Anda di halaman 1dari 9

Pasta Gigi Ekstrak kulit jeruk Sebagai Alternatif

Penghilang Jerawat

Disusun Oleh
Mohammad Haslim Ashari
Syarifa Annada
Atha Desfia Riefani
Zen Fahmi Amarullah

SMA SAINS AL QURAN WAHID HASYIM YOGYAKARTA


BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasta gigi adalah suatu bahan yang digunakan bersama sikat gigi untuk membersihkan
kotoran yang menempel di permukaan gigi. Penggunaan pasta gigi bersama sikat gigi adalah
salah satu cara yang paling banyak digunakan masyarakat untuk membersihkan rongga mulut.

Jeruk merupakan sejenis tumbuhan yang menyandang


marga citrus dan digolongkan ke dalam suku Rutaceae. Kandungan yang terdapat
pada kulit jeruk Zat bermanfaat yang terkandung dalam kulit jeruk salah satunya adalah minyak
atsiri, vitamin C. Dalam bidang kesehatan, minyak atsiri memiliki beragam
manfaat antara lain, sebagai media relaksasi, mengolah stress, sebagai
antibiotic konvensional yang sangat aktif terhadap mikroba seperti bakteri,
virus dan juga jamur.

Jerawat adalah suatu proses peradangan kronik kelenjar-kelenjar pilosebasea. Keadaan ini
sering dialami oleh remaja dan dewasa muda, yang akan menghilang dengan sendirinya pada
usia sekitar 20-30 tahun. Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis adalah
organisme utama yang pada umumnya memberi kontribusi terhadap terjadinya jerawat.
Propionibacterium acnes adalah termasuk gram-positif berbentuk batang, tidak berspora,
sedangkan Staphylococcus epidermidis sel gram positif berbentuk bulat biasanya tersusun dalam
bentuk kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti anggur (Pelczar dan Chan, 1998).

Pengobatan jerawat biasanya menggunakan antibiotik, benzoil peroksida dan retinoid.


Dalam pasta gigi mengandung Hidrogen Peroksida, Asam Salisilat dan Benzoil Peroksida yang
berfungsi untuk mengatasi jerawat. Hidrogen Peroksida pada pasta gigi dapat membantu
membersihkan jerawat. Asam Salisilat pada pasta gigi dapat membantu mengecilkan jerawat
sedangkan Benzoil Peroksida memiliki fungsi untuk mengecilkan jerawat dan mempercepat
penyembuhan jerawat.

` Berdasarkan penjelasan diatas, kandungan Hidrogen Peroksida, Asam Salisilat dan


Benzoil Peroksida yang terdapat dalam pasta gigi memiliki manfaat sebagai penghilang jerawat
dengan dinetralisir kandungan minyak atsiri dari kulit jeruk yang memiliki manfaat sebagai
antibiotik agar dapat meminimalisirkan efek samping dari kandungan dalam pasta gigi, kami
membuat sebuah gagasan dengan judul “Pasta Gigi Ekstrak Kulit Jeruk sebagai Alternatif
Penghilang Jerawat”

B. Rumusan Masalah
1. Apakah efek samping dari penggunaan Pasta Gigi Ekstrak Kulit Jeruk sebagai Alternatif
Penghilang Jerawat ?
2. Apakah Pasta Gigi Ekstrak Kulit Jeruk sebagai Alternatif Penghilang Jerawat akan aman
apabila digunakan untuk semua jenis kulit?
3. Apakah semua jenis Pasta Gigi dan kulit jeruk bisa dijadikan sebagai alternatif
penghilang jerawat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat keamanan kandungan pasta gigi sebagai alternatif penghilang
jerawat.
2. Untuk mengetahui cara kerja Peroksida, Asam Salisilat dan Benzoil Peroksida sebagai
alternatif penghilang jerawat.
3. Untuk mengetahui tingkat alternatif kandungan kulit jeruk yang dicampur dengan
kandungan pasta gigi.
D. Manfaat
1. Untuk menciptakan obat penghilang jerawat yang lebih aman digunakan
2. Untuk mengurangi resiko konsumsi obat penghilang jerawat yang memiliki banyak efek
samping.
3. Untuk memnafaatkan kulit jeruk yang kurang berguna bagi masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Jerawat

Jerawat merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat tersumbatnya folikel pilosebacea,
sehingga menyebabkan sebum tidak dapat keluar dan menimbulkan peradangan. Peradangan ini
menyebabkan komedo yang merupakan permulaan terjadinya jerawat (Wasitaatmadja, 1997).

Faktor utama penyebab terjadinya jerawat adalah peningkatan produksi sebum, peluruhan
keratinosit, pertumbuhan bakteri, dan inflamasi (Athikomkulchai dkk., 2008).
Jika jerawat parah tidak segera ditangani, dikhawatirkan bisa menimbulkan komplikasi
berupa bekas luka. Selain itu, disarankan untuk menemui dokter jika obat yang digunakan tidak
bisa mengendalikan pertumbuhan jerawat.

Pengobatan jerawat membutuhkan kesabaran. Tidak disarankan untuk memencet jerawat


karena akan meninggalkan bekas luka permanen. Biasanya pengobatan akan menunjukkan hasil
optimal dalam tiga bulan.

B. Pengertian Kulit Jeruk

Jeruk merupakan sejenis tumbuhan yang menyandang marga citrus dan digolongkan ke
dalam suku Rutaceae. Tanaman Jeruk berbentuk pohon dan memiliki buah berbetuk bulat
dengan kulit bertekstur. Pada saat masih muda, buah jeruk memiliki rasa asam tetapi setelah
ranum, rasa asam tersebut tertutupi rasa manis yang khas. Buah jeruk sangat populer dan sering
dijadikan sumber utama vitamin C. Buah jeruk memang kaya manfaat. Tidak hanya buahnya saja
yang bisa dimanfaatkan dari tanaman jeruk. Kandungan dalam kulit jeruk juga sangat kompleks
dan menjadikannya komponen yang juga bisa dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.

C. Pengertian Pasta Gigi

Pasta gigi adalah sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan dengan sikat gigi untuk
tujuan membersihkan permukaan gigi yang dapat dijangkau (Balsam, 1972). Pasta gigi
berfungsi untuk membersihkan permukaan gigi, mengkilapkan permukaan gigi, mengurangi
insiden (peristiwa) karies gigi, meningkatkan kesehatan gingival (gusi), memberikan sensasi
kesehatan mulut dan kontrol bau mulut (Harris, 1987) (Audia Triani Olii).

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Penelitian
Penelitian yang kami lakukan adalan penelitian eksperimental.
B. Alat dan Bahan

Alat

peralatan yang digunakan terdiri atas pisau dan blender.


Bahan

Bahan yang digunakan adalah kulit jeruk dan pasta gigi.

C. Proses Pembuatan
a) Tahap persiapan
 ALAT dan BAHAN

Peralatan cukup sederhana dan umumnya sudah dimiliki oleh ibu-ibu rumah tangga.

b) Pengolahan Bahan
Kulit jeruk diblender terlebih dahulu untuk mendapatkan ekstraknya, lalu kemudian
dicampurkan dengan pasta gigi.

BAB IV ISI

Pasta gigi didefinisikan suatu bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-sama sikat
gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi. Pasta gigi biasa
digunakan pada saat menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi. Penggunaan pasta gigi
bersama sikat gigi melalui penyikatan gigi adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat saat ini dengan tujuan untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut.

Fungsi utama pasta gigi adalah untuk membersihkan gigi yang dianggap sebagai
manfaat kosmetik. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk
mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles
permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada
mulut serta memelihara kesehatan gingiva.

Dalam pasta gigi mengandung Hidrogen Peroksida, Asam Salisilat dan Benzoil
Peroksida yang berfungsi untuk mengatasi jerawat. Hidrogen Peroksida pada pasta gigi dapat
membantu membersihkan jerawat. Asam Salisilat pada pasta gigi dapat membantu mengecilkan
jerawat sedangkan Benzoil Peroksida memiliki fungsi untuk mengecilkan jerawat dan
mempercepat penyembuhan jerawat.
Ada beberapa jenis pasta gigi yaitu pasta gigi anti karies, pasta gigi anti plak, pasta gigi
pemutih dan pasta gigi herbal.

i. Pasta gigi anti karies


Pasta gigi yang beredar dipasaran umumnya mengandung fluor dalam bentuk Natrium
fluoride (NaF), Stanium Fluoride (SnF) dan Sodium monofluorofosfat (NaMNF). Pasta gigi
fluoride efektif dalam mencegah dan mengendalikan karies gigi. Fluor dapat menghambat
demineralisasi enamel dan meningkatkan remineralisasi. Flour sangat berperan penting terhadap
peningkatan kesehatan gigi. Contoh pasta gigi anti karies adalah Colgate, Pepsodent, dan
Fluorodine.

ii. Pasta gigi anti plak


Selama dua dekade terakhir, banyak pasta gigi telah diformulasikan mengandung senyawa
antimikroba untuk mencegah atau mengurangi plak, kalkulus, dan karies gigi. Salah satu
senyawa tersebut adalah triklosan.13 Triklosan (2,4’ trikloro-2’-hidroksi difenil eter) adalah
suatu antimikroba anionik dengan spektrum luas (dengan minimal inhibitory concentration atau
konsentrasi penghambat minimal terhadap banyak bakteri oral kurang dari 10 μg/g) terhadap
kebanyakan bakteri yang membentuk plak. Anti mikroba ini terabsorbsi ke permukaan oral tetapi
tidak menimbulkan stein. Contoh merek dagangnya adalah Antiplaque, AP-24.

iii. Pasta gigi pemutih


Pasta gigi untuk pemutih meliputi enzim, peroksida, surfaktan, sitrat, pirofosfat dan
hexametaphosphate. Contoh merek dagangnya adalah Diamond, dan Opale.

iv. Pasta gigi anti hipersensitivitas


Hipersensitivitas dentin merupakan suatu kondisi dari gigi yang sakit, berupa rasa sakit
yang singkat dan tajam, diakibatkan dentin yang tersingkap dalam menerima stimulus yang
berasal dari luar. Jenis bahan desensitisasi yang digunakan dalam pasta gigi adalah Potassium
citrate dan Stronsium chloride. Contoh merek dagangnya adalah Colgate Sensitive, Sensodyne,
Sensodyne-F.
v. Pasta gigi herbal
Pasta gigi herbal merupakan pasta gigi yang mengandung bahan-bahan alami pilihan.
Penelitian klinis tentang pasta gigi yang mengandung herbal telah banyak dilakukan oleh para
ahli.

Kulit berbagai jenis jeruk mengandung pektin dalam konsentrasi tinggi. Kandungan
pektin pada kulit jeruk berkisar antara 15% sampai 25 % dari berat kering. Jika dibandingkan
dengan jenis jeruk lainnya, kandungan pektin paling banyak ditemukan dikulit jeruk bali. Pektin,
seperti diketahui, merupakan serat yang mudah larut dan biasanya terdapat pada sayuran dan
buah. Pektin termasuk kelompok polisakarida yang heterogen dengan berat molekul tinggi.

Selain pektik, kandungan dalam kulit jeruk lainnya adalah minyak atsiri atau minyak
eteris. Minyak esensial ini merupakan komponen terbesar minyak nabati. Pada prinsipnya,
minyak atsiri memiliki wujud kental dan mudah menguap di suhu ruang sehingga menebarkan
aroma yang khas. Minyak atsiri sering dijadikan dasar wewangian dalam industri parfum dan
disebut sebagai bibit minyak wangi. Dalam bidang kesehatan, minyak atsiri memiliki
beragam manfaat antara lain, sebagai median relaksasi, mengolah stress,
sebagai antibiotic konvensional yang sangat aktif terhadap mikroba seperti
bakteri, virus dan juga jamur.

Kandungan dalam kulit jeruk lainnya adalah senyawa limonen. Limonen ternyata bisa
menjadi bahan untuk membuat material kemasan yang ramah lingkungan (biodegradable) untuk
menggantikan styrofoam. Saat ini inovasi yang dikembangkan para peneliti adalah
memanfaatkan limbah kulit jeruk yang kurang didayagunakan yang biasanya hanya dibuat untuk
mainan anak, manisan, atau langsung dibuang sehingga kurang bermanfaat dan kurang
mempunyai nilai jual. Kulit jeruk yang mengandung limonene akan diolah menjadi polimer
plastik organik sebagai bahan dasar kemasan produk yang aman dan mudah terurai.

Jerawat atau acne vulgaris, biasa disebut acne, adalah penyakit kulit obstruktif dan
inflamatif kronik pada pilosebasea yang sering terjadi pada masa remaja (Movita,2013). Tempat
predileksi jerawat ialah muka, bahu, dada, punggung, leher,dan lengan (Wasitaatmadja, 2011).
Pada sebuah penelitian di departemen dermatologi klinik fakultas kedokteran di Carolina Utara,
Amerika tahun 2007 dengan sampel siswa sekolah menengah yang berumur 14-15 tahun di
Singapura, disebutkan pada keadaan stress tinggi terjadi serangan jerawat yang cukup signifikan
yaitu 95% pada siswa laki-laki dan 92% pada siswa wanita (Yosipovitch,et al., 2007) (Delta
Fitriani.2010).
Menurut Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Universitas
Indonesia/RSUPNdr. Cipto Mangunkusumo-Jakarta pada waktu remaja jerawat adalah salah satu
problem.Di Indonesia sekitar 95-100% laki-laki maupun 83-85% perempuan usia 16-17 tahun
menderita jerawat. Prevalensi jerawat pada perempuan dewasasekitar 12% dan pada laki-laki
dewasa 3%. Dalam suatu penelitian lain didapatkan bahwa jerawat merupakan masalah kulit
sampai melewati masa remaja dengan prevalensi perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki
pada rentang usia 20 tahun atau lebih (Sudharmono, 2009). Komplikasi atau dampak dari jerawat
antara lain akne komedonal, akne papulo-pustuler, akne konglobata dan akne berat lainnya
(Murtiastutik,2009). Penderita jerawat memiliki kadar androgen serum dan kadar sebum lebih
tinggi dibandingkan dengan orang normal, meskipun kadar androgen serum penderita jerawat
masih dalam batas normal (Movita, 2013).
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
kandungan dalam kulit jeruk yang dapat menghilangkan jerawat antara lain pektin, atsiri atau
minyak eteris, dan senyawa limonen. Sedangkan pada pasta gigi terdapat Hidrogen Peroksida,
Asam Salisilat dan Benzoil Peroksida yang berfungsi untuk mengatasi jerawat. Kandungan
dalam pasta gigi biasanya digunakan sebagai obat penghilang jerawat dengan banyak efek
samping. Kandungan alami yang terdapat dalam kulit jeruk dapat menjadi penetralisir dari
kandungan dalam pasta gigi untuk menghilangkan jerawat.

B. SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan uji coba kepada manusia.
DAFTAR PUSTAKA

 Fitriani, Delta. 2010. FORMULASI SEDIAAN SALEP MINYAK ATSIRI BUAH JERUK
PURUT (Citrus hystrix DC.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SECARA IN VITRO.
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
 Triani, Audia. PENGEMBANGAN FORMULASI PASTA GIGI EKSTRAK

ETANOL BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) DENGAN PENAMBAHAN


BUBUK SIWAK (Salvador persica L.). Fakultas Farmasi Universitas Muslim
Indonesia
 Kurniawati, Ragil. 2015. Formulai sediaan krim anti jerawat ekstrak daun salam
(syzygium polyanthum) dan aktivitas antibakterinya terhadap stappylococcus aureus.
Universitas muhammadiyah purwokerto.
 Rusdi, Bertha. 2015. Analisis Kandungan Fluorida pada Sampel Pasta Gigi yang
Diperoleh dari Beberapa Hotel Di Kota Bandung Menggunakan Metode
Spektrofotometri Sinar. Fakultas MIPA UNISBA.

Anda mungkin juga menyukai