sebuah permukaan yang
memisahkan cairan dengan udara. Semakin besar tarikan molekuler pada permukaan
cairan, semakin besar tekanan permukaannya.
Surface tension berperan penting dalam pembentukan dan pengolahan kaca
karena kaca adalah bahan dengan surface tension yang rendah, sehingga membuatnya
mudah membentuk permukaan yang halus dan rata. Dalam proses pembuatan kaca,
ketika kaca masih dalam bentuk lelehan, surface tension memungkinkan kaca untuk
membentuk permukaan yang halus dan bebas dari gelembung udara dan
ketidaksempurnaan lainnya. Tekanan permukaan pada kaca yang tinggi membuatnya
memiliki sifat tahan gores yang baik, serta kemampuan untuk menahan pengaruh
lingkungan yang keras.
6.2 Kapilaritas (capillarity
Kapilaritas adalah kemampuan cairan untuk naik atau turun dalam pipa atau
selang kecil atau celah yang sangat kecil. Kapilaritas disebabkan oleh adanya
interaksi antara cairan dengan permukaan padat. Ketika sebuah pipa atau selang
sangat kecil, cairan akan naik atau turun secara signifikan karena adanya gaya tarik
antara molekul cairan dan permukaan pipa atau selang tersebut.
Sifat kapilaritas pada material kaca digunakan dalam pembuatan kaca optik dan
dalam proses produksi kaca berlapis. Dalam produksi kaca berlapis, kaca dicelupkan
ke dalam larutan yang mengandung bahan kimia, dan kapilaritas kemudian menarik
larutan ke dalam celah-celah di antara lapisan kaca, menghasilkan lapisan tipis dan
merata. Kapilaritas memainkan peran penting dalam pembuatan kaca. Dalam
pembuatan kaca, kapilaritas memungkinkan kaca untuk menempel pada permukaan
yang berbeda, seperti batu bata atau logam, saat sedang dalam proses pembentukan.
6.3 Kekentalan (viscosity).
Viskositas adalah sifat cairan yang menunjukkan kekentalannya. Kekentalan ini
disebabkan oleh adanya gaya tarik antara molekul cairan yang saling berinteraksi
satu sama lain. Semakin banyak gaya tarik antara molekul cairan, semakin besar
viskositasnya. Cairan dengan viskositas yang tinggi memiliki kemampuan untuk
menahan aliran lebih baik dibandingkan dengan cairan dengan viskositas yang
rendah. Sebagai contoh, minyak sayur memiliki viskositas yang lebih tinggi daripada
air sehingga lebih sulit untuk mengalir.
Dalam pembuatan kaca, kapilaritas memungkinkan kaca untuk menempel pada
permukaan yang berbeda, seperti batu bata atau logam, saat sedang dalam proses
pembentukan. Material kaca memiliki viskositas tinggi, yang membuatnya sulit
untuk diproses dan membentuk. Namun, viskositas yang tinggi juga memberikan
sifat kaku dan tahan lama pada kaca setelah dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai