Anda di halaman 1dari 20

AGUSTUS

1
FLUIDA STATIK DAN DINAMIS FLUIDA Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat
car, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat
padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air merupakan
contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir
dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat
ke tempat lain. Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang
melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang
di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat
meskipun sering tidak disadari. Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni: 1. Fluida statis 2. Fluida
Dinamis 1. FLUIDA STATIS Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau
fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa
dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki
gaya geser. Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh
fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya
angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana
adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan
sampai dasar sungai. Cairan yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang seimbang sehingga cairan itu
tidak mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari
bawah. Cairan yang massanya M menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya ini tersebar merata pada
seluruh permukaan dasar bejana. Selama cairan itu tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada cairan tidak ada
gaya geseran sehingga hanya melakukan gaya ke bawah oleh akibat berat cairan dalam kolom tersebut. Sifat-
Sifat Fluida Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan diam
(statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan
viskositas. 1. Massa Jenis Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan
bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena segelondong kayu
yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat untuk perbandingan antara kayu
dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada kayu. Anda tentu masih ingat, bahwa setiap benda memiliki
kerapatan massa yang berbeda-beda serta merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran
kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis
adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin
besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan
total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume
yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan
SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kgm-3) Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap
zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki
massa jenis yang sama. Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut. dengan: m = massa (kg atau
g), V = volume (m3 atau cm3), dan = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3). Jenis beberapa bahan dan massa
jenisnya dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density) Bahan Massa Jenis
(g/cm3) Nama Bahan Massa Jenis (g/cm3) Air 1,00 Gliserin 1,26 Aluminium 2,7 Kuningan 8,6 Baja 7,8 Perak
10,5 Benzena 0,9 Platina 21,4 Besi 7,8 Raksa 13,6 Emas 19,3 Tembaga 8,9 Es 0,92 Timah Hitam 11,3 Etil
Alkohol 0,81 Udara 0,0012 2. Tegangan permukaan Mari kita amati sebatang jarum atau sebuah silet yang kita
buat terapung di permukaan air sebagai benda yang mengalami tegangan permukaan. Tegangan permukaan
disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah
molekul dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain dibagian
atas molekul cairan itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila molekul
itu dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di bagian bawah permukaan cairan. Sebaliknya jika
molekul di permukaan cairan ditekan, dalam hal ini diberi jarum atau silet, molekul bagian bawah permukaan
akan memberikan gaya pemulih yang arahnya ke atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat menopang jarum
atau silet tetap di permukaan air tanpa tenggelam. Gaya ke atas untuk menopang jarum atau silet agar tidak
tenggelam merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang jarum
disini adalah permukaan yang bersentuhan dengan zat cair. Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari
tegangan permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. 3. Kapilaritas Tegangan permukaan ternyata juga mempunyai peranan
pada fenomena menarik, yaitu kapilaritas. Contoh peristiwa yang menunjukkan kapilaritas adalah minyak tanah,
yang dapat naik melalui sumbu kompor. Selain itu, dinding rumah kita pada musim hujan dapat basah juga
terjadi karena adanya gejala kapilaritas. Untuk membahas kapilaritas, kita perhatikan sebuah pipa kaca dengan
diameter kecil (pipa kapiler) yang ujungnya terbuka saat dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Kita dapat
menyaksikan bahwa permukaan air dalam pipa akan naik. Lain hasilnya jika kita mencelupkan pipa tersebut ke
dalam bejana berisi air raksa. Permukaan air raksa dalam tabung akan turun atau lebih rendah daripada
permukaan air raksa dalam bejana. Gejala inilah yang disebut dengan gejala kapilaritas. Pada kejadian ini, pipa
yang digunakan adalah pipa kapiler. Oleh karena itu, gejala kapilaritas adalah gejala naik turunnya zat cair
dalam pipa kapiler. Permukaan zat cair yang berbentuk cekung atau cembung disebut meniskus. Permukaan air
pada dinding kaca yang berbentuk cekung disebut meniskus cekung, sedangkan permukaan air raksa yang
berbentuk cembung disebut meniskus cembung. Penyebab dari gejala kapiler adalah adanya adhesi dan kohesi.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang
satu dengan yang lain tidak dapat menempel karena molekulnya saling tolak menolak. sedangkan adhesi adalah
gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan
yang lain dapat menempel dengan baik karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat. Pada gejala
kapilaritas pada air, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi antara partikel air dengan kaca lebih besar
daripada kohesi antar partikel airnya. Sebaliknya, pada gejala kapilaritas air raksa, adhesi air raksa dengan kaca
lebih kecil daripada kohesi antar partikel air raksa. Oleh karena itu, sudut kontak antara air raksa dengan dinding
kaca akan lebih besar daripada sudut kontak air dengan dinding kaca. Kenaikan atau penurunan zat cair pada
pipa kapiler disebabkan oleh adanya tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair
dengan pipa. Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari: a.
Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa dinyalakan. b. Kain dan kertas isap dapat
menghisap cairan. c. Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu. Selain keuntungan,
kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah berikut ini : Air hujan merembes dari dinding luar, sehingga
dinding dalam juga basah. Air dari dinding bawah rumah merembes naik melalui batu bata menuju ke atas
sehingga dinding rumah lembab. 4. Viskositas Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang
diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas
adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih
rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah
viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Viskositas menjelaskan ketahanan
internal fluida untuk mengalir dan mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Seluruh
fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu disebut kental, tetapi fluida
yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan disebut fluide ideal. Tekanan Hidrostatis Masih ingatkah
Anda definisi tekanan? Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan dibagi
luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan dituliskan sebagai berikut. p= F/ A
dengan: F = gaya (N), A = luas permukaan (m2), dan p = tekanan (N/m2 = Pascal). Persamaan diatas
menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi,
untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas
bidang yang besar. Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan hidrostatis
disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida
diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar
tabung adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida
(F) dan luas permukaan bejana (A). p= F/A Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan
percepatan gravitasi Bumi, ditulis p= massa x gravitasi bumi / A Oleh karena m = V, persamaan tekanan oleh
fluida dituliskan sebagai p = Vg / A Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas
permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar bejana
akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi p= (Ah) g / A = h g Jika tekanan hidrostatis dilambangkan
dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai berikut. Ph = g h ph = tekanan hidrostatis (N/m2), = massa
jenis fluida (kg/m3), g = percepatan gravitasi (m/s2), dan h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan semakin berkurang. Sebaliknya, semakin dalam Anda
menyelam dari permukaan laut atau danau, tekanan hidrostatis akan semakin bertambah. Mengapa demikian?
Hal tersebut disebabkan oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Anda telah mengetahui bahwa
lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian dari permukaan Bumi sehingga tekanan udara
akan berkurang jika ketinggian bertambah. Adapun untuk zat cair, massanya akan semakin besar seiring dengan
bertambahnya kedalaman. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman bertambah.
Contoh menghitung tekanan hidrostatis Tabung setinggi 30 cm diisi penuh dengan fluida. Tentukanlah tekanan
hidrostatis pada dasar tabung, jika g = 10 m/s2 dan tabung berisi: a. air, b. raksa, dan c. gliserin. Gunakan data
massa jenis pada Tabel Jawab Diketahui: h = 30 cm dan g = 10 m/s2. Ditanya : a. Ph air b. Ph raksa c. Ph
gliserin Jawab : a. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air: Ph = gh = (1.000 kg/m3) (10 m/s2)
(0,3 m) = 3.000 N/m2 b. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air raksa: Ph = gh = (13.600
kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 40.800 N/m2 c. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi gliserin: Ph =
gh = (1.260 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 3.780 N/m2 Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat
pengukur tekanan. Alat-alat pengukur tekanan yang digunakan untuk mengukur tekanan gas, di antaranya
sebagai berikut. a. Manometer Pipa Terbuka Manometer pipa terbuka adalah alat pengukur tekanan gas yang
paling sederhana. Alat ini berupa pipa berbentuk U yang berisi zat cair. Ujung yang satu mendapat tekanan
sebesar p (dari gas yang hendak diukur tekanannya) dan ujung lainnya berhubungan dengan tekanan atmosfir
(p0). b. Barometer Barometer raksa ini ditemukan pada 1643 oleh Evangelista Torricelli, seorang ahli Fisika dan
Matematika dari Italia. Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan
dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca bersahabat, sedangkan tekanan
udara rendah menandakan kemungkinan badai. Ia mendefinisikan tekanan atmosfir dalam bukunya yang
berjudul A Unit of Measurement, The Torr Tekanan atmosfer (1 atm) sama dengan tekanan hidrostatis raksa
(mercury) yang tingginya 760 mm. Cara mengonversikan satuannya adalah sebagai berikut. raksa
percepatan gravitasi Bumi panjang raksa dalam tabung atau (13.600 kg/cm3 )(9,8 m/s2)(0,76 m) = 1,103
105 N/m2 Jadi, 1 atm = 76 cmHg = 1,013 105 N/m2 c. Pengukur Tekanan Ban Alat ini digunakan untuk
mengukur tekanan udara di dalam ban. Bentuknya berupa silinder panjang yang di dalamnya terdapat pegas.
Saat ujungnya ditekankan pada pentil ban, tekanan udara dari dalam ban akan masuk ke dalam silinder dan
menekan pegas. Besarnya tekanan yang diterima oleh pegas akan diteruskan ke ujung lain dari silinder yang
dihubungkan dengan skala. Skala ini telah dikalibrasi sehingga dapat menunjukkan nilai selisih tekanan udara
luar (atmosfer) dengan tekanan udara dalam ban. MEKANIKA FLUIDA Mekanika fluida adalah subdisiplin
dari mekanika kontinum yang mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat
dibagi menjadi fluida statik dan fluida dinamik. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara
fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Fluida Newtonian vs. non-Newtonian Sebuah Fluida
Newtonian (dinamakan dari Isaac Newton) didefinisikan sebagai fluida yang tegangan gesernya berbanding
lurus secara linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser. Definisi ini memiliki
arti bahwa fluida newtonian akan mengalir terus tanpa dipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai
contoh, air adalah fluida Newtonian karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk.
Sebaliknya, bila fluida non-Newtonian diaduk, akan tersisa suatu "lubang". Lubang ini akan terisi seiring
dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati pada material-material seperti puding. Peristiwa lain
yang terjadi saat fluida non-Newtonian diaduk adalah penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak
"lebih tipis" (dapat dilihat pada cat). Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang kesemuanya memiliki properti
tertentu yang berubah pada keadaan tertentu. Persamaan pada fluida Newtonian Konstanta yang
menghubungkan tegangan geser dan gradien kecepatan secara linier dikenal dengan istilah viskositas.
Persamaan yang menggambarkan perlakuan fluida Newtonian adalah: di mana adalah tegangan geser yang
dihasilkan oleh fluida adalah viskositas fluida-sebuah konstanta proporsionalitas adalah gradien kecepatan
yang tegak lurus dengan arah geseran Viskositas pada fluida Newtonian secara definisi hanya bergantung pada
temperatur dan tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Jika fluida bersifat
inkompresibel dan viskositas bernilai tetap di seluruh bagian fluida, persamaan yang menggambarkan tegangan
geser (dalam koordinat kartesian) adalah di mana ij adalah tegangan geser pada bidang ith dengan arah jth vi
adalah kecepatan pada arah ith xj adalah koordinat berarah jth Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini,
fluida ini disebut fluida non-Newtonian. ALIRAN FLUIDA Aliran fluida dapat diaktegorikan: 1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan lapisan, atau lamina lamina dengan satu lapisan meluncur
secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan
relative antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton 2. Aliran turbulen Aliran
dimana pergerakan dari partikel partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta
putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian
fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi
membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian kerugian aliran.
3. Aliran transisi Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen. KONSEP
DASAR Bilangan Reynolds Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat membedakan
suatu Dilihat dari kecepatan aliran, menurut (Mr. Reynolds) diasumsikan/dikategorikanlaminar bila aliran
tersebut mempunyai bilangan Re kurang dari 2300, Untuk aliran transisi berada pada pada bilangan Re 2300 dan
4000 biasa juga disebut sebagai bilangan. Viskositas Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah
fluida terhadap deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, kohesi dan
laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas zat cair cenderung menurun dengan seiring
bertambahnya kenaikan temperatur hal ini disebabkan gaya gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan
mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunya
viskositas dari zat cair tersebut. Rapat jenis (density ) Density atau rapat jenis () suatu zat adalah ukuran untuk
konsentrasi zat tersebut dan dinyatakan dalam massa persatuan volume; sifat ini ditentukan dengan cara
menghitung nilai density dapat dipengaruhi oleh temperatur semakin tinggi temperatur maka kerapatan suatu
fluida semakin berkurang karena disebabkan gaya kohesi dari molekul molekul fluida semakin berkurang.
Koefisien Gesek Koefisien gesek dipengaruhi oleh kecepatan, karena distribusi kecepatan pada aliran laminar
dan aliran turbulen berbeda, maka koefisien gesek erbeda pula untuk masing masing jenis aliran. Reynolds
kritis, sedangkan aliran turbulen mempunyai bilangan Re lebih dari 4000. TEKANAN DALAM FLUIDA
Misalkan kita sedang berendam di dalam air, apa yang kita rasakan? Seolah-olah air menekan seluruh tubuh kita
yang bersentuhan dengan air. Tekanan ini semakin besar apabila kita masuk lebih dalam ke dalam air.
Fenomena apa yang ada dibalik peristiwa ini. Pernyataan ini mengandung pengertian bahwa fluida memberikan
tekanan terhadap benda yang berada di dalamnya. Pengertian ini diperluas menjadi tekanan pada fluida
tergantung pada ketebalannya atau lebih tepatnya kedalamannya. Udara/atmosfer terdiri dari gas-gas yang juga
merupakan bentuk dari fluida. Maka udara juga akan memiliki tekanan seperti definisi di atas. Tekanan udara
kita anggap sama untuk ketinggian tertentu di atas bumi namun untuk ketinggian yang sangat tinggi di atas
permukaan bumi besarnya menjadi berbeda. FLUIDA ELEKTRO-REOLOGI Mungkin, yang pertama kali
melakukan percobaan pembuatan dan penerapan cairan fluida yang merespon kondisi luarnya adalah Pak
Winslow pada tahun 1940. Kenapa saya awali dengan mungkin? Sebab ide atau niatan membuat fluida pintar
ini sudah ada sejak 150 tahun yang lalu. Lalu Pak Winslow lah yang berhasil melakukan percobaan
pembuatannya. Kebanyakan fluida elektro-reologi merupakan dispersi dari partikel dielectric yang tersuspensi
pada non-conducting liquid (cairan yang bersifat bukan konduksi, alias tidak mampu hantar listrik). Mudahnya,
anda punya partikel (bulet kecil-kecil) dari bahan dielectrik kemudian dicampur dengan cairan tak mampu
hantar listrik, misal silicone-oils, hingga sifat campuran seperti suspensi. Itulah fluida elektro-reologi. Yield
stress, tegangan geser, yaitu gaya luar yang diperlukan untuk menggeser fluida tersebut, dari keadaan diam
kemudian mengalir. Fluida elektro-reologi mula-mula mempunyai nilai yield stress relatif kecil, ya
iyalahcairan gitu loh Namun ketika medan listrik dari luar diaplikasikan, nilai yield stress-nya menjadi
meningkat dengan drastis, alias susah untuk mengalir. Mekanisme yang sering digunakan untuk menjelaskan
fenomena ini adalah ketika medan listrik luar (ordenya sekitar kV/mm) diaplikasikan kepada fluida elektro-
reologi, menimbulkan efek dipole (pe-dua-kutub-an) dari dielektrik partikel yang tersuspensi dalam cairan tsb.
Berubahnya sifat dialektrik partikel hingga mempunyai kutub ini menyebabkan partikel kecil-kecil saling
mendekat satu sama lainnya, sesusai sifat kutub masing-masing. Sehingga terciptalah rantai/susunan partikel
searah dengan medan listrik. Lihat animasi diawal artikel. Bentuk daripada susunan rapi jajaran partikel yang
berbentuk seperti rantai inilah yang menyebabkan nilai yield stress menjadi naik secara dramatis. Definisi
pendahuluan tentang fluida pintar jenis ini dicukupkan sampai disini, ntar disambung lagi yang lebih dalam jika
memungkinkan. Kini, aplikasi dari fluida elektro-reologi telah mempunyai pangsa pasar tersendiri, diantaranya:
- controllable valve and shakers - controllable machinery and engine mount - controllable clutch and brakes -
controllable dampers Mungkin ada sebagian peralatan ini pernah anda lihat, sekilas lihat, bahkan anda pakai dan
operasikan terutama di perusahaan-perusahaan besar. Namun yang tampak nyata di depan anda hanyalah
kemudah-aturan dan kecanggihan peralatan tersebut. Siapa sangka dibalik produk-produk tersebut tersimpan
keruwetan dan keunikan aspek science dan teknologi yang membikin dahi berkerut, kening melebar, dan otak
berputar sekian banyak peneliti dan sekian lama waktu yang diperlukan. FLUIDA BERMAGNET Pada tahun
1960-an, Pak Rosensweig menjadi pelopor penelitian pembuatan dan aplikasi dari fluida bermagnet. Kemudian
setelah beberapa saat setelah penelitiannya berkembang, beliau mendirikan perusahaan yang dikenal dengan
Perusahaan Ferrofluidics. Fluida bermagnet terdiri atas partikel bermagnet (superparamagnetic particle)
berukuran sangan kecil (skala nano, < 10 nm) yang terdispersi dalam cairan pembawa. Tahukan seberapa kecil
ukuran nano-meter itu? Iya benar, sepersejuta meter. Suangaat kecil bukan. Campuran dispersi antara partikel
magnet dan cairan pembawa cenderung bersifat stabil (tidak terjadi sedimentasi/pengendapan), disebabkan
pergerakan Brownian (Brownian motion) yang terjadi ketika kita mencampur partikel sangat kecil kedalam
suatu cairan. Mudahnya, ketika anda mengaduk gula dalam segelas air, gulanya tidak akan mengendap dibawah
jika adukannya merata. Artinya gula berubah jadi partikel sangat kecil sekali lalu tersuspensi kedalam air, dan
cenderung stabil. Para peneliti juga berhasil menaikkan performa stabilitas fluida bermagnet dengan
menambahkan surfactant, suatu zat yang mencegah menempelnya partikel magnet satu sama lainnya, sehingga
penggumpalan bisa dihindari. Sehingga stabilitas fluida bermagnet dapat dipertahankan lebih lama lagi. Fluida
bermagnet akan berubah sifat dan karakternya ketika dikenakan medan magnet. Viskositas adalah salah satu
parameter yang bisa diatur pada fluida bermagnet. Karena waktu respon yang diperlukan sangat pendek (dalam
orde mili-second), maka kemampuan mudah-aturnya cepat mendapat perhatian pangsa pasar. High-pressure seal
dan media pendingin loudspeaker adalah salah dua produk yang digemari pasar saat ini. FLUIDA MAGNET-
REOLOGI Tibalah saatnya kita mengenal fluida pintar jenis ketiga yaitu fluida magnet-reologi. Secara umum
komposisinya sama dengan fluida bermagnet, yaitu: partikel magnet + cairan pembawa + surfactant. Cuma
bedanya adalah ukuran partikel magnet dalam orde mikro-meter (seperseribu meter) dan peran surfactant yang
sangat besar untuk mencegah proses pengendapan. Pergerakan Brownian tidak terjadi pada fluida jenis ini,
karena ukuran partikel relatif besar. Hal yang menakjubkan dari sifat fluida magnet-reologi ini adalah
kemampuannya berubah fase menjadi semi-padat bahkan cukup padat hingga dapat dikategorikan fase padat
(solid phase). 2. FLUIDA DINAMIS Pengertian Fluida Dinamis Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat
cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental,
tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran). Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang
berkaitan dengan fluida dinamis ini. Besaran-besaran dalam fluida dinamis Debit aliran (Q) Jumlah volume
fluida yang mengalir persatuan waktu, atau: Dimana : Q = debit aliran (m3/s) A = luas penampang (m2) V =
laju aliran fluida (m/s) Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran Dimana : Q = debit aliran (m3/s) V =
volume (m3) t = selang waktu (s) Persamaan Kontinuitas Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap
mempunyai debit yang sama di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka: Debit aliran 1 = Debit aliran
2, atau : Hukum Bernoulli Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi
yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan
volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis
arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi : Dimana : p = tekanan air (Pa) v = kecepatan air (m/s) g =
percepatan gravitasi h = ketinggian air Penerapan dalam teknologi Pesawat Terbang Gaya angkat pesawat
terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat
laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar maka mengakibatkan tekanan di atas
pesawat lebih kecil daripada tekanan pesawat di bawah. Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih
antara tekanan di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif pesawat. Keterangan: = massa jenis udara
(kg/m3) va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s) vb= kecepatan aliran udara pada bagian
bawah pesawat (m/s) F = Gaya angkat pesawat (N) Penyemprot Parfum dan Obat Nyamuk Prinsip kerja yang
dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan
di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang
dan lama kelamaan akan menyembur keluar.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda,
maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan
memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air).

Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kgm3)

Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat
berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni
bermassa jenis 1 g/cm atau 1000 kg/m. Berat jenis tidak mempunyai satuan atau dimensi.

Berat jenis mempunyai rumusn m.g/v atau w/v dengan satuan n/m^3 dengan m = massa, g = gravitasi, v =
volume dan w = weight (berat).

Kerapatan atau rapat biasanya merujuk pada ukuran seberaba banyak suatu dentitas berada dalam suatu
jumlah yang tetap dalam suatu ruang (biasanya dalam ruang tiga dimensi). Jenis-jenis kerapatan meliputi:

Di dalam fisika

Rapat massa
o Massa jenis, massa per volume
Rapat muatan
Kerapatan partikel (fisika statistik)
teori fungsi kerapatan (mekanika kuantum)

Kerapatan sebagai fungsi

Kerapatan tidak mutlak berwujud suatu nilai tertentu, melainkan dapat pula merupakan suatu fungsi yang
bergantung posisi ataupun waktu. Suatu kerapatan massa tiap satuan volum yang bergantung posisi misalnya
dituliskan sebagai
Dan lain halnya dengan massa untuk objek dengan rapat massa homogen yang langsung dapat

dihitung:

sedangkan untuk benda dengan rapat massa berupa fungsi, dalam menghitung massa benda perlu digunakan

integral:

Contoh menghitung massa

Misalnya terdapat suatu kubus dengan ukuran 1 x 1 x 1 dalam ruang, ingin dihitung berapa massanya,
apabiladiketahui fungsi kerapatan massanya yang homogenmaka terlebih dahulu
dituliskandandilakukanintegrasUntuk ukuran yang lain, tinggal diganti batas-batas dari x, y dan z. Jikaobjektidak

homogen rapat massanya,maka tidak bernilai konstan c seperti di atas, melainkan fungsi dari x, y dan z.

Tekanan (simbol: p atau P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A).

P : Tekanan dengan satuan pascal ( Pressure )

F : Gaya dengan satuan newton ( Force )

A : Luas permukaan dengan satuan m2 ( Area )

Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.Satuan tekanan dapat
dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi
yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di
pegunungan lebih rendah daripada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.Akan tetapi
pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan
terjadi perubahan dari gas kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi). Rumus dari tekanan
dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi
tajam. Semakin kecil luas permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi.Tekanan
udara dapat diukur dengan menggunakan barometer.Saat ini atau sebelumnya unit tekanan rakyat adalah sebagai
berikut:

atmosfer (atm)
manometric unit:
o sentimeter, inci, dan milimeter merkuri (torr)
o Templat:Jangkar Tinggi kolom air yang setara, termasuk milimeter (mm H 2O), sentimeter (cm
H2O), meter, inci, dan kaki dari air
adat unit:
o tidur, ton-force (pendek), ton-force (lama), pound-force, ons-force, dan poundal inci per
persegi
o ton-force (pendek), dan ton-force (lama) per inci persegi
o psi (pound per square inch)
non-SI unit metrik:
o bar, decibar, milibar
o kilogram-force, atau kilopond, per sentimeter persegi (tekanan atmosfer)
o gram-force dan ton-force (ton-force metrik) per sentimeter persegi
o Barye (dyne per sentimeter persegi)
o kilogram-force dan ton-gaya per meter persegi
o sthene per meter persegi (pieze)

~KREPT ~UNCIL
Tekanan Hidrostatis

Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang
membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman cairan di
dalam sebuah ruang dan gravitasi juga menentukan tekanan air tersebut.Hubungan ini dirumuskan sebagai
berikut: "P = gh" dimana adalah masa jenis cairan, g (10 m/s2) adalah gravitasi, dan h adalah kedalaman
cairan. h dihitung dari permukaan air menuju ke kedalaman benda.

3Belajar tentang Pengertian dari Prinsip bunyi hukum pascal beserta rumus dan contoh soal serta berbagai
penerapan nya dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai penemuan didalam dunia teknik atau fisika menjadi
landasan akan kemajuan dibidang teknologi, yang kemudian setelah diterapkan akan tercipta berbagai alat-
alat teknik yang sangat membantu meringankan kerja manusia . Bahkan alat-alat berat dengan kemampuan
besarpun dapat diwujudkan.

bunyi hukum Pascal adalah Jika tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan oleh
zat cair itu ke segala arah dengan sama besar (sama rata)".
Pernyataan tersebut awalnya diutarakan oleh Blaise Pascal. stlh mengerjakan uji coba dgn menggunakan
peralatan penyemprotan (semprotan Pascal), ia mengatakan bahwa tekanan yg diberikan pd zat cair di dlm
ruang yang tertutup dilanjutkan ke semua arah persis sama besar. kemudian, pernyataan tsb terkenal sbg
bunyi prinsip hukum pascal.
Jika penampang kecil kita tekan maka penampang tersebut mendapatkan gaya sebesar F1 terhadap luas
bidang penampang A1 , maka akan timbul Tekanan sebesar P1.berdasarkan bunyi hukum Pascal diatas maka,
Pengertian nya adalah : tekanan sebesar P1 tersebut akan diteruskan ke penampang yang besar dengan
tekanan yang sama besar. sehingga pada penghisap besar pun akan memiliki tekanan P 2 yang sama besar
juga sebesar P1. Tekanan ini menyebabkan Penampang A2 mendapatkan gaya sebesar F2

Hukum Archimedes merupakan salah satu hukum fisika yang masih berhubungan dengan tekanan hidrostatis.
Hukum Archimedes membahas tentang gaya apung atau gaya ke atas dan gaya berat suatu benda terhadap
fluida ztau zat cair tempat benda itu berada.
Bagaimana asal mula penemuan hukum Archimedes ?
Arcimedes adalah seorang insinyur dan ilmuwan berkebangsaan Italia yang hidup pada 2 abad sebelum
masehi. Pada saat itu raja memerintahkan Arcimedes untuk melakukan penyelidikan apakah mahkota yang
digunakan raja terbuat dari logam asli atau logam palsu dengan syarat tidak merusak mahkota tersebut.
Archimedes mendapat inspirasi ketika sedang berendam. Ketika Archimedes masuk ke dalam bak air untuk
berendam ada sebagian air yang keluar dari bak tempat ia berendam. Dari situlah Archimedes mendapat ide
lalu berteriak eureka yang artinya aku menemukan. Untuk mengekspresikan kegembiraannya Arhimedes
langsung berlari keluar rumah tanpa memakai sehelai kainpun yang menutupi tubuhnya.
Archimedes membuat kesimpulan bahwa apabila seluruh atau sebagian permukaan benda dimasukkan atau
dicelupkan ke dalam suatu zat cair maka benda tersebut akan mengalami suatu gaya ke atas yang sama besar
dengan berat zat cair yang dipindahkannya pernyataan tersebut kemudian dikenal dengan bunyi hukum
Archimedes.

Hukum Stokes Berbunyi: bila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam maka terhadap bola itu akan
bekerja gaya gesek dalam bentuk gaya gesekan yang arahnya berlawanan dengan arah gerak bola tersebut.
Syarat-syarat berlakunya hukum Stokes : 1. Ruang tempat fluida terbatas. 2. Tidak ada turbulensi di dalam
fluida. 3. Kecepatan (V) tidak besar sehingga aliran masih linier.

M erapung: Suatu benda bisa dikatakan terapung apabila benda tersebut berada di permukaan air karena berat
jenis benda tersebut lebih kecil daripada berat jenis air, misalnya: kayu, gabus tutup botol, plastik, kapal laut,
dll.
Melayang: Suatu benda bisa dikatakan melayang apabila benda tersebut berada diantara permukaan air dan
dasar air karena berat jenis benda tersebut sama dengan berat jenis air, misal: kapal selam, telur ayam yang
dapat melayang didalam air garam, juru selam dalam laut, dll.
Tenggelam: Suatu benda bisa dikatakan tenggelam apabila benda tersebut turun sampai ke dasar air karena
berat jenis benda tersebut lebih besar daripada berat jenis air, misal: besi, batu, tanah, dll.

SEPTEMBER

. Fluida Ideal Fluida ideal adalah fluida yang tunak,tak termampatkan,tak kental dan streamline (garis arus) Ciri
Ciri Fluida Ideal : 1.Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tak tunak (nonsteady) 2.Aliran
fluida dapat termampatkan (compressible) atau tak termampatkan (incompressible) 3.Aliran fluida dapat
merupakan aliran kental (viscous) atau tak kental (nonviscous) 4.Aliran fluida dapat merupakan aliran garis
arus (streamline) atau aliran turbulen

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran
fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip
ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi
pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur
aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.

eorema torricelli

1. 1. TEOREMA TORRICELLI I Made Suarya Candra (17) Ronaldo (34) Tyas Dwi Syarfa (37) Wirda
Nabilla Safitri (38) Nadhifa Hayyuningtyas (40) KELOMPOK 1 X I M I A 1
2. 2. Sekilas Tentang Torricelli Torricelli adalah murid dari Galileo. Beliau menunjukkan bahwa tinggi
air tidak bergantung pada apapun kecuali pada beratnya yang dibandingkan dengan berat udara. Hal
ini membuktikan bahwa fluida apapun akan mencapai ketinggian tertentu bergantung pada berat
relatifnya yang dibandingkan dengan udara.
3. 3. Sekilas Tentang Torricelli Torricelli juga melakukan penelitian di bidang hidrolik Selain itu dia
juga melakukan perbaikan pada mikroskop dan teleskop Beliau meninggal pada tanggal 26 Oktober
1647.
4. 4. TEOREMA TORRICELLI Torricelli mengatakan bahwa kelajuan fluida menyembur keluar dari
lubang yang terletak pada jarak h di bawah permukaan atas fluida dalam tangki sama seperti kelajuan
yang akan diperoleh sebuah benda yang jatuh bebas dari ketinggian h. Teorema ini hanya berlaku
jika ujung atas wadah terbuka terhadap atmosfer dan luas lubang jauh lebih kecil daripada luas
penampang wadah.
5. 5. TEOREMA TORRICELLI Misalkan sebuah tangki dengan luas penampang A1 diisi fluida sampai
kedalaman h. Ruang diatas fluida berisi udara dengan tekanan P1. Pada alas tangki terdapat suatu
lubang kecil dengan luas A2 (dengan A2 jauh lebih kecil daripada A1) dan fluida dapat menyembur
keluar dari lubang ini. Udara h Udara Fluida 1 2 P2 P1, v1 v2
6. 6. Lanjutan.. Persamaan yang berlaku untuk kelajuan aliran menyembur keluar dari lubang dengan
debitnya adalah : Kita tetapkan titik 1 di permukaan atas fluida dengan kelajuan aliran di titik itu
adalah v1, dan titik 2 berada di lubang pada dasar tangki dengan kelajuan aliran di titik itu adalah v2,
seperti ditunjukkan pada gambar disamping. Udara h Udara Fluida 1 2 P2 P1, v1 v2
7. 7. Lanjutan.. Tekanan pada titik 2, P2 = P0, sebab titik 2 berhubungan dengan atmosfer (udara luar).
Kita ambil acuan ketinggian nol di dasar tangki (h2=0), dan gunakan persamaan Bernoulli di titik 1 dan
2 sehingga kita peroleh: Udara h Udara Fluida 1 2 P2 P1, v1 v2 2 2 221 2 11 2 1 2 1 ghvPghvP

8. 8. Lanjutan.. 2 2 221 2 11 2 1 2 1 ghvPghvP 0 2 1 2 1 2 20 2 11 vPghvP
:Jadi.0hdan,hh,PPkarena 2102 22 2 2 2 1 01 v gh v PP :perolehkita, 2
denganpersamaanruaskeduakalikan gh PP vv 2 )(2 012 1 2 2
9. 9. Lanjutan.. gh PP vv 2 )(2 012 1 2 2 Karena A2 jauh lebih kecil daripada A1, maka v1 2
sangat kecil dibandingkan dengan v2 2 sehingga dapat diabaikan. Kita kemudian mendapatkan: gh PP
v 2 )(2 012 2 Jadi kelajuan v2 bergantung pada perbedaan kedua tekanan (P1-P0) dan
kedalaman h di bawah permukaan fluida dalam tangki. Jika bagian atas tangki dibuka ke atmosfer,
maka P1=P0, dan tidak ada beda tekanan: P1-P0=0. Dalam kasus ini persamaan diatas menjadi: ghv 20
2 2 ghv 22
10. 10. Debit fluida yang menyembur keluar dari lubang dengan luas A2 dapat dihitung dari persamaan
debit : AvQ ghAQ 22 Kasus lain : Misalnya tangki cairan ditaruh di lantai, berapa jauhkah jarak
mendatar dari semprotan cairan yang keluar dari lubang B jika diukur dari kaki tangki K? perhatikan
gambar di samping. atmosfer P0 B h ghv 2 g K T y KT=R=?
11. 11. Lanjutan.. atmosfer P0 B h ghv 2 g K T y KT=R=? .0vY,sumbupadadan 2vX,sumbu
padaawalkecepatankomponendengan parabolaadalahcairanditempuhyangLintasan oy ox ghv
Apabila titik B sebagai titik asal dan arah sumbu Y ke bawah sebagai arah positif, maka: yydanadengan
2 1 y 2 gtatvy yoy
12. 12. Lanjutan.. yydanadengan 2 1 y 2 gtatvy yoy 2 2 1 0 BTgty g y tBT 2
beraturan)lurus(tegaktvx ox g y ghR 2 2 Jarak jangkauan mendatar semprotan hyR
2 Dengan : h = ketinggian permukaan air di atas lubang y = kedalaman dasar di bawah lubang
13. 13. Sekian dan Terima Kasih

VENTURIMETER TANPA MANOMETER

1. 1. APLIKASI HUKUM NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


2. 2. Penerapan Hukum Newton Penerapan Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari sangat
banyak sekali, dalam beberapa kasus penerapan hukum Newton sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Penerapan hukum Newton diantaranya pada katrol, bidang miring, lift dan benda yang
berada pada bidang horizontal
3. 3. HUKUM NEWTON 1 Hukum ini sering juga disebut sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I
Newton berbunyi Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-
mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan
kecepatan tetap. Hukum newton tentang gerak sering juga dituliskan F = 0 , maka partikel akan
diam atau gerak lurus beraturan(glb) Penerapannya: Penumpang akan serasa terdorong kedepan
saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak. Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap
disana ketika kertas ditarik secara cepat. Ayunan bandul sederhana. Pemakaian roda gila pada
mesin mobil.
4. 4. Penerapan Hukum Newton Orang Berada di Dalam Lift Lift berada dalam keadaan diam atau
dalam kecepatan tetap F = 0 N w = 0 N= ww = m.g = berat orang dalam lift N = gaya normal Lift
dipercepat ke bawah F = m.a W N = m.a N = W m.a N = mg -ma = m (g-a) Lift dipercepat ke
atas F = m.a N W = m.a N = W + m.a N = m.g + m.a = m (g+a)
5. 5. APLIKASI HUKUM I NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI: Pena yang berada di atas kertas di
meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat. Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang
melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para penumpang akan terdorong ke depan. Demikian juga saat
tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke belakang. Karena tubuh penumpang
sedang mempertahankan posisi diamnya. Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari
luar akan tetap bergerak , dgn percepatan nol. Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan
tetap, maka percepatannya nol. Oleh karena itu, berlaku keseimbangan gaya (hukum I Newton).
Saat kita salah memasang taplak padahal makanan sudah di taruh di atasnya. Tenang, ketika kita tarik
taplak tersebut lurus dan cepat, makanan tidak akan bergeser. Benda diam yang ditaruh di meja
tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang bekerja pada benda itu. Bola Tolak peluru : akan diam
jika tidak diberikan gaya dari luar. Dalam tolak peluru, sifat kekekalan sebuah benda terdapat pada
peluru itu sendiri. Pada saat peluru dilempar, peluru akan terus bergerak secara beraturan setelah itu
akan jatuh dan berhenti, titik dimana peluru itu akan berhenti, dan akan terus diam jika tidak
digerakkan. Pada saat Dribbling : bola akan terus bergerak beraturan, dan berhenti jika bola di
pegang kedua tangan.
6. 6. Hukum II newton Hukum ini berbunyi Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan
jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan
massanya Penerapannya: Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang
sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil tersebut
7. 7. APLIKASI HUKUM II NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Benda yang melaju jika
melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan bertambah besar. Pada gerakan di dalam lift.
Ketika kita berada di dalam lift yang sedang bergerak, gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan
lift. Saat lift bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya berat yang lebih besar dibandingkan saat lift
dalam keadaan diam. Hal yang sebaliknya terjadi ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah.
Saat lift bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada saat lift dalam
keadaan diam. Bus yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan
gaya dan berbading terbalik dengan massa busl tersebut. Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil
saat dimainkan akan lebih cepat menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih
lama (percepatan berbanding terbalik dengan massanya). Menggeser barang pada bidang miring.
Berat badan kita ( W= m g ).
8. 8. HUKUM III NEWTON Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini berbunyi
Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda yang di kenai gaya akan
mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi
arahnya berlawanan. Penerapannya: Adanya gaya gravitasi Peristiwa gaya magnet Gaya listrik
9. 9. APLIKASI HUKUM III NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI 1 Seseorang memakai sepatu
roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut mendorong tembok (aksi), maka tembok
mendorongnya dengan arah gaya yang berlawanan(reaksi). 2. Ketika menekan ujung meja dengan
tangan, tangan kita mengerjakan gaya pada meja(aksi). Dan sebaliknya ujung meja pun menekan
tangan kita(reaksi). 3. Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang(aksi), papan start
mendorong pelari ke depan(reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke depan. 4. Ketika seorang
perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk mendorong air ke belakang(aksi), air juga akan
mendorong kaki dan tangan perenang ke depan(reaksi). 5. Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak
kaki kita mendorong tanah ke belakang. Sebagai reaksi, tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga
kita dapat berjalan. 6. Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan(aksi). Sebagai
reaksi, peluru pun mendorong senapan ke belakang. 7. Ketika mendayung perahu, pada waktu
mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya
pada dayung ke depan, sehingga perahu bergerak ke depan.
10. 10. PENERAPAN HUKUM NEWTON PADA BERBAGAI KASUS a. Benda di Gantung dengan Tali dan
Digerakkan Digerakkan ke atas dengan percepatan a, maka: ::: gaya yang searah dengan gerak
benda bernilai positif ::: gaya yang berlawanan dengan gerak benda bernilai negatif , sehingga berlaku
F = m.a T-mg = m.a T = mg + ma Benda Digerakkan ke bawah dengan percepatan a, maka: :: gaya
yang searah dengan gerak benda bernilai positif dan yang berlawanan bernilai negatif rumus
tegangan talinya F = m.a mg T = m.a T = mg-ma = m (g-a)
11. 11. . Penerapan Hukum Newton pada Benda digantung Dengan Dua Utas Tali dalam Keadaan
Setimbang F = 0 kompnen F kita pecah menjadi Fy dan Fx F y = 0 berlaku persamaan pada
sumbu y T1 sin + T2 sin + T T w = 0 T1 sin + T2 sin w = 0 . (1) Fx = 0 berlaku
persamaan pada sumbu x T1 cos T2 cos = 0 T1 cos = T2 cos . (2) untuk mencari T1 dan
T2 sobat bisa mensubtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) sehingga didapat rumus Atau bisa
menggunakan rumus
Tabung pitot (dibaca Pitou sesuai fonologi Prancis) adalah instrumen untuk melakukan pengukuran tekanan
pada aliran fluida. Tabung pitot ditemukan oleh insinyur berkebangsaan Prancis, Henri Pitot pada awal abad ke
18[1], dan dimodifikasi oleh ilmuwan berkebangsaan Prancis, Henry Darcy di pertengahan abad ke 19 [2]. Tabung
pitot telah digunakan secara luas untuk menentukan kecepatan dari pesawat terbang dan mengukur kecepatan
udara dan gas pada aplikasi industri [3].

Berbagai tipe tabung pitot

Tabung pitot sederhana terdiri dari tabung yang mengarah secara langsung ke aliran fluida. Tabung ini berisi
fluida, sehingga tekanan bisa diukur dengan perubahan tinggi dari fluida tersebut. Tekanan stagnasi dari fluida,
juga disebut dengan tekanan total atau tekanan pitot.

Tekanan stagnasi yang terukur tidak bisa digunakan untuk menentukan kecepatan fluida. Namun, persamaan
Bernoulli menyatakan bahwa:

Tekanan stagnasi = Tekanan Statis + Tekanan Dinamisyang juga bisa dinyatakan dengan:

Penyelesaian nilai kecepatannya menjadi:Dimana adalah kecepatan fluida, adalah tekanan stagnasi, adalah
tekanan statik, dan dalah densitas fluidaNamun persamaan di atas hanya untuk fluida inkompressibel (fluida
yang tidak dapat ditekan), sehingga nilai tekanan akan turun sebesar p akibat perbedaan tinggi atau h yang
terbaca pada manometer.

Tekanan dinamis adalah selisih antara tekanan stagnasi dan tekanan statis. Tekanan statis diukur menggunakan
saluran statis pada salah satu sisi lubang. Tekanan dinamis ditentukan menggunakan diafragma di dalam
kontainer tertutup. Jika udara pada satu sisi diafragma adalah tekanan statis, maka sisi yang lain adalah tekanan
stagnasi, dan defleksi dari diafragma proporsional dengan tekanan dinamis.

Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran
dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang
untuk balap mobil stok. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi
bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas sepeda motor masih menggunakan karburator
dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan
injeksi bahan bakar.Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara
bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil
sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar.
Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang
dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk
menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu
buah karburator, namun ada pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan
sempat menjadi trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator)
namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi
awal menggunakan karburator aliran ke atas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator
lalu keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari terjadinya mesin banjir, karena
kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam intake
manifold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan dengan saluran oli supaya
ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk membasuh filter udara; namun
denganmenggunakan filter udara berbahan kertas pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi
sekarang ini.Mulai akhir 1930-an, karburator aliran ke bawah (downdraft) dan aliran kesamping (sidedraft)
mulai popouler digunakan untuk otomotif.

Okktober

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda
tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam
suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran.
Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.Sebuah peta global
jangka panjang suhu udara permukaan rata-rata bulanan dalam proyeksi Mollweide.Suhu juga disebut
temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius,
Reaumur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya
mengikuti:

C:R:(F-32) = 5:4:9
K = C + 273.(derajat)

Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273 derajat. Dan derajat
Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari
itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat
Celsius terlebih dahulu, karena jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya ke
suhuyang lain. Contoh: K=R 4/5X[300-273] daripada: C=R 4/5X27 Sebagai contohdan

A. PENGERTIAN KALOR

Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya karena

adanyaperbedaan suhu. Ketika dua benda yang memiliki perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir

(berpindah) dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Contohnya ketika kita

mencampurkan air dingin dengan air panas, maka kita akan mendapatkan air hangat. Banyak yang tidak tahu

perbedaan antara suhu dan kalor, Suhu adalah nilai yang terukur pada termometer, sedangkan kalor adalah

energi yang mengalir dari satu benda ke benda lainnya. Adapula ilmuan dari Amerika bernama Benjamin

Thompson mengatakan bahwa kalor bukanlah zat alir, melainkan energi yang terjadi karena adanya proses

mekanik, seperti gesekan.

B. RUMUS DANSATUAN KALOR

Satuan kalor adalah Kalori (Kal) atau Joule (J). Kalori adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk

memanaskan 1 gram air agar suhunya menjadi 1 derajat Celcius.

1 Kalori = 4,2 Joule

1 Joule = 0,24 Kalori

Rumus Kalor :

Keterangan :
Q = Kalor (J)

m : Massa Benda (kg)

c = Kalor Jenis (J Kg oC)

T = Perubahan Suhu (oC)

Di Indonesia lebih sering kita mengenal skala Celcius dari pada yang lain, namun skala yang lain kita
juga harus tahu, karena skala yang lainpun digunakan dalam perhitungan dan dalam sistem
Internasional.
* Skala Celcius
* Skala Kelvin
* Skala Fahrenheit
* Skala Reamur

Skala Celcius

Skala Celcius
Titik Bawah = 0oC
Titik Atas = 100oC
Antara titik bawah dan titik atas dibagi menjadi 100 bagian. Tiap bagian disebut 1 (satu) derajat.

Anders Celcius
(1701 1744)
Beliau adalah astronom Swedia yang membuat skala suhu Celcius pada tahun 1742.

Skala Kelvin

Skala Kelvin
Titik Bawah (tb)= 273oC
Titik Atas (ta) = 373oC
Antara titik bawah dan titik atas dibagi menjadi 100 bagian. Tiap bagian disebut 1 (satu)
derajat. Pada suhu tertentu, partikel zat akan berhenti dari bergerak. Keadaan ini diartikan oleh
Kelvin sebagai 0 derajat mutlak atau 0 K. Yang lebih kita kenala sebagai suhu nol mutlak.

Lord Kelvin
Pada tahun 1960 penemuannya tentang termometer
ditetapkan sebagai satuan Sistem Internasional (SI)

Skala Fahrenheit

Skala Fahrenheit
Titik Bawah(tb) = 32oC
Titik Atas(ta) = 212oC
Antara titik bawah dan titik atas dibagi menjadi 180 bagian. Tiap bagian disebut 1 (satu)
derajat. Skala Fahrenheit merupakan skala yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari di
negara-negara misal Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.
Daniel Gabriel Fahrenheit
Skala Reamur
Skala Reamur
Titik Bawah = 0oC
Titik Atas = 80oC
Antara titik bawah dan titik atas dibagi menjadi 80 bagian. Tiap bagian disebut 1 (satu) derajat.
Reamur
Membeku merupakan peristiwa perubahan wujud benda dari cair menjadi padat. Membeku atau Pembekuan
adalah perubahan benda atau zat cair menjadi benda padat, karena terjadi penurunansuhu.
Contoh:
1.membua tes kebo dari air sirup dalam plastik
2. membuat agar-agar atau jelly
3.air yang dimasukkan ke dalam kulkas,
4.proses pembuatan gula kelapa,
5.proses pembuatan agar-agar
Menguap (penguapan ) / Evaporasi adalah proses perubahan wujud benda dari cair menjadi gas. Contoh
peristiwa menguap antara lain :
(1) bensin yang dibiarkan di udara terbuka,
(2) minyak kayu putih dalam botol yang terbuka,
(3) proses menjemur baju
(4) Air comberan menguap menjadi uap terkena sinar matahari
(5) Spirtus atau spiritus menguap saat terkena udara
Mengembun adalah proses perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Contoh peristiwa mengembun antara lain
: titik-titik embun di pagi hari, dan butiran air di bagian luar gelas yang berisi es
Mengembun atau Pengembunan adalah perubahan benda atau zat gas menjadi benda cair
Contoh :
Hujan di malam minggu berasal dari uap awan yang menjadi air
Udara lembab dan dingin di pagi hari membuat embun di pucuk daun
A. Mencair atau melebur
Peristiwa perubahan zat padat menjadi zat cair dinamakan mencair atau melebur. Contoh perubahan Zat
Padat Menjadi Zat Cair misalnya es dalam sirup lama-lama berubah menjadi air. Juga mentega yang
dipanaskan di wajan berubah menjadi minyak.
Perpindahan kalor secara konduksi ialah perpindahan kalor secara hantaran yaitu perpindahan kalor tanpa
memindahkan zat perantaranya. Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi yang berpindah hanya energi
kalornya saja. Umumnya perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat padat.
Agar kamu lebih mudah memahami peristiwa konduksi marilah kita analogikan dengan memindahkan benda
secara estafet. Anggaplah benda yang diestafetkan sebagai kalor dan orang yang memindahkannya sebagai
mediumnya. Ketika kamu dan teman-temanmu memidahkan benda secara setafet tentu saja yang berpindah
hanya bendanya saja sedangkan kamu dan temanmu sebagai perantara tetap diam ditempat. Begitu pula dengan
peristiwa konduksi dimana hanya kalor yang berpindah dan mediumnya tetap.
Ketika kamu memegang salah satu ujung batang besi dan ujung lain kamu panaskan, apa yang terjadi ?lama
kelamaan ujung yang kamu pegang juga akan terasa panas. Peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh
perpindahan kalor secara konduksi. Pada perpindahan kalor secara konduksi kalor akan berpindah dari benda
bersuhu tinggi menuju benda yang suhunya lebih rendah. Partikel paikel pada benda yang dikenai panas akan
bergetar dan bergerak saling menumbuk dengan partikel disebelahnya lagi. sehingga partikel disebelahnya akan
mendapat energi panas dan ikut bergetar, begitulah seterusnya hingga ujung yang lain juga ikut menjadi panas.
Konduksi hanya akan berlangsung pada benda-benda konduktor dan tidak dapat berlangsung pada benda
isolator. Kondukstor ialah benda yang mudah dialiri panas, umumnya benda konduktor terbuat dari logam, besi,
baja sedangkan isolator ialah benda yang sulit dialiri panas. Benda isolator terbuat dari karet, plastik, kayu.
Umumnya gagang panci terbuat dari karet atau plastik agar mudah dipegang jika gagang panci terbuat dari
logam dapat dipastikan gagang panci akan panas ketika digunakan dan kamu tidak bisa memegangnya.
Peristiwa konduksi juga kamu dapat kamu jumpai pada saat kamu memasak. Pada saat kamu menggoreng
ujung spatula yang kamu pegang akan tersa panas walupun ujung itu tidak bersentuhan dengan masakan yang
panas.
Setrika listrik merupakan alat yang cara kerjanya menggunakan prinsip perpindahan panas secara konduksi.
Ketika setrika dhubungkan dengan arus listrik maka arus listrik akan mengalir melalui elemen pemanas dan
membangkitkan panas bagian alas besi yang tebal kemudian pada permukaan dasar setrika akan mengalir panas
secara konduksi.
Besar kecilnya kelajuan kalor pada kondutor dapat dihitung menggunakan persamaan :
Keterangan:
Q = kalor (joule)
k = koefisien konduski
t = waktu (s)
A = luas penampang (m2)
x = panjang logam (m)
T = Suhu (kelvin)
Demikianlah sekilas tentang perpindahan kalor secara konduksi, semoga bermanfaat.
Perpindahan kalor ada tiga jenis yaitu perpindahan kalor secara radiasi (hantaran), perpindahan kalor secara
konduksi (hantaran) dan perpindahan kalor secara konveksi (aliran). Pada artikel ini hanya akan membahas
perpindahan kalor secara konveksi.
Perpidahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan molekul-molekul
zat perantaranya. Umumnya peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair atau fluida dan
gas.
Ada dua jenis konveksi yaitu konveksi paksa dan konveksi alami. Konveksi paksa ialah proses perpindahan
kalor yang langsung di arahkan ke tujuan. Konveksi paksa menggunakan pompa atau blower.peristiwa konveksi
paksa terjadi pada radiator mobil dan proses pertukaran udara pada lemari pendingin. Sedangkan konveksi alami
ialah perpindahan kalor yang terjadi secara alami akibat perbedaan massa jenis antara dua benda. Molekul zat
yang menerima kalor akan memuai dan massanya jenisnya menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas
dan akan digantikan oleh molekul zat yang ada diatasnya. peristiwa konveksi alami terjadi pada saat merebus
air. Air yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga molekul air akan saling bertumbukan
dan massa jenisnya lebih ringan, kemudian air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di
atasnya.

Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat


dan angin laut. Angin ialah udara yang mengalir atau udara yang bergerak dan berpindah tempat.
Angin darat ialah angin yang bertiup dari darat menuju laut. Angin darat terjadi pada malam hari. Angin darat
terjadi karena udara di darat lebih cepat dingin daripada udara di laut, sehingga udara yang berada di atas laut
akan naik dan udara dari darat akan menggantikan posisi udara yang naik tadi. Angin darat dimanfaatkan oleh
nelayan untuk pergi mencari ikan di laut. Sedangkan angin laut ialah angin yang bertiup dari laut ke darat.
Angin laut terjadi pada siang hari. Angin laut terjadi karena pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada
lautan sehingga udara di darat akan naik dan udara dilaut akan mengalir ke darat untuk menggantikan tempat
udara yang naik tadi. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan utuk pulang ke darat setelah mencari ikan. Itulah
mengapa nelayan pergi melaut pada malam hari dan pulang di siang hari. Ternyata peristiwa perpindahan kalor
secara konveksi yang menghasilkan angin darat dan angin lautlah yang menyebabkan nelayan melaut ada
malam hari dan pulang di siang hari.
Contoh peristiwa konveksi yang lain ialah penggunaan cerobong asap pada pabrik, pemanfaatan ventilasi
sebagai sirkulasi udara di dalam rumah

Besar kecilnya kalor yang merambat secarakonveksi dapat dihitung menggunakan persamaan

Q : kalor (Joule)
t: selang waktu yang diperlukan (s)
H = koefisien konvekssi
A : luas penampang(m2)
T : perbedaan temperatur (K)

Demikianlah sekilas tentang perpindahan kalor secara konveksi, semoga bermanfaat

Perpindahan Kalor secara Radiasi


Masih ingatkah jenis-jenis perpindahan kalor ? iya benar sekali, perpindahan kalor ada 3 jenis yaitu
perpindahan kalor dengan cara radiasi, perpindahan kalor dengan cara koduksi dan perpindahan kalor dengan
cara konveksi. Pada artikel ini akan duraiakan perpindahan kalor dengan cara radiasi.
Perpindahan kalor dengan cara radiasi berbeda dengan perpindahan kalor dengan cara konduksi dan
perpindahan kalor dengan cara konveksi. Jika pada perpindahan kalor dengan cara konveksi dan konduksi
kedua benda yang berbeda suhu harus bersentuhan, tetapi pada perpindahan kalor dengan cara radiasi kedua
benda tidak harus bersentuhan karena kalor berpindah tanpa melalui zat perantara. Artinya kalor tersebut
dipancarkan ke segala arah oleh sebuah sumber panas dan kalor akan mengalir ke segala arah.
Contoh peristiwa perpindahan kalor dengan cara radiasi ialah panas matahari sampai ke bumi. matahari
memancarkan energi kalor, bagaimana kalor dari matahari sampai ke bumi ? energi kalor yang dipancarkan
oleh matahari dalam bentuk gelombang elektromagnetik, gelombang elektromagnetik ini dapat merambat
melalui ruang hampa di luar angkasa dan memasuki atmosfer bumi. gelombang elktromagnetik terdiri dari
beberapa gelombang cahaya yang mempunyai panjang gelombang dan frekuensi berbeda-beda. Tahukah
kamu gelombang apa saja yang

menyusun gelombang elektromagnetik ?


Pada gelombang elektromagnetik berlaku semakin besar panjang gelombang maka frekuensinya akan semakin
kecil. Besar kecilnya
energi radiasi dipengaruhi oleh frekuensi. Artinya semakin besar frekuensi maka energi radiasinya juga akan
semakin besar.
Pernahkah kamu menjemur pakaian berwarna hitam dan putih secara bersamaan ? apa yang akan terjadi
dengan pakaianmu ? ternyata pakaian yang berwarna hitam lebih cepat kering jika dibandingkan dengan
pakaian yang berwarna putih. Mengapa hal itu dapat terjadi ?padahal kedua pakaian mendapat panas yang
sama.
Besar kecilnya energi radiasi yang diterima suatu benda, apat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Dimana :
P : Daya Radiasi/Energi Radiasi setiap Waktu (watt)
Q : Kalor (Joule)
t : waktu (sekon)
A : Luas permukaan benda (m2)
T : Suhu mutlak benda (K)
e : Emisivitas bahan
o = konstanta stefan boltzmann (5,67 x 10- 8)
Q/t juga dikenal sebagai laju perpindahan kalor secara radiasi atau laju radiasi energi
warna hitam dan kusam dikenal sebagai pemancar atau penyerap radiasi yang baik karena nilai emisivitas
benda berwarna hitam sama dengan 1 sedangkan benda berwarna putih dan mengkilap dikenal sebagai
pemancar dan penyerap radiasi yang buruk karena nilai emisivitas bendanya sama dengan nol. Untuk benda
selain warna putih dan warna hitam nilai emisivitasnya antara nol sampai satu.
Baju berwarna hitam lebih cepat kering dibandingkan warna putih pada baju yang berwarna hitam panas
diserap secara sempurna. Ada atau tidanya radiasi panas yang dipancarkan oleh sebuah benda diselidiki
dengan menggunakan alat yang disebut termoskop.
Demikianlah sekilas tentang perpindahan kalor secara radiasi, semoga bermanfaat

november

Hukum II Termodinamika

College Loan Consolidation Tuesday, November 25th, 2014 - Kelas XI

Hukum II Termodinamika memberikan batasan-batasan terhadap perubahan energi. Hukum Kekekalan Energi
yang dinyatakan dalam Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain. Misalnya, perubahan usaha (energi potensial) menjadi energi kalor atau sebaliknya. Akan tetapi,
tidak semua perubahan energi yang terjadi di alam ini prosesnya dapat dibalik seperti pada Hukum I
Termodinamika. Contoh, sebuah benda yang jatuh dari ketinggian h sehingga menumbuk lantai. Pada peristiwa
ini terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi kalor (panas) dan sebagian kecil menjadi energi bunyi.
Mungkinkah energi-energi kalor dapat berubah menjadi energi kinetik dan menggerakkan benda setinggi h?
Jelas bahwa hal ini akan terjadi, meskipun benda kita panaskan terus-menerus.
Advertisment

november

Bagan transfer kalor pada mesin pemanas

Hukum II Termodinamika

Hukum II Termodinamika memberikan batasan-batasan terhadap perubahan energi yang mungkin terjadi
dengan beberapa perumusan.

1. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima kalor dari sebuah reservoir
dan mengubah seluruhnya menjadi energi atau usaha luas (Kelvin Planck).
2. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus mengambil kalor dari sebuah
reservoir rendah dan memberikan pada reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar
(Clausius).
3. Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan akan bertambah ketika terjadi proses
irreversibel (Clausius).

Bunyi Hukum II Termodinamika

Untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan merumuskan prinsip baru, yaitu Hukum II
Termodinamika, dengan pernyataan : kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang
dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas.

Pengertian Entropi

Termodinamika menyatakan bahwa proses alami cenderung bergerak menuju ke keadaan ketidakteraturan yang
lebih besar. Ukuran ketidakteraturan ini dikenal dengan sistem entropi. Entropi merupakan besaran
termodinamika yang menyerupai perubahan setiap keadaan, dari keadaan awal hingga keadaan akhir sistem.
Semakin tinggi entropi suatu sistem menunjukkan sistem semakin tidak teratur. Entropi sama seperti halnya
tekanan dan temperatur, yang merupakan salah satu sifat dari sifat fisis yang dapat diukur dari sebuah sistem.
Apabila sejumlah kalor Q diberikan pada suatu sistem dengan proses reversibel pada suhu konstan, maka
besarnya perubahan entropi sistem adalah :

dengan:

S = perubahan entropi ( J/K)


Q = kalor ( J)
T = suhu (K)

Mesin Pendingin

Mesin pendingin merupakan peralatan yang prinsip kerjanya berkebalikan dengan mesin kalor. Pada mesin
pendingin terjadi aliran kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir bersuhu tinggi dengan melakukan usaha
pada sistem. Contohnya, pada lemari es (kulkas) dan pendingin ruangan (AC). Bagan mesin pendingin dapat
dilihat pada gambar berikut.

Bagan proses penyerapan kalor pada mesin pendingin

Ukuran kinerja mesin pendingin yang dinyatakan dengan koefisien daya guna merupakan hasil bagi kalor yang
dipindahkan dari reservoir bersuhu rendah Q2 terhadap usaha yang dibutuhkan W.
dengan:

Kp = koefisien daya guna


W = usaha yang diperlukan ( J)
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)
T1 = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu pada reservoir bersuhu rendah (K)

Penerapan hukum II termodinamika dapat diamati pada proses mengalirnya kalor pada mesin pemanas seperti
ditunjukan pada gambar berikut.
Kesimpulan

Dari pembahasan makalah yang kami sajikan di atas, saran kami sebagai penyusun ialah harus
bisa lebih baik dalam menjalani kehidupan masyarakat agar bisa menjadi suatu perkumpulan
masyarakat yang baik, dan sehat harus memahami arti dari PEJASKES

Anda mungkin juga menyukai