Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 2

HIDROLOGI

Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Akademik


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1)

Disusun Oleh :

Andri Rizki Fajar Prayoga NIM. 2411 16 1 125

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019
Jalan Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148 Cimahi 40533 Telp./Fax. (022) 6610223
web. www.unjani.ac.id
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... I-1
1.1 Hidrologi ............................................................................................................ I-1
1.2 Tujuan ............................................................................................................... I-2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... II-1
BAB III ANALISIS ..................................................................................................... III-1
3.1 Penyelesaian ................................................................................................... III-1

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) i


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) ii


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Hidrologi
Hidrologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejadian,
perputaran dan penyebaran air di atmosfer dan di permukaan bumi serta di bawah
permukaan bumi, juga mempelajari tentang properti air, serta hubungan air dengan
komponen biotik dan abiotik lingkungan.

Gambar 1. 1 Siklus Hidrologi

Proses-proses alami yang menjadi komponen utama dari siklus hidrologi yaitu:
1. Penguapan
2. Kondensasi
3. Angin
4. Hujan (presipitasi)
5. Rembesan (infiltrasi)
6. Perkolasi
7. Aliran permukaan (runoff)
8. Tampungan (retensi)
9. Intersepsi
Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) I-1
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

1.2 Tujuan
1. Menentukan hujan rata-rata menggunakan metode isohyet
2. Menggambarkan diagram batang intensitas hujan terhadap waktu
3. Menentukan hujan rata-rata menggunakan metode thiessen

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) I-2


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) I-3


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB II PEMBAHASAN

1. Untuk luas DAS 600 km2, garis isohyet digambar untuk data hujan seperti data berikut:
Isohyet (interval) (cm) 15-12 12-9 9-6 6-3 3-1
Luas antar isohyet (km2) 92 128 120 175 85
Tentukan rata-rata hujan pada DAS tesebut.

2. Data berikut berasal dari alat ukur pencatat otomatis kurva massa hujan
waktu dari awal hujan (min) 10 20 30 40 50 60 70 80 90
akumulasi hujan (mm) 19 41 48 68 91 124 152 160 166
Gambarkan diagram batang intensitas hujan terhadap waktu.

3. Terdapat 10 stasiun pengukuran untuk menghitung hujan wilayah dari DAS yang
mempunyai bentuk yang digambarkan dengan menghubungkan titik2 koordinat
berikut (jarak dalam kilometer): (30,0), (80,10), (110,30), (140,90), (130,115),
(40,110), (15,60).
Koordinat stasiun pengukuran dan hujan tahunan dicatat didalamnya pada tahun
1981 diberikan dibawah:

Stasiun koordinat Hujan tahunan (cm)


1 0;40 132
2 50;0 136
3 140;30 93
4 140;80 81
5 90;140 85
6 0;80 124
7 40;50 156
8 90;30 128
9 90;90 102
10 40;80 128

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) II-1


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB III ANALISIS

3.1 Penyelesaian
1. Untuk luas DAS 600 km2, garis isohyet digambar untuk data hujan seperti data berikut:
Isohyet (interval) (cm) 15-12 12-9 9-6 6-3 3-1
Luas antar isohyet (km2) 92 128 120 175 85
Tentukan rata-rata hujan pada DAS tesebut.
Penyelesaian :

Tabel 3. 1 Perhitungan Hujan rata-rata metode isohyet

Isohyet luas hujan rata-rata


(c)
(mm) (km2)(a) (mm)(b)
10
85 20 1700
30
175 45 7875
60
120 75 9000
90
128 105 13440
120
92 135 12420
150

Ʃ 600 44435
Hujan rata-rata 74.058 mm

Sumber : Perhitungan

Contoh Perhitungan :

Hujan rata-rata = 10+30/2

= 20 mm

(C) = Luas x Hujan rata-rata

= 85 km2 x 20 mm

= 1700

Ʃ Luas = 600 km2

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) III-1


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

ƩC = 4435

Hujan rata-rata = Ʃ C / Ʃ Luas

= 44435 / 600 km2

= 74,058 mm

2. Data berikut berasal dari alat ukur pencatat otomatis kurva massa hujan
waktu dari awal hujan (min) 10 20 30 40 50 60 70 80 90
akumulasi hujan (mm) 19 41 48 68 91 124 152 160 166
Gambarkan diagram batang intensitas hujan terhadap waktu.
Penyelesaian :
 mencari nilai intensitas hujan. Berikut penyelesaian untuk mencari
intensitas hujan :
Tabel 3. 2 Mencari intensitas hujan

waktu depth Dt ∑dt dd ∑dd i = dd/dt


t
d(mm) (menit) (menit) (mm) (mm) (mm/menit)
(jam)
7:00 0 0 0
10 19 1.9
7:10 19 10 19
10 22 2.2
7:20 41 20 41
10 7 0.7
7:30 48 30 48
10 20 2
7:40 68 40 68
10 23 2.3
7:50 91 50 91
10 33 3.3
8:00 124 60 124
10 28 2.8
8:10 152 70 152
10 8 0.8
8:20 160 80 160
10 6 0.6
8:30 166 90 166

Sumber : Perhitungan

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) III-2


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Contoh Perhitungan :

dd = 41 – 19

= 22 mm

∑dd = ∑dd + dd

= 19 + 22

= 41 mm

i = dd /dt

= 22 / 10

= 2,2 mm/menit

Diagram Batang Intensitas Hujan


35

30

25
i ( mm/menit )

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
∑∆t

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) III-3


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

3. Terdapat 10 stasiun pengukuran untuk menghitung hujan wilayah dari DAS yang
mempunyai bentuk yang digambarkan dengan menghubungkan titik2 koordinat
berikut (jarak dalam kilometer): (30,0), (80,10), (110,30), (140,90), (130,115),
(40,110), (15,60).
Koordinat stasiun pengukuran dan hujan tahunan dicatat didalamnya pada tahun
1981 diberikan dibawah:
Tabel 3. 3 Hujan tahunan

Stasiun koordinat Hujan tahunan (cm)


1 0;40 132
2 50;0 136
3 140;30 93
4 140;80 81
5 90;140 85
6 0;80 124
7 40;50 156
8 90;30 128
9 90;90 102
10 40;80 128

Tentukan hujan rata-rata pada DAS diatas dengan metode Thiessen


Penyelesaian :
 Buat DAS dan titik-titik stasiun menggunakan ACAD seperti gambar di
bawah untuk mendapatkan nilai luas dari setiap titik stasiun yang berada di
dalam area DAS.

Gambar 3. 1 Area Das dan titik stasiun hujan

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) III-4


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL

 masukan data yang telah didapat untuk mencari hujan rata-rata.


Tabel 3. 4 Perhitungan hujan rata-rata metode thissen

Luas
Hujan tahunan a x b (km2 x
Stasiun koordinat (km2)
(mm) (a) mm)
(b)
1 0;40 1320 0 0
2 50;0 1360 0 0
3 140;30 930 0 0
4 140;80 810 0 0
5 90;140 850 0 0
6 0;80 1240 0 0
7 40;50 1560 2544 3968640
8 90;30 1280 2354 3013120
9 90;90 1020 3656 3729120
10 40;80 1280 1619 2072320
10173 12783200
hujan rata-rata 1256.581146
Sumber : Perhitungan
12783200
maka hujan rata-rata yang didapat adalah = 1256,58 mm
10173

Andri Rizki Fajar P rayoga (2411161125) III-5

Anda mungkin juga menyukai