Anda di halaman 1dari 32

Kosmetika Pembersih

OLEH : TRIYANI SUMIATI,MSI,APT


1. Kosmetika pembersih yang didasarkan pada air
2. Kosmetika pembersih yang didasarkan pada minyak
3. Kosmetika pembersih yang didasarkan pada surfaktan
4. Kosmetika pembersih dalam bentuk padat
5. Kosmetika pembersih yang didasarkan pengelupasan kulit
1. Kosmetik pembersih yang didasarkan pada
air

Face lotion (astringent lotions)


 Bahan pembersih yang paling umum digunakan adalah air: murah, non-
toksik, dan sama sekali tidak berbahaya bagi kulit.
 Tetapi dari sudut kosmetik modern, air memiliki kekurangan, antara lain
tidak punya daya pembasah yang kuat karena ditolak oleh keratin.
 Meskipun sabun sedikit menyerap air. Untuk memperbaiki daya
pembersih air, berbagai bahan ditambahkan kedalamnya, antara lain
alcohol, misalnya dalam face lotion (astringent lotion).
Penambahan alcohol memberikan
beberapa hasil:

 Mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga kulit menjadi lebih


mudah basah

Menimbulkan rasa yang segar karena penguapan alcohol

Menimbulkan efek pengurangan minyak kulit

Parfum yang digunakan dalam losion menjadi mudah larut

Menimbulkan efek anstrigen dan disinfektan ringan
Alkohol yang digunakan

1. Etil alkohol 20-40%. Jika konsentrasi lebih tinggi, pengurangan minyak


kulit akan terlalun kuat dan dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
2. Isopropil alkohol dengan efek pelarutan lebih rendah tetapi kemampuan
pembersih yang sama baiknya
Face lotion (astringent lotion)

 Face lotion (astringent lotion) biasa digunakan untuk menyegarkan dan


membersihkan kulit dari kotoran yang larut air, dan digunakan setelah
pemakaian susu pembersih (cleansing cream) yang berdasarkan
minyak.
 Kadang-kadang face lotion ditambahkan bahan-bahan astrigensia,
seperti sejumlah kecil garam kalium-alimunium-sulfat, zinc phenol
sulfat, atau hasil tanam-tanaman seperti hazel yang mengandung asam
tanat.
 Konsentrasinya harus dijaga rendah agar tidak menyumbat pori-pori.
 Penambahan gliserol, glikol atau sorbitol memiliki efek pelembut kulit.
Penambahan borax (B7O4) menambahakan daya pembersih,tetapi
membuat lotion menjadi agak alkalis.
 Kadang-kadang antiseptic ditambahkan seperti asam borat dan asam
benzoate, tetapi dosisnya harus sangat kecil agar tidak menimbulkan
iritasi.
 Penambahan parfum juga sangat sedikit saja sebab baunya mudah
terpancar dalam alcohol.
2. Kosmetik pembersih kulit yang didasarkan
pada surfaktan

 Walaupun penambahan alkohol memperbaiki daya pembersih air,


namun face lotion masih jauh dari sempurna sebagai pembersih kulit.
Daya pelarutnya terhadap kotoran terlalu rendah
 Pembersih yang lebih baik dan lebih kuat daya pembersihannya dapat
dibuat dengan menambahkan surfaktan
Keuntungan surfaktan

 Daya pembersihan besar


 Daya pembasahan kulit besar
 Mencegah partikel kotoran melekat pada kulit dengan mekanisme
mengemulsikannya, melarutkannya atau mendispersikannya
Bahan surfaktan

1. Sabun
2. Produk kondensasi protein asam lemak
3. Produk kondensasi asam lemak
4. Sufonated oil
5. Surfaktan anionik
6. Surfaktan kationik, amphoter dan surfaktan nonionik
Sabun

 Yang dimaksud dengan sabun disini adalah adalah produk campuran


garam natrium dengan asam strearat, palmitat, dan oleat, yang berisi
sedikit komponen asam miristat dan laurat.
 Sabun merupakan kosmetik pembersih paling tua.
 Kedudukan sabun yang tinggi dan popular adalah berkat sifat-sifat
baiknya, antara lain memilki daya pembersih yang kuat terutama
dalam air yang lunak.
 Selain itu, harganya murah dan bahan-bahannya mudah didapat. 
 Namun sabun dapat menimbulkan iritasi kulit
Iritasi kulit dan alergi kulit oleh
sabun

1. Alkalisasi
2. Pembengkakan keratin kulit
3. Pengurangan minyak kulit
4. Absorbsi sabun oleh keratin kulit
5. Iritasi oleh molekul asam
6. Pengendapan sabun kalsium
alkalisasi

 Akibat terurainya sabun di dalam air yang menghasilkan


RCOO + Na⁺ + H ₂O RCOOH + Na⁺ + OH⁻
 Dengan demikian akan dihasilkam Hidroksil bebas yang bersifat alkalis
dengan pH 9,5-10,8
 Harga pH tersebut dapat merusak kulit seperti pembengkakan keratin
yang memudahkan bakteri masuk dan kulit menjadi kering dan pecah-
pecah
Pengurangan minyak

 Meskipun tujuan utama adalah mengurangi dan membuang sebagian


minyak dan kotoran dari kulit, namun jika minyak terlalu banyak
terbuang dapat menyebabkan kulit menjadi kering
Absorbsi sabun oleh keratin

 Sabun dapat meresap ke dalam lapisan stratum corneum dan


membentuk suatu lapisan tipis sehingga menghalangi bahan-bahan
yang diperlukan oleh kulit seperti kosmetika pelembab sehingga kulit
menjadi pecah-pecah dan kering
Iritasi oleh molekul asam

 Sabun berisi C⓬ misalnya sabun yang terbuat dari minyak kelapa lebih
mudah menimbulkan iritasi daripada sabun yang berisi C⓮, misalnya
yang terbuat dari lemak hewan
Pengendapan sabun kalsium

 Garam kalsium dan magnesium dari asam lemak tinggi tidak larut
dalam air
 Penggunaan sabun ini di dalam air akan menyebabkan pembentukan
endapan berlendir di permukaan kulit
Penangan kelemahan sabun

1. Dicari formula sabun non alkalis seperti, Synthetic deterjen


2. Penggunaan pH ballance (4,5-6,5)
Produk kondensasi protein asam lemak

 Dihasilkan dari kondensasiklorida asam lemak dan produk degradasi


protein
 Merupakan produk yang disispi rantai polipeptida di antara rantai alkil
dan gugus ujung kutub
 C17 H33 (C N CH )x COONa
O H R
Bagian hidrofilik diperkuat oleh amida yang terkumpul sehingga bukan
hanya garam natrium yang larut, juga kalsium dan magnesium
Contoh produk komersial : Maypons dan Hostapons
Keuntungan produk kondensasi protein asam
lemak

1. Efisien dalam air sadah


2. Efek pembasahannya lemah tetapi kemampuan mengemulsi dan
mendispersi baik
3. Daya pengurangan minyak pada kulit lebih kuat daripada sabun,
namun dapat ditoleransi oleh pasien yang kulitnya sensitif terhadap
sabun biasa
Produk kondensasi asam lemak

 CH ₃(CH₂ )₇ CH CH(CH₂ )₇ C N CH₂ CH₂ SO₃ Na


O CH₃
residu asam oleat Residu metil taurin
Contoh produk komersial : Igepon T
Keuntungan produk kondensasi asam lemak

1. Efek pembasah baik


2. Efek deterjen baik
3. Daya dispersi baik
4. Sebagai garam yang dihasilkan dari asam kuat, bentuk garamnya larut
dalam air bahkan di lingkungan yang bersifat asam atau air sadah
5. Dalam air bersifat netral
6. Cocok untuk kulit sensitif
7. Pembilasan dengan air harus bersih, bila tidak akan meyebabkan
dehidrasi epidermal
Sulfonated oil (Turkey Red Oil)

 Adalah sejenis minyak dengan sifat surfaktan.


 Memiliki sifat pembasah dan pendispersi yang baik
 Memiliki daya pengemulsi yang cukup
 Daya busa lemah
 Untuk kulit sensitif
Surfaktan anionik

 Jenisnya Sulfat fatty alcohol, alkyil sulfonates, alkylaril sulfonates dan


garam natrium dari gliserilmonosulfonate monofattyacid esters
 Efektif dalam air sadah
 Alkilasi tidak terjadi
 Surfaktan kationik tidak efektif sebagai pembersih kulit
 Nonionik deterjen dapat digunakan namun harganya mahal
3. Kosmetik pembersih kulit yang didasarkan
pada minyak

Keuntungan kosmetik pembersih kulit yang didasarkan pada minyak antara lain:

1. Lebih efektif dalam membersihkan kotoran yang larut dalam minyak tetapi
tidak larut dalam air contohnya make-up

2. Resiko kulit menjadi kering dan pecah-pecah berkurang. Pembengkakan kulit


dan penghilangan lemak kulit oleh pembersih sabun dan air tidak terjadi.

3. Surfaktan yang dikandung dalam kosmetik pembersih kulit yang berdasarkan


minyak lebih besar afinitasnya dengan kulit daripada yang berdasarkan air,
sehingga daya pembersihnya lebih besar.
kekurangan kosmetik pembersih
kulit yang didasarkan pada minyak

1. Bahan-bahannya, seperti mineral oil, dll, lebih mahal

2. Air yang tertinggal dipermukaan kulit sulit menguap dengan sendirinya


seperti pada pembersih kulit yang berdasar pada air. Jika bahan yang
dikandungnya tidak berkualitas tinggi, bias mengiritasi kulit

3. Kotoran yang larut air sukar dibersihkan dengan minyak.


4. Kosmetik pembersih kulit dalam
bentuk padat (solid cleansers)

 Teradapat dua bentuk preparat yang efek pembersihnya didasarkan


pada penyerapan kotoran kedalam serpihan-serpihan padat:

1. Bentuk serpihan/bubuk padat, dan

2. Bentuk krim, dimana bubuk padat terbentuk setelah cairan pelarut


menguap di permukaan kulit.
 Preparat tersebut memiliki daya pembersih yang kuat, dan selama
tidak memiliki alkali atau abrasive yang kuat, atau kadar desinfektan
yang tinggi, menimbulkan efek lembut pada kulitlembut sehingga
cocok untuk orang yang tidak dapat mentoleransi sabun.
 Walaupun demikian, alergi terhadapat preparat tertentu sering kali
terjadi.
 Mengandung bahan koloidal seperti selulosa atau derivat protein
5. Kosmetik pengampelas/penipis
kulit (scrub cream)

 Ada kotoran pada kulit yang tidak bisa dibersihkan dengan jenis-jenis
kosmetik pembersih seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu
sel-sel kulit mati dipermukaan kulit, yang jika tidak dianggkat akan
menyebabkan kulit menebal, kusam, dan pori-porinya mudah
tersumbat sehingga memudahkan terjadinya jerawat.
 Selain itu, pergantian (regenerasi) sel-sel kulit lama dengan sel-sel kulit
masih baru, sehat dan segar juga terhambat. 
 Bahan-bahan dasar scrub cream sama dengan krim pembersih kulit
pada umumnya mengandung lemak dan penyegar, scrub cream
dimasuki butiran-butiran kasar yang bersifat sebagai pengampelas agar
bias mengangkat sel-sel yang sudah mati dari epidermis.
 Bermacam-macam bahan yang pernah dicoba sebagai bahan
pengampelas mulai dari butiran pasir, biji keras tanaman, sampai
butiran abrasive sintesis.
 Butiran itu tidak boleh terlalu kasar supaya tidak melukai kulit, terlalu
halus sehingga tidak berdaya sebagai pengampelas, terlalu runcing,
dan terlalu bulat sehingga licin dan tidak bekerja sebagai pengampelas.
Kosmetik pembersih rambut dan
kulit kepala

  Kosmetik pembersih kulit dapat dikelompokkan atas beberapa tipe yang


berbeda (berdasar air, berdasar minyak, atau bubuk penyerap kotoran),
namun kosmetik pembersih lambut dan pembersih kulit kepala hanya
terdiri dari satu jenis, yaitu berdasar air yang berisi surfaktan.
 Alasannya adalah kosmetik pembersih rambut dan kulit kepala harus
dibilas dengan air.

 Tujuan penggunaan sampo sudah tentu untuk membersihkan rambut


dan kulit kepala dari segala macam kotoran, baik yang berupa kotoran,
baik yang berupa minyak, debu, sel-sel yang sudah mati dan sebagainya
secara baik dan aman.
sampo harus memenuhi beberapa
syarat

1. Dapat membersihkan dengan baik (sifat deterjen)


2. Memiliki sifat membasahi (wetting)
3. Memiliki sifat dapat mengemulsi (emulsiflying)
4. Memiliki sifat dapat membuat busa (foaming)
5. Dapat membersihkan dan menyehatkan kulit kepala
6. Mudah dicuci atau dibilas air
7. Membuat rambut mudah disisir dan dipola
8. Membuat rambut lebih cemerlang
9. Mungkin perlu mengandung bahan aktif untuk mengatasi penyakit pada rambut dan kulit
kepala
10.Aman untuk dipakai, tidak mengiritasi mata dan tidak toksis
11.Menyebarkan bau harum

Anda mungkin juga menyukai