Anda di halaman 1dari 7

OPERASI METAL TAPPING

1. Tujuan :

Mengeluarkan Crude FeNi cair yang terkumpul di dalam Tanur


Listrik melalui Metal Hole.
2. Alat Keselamatan Kerja :

1. Safety Helmet 5. Safety Goggle


2. Safety Shoes 6. Ear Plug
3. Masker 7. Jacket dan Celana Asbes
4. Face Shield 8. Kaos Tangan MT-21
3. Peralatan : 1. Linggis 15. Blower
2. Skimmer 16. Pneumatic Drill
3. Radio Panggil (HT) 17. Air High Pressure Hose
4. Protector Plate dan Bundar 18. Gerobak
5. Sendok Pemoles 19. Sendok Sample & Cetakan
6. Pot Membuat Polesan 20. Rod drill & Bit Drill
7. Sekop 21. Mud Gun
8. Press Mud 22. Panel Mud Gun
9. Super Shoot 23. Mixer Mud
10. Stick Thermocouple 24. Spare Spout Mud Gun
11. Alat Pelumas 25. Hammer
12. Bak Tanah Liat 26. Rail
13. Runner 27. Holder
14. O2 High Presssure Hose 28. Karet Holder
4. Bahan : 1. Anhydrite Tar 6. Oli bekas
2. Magnesia Clinker 7. Thermocouple bazooka
3. Vesuvius & Air 8. Lance pipe Ø 13.8 mm
4. Tanah liat 9. Steel Bar Ø 19 & 32 mm
5. Plastik Bekas 10.Pasir Kering

5. Prosedur
I. Operator melakukan pra operasi meliputi :
a. Periksa kelancaran air pendingin cooler untuk metal tapping
block dan face plate cooler dari metal tapping hole yang akan
dipakai. Yakinkan pipa pendingin untuk cooler sekitar metal
block terbuka dan pengembaliannya lancar.
b. Periksa peralatan dan bahan untuk metal tapping, pastikan
spout spare ada di tapping deck.
c. Pemeriksaan peralatan mud gun, permukaan spout dan
sacrificial plate (pastikan permukaannya rata). Pastikan posisi
center spout tepat pada center metal hole.
d. Periksa mixer mud.
e. Buat mud (campuran magnesia clinker dan anhydrite tar), aduk
hingga kekentalan tertentu ( Lihat WI-180-018 : Pembuatan
mud ).
f. Masukkan mud ke dalam pan.
g. Pasang alat press mud pada ujung mud gun.
h. Masukkan mud ke dalam mud gun dengan hati-hati. Jangan
memasukkan tangan ke dalam lubang pengisian mud. Pastikan mud
sudah penuh (dengan menggunakan piston) .
i. Siapkan Manual Clay Gun (Emergency) untuk mengantisipasi jika terjadi
black out atau Mud Gun tidak berfungsi dengan baik.
j. Periksa dan bersihkan metal runner dan di sekitar Face Plate.
k. Periksa tekanan oksigen ≥ 5 kg/cm², tekanan udara Mud Gun ≥1,2 MPa
dan oli selenoid valve.
l. Pastikan selang oxygen dan udara dalam kondisi baik (tidak bocor).
m. Pastikan laddle sudah siap pada masing-masing runner ( 2 ladle).
n. Pastikan stopper untuk pindah jalur runner tidak bocor.
o. Pasang rel pengaman didepan metal hole lalu tutup celah pakai tanah
liat dan taburi pasir.
p. Lakukan pengeboran metal hole selurus dan sedalam mungkin, ukur
hasil pengeboran .
q. Ratakan permukaan metal hole dengan polesan ( campuran magnesia
clinker / vesuvius dengan brine crystalline dan air ). lalu taburi pasir
dibawah metal hole.
r. Tutup ujung spout mud gun dengan tanah liat dan ikat dengan plastik.
II. Operator melakukan operasi sbb :
a. Pastikan bahwa tapping metal telah siap untuk dilaksanakan.
b. Informasikan kepada Pengawas Pemurnian / Operatornya bahwa Metal
Tapping telah siap untuk dilaksanakan.
c. Pasng protector plat.
d. Lancing metal hole dengan pipa oksigen Ø 13.8 mm selurus mungkin
dengan membuka valve oksigen sampai keluar aliran crude.
e. Putar switch lampu yang menandakan metal telah keluar dan informasikan
ke Metermen bahwa metal telah mengalir.
f. Apabila aliran crude belum lancar tusukkan steel bar hingga aliran lancar.
g. Lakukan pengukuran temperatur dengan menggunakan thermocouple
bazooka.
h. Lakukan pengambilan contoh crude untuk dikirim ke laboratorium
instrument.
i. Bersihkan metal beku di sekitar metal hole.
j. Informasikan kepada meterman bahwa metal akan ditutup.
k. Menutup metal hole dengan mud gun jika crude sudah sesuai dengan
kebutuhan pemurnian.
l. Taburi pasir di bawah mud gun dan dinginkan dengan udara dan blower,
kemudian informasikan ke operator meterman bahwa metal telah di tutup.
m. Bila terjadi kegagalan menutup metal hole lakukan prosedur sesuai WI-180-
064 : Kegagalan menutup metal hole
III. Setelah operasi :
a. Kembalikan mud gun ke posisi semula minimum 30 menit
setelah tutup.
b. Bersihkan sisa mud dalam cylinder dengan bantuan super shot.
c. Lumasi cylinder dengan oli bekas.
d. Rapikan peralatan metal tapping dan alat safety.
e. Bersihkan tempat kerja.
IV. Prosedur Metal Tapping selesai.

Catatan :
 Operator Operasi Tanur Listrik / Pengawas yang melakukan
pemeriksaan terhadap Tanur Listrik harus mewaspadai/mengantisipasi
kemungkinan2 yang akan menyebabkan kecelakaan kerja / peralatan
yang disebabkan Unsafe Condition.
 Selama pengeluaran metal, operator tapping harus
memantau/menjaga aliran metal, jangan meninggalkan lokasi kegiatan
pengeluaran metal, hal ini sangat berbahaya.
 Selama pengeluaran metal dilarang berada disekitar lantai 2 tanur
listrik

Anda mungkin juga menyukai