Anda di halaman 1dari 15

PERAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

DI INDUSTRI FARMASI

KELOMPOK I GELOMBANG II

KELAS : III.B

NANDA SAFITRI (199463)

NENI SOFIA (199466)

NUR AISYAH (199469)

NURUL HIDAYATI (199473)

PUTRI WULANDARI (199520)

RABUANSYAH (199478)

RICHO ANUGRAH (199481)

RIKA FITRIA (199484)

RISCA FEBRIYANTI (199487)


PENGERTIAN INDUSTRI FARMASI

menurut Surat Keputusan Menteri KesehatanNo. 1799/Menkes/XII/2010


adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pembuatan obat
adalah seluruh tahapan kegiatan dalam menghasilkan obat yang meliputi
pengadaan bahan awal dan bahan pengemas, produksi, pengemasan,
pengawasan mutu, dan pemastian mutu sampai diperoleh obat untuk
didistribusikan.
Industri Farmasi merupakan salah satu tempat melakukan pekerjaan
kefarmasian terutama menyangkut pembuatan, pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengembangan obat
CIRI INDUSTRI FARMASI

Industri yang diatur secara ketat, baik secara Nasional maupun Internasional (seperti registrasi obat,
cara produksi obat yang baik/CPOB, distribusi dan perdagangan produk yang dihasilkan)

Industri farmasi, disamping menghasilkan obat untuk penderita, juga merupakan suatu industri
yang berorientasi untuk memperoleh keuntungan (tidak hanya aspek sosial tapi juga ada aspek
ekonomi)

Salah satu industri beresiko tinggi, karena bukan tidak mungkin kelak dikemudian hari kalau
terbukti bahwa terjadi akibat yang tidak diinginkan karena penggunaan obat, industri farmasi
tersebut dituntut dan membayar ganti rugi (contoh : Industri farmasi penghasil Thalidomide
ditutup karena tidak mampu lagi membayar tuntutan ganti rugi)

Industri berbasis riset yang selalu memerlukan inovasi, karena usia hidup obat relatif singkat ( lebih
kurang 25 tahun) dan sesudah itu akan ditemukan obat generasi baru yang lebih baik, lebih aman dan
lebih efektif (fenomena merger beberapa perusahaan farmasi raksasa dunia , seperti Glaxo
SmithKline -Becheem, Aventis, Novartis Biochemie, Roche-Bayer, dll)
TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN (TTK)

Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga


yang membantu Apoteker dalam menjalankan
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas
Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan
Analis Farmasi
PERAN TTK DI INDUSTRI FARMASI

PPIC (Productin
Gudang Planning
Produksi
(Warehouse) Inventory
Control)

QA (Quality QC (Quality
Assurance/ Control/
Inspeksi diri
Penjaminan Pengawasan
Mutu) Mutu)
GUDANG (WAREHOUSE)
•1. Melaksanakan kegiatan penerimaan bahan baku, bahan pengemas
maupun produk jadi :
• Memeriksa kesesuaian jenis dan jumlah barang terhadap delivery order
• Dokumentasi penerimaan barang
• Menyimpan barang di ruang karantina

2. Menyimpan barang di gudang berdasarkan standar penyimpanan GDP/ Cara Distribusi yang baik (FIFO & FEFO) :
• Memeriksa kesesuaian kondisi gudang terhadap standar yang berlaku
• Menyusun barang sesuai sistem dan prosedur yang ditetapkan
• Melaksanakan prosedur penyimanan produk jadi
• Mendokumentasikan penyimpanan barang

3. Melaksanakan prosedur pengeluaran barang sesuai dengan dokumen permintaan bahan (untuk produksi) atau pesanan
produk jadi :
• Mengeluarkan bahan baku atas permintaan untuk produksi
• Melakukan penimbangan bahan baku untuk produksi
• Mengeluarkan produk jadi atas pesanan
GUDANG (LANJUTAN) ....
4. Melaksanakan prosedur penyimpanan dan pemindahan bahan baku, bahan pengemas,
produk ruahan, produk antara dan produk jadi selama produksi sesuai protap :
• Mengidentifikasi sifat fisika dan kimia bahan berdasarkan informasi pada label kemasan/wadah
• Melakukan penyimpanan bahan awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi sesuai
prosedur
• Melakukan pemindahan bahan awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi sesuai
prosedur
PPIC (PRODUCTIN PLANNING INVENTORY
CONTROL)

Perencanaan • Departemen perencanan


 meminimasi biaya
produksi dan penyimpanan barang
pengendalian •  Menjaga tingkat
barang produksi sesuai kapasitas

TTK :
Mengusulkan konsep perencanaan pembelian barang atas permintaan dai
PPIC  Memilih bahan sesuai dengan spesifikasi dan deskripsi yang diminta
QC (QUALITY CONTROL/
PENGAWASAN MUTU)

1.Membantu QC melakukan monitoring barang expired, barang


obsolet dan pemusnahannya
• Melaksanakan prosedur monitoring
• Melaksanakan prosedur monitoring barang obsolet
2. Memeriksa Kualitas bahan pengemas :
• Melaksanakan prosedur pemeriksaan kualitas bahan pengemas (karton, plastik,
alu foil, gelas dan alumunium
3. Melaksanakan pemantauan kondisi lingkungan laboratorium
dibawah supervisi apoteker :
• Melaksanakan prosedur pemantauan kondisi laboratorium (suhu,
tekanan, kelembaban)
QC (LANJUTAN...)
•4. Melaksanakan prosedur uji keseragaman sediaan, ukuran,
kekerasan, waktu hancur, disolusi, kerapuhan dan volume
terpindahkan :
• Melaksanakan sampling & memproses sesuai formulir permintaan
• Melakukan persiapan pengujian sesuai protap
• Melakukan pengujian sesuai protap
• Melakukan pengujian sesuai prosedur pengujian

• 5. Melaksanakan prosedur sampling dalam proses pemeriksaan


• produk jadi yang beredar di pasaran :
• Melaksanakan prosedur sampling produk jadi di pasaran sesuai protap
• Mencatat, melapor dan mendokumentasikan hasil sampling
PRODUKSI
1. Menimbang bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi
•   Menyiapkan tempat dan peralatan untuk penimbangan
• Melaksanakan penimbangan
2. Melaksanakan pemeriksaan peralatan sesuai protap
• Melaksanakan prosedur pembersihan peralatan gelas
• Melaksanakan prosedur perawatan neraca
3. Melaksanakan prosedur pemeriksaan catatan bets :
• Memeriksa kelengkapam data dalam catatan bets
• Melaporkan hasil pemeriksaan kepada pimpinan
4. Melaksanakan prosedur pembuatan sediaan non steril, sediaan steril sesuai protap
dibawah supervisi apoteker :
• Menyiapkan alat bahan dan ruangan sesuai protap
• Melaksanakan proses pencampuran sesuai prosedur
• Melaksanakan pengisian ke dalam kemasan sesuai prosedur
• Melaksanakan proses sterilisasi sesuai prosedur
PRODUKSI (LANJUTAN...)
5. Melaksanakan prosedur pengemasan untuk sediaan tablet, kapsul, kapsul lunak,
cairan/setengah padat non steril, cairan/setengah padat steril seuai protap :
• Menyiapkan produk ruahan dan bahan pengemas sesuai prosedur
• Melaksanakan pengemasan primer dan sekunder sesuai prosedur
QA (QUALITY ASSURANCE/
PENJAMINAN MUTU)
• Melaksanakan prosedur penerimaan dan penanganan barang
kembalian
• Melaksanakan prosedur penerimaan barang kembalian
• Melaksanakan prosedur monitoring barang kembalian
INSPEKSI DIRI
• 1. Berperan serta dalam tim inspeksi diri
• Mempelajari rujukan protap atau daftar periksa inspeksi diri
• Mengamati kesesuaian atara protap dan pelaksanaannya
• Mencatat ketidaksesuaian yang terjadi
• Melaporkan hasil pengamatan kepada ketua tim inspeksi diri
• 2. Melaksanakan prosedur perbaikan terhadap temuan dari inspeksi
• diri :
• Melaksanakan prosedur tindak perbaikan terhadap temuan
• Mencatat pelaksanaan tindak perbaikan
• Melaporkan pelaksanaan tindak perbaikan kepada yang berwenang

Anda mungkin juga menyukai