Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN ETIK UMB

Tujuan Hidup dan


Motivasi Pencapaian
Prestasi

Fakultas Program Studi Online Kode MK Disusun Oleh

03
Ilmu Komputer Sistem Informasi 90004 Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.

Abstract Kompetensi

Akan mempelajari jangan pernah Agar dapat mengidentifikasi manfaat


menyerah dan jangan pernah penetapan tujuan; cara-cara
berhenti berjuang sebelum cita-cita menetapkan tujuan; membuat tujuan
dan tujuan hidup Anda tercapai. hidup; dan memotivasi diri untuk
mencapai tujuan.
Pendahuluan
Setiap orang memiliki keinginan, cita-cita dalam hidupnya. Apakah cita-cita Anda? Apa
tujuan hidup Anda? Apa yang Anda bayangkan Anda di lima tahun yang akan datang? Di
sepuluh tahun yang akan datang? Jangan pernah menyerah dan jangan berhenti berjuang
sebelum cita-cita dan tujuan hidup Anda tercapai. Gunakan semua kekuatan, potensi, dan
peluang yang ada untuk meraih semua mimpi, keinginan, dan tujuan hidup Anda. Hanya
orang gigih dan pantang menyerah yang mencapai tujuan hidupnya dan menikmati sukses
dalam hidupnya.

Mengapa Tujuan Penting

Bremer (1995) dalam Srijanti dkk (2006) menyatakan bahwa :Bagaimana kita bisa berharap
sampai, bila kita tidak tahu kemana kita akan pergi. Benyamin Disraeli juga menyatakan
bahwa Rahasia sukses terletak pada ketetapan dalam tujuan.

Pendapat kedua ahli tersebut menunjukkan bahwa agar sukses, kita harus mengetahui
tujuannya. Tanpa tujuan kita tidak pernah sampai pada apa yang kita inginkan, cita-citakan.
Untuk mengetahui apa yang kita inginkan, maka harus membuat tubuh dan pikiran Anda
rileks. Ketika pikiran Anda tenang, mulailah bayangkan diri Anda sebagaimana Anda
inginkan di masa yang akan datang. Kuncinya Anda merasakan dan melihat diri Anda
sebagaimana yang Anda inginkan. Visualisasikan keinginan tersebut. Visualisasikan tujuan
hidup Anda.

Hidup tanpa tujuan seperti kapal tanpa kemudi, yang akan oleng ke kanan dan ke kiri serta
terapung di tengah-tengah samudera kehidupan. Oleh sebab itu tujuan hidup perlu
ditetapkan sedini mungkin. Bukankah Anda telah mengetahui siapa Anda, juga keunikan dan
potensi yang Anda miliki. Gunakan potensi dan keunikan Anda untuk meraih kesuksesan.
Kesuksesan adalah hak setiap orang.

Manfaat Dan Macam-Macam Tujuan

Tujuan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan atau dicapai oleh
manusia (Srijanti,dkk, 2006). Tujuan merupakan pedoman dan arah bagi manusia untuk
bekerja dan mengisi kehidupannya. Dalam menjalani kehidupan, manusia diciptakan Allah
sebagai makhluk yang digerakkan oleh sejumlah tujuan agar hidupnya menjadi bermakna.
Semua orang yang sukses dan menonjol di bidangnya memiliki karakteristik yang sama,
yaitu :

Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup


2016
2 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
1. Mengetahui tujuan hidup;
2. Mempunyai strategi dan program kegiatan untuk mencapai tujuannya;
3. Mempunyai tekad kuat untuk mencapai tujuan.

Bisakah Anda menjawab apa tujuan hidup Anda? Apakah jawaban Anda? Benarkah itu
keinginan Anda? Jika benar itu keinginan Anda, maka tentunya secara sukarela segala
daya, upaya, pikiran, dan perasaan, Anda fokuskan untuk mencapai keinginan tersebut.
Selanjutnya, dapatkah tujuan hidup Anda dibagi menjadi tujuan jangka pendek, jangka
menegah, dan jangka panjang? Apakah strategi dan program yang akan Anda gunakan
untuk mencapai tujuan tersebut?

Jika semua pertanyaan di atas dapat Anda jawab, Anda termasuk orang sukses. Anda tahu
apa yang Anda mau. Sejak dini Anda tahu ke mana akan menuju. Anda pun telah
menyiapkan alat dan senjata yaitu strategi dan program untuk menuju cita-cita Anda.
Berdasarkan waktu pencapaiannya, tujuan dapat dibedakan menjadi :
a. Tujuan jangka pendek : 1 tahun;
b. Tujuan jangka menengah : 1 3 tahun;
c. Tujuan jangka panjang : 3 5 tahun

Tujuan dapat dirumuskan untuk periode lebih lama dari 5 tahun. Namun pencapaian tujuan
akan lebih mudah dicapai dan dievaluasi jika dipecah dalam periode yang relatif pendek.
Ketika Anda sudah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam waktu satu, atau tiga atau
lima tahun ke depan, maka mulailah membuat catatan-catatan tentang langkah-langkah
yang sudah dan perlu dilakukan untuk mewujudkannya.

Menetapkan Tujuan

Tujuan merupakan pagar yang menjaga Anda tetap berada dalam jalur menuju cita-cita
Anda. Buat tujuan yang realistis. Tujuan yang terlalu ambisius seringkali tidak dapat
tercapai. Jika itu terjadi, dapat mengikis kepercayaan diri Anda. Sebaiknya, di awal buatlah
tujuan kecil dan dapat diraih, kemudian tingkatkan secara bertahap (Greenwald. 2010).

Pengetahuan dan ketrampilan membantu Anda mencapai tujuan selama Anda mengetahui
dengan pasti apa tujuan Anda. Srijanti, dkk (2010) menjelaskan bahwa Robin Hood
mengajarkan seni memanah kepada beberapa orang muridnya dengan menggunakan
burung-burungan kayu sebagai sasaran. Ia meminta murid-muridnya untuk membidik mata
burung-burungan tersebut. Murid pertama diminta untuk menceritakan apa yang dilihatnya,

Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup


2016
3 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
dan murid tersebut menjawab, Aku melihat pohon, dahan, daun, langit, burung dan
matanya.

Robin meminta murid pertama tersebut untuk menunggu dan meminta murid yang lain untuk
menjelaskan apa yang dilihatnya. Murid kedua menjawab, Aku melihat mata burung.
Robin berkata, Bagus sekali, lepaskan anak panahmu. Murid kedua tersebut melepaskan
anak panahnya dan anak panah tersebut melesat lurus dan tepat mengenai mata burung.
Pelajaran apa yang Anda dapat dari cerita di atas? Fokus. Fokus memudahkan kita
mencapai tujuan.

Menyusun tujuan yang berkualitas perlu S M A R T. Clements (2006) menguraikan unsur-


unsur tujuan yang berkualitas, yaitu :
1. Spesific (Khusus).
Rumuskan tujuan secara spesifik. Maksudnya tujuan tidak bermakna ganda terhadap
apa yang ingin Anda capai. Tujuan perlu fokus pada definisi spesifik di bidang-bidang
perilaku kinerja.
Misalnya : Saya ingin menjadi sarjana. Tujuan ini belum spesifik. Anda ingin menjadi
sarjana apa? Perencanaan tujuan yang spesifik misalnya adalah, Saya ingin menjadi
Sarjana Akuntansi.

2. Measurable (Terukur).
Tujuan yang terukur berarti mengandung alat ukur. Jika tujuan tidak dapat diukur, kita
akan sulit mengevaluasi pencapaiannya. Pengukuran merupakan cara untuk memantau
kemajuan, apakah tujuan telah tercapai atau belum.
Misalnya : Saya ingin meningkatkan Indeks Prestasi saya. Pernyataan tujuan tersebut
belum terukur. Agar terukur maka seharusnya, Saya ingin meningkatkan Indeks
Prestasi saya menjadi di atas 3,0 (karena sebelumnya 2,50).

3. Achievable (Dapat dicapai).


Tujuan dicapai dengan kemampuan yang ada. Oleh karena itu tujuan yang baik berada
dalam batas kemampuan orang yang membuat tujuan. Tujuan selanjutnya ditingkatkan
secara bertahap sehingga memberi tantangan namun dapat dicapai. Tujuan yang
sangat tinggi menyebabkan sulit dijangkau dan bisa menimbulkan frustasi.
Misalnya : Saya ingin menjadi sarjana yang lulus dengan IPK 3,75 dan TOEFL 550.
Tujuan tersebut mungkin dicapai jika kemampuan Anda mendekati keinginan tersebut.
Apabila IPK Anda sekarang hanya 2,50 dan score TOEFL Anda adalah 400, maka
tujuan tersebut tidak achievable.

Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup


2016
4 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
4. Reasonable (Layak, pantas, masuk diakal).
Tujuan yang reasonable adalah tujuan yang realistis yang sesuai dengan situasi dan
kondisi kita. Kapasitas kita sangat menentukan realistis tidaknya visi yang kita buat.
Misalnya : Seorang mahasiswa yang ingin meningkatkan IPK nya dari 2,50 menjadi
3,75 dalam satu semester adalah tidak realistis.

5. Time Phased (Batas Waktu).


Tujuan dicanangkan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan yang baik ditetapkan
awal dan akhirnya, sehingga kita dapat mengukur sukses atau gagalnya pencapaian
visi kita. Selain itu terlambat tidaknya visi tercapai juga dapat terlihat.

Misalnya : Saya menyelesaikan pendidikan sarjana S-1 maksimum dalam 8 semester.


Berarti, jika mulai kuliah September 2011, selesai maksimum Agustus 2015. Lakukan
penilaian ketika Anda telah menjalani lima puluh persen waktu Anda (ketika berada di
semester empat). Sudah berapa banyak mata kuliah yang Anda selesaikan? Seperti
apa pencapaiannya? Sudah puaskah Anda dengan pencapaian tersebut? Jika Anda
merasa belum puas, perlukah Anda mengubah strategi belajar agar batas waktu
delapan semester dengan Indeks Prestasi yang anda cita-citakan bisa dicapai?

Untuk menentukan tujuan yang akan diwujudkan, sadari di area kehidupan apa saja Anda
ingin mencapainya. Area tersebut, misalnya :
1. Berkaitan dengan kehidupan spiritual, misalnya :
a. Saya membaca kitab suci setiap hari.
b. Saya menghapal satu ayat setiap hari.
2. Berkaitan dengan profesi atau pekerjaan, misalnya :
a. Saya menjadi sarjana akuntansi pada usia 23 tahun.
b. Saya menjadi akuntan publik tersertifikasi pada usia 28 tahun.
3. Berkaitan dengan hubungan sosial (dengan orang lain), misalnya :
a. Setiap minggu saya menambah dua orang teman baru.
b. Saya menjadi ketua organisasi di lingkungan kampus.
4. Berkaitan dengan pengembangan kepribadian, misalnya :
a. Saya menghafalkan kosa kata bahasa Inggris satu kata dalam sehari.
b. Saya mengikuti training softskill satu kali dalam setahun.
5. Berkaitan dengan keuangan dan materi, misalnya :
a. Saya memiliki rumah sendiri setelah bekerja 5 tahun.
b. Saya mendapat pekerjaan dengan gaji minimal Rp. 3 juta/bulan.
6. Berkaitan dengan kesehatan, misalnya :

Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup


2016
5 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
a. Saya berolahraga minimal dua kali seminggu.
b. Saya melakukan tes kesehatan setahun sekali.
7. Berkaitan dengan hubungan keluarga, misalnya :
a. Saya mengobrol dengan adik dan/atau kakak seminggu sekali.
b. Saya mengunjungi salah satu keluarga dari ayah maupun ibu satu bulan satu
keluarga.

Langkah Mencapai Tujuan

Sering sekali orang-orang terjebak dalam rencana jangka panjang, namun tidak bisa fokus
untuk mengerjakan rencana jangka pendek dengan baik. Mimpi besar dan keyakinan diri
yang luar biasa untuk secara instan mewujudkan mimpi besar, akan membuat diri
mengabaikan langkah-langkah kecil yang sangat diperlukan dalam rutinitas keseharian.
Padahal rencana jangka pendek diperlukan untuk mendukung penyelesaian rencana jangka
panjang dengan sempurna.

Menurut Djajendra (2011), rencana jangka panjang yang dibuat berdasarkan gambaran
besar yang utuh melalui visi yang jelas adalah baik, tapi berfokus dan bertindak atas dasar
rencana jangka panjang dapat menimbulkan rasa frustasi. Cara terbaik untuk mewujudkan
rencana jangka panjang adalah melalui rencana jangka pendek, dengan langkah-langkah
kecil yang menghubungkan bakat, potensi, dan sumber daya ke dalam gairah dan
keyakinan, untuk menyelesaikan setiap rencana jangka pendek dengan sempurna.

Bila Anda memiliki disiplin dan integritas untuk fokus kepada keberhasilan kecil di setiap
langkah kecil menuju mimpi besar Anda, maka Anda tidak perlu khawatir gagal. Sebab,
setiap hari energi Anda akan terfokus untuk membangun jembatan dengan fondasi terkuat
agar Anda bisa sampai dengan sukses pada misi jangka panjang Anda. Oleh karena itu,
jangan pernah menganggap remeh terhadap pekerjaan kecil yang Anda lakukan setiap hari,
karena melalui pekerjaan kecil itulah pekerjaan besar Anda akan selesai dengan sempurna.

Kesadaran tidak datang dengan mudah. Hal terpenting dalam mengerjakan rencana jangka
pendek adalah memiliki kesadaran tentang apa yang Anda inginkan dan yang Anda tidak
inginkan. Sejak dini, Anda perlu menyatukan pikiran, hati, dan jiwa untuk memahami apa
yang sedang Anda kerjakan dalam rutinitas sehari-hari Anda. Sebab, setiap tindakan dan
pikiran harian Anda akan menjadi panggilan hati Anda untuk pekerjaan yang sedang Anda
lakukan. Bila jiwa dan raga Anda mampu mengetahui apa yang Anda inginkan dan sedang

Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup


2016
6 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
Anda lakukan, maka seberapa keras dan menguras energi perjalanan Anda menuju misi
rencana jangka panjang, yang Anda lihat adalah hal-hal yang indah dan penuh gairah.

Jangan gentar dengan resiko. Setiap rencana pasti di dalamnya ada resiko yang bisa
membuat Anda sukses ataupun membuat Anda belum sukses (orang sering menyebutnya
sebagai gagal). Bila resiko tidak diawasi, maka resiko dapat membuat teror dalam setiap
langkah kecil Anda menuju misi jangka panjang Anda. Oleh karena itu miliki kesadaran diri
yang utuh untuk memulai perjalanan panjang menuju misi jangka panjang Anda, dengan
ketrampilan dan kecerdasan untuk mencegah resiko dari awal. Jangan pernah membiarkan
resiko tumbuh menjadi besar dan kuat, nanti dia akan menjadi ancaman dan bencana dalam
perjalanan menuju misi jangka panjang Anda.

Djajendra menyarankan agar dalam merancang tujuan, miliki informasi dan data sebanyak
mungkin, sebaik mungkin, untuk merancang tujuan jangka pendek agar tersambung pada
misi jangka panjang. Pastikan Anda bekerja melalui rencana jangka pendek yang efektif dan
selalu melakukan evaluasi di penggalan waktu pendek, misalkan secara mingguan. Berikan
respon perubahan dengan cepat dan efisien untuk memperbaiki hal-hal yang tidak selaras
dengan misi jangka panjang. Perkuat integritas, disiplin, dan tindakan melalui nilai-nilai yang
dapat menciptakan motivasi pada semua sumber daya yang mendukung misi Anda. Anda
perlu selalu jelas bersama mimpi dan rencana Anda, agar mimpi dan rencana Anda dapat
mengantar Anda pada misi yang Anda rencanakan.

Rencana yang sempurna, tanpa melalui kesadaran diri yang kuat, akan membuat rencana
tersebut kehilangan kekuatan untuk mengeksekusinya. Metode yang sempurna, dan ide-ide
yang brilian, tanpa kesadaran diri yang kuat, hanya akan menjadi ilusi yang membawa diri
menjauh dari mimpi dan harapan. Pastikan Anda selalu memulai perjalanan menuju cita-cita
Anda dengan kesadaran diri yang sempurna, dan setiap saat mampu memahami makna
dari ide-ide Anda, serta mau menjadi pembelajar sejati yang berdisiplin dengan tujuan, dan
ikhlas menyesuaikan tujuan sesuai keadaan.

Motivasi Berprestasi

Sukses perlu tindakan. Jika kita ingin mencapai semua cita-cita dan tujuan, kita perlu
bertindak. Lakukan, lakukan, dan lakukan! Banyak hal yang bisa dijadikan alasan mengapa
tujuan hidup yang telah digariskan tidak bisa diraih.

Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup


2016
7 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
Lim (2012) menyebutkan lima penyebab utama kegagalan, yaitu :
a) Selalu mengaitkan dengan masa lalu;
b) Ketakutan dan kecemasan;
c) Membiarkan orang lain mengintimidasi;
d) Tidak melakukannya sampai tuntas;
e) Sikap malas dan menunda-nunda.

Jika ditelusuri lebih jauh semua penyebab kegagalan tersebut bermuara pada diri sendiri.
Jika diri kita penyebabnya, maka berarti hanya diri kita sendirilah yang bisa mengubahnya.
Sebagai seorang manusia, Anda memiliki beragam potensi dan juga kekurangan. Anda telah
menyadari kekuatan dan kelemahan Anda. Kelemahan Anda adalah emosi-emosi yang
bersifat destruktif, yang bisa meracuni dan menghalangi pencapaian tujuan hidup Anda.
Namun demikian di sisi lain Anda memiliki potensi dan kekuatan. Mari kita berkonsentrasi
pada potensi dan kekuatan yang kita miliki.

Lim (2012) menyarankan agar Anda menggunakan waktu sebanyak lima menit sehari untuk
menemukan siapa diri Anda sebenarnya. Temukan bahwa aset potensi dan kekuatan Anda
ada di sana dan siap untuk didayagunakan. Setelah lima menit menganalisis keadaan diri,
terimalah diri Anda dan jadilah diri Anda sendiri. Kebanyakan orang yang mengalami
kegagalan, tidak suka melihat dirinya sendiri sebagaimana adanya. Dia merasa kurang ini,
kurang itu, yang akibatnya dia merasa tidak percaya diri.

Kita semua pasti pernah mengalami kesalahan ataupun kegagalan, dengan bentuk dan
kualitas berbeda. Reaksi yang kita berikan terhadap kesalahan atau kegagalan tersebut
pasti berbeda-beda. Ketika melakukan kesalahan maka secara alamiah Anda tidak suka
pada diri Anda sendiri. Perlu diingat bahwa manusia pembuat kesalahan. Justru kesalahan
itu yang sering mengajarkan kita banyak hal dan membuat kita menjadi lebih baik. Oleh
sebab itu, tetaplah menjadi diri sendiri dan menerima diri Anda sebagaimana adanya pada
saat Anda membuat kesalahan. Akui kesalahan tersebut, dan jadikan kesalahan tersebut
sebagai pelajaran berharga untuk menjadi lebih baik di masa selanjutnya.

Anda terus melangkah melampaui kesalahan, juga kegagalan, dan mengubah masa-masa
sulit menjadi kesempatan-kesempatan kreatif. Ketika Anda membuat kesalahan, ambil
hikmah positifnya dan jadikan sebagai arena pembelajaran untuk melakukan hal yang lebih
baik di kesempatan berikutnya. Oleh karena itu, jangan takut untuk melakukan kesalahan,
karena kalau tidak pernah mencoba, Anda tidak pernah tahu seperti apa hasilnya. Kalau

Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup


2016
8 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
tidak mencoba, Anda tidak tahu apa yang bisa Anda lakukan dan apa yang bisa Anda capai
dalam hidup Anda.

Setelah Anda bisa menerima keadaan dan menjadi diri sendiri, dan kemudian ada
pertanyaan, Apakah Anda ingin sukses?. Pasti jawabannya Ya.
Survei membuktikan dua faktor yang menjadi penyebab utama mengapa orang tidak sukses
adalah karena mereka enggan berubah atau terlalu lambat untuk berubah. Padahal dunia
terus berubah. Perubahan itu pasti. Perubahannyapun semakin cepat. Jika kita tidak siap
berubah maka kita akan ketinggalan atau bahkan mengalami kegagalan. Untuk meraih
sukses pada jaman ini, kita perlu cepat beradaptasi dan cepat untuk berubah.

Jika Anda berani untuk berubah, Anda sedang melangkah menuju kesuksesan, dan saatnya
menanamkan lima prinsip sukses yang penting (Lim, 2012).
1. Masa lalu tidak sama dengan masa yang akan datang.
Sylvester Stallone sebelum menjadi bintang film terkenal, dia sangat miskin. Ia ditolak
ratusan kali tetapi ia berprinsip Masa lalu tidak sama dengan masa yang akan datang.
Hari ini tidak diterima, tidak berarti ditolak selamanya.

2. Tidak ada kegagalan, yang ada hanya keberhasilan.


Thomas Alfa Edison dalam menciptakan bola lampu, pernah gagal 9.999 kali. Banyak
teman yang menyarankan agar ia menghentikan percobaan tersebut. Tetapi ia menjawab,
aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis bahan ini tidak bisa
dipakai. Aku akan meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok.

3. Saya bertanggungjawab penuh atas kehidupan saya.


Orang sukses senantiasa mencari jalan, sedangkan orang gagal selalu mencari
alasan. Ketika suatu hal yang diinginkan belum tercapai, ingat bahwa hal itu terjadi
karena diri Anda sendiri, bukan karena orang lain; bukan karena orangtua yang tidak
mendukung, bukan karena teman yang tidak solider pada Anda, tapi karena Anda sendiri
yang belum pas ikhtiarnya. Andalah yang menentukan kesuksesan Anda.

4. Semua yang terjadi adalah yang terbaik.


Setiap kali muncul masalah atau tantangan, katakan pada diri sendiri bahwa apapun
yang diberikan Tuhan, pasti ada alasannya. Semua pasti ada hikmahnya guna
menunjang kesuksesan kita. Kalau Anda mengalami suatu situasi yang kurang
menyenangkan, yakinlah bahwa Tuhan memiliki tujuan tertentu. Mungkin Anda memang
perlu mengalaminya, agar Anda makin dewasa, makin kuat.

Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup


2016
9 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
5. Kalau saya mau, pasti saya bisa.
Sekalipun buta, tuli, dan bisu, Helen Keller, tidak kehilangan semangat dan motivasi
untuk menjalani hidupnya dan bercita-cita menjadi pendidik. Ia percaya bila seseorang
berani menghadapi matahari maka bayang-bayang akan tertinggal di belakangnya.
Impiannya pun menjadi kenyataan. Helen Keller lulus dari Radcliffe College (cabang
Universitas Harvard) dalam waktu 4 tahun dengan predikat magna cum laude. Ia pun
mendirikan American Foundation for the Blind and American Foundation for the
Overseas Blind untuk bisa berbagi dan memajukan orang-orang yang mengalami kondisi
serupa dengannya.

Cara pandang Anda dalam menghadapi segala hal, termasuk kesalahan ataupun kegagalan
adalah motivasi (Suhardono, 2012). Sementara pilihan untuk memandang dan bereaksi atas
suatu hal adalah attitude. Keduanya adalah dua sisi dalam koin yang sama. Attitude sering
diartikan sebagai sikap atau perilaku. Termasuk dalam attitude adalah segala hal yang kita
pikirkan, dan decision making process atas pandangan atau respon kita atas segala hal dan
ketetapan hati untuk melaksanakan pilihan yang sudah diambil. Putra (2007) menjelaskan
bahwa benih dari sikap yang baik adalah pola pikir dan hati yang bersyukur. Kalau kita
memiliki sikap yang baik, maka akan membuat orang senang bekerjasama dengan kita. Hal
ini tentunya akan membuat diri kita menjadi orang yang selalu dicari, dan dicari pertama kali
untuk diajak bekerjasama.

Sikap positif merupakan syarat esensial kesuksesan manajemen. Sikap positif juga
dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan atau berkarya di tempat yang terhormat. Attitude
Anda akan menentukan kesuksesan Anda. Sukses adalah hasil akhir dari suatu tindakan
yang dilakukan. Jika setelah melakukan suatu tindakan Anda memperoleh hasil
sebagaimana Anda harapkan, berarti Anda SUKSES. Maukah Anda SUKSES??

Daftar Pustaka
Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup
2016
10 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
Clements, Phil, Phil,006, Be Positive : Sukses Menjadi Manajer Yang Positif, Edisi kedua,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Djajendra, 2011, Merancang Tujuan Jangka Pendek Untuk Sampai Pada Misi Jangka
Panjang,http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
Greenwald, Jeff, 2010, Jangan Menyerah : 50 Cara Mengubah Kekurangan Menjadi
Kelebihan, Raih Asa Sukses, Depok-Jawa Barat
Lim, Rudi, 2012, Tweak Your Life : Attitude is Everything, Elex Media Komputindo, Jakarta
Putra, Julianto Eka, 2007, Anda Ingin Sukses? Selama Tidak Berdosa, Lakukanlah!!, Mic
Publishing, Surabaya.
Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum, 2007, Etika Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta
Suhardono, Rene, 2012, Your Job is not Your Career, Literati, Tangerang, Banten
www.agnes-monica.net

Pendidikan Etik UMB Tujuan Hidup


2016
11 dan Motivasi Pencapaian Prestasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.

Anda mungkin juga menyukai