antara
SALMIYANTO W.S, ST
Dengan
DAMAS ADITYA R.
__ _______________________________________________________________
Pada hari ini, Rabu, tanggal 3-April-2017 kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Salmiyanto W.S, ST
Jabatan : Direktur CV
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. Sukasenang Jaya selanjutnya disebut
sebagai Pihak Pertama.
dan,
Telepon : 0341-787755
Dalam hal ini bertindak atas nama Pemilik atau Kuasa Pemilik dan selanjutnya disebut
sebagai Pihak Kedua.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan Gudang Pabrik yang dimiliki oleh Pihak Kedua yang terletak di Jl. KH. Abdul
Halim No.33 Tonjong Majalengka.
1
Pasal 1
Tujuan Kontrak
Tujuan kontrak ini adalah bahwa Pihak Pertama melaksanakan dan, menyelesaikan pekerjaan
Pembangunan Gudang Pabrik yang berlokasi tersebut diatas.
Pasal 2
Bentuk Pekerjaan
Bentuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pihak Pertama adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Perencanaan ( gambar kerja, spesifikasi material dan bahan, serta time
schedule proyek ).
Terlampir Timeschedule Perencanaan no. bp/071009/2009.
2. Pekerjaan Bangunan ( pelaksanaan SIPIL, sesuai dengan spesifikasi material dan bahan
yang akan dilampirkan oleh Pihak Pertama pada saat Pekerjaan Perencanaan selesai, dan
telah disetujui oleh pihak kedua ).
3. Pekerjaan Kontruksi Baja, ( spesifikasi material dan bahan yang akan dilampirkan oleh
Pihak Pertama pada saat Pekerjaan Perencanaan selesai, dan telah disetujui oleh pihak
kedua).
Pasal 3
Sistem Pekerjaan
Sistem pekerjaan yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah sebagai berikut :
2
Dan tidak termasuk :
a) Pajak pajak yang di timbulkan atas pelaksanaan pembangunan termasuk : Pajak
kontraktor, pajak pribadi, pajak membangun sendiri dan lain-lain.
b) IMB ( Ijin mendirikan bangunan ) mulai dari tingkat lurah / kepala desa, camat dan
pihak ciptakarya Malang.
3. Pihak Pertama berhak menentukan luasan ruang bangunan, spesifikasi bahan dan
material bangunan, dan bentuk bangunan yang akan disesuaikan dengan anggaran biaya (
budget ) yang di berikan oleh pihak kedua.
Pasal 4
Biaya
Adapun biaya pembangunan Gudang Pabrik Baru tersebut adalah Rp. 2.100.000.000 ( Dua
Milyar Seratus Juta Rupiah ).
Pasal 5
Sistem Pembayaran
Pembayaran atas pekerjaan pembangunan tersebut diatas dilakukan dalam dua sub pekerjaan
( Pekerjaan SIPIL dan Pekerjaan Kontruksi Baja ) serta beberapa tahap yaitu :
1. Tanda Jadi :Tanda jadi sebesar Rp. 10.000.000 ( sepuluh juta rupiah ) yang harus
dibayarkan pada saat pekerjaan perencanaan ( Pasal 2 ayat 1 ) mulai dikerjakan, yaitu
pada tanggal 4 April 2017.
3
4. Tahap I pembayaran untuk pekerjaan SIPIL 25 % x Rp 1.278.000.000 = Rp.
319.500.000 ( Tiga Ratus Sembilan Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) setelah
pekerjaan dinding dimulai, yang harus dibayarkan pada tanggal 25 Juli 2017.
4
Pembayaran tersebut harus dilakukan melalui transfer / setoran ke rekening :
Pasal 6
Jangka Waktu Pengerjaan
1. Jangka waktu pengerjaan adalah 10 bulan (300 Hari Kalender), terhitung setelah kontrak
ini ditandatangani oleh kedua belah pihak. Mulai Kerja tanggal 26 April 2017 dan harus
sudah selesai dan diserahkan paling lambat tanggal 02 Februari 2017.
2. Waktu penyelesaian tidak dapat diubah oleh PIHAK PERTAMA, kecuali adanya
keadaan memaksa sebagaimana telah diatur dalam perjanjian ini.
Pasal 7
Perubahan
1. Apabila pada waktu pengerjaan pelaksanaan konstruksi terdapat perubahan perubahan
terhadap luasan, posisi dan bentuk serta penambahan material bangunan, diluar dari
perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah Pihak, maka Pihak Kedua wajib
membayar setiap perubahan pembongkaran dan pemasangan kembali yakni sebesar Rp.
400.000/M2. ( Empat Ratus Ribu Rupiah permeter persegi )
2. Setiap pekerjaan tambah atau kurang harus melalui dan dari Pihak Kedua
3. Pekerjaan tambah atau kurang yang melalui Pihak Pertama akibat masalah teknis, harus
diberitahukan pada Pihak Kedua.
4. Pihak Kedua berhak tidak menyetujui, membongkar dan tidak mengganti biaya apabila
terdapat pekerjaan tambah yang dilakukan Pihak Pertama tanpa sepengetahuan Pihak
Kedua.
5
Pasal 8
Masa Pemeliharaan
1. Masa pemeliharaan berlaku selama 2 bulan, setelah Total Pekerjaan selesai dengan baik
dan Serah terima hasil pekerjaan yang diikuti dengan penandatanganan berita acara
penyerahan bangunan.
2. Apabila dalam masa pemeliharaan tersebut terdapat kerusakan yang disebabkan bukan
dari pekerjaan Pihak Pertama, maka Pihak Kedua tidak berhak menuntut Pihak Pertama
untuk mengerjakannya.
Namun, Pihak Pertama dapat memperbaiki kerusakan tersebut sesuai dengan formulir
perubahan dengan biaya yang ditanggung oleh Pihak Kedua sebesar Rp. 400.000/M2 (
hanya upah kerja ).
Pasal 9
Pengawas Lapangan
1. Sebagai pengawas pekerjaan akan dilakukan langsung oleh Pihak Kedua atau orang yang
ditunjuk dan diberi kuasa oleh Pihak Pertama dan diberitahukan secara tertulis kepada
Pihak Kedua.
2. PIHAK KEDUA berhak sewaktu-waktu mendatangi, mengawasi, memeriksa pekerjaan
ataupun menanyakan kepada setiap pekerja lapangan (tukang atau mandor) yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
3. PIHAK PERTAMA harus bersedia jika diminta mendampingi oleh PIHAK KEDUA
dalam pengawasan pekerjaan di lokasi proyek.
Pasal 10
Sub Kontraktor
Keseluruhan pekerjaan merupakan tanggung jawab PIHAK PERTAMA sepenuhnya, oleh
karena itu tidak diperkenankan memberikan pekerjaan tersebut kepada PIHAK KETIGA atau
orang lain di luar Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini.
6
Pasal 11
Force Mejeur
1. Yang dimaksud keadaan Force Majeur adalah berbagai keadaan yang mengganggu
kelancaran pelaksanaan proyek seperti:
a) Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, angin topan, banjir, kebakaran, dll) yang
bisa menyebabkan terganggunya jalannya proses konstruksi.
b) Kebijaksanaan pemerintah di bidang moneter (devaluasi) atau kenaikan harga BBM
yang mengakibatkan proyek tersebut terganggu secara teknis maupun anggaran
biaya.
c) Peperangan atau huru-hara yang mengakibatkan proyek tidak bisa dilanjutkan.
2. PIHAK PERTAMA harus memberitahukan pada PIHAK KEDUA tentang gangguan
yang dimaksud beserta kendala dan akibat yang ditimbulkan paling lambat 2 x 24 jam
terhitung sejak peristiwa tersebut terjadi, jika tidak maka akan dianggap tidak terjadi
force majeur.
3. Jika terjadi force majeur, PIHAK PERTAMA harus memberikan itikad baik mengenai
kelanjutan proyek.
4. Dalam keadaan yang disebutkan dalam pasal 1, maka kedua belah pihak bisa
bermusyawarah untuk kesepakatan dalam memutuskan keberlanjutan proyek.
Pasal 12
Sanksi Sanksi
1. Apabila PIHAK PERTAMA tidak sanggup memenuhi kesepakatan yang tercantum
pada pasal 6 yaitu waktu pelaksanaan melebihi waktu yang disepakati bersama (300
Hari), maka PIHAK KEDUA berhak mengklaim 1% dari nilai kontrak untuk setiap
hari keterlambatan.
2. Keterlambatan pelaksanaan proyek dapat ditolerir apabila terjadi force majeur sesuai
pasal 11 ayat 1.
3. Apabila kualitas pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK PERTAMA tidak sesuai
dengan spesifikasi gambar kerja dan RAB, maka PIHAK KEDUA berhak menunda
pembayaran termin sampai kesepakatan lebih lanjut atau berhak memutuskan secara
sepihak Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini.
4. Apabila PIHAK KEDUA lalai atau terlambat membayar termin kepada PIHAK
PERTAMA atas pekerjaan yang sesuai prosedur yang benar, maka PIHAK
PERTAMA berhak secara sepihak menghentikan jalannya proyek dengan
7
sepengetahuan PIHAK KEDUA (secara tertulis) sampai batas waktu yang ditentukan.
5. Sehubungan dengan ketentuan pada ayat 3 di atas, maka PIHAK KEDUA mempunyai
hak secara penuh untuk mencari dan menggunakan kontraktor lain untuk
menggantikan pekerjaan PIHAK PERTAMA dengan memberitahukannya terlebih
dahulu.
Pasal 13
Kewajiban Pihak Pertama
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
yang telah tercantum pada gambar kerja dan RAB yang sudah disepakati bersama.
2. PIHAK PERTAMA bisa mendatangkan/ menambah tenaga kerja tanpa sepengetahuan
PIHAK KEDUA jika jadwal pelaksanaan sudah cenderung terlambat dari jadwal yang
sudah disepakati bersama.
Pasal 14
Perselisihan
Jika dalam menjalankan Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini terdapat perselisihan atau
perbedaan pendapat, maka kedua belah pihak akan menempuh jalan musyawarah mufakat.
Apabila tidak tercapai, maka dapat dilimpahkan ke instansi yang berwenang.
Pasal 15
Hak Dan Kewajiban
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban menjaga lingkungan agar tidak terjadi gangguan
terhadap lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan tersebut.
2. PIHAK KEDUA berhak memerintahkan kepada PIHAK PERTAMA mengeluarkan dari
tempat pekerjaan sebagian atau seluruh bahan yang tidak lagi memenuhi spesifikasi
teknik.
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap barang milik Daerah yang dipinjamkan
dan/atau diserahkan kepada PIHAK PERTAMA meliputi pemeliharaan, menjaga
kondisi, perbaikan atau kerusakan, penggantian atas milik Daerah tersebut.
Pasal 16
Keselamatan Kerja
1. Selama pelaksanaan pekerjaan, PIHAK PERTAMA wajib memperhatikan tanggung
jawab atas keselamatan kerja, baik di lingkungan pekerjaan maupun keamanan umum
dan ketertiban di tempat kerja.
8
2. PIHAK PERTAMA berkewajiban mengasuransikan tenaga kerja borongan/harian lepas,
yang dipekerjakan untuk paket pekerjaan ini.
3. PIHAK PERTAMA berkewajiban membayar asuransi bagi tenaga kerja borongan/harian
lepas, yang dipekerjakan untuk paket pekerjaan ini sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 15
Penutup
1. Jika terdapat hal-hal penting yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini,
maka kedua belah pihak secara mufakat akan menetapkan kemudian hari.
2. Demikian Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini dibuat dengan rangkap 2 (dua) bermaterai
dan ditandatangani untuk masing-masing pihak dan merupakan surat perjanjian yang
mengikat dan sah di mata hukum.
Saksi-saksi: