Anda di halaman 1dari 10

Bidang STTK : Perawatan Sumur

Tingkat : Operasi Unit PES (OUP)

1. Keselamatan kerja adalah tanggung jawab :


a. Semua tenaga kerja yang terlibat dalam Pekerjaan.
b. Semua tenaga kerja yang sedang menjalankan tugas.
c. Semua pengawas dan petugas keselamatan kerja yang ditunjuk.
2. Salah satu tujuan Inspeksi Keselamatan Kerja untuk :
a. Mencari penyebab kecelakaan.
b. Menyusun rencana kerja keselamatan kerja.
c. Menyusun prosedur kerja yang baik.
3. Salah satu tujuan Inspeksi Keselamatan Kerja untuk :
a. Meningkatkan kemampuan manusia dalam mengatasi keadaan-keadaan darurat.
b. Memelihara lingkungan kerja yang aman dan selamat serta mencegah adanya
tindakan-tindakan yang tidak aman.
c. Memelihara peralatan/mesin agar tetap dapat beroperasi dengan efisien.
4. Berapa batas yang diizinkan apabila kita ingin bekerja selama 8 jam tanpa menggunakan
alat pelindung diri :
a. 80 db.
b. 95 db.
c. 85 db.
5. Keselamatan di rig dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Keselamatan manusia. Alat dan lingkungan.
b. Keselamatan alat, ijin dan permit.
c. Keselamatan lingkungan, biaya dan permit.
6. Pertemuan yang diadakan secara periodic dengan topik:
a. Prejob meeting.
b. Tail gate meeting.
c. Safety meeting.
7. Safety meeting dilakukan mendadak bila :
a. Menghadapi keadaan yang berbahaya.
b. Supervisor akan tugas ke luar kota.
c. Bila aka nada inspeksi
8. Sebagai titik nol (0) dari kedalaman sumur, sebagai acuan untuk semua jenis Pekerjaan
yang dilakukan pada sumur :
a. Top rotary table dari drilling rig.
b. Crown block dari drilling rig.
c. Top traveling block dari drilling rig
9. . Waktu maximum untuk menutup Ram surface BOP yang berukuran > 18 3⁄4” :
a. 45 detik.
b. 30 detik.
c. 40 detik
10. Menurut API std 53 Low Pressure Test sampai High Pressure Test yang dilakukan :
a. Setidaknya 5 menit untuk low pressure 250 – 300 psi.
b. Setidaknya 5 menit untuk low pressure 250 – 300 psi dengan tidak ada kebocoran.
c. Setidaknya 5 menit untuk low pressure 250 – 350 psi dengan tidak ada kebocoran.
11. Saat brine mulai dipompakan kedalam sumur dan terjadi kenaikan temperature di dasar
lubang, apa yang terjadi :
a. Densitas brine turun dan volume brine naik.
b. Kristal brine mulai terbentuk.
c. Temperatur tidak berpengaruh terhadap volume dan densitas brine.
12. Spesifikasi BOP yang tertera pada name plate BOP adalah :
a. Nama manufacturer, nomor seri, type, size, bulan dan tahun pembuatan packing
element serta rated working pressure.
b. Nama manufacturer, nomor seri, type, size, bulan dan tahun pembuatan serta rated
working pressure.
c. Nama manufacturer, nomor seri, type, ring joint, size, bulan dan tahun pembuatan
serta rated working pressure.

13. Toleransi kerusakan pada wire rope adalah:


a. Empat kawat putus dari satu strand dalam satu lay length.
b. Tiga kawat putus dari satu strand dalam satu lay length.
c. Lima kawat putus dari satu strand dalam satu lay length.
14. Untuk pengecekan Nitrogen precharge pada accumulator system dilakukan pada:
a. 21 hari.
b. 30 hari.
c. 7 hari.
15. Accumulator system dengan: Operating pressure : 3000 psi, pre-charge pressure : 1000
psi, min operating pressure : 1200 psi. Berapa total usable volume jika accumulator terdiri
dari 10 botol dengan kapasita 10 gallon setiap botol nya?
a. 40 gallon.
b. 50 gallon.
c. 30 gallon.
16. Berapakah nilai pressure yang terbaca pada tubing pressure gauge Ketika sumur di shut
in. Jika sumur berisi brine 10.5 ppg, nilai formation gradient 0.5297 psi/ft. Kedalaman
Sumur : 10.800 ft MD / 10.100 ft TVD:
a. 5.115 psi.
b. 5.515 psi.
c. 0 psi.
17. Fungsi dari Crown-O matic pada draw work adalah:
a. Mencegah agar drill pipe meluncur bebas ke dalam lubang.
b. Mencegah agar traveling blok membentur grid menara.
c. Mencegah agar traveling blok tidak membentur crown blok beams.
18. Bila terdapat Collaps pada tubing, salah satu typical indikatornya adalah:
a. Fluktuasi pada tubing pressure.
b. Fluktuasi pada casing pressure.
c. Choke wash out.
19. Mana yang dapat terjadi Trapped Pressure:
a. Gas di bawah packer di sekitar tailpipe, di bawah BOP, di depan Valve tertutup.
b.
c.
20. Alat pencegah semburan liar dari dalam pipa yang berfungsi sebagai check valve adalah:
a. Inside BOP.
b. FOSV.
c. Lower Kelly Cock.
21. Untuk Panjang penggeseran Drilling Line dan Pemotongan Drilling Line pada operasi Rig
Kerja Ulang dan Perawatan Sumur dipengaruhi oleh:
a. Tinggi Menara, diameter drum dan jumlah line.
b. Tinggi Menara dan diameter drum.
c. Tinggi Menara, diameter drum dan type drum.
22. Dimana besar kapasitas setiap Rig Portable Mast didalam menambah beban statis yang
tertinggi disebut : Maximum Statick Hook Load.
a. Tidak dipengaruhi oleh jumlah line yang dipasang maupun oleh kemiringan Menara
untuk telescopic.
b. Dipengaruhi oleh jumlah line yang di pasang.
c. Tergantung pada oleh kemiringan Menara untuk telescopic mast.
23. Spec yang mempengaruhi besar kecilnya Kekuatan Putus (Breaking Strength) dari drilling
line adalah:
a. Ukuran nominal, grade baja dan core.
b. Ukuran nominal, grade baja dan konsruksi strand.
c. Ukuran nominal, grade konsruksi strand dan arah pintalan.
24. Righ Lay Regular Lay berarti Wire Rope yang berspesofikasi:
a. Arah putaran wire pada strand kekanan dan putaran sudah kekiri.
b. Arah putaran strand kekanan dan arah putaran wire kekanan.
c. Arah putaran strand kekanan dan arah putaran wire kekiri.
25. Kegunaan diakan prejob safety meeting atau tool box talk sebelum dilaksakannya operasi
perawatan sumur adalah:
a. Meningkatkan rasa aman para pekerja.
b. Mengingatkan tugas dan tanggung jawab kepada setiap pekerja yang terlibat serta
potensi bahaya yang akan terjadi.
c. Meningkatkan kewaspadaan pekerja dan menjelaskan tentang peraturan dan SOP
yang berlaku.
26. Peralatan bawah permukaan yang dapat mengisolasi Tubing dari Casing pada sumur
produksi adalah:
a. Subsurface safety valve dan packer.
b. Back pressure valve dan sliding sleeve.
c. Sliding sleeve diatas packer dan packer.
27. Untuk mengeluarkan Gas Kick dari Well dengan Casing atau Wellhead Integrity yang tidak
bagus, Metode apa yang digunakan agar meminimalisasi dempak Casing Pressure
terhadap Wellhead dan surface equipment:
a. Lubricate.
b. Volumetric.
c. Reverse Circulation.
28. Sesudah melakukan Bullheading suatu sumur, Sisa Gas Trap di bawah akan disirkulasi
demngan Forward Circulation, setelah Packer Direlease agar selama sirkulasi tersebut
BHP tetap terjaga constant, apa yang dilakukan:
a. Tetap menjaga tubing pressure constant selama pemompaan.
b. Menjaga tubing pressure tetap konstan sampai volume tubing dipompakan kemudian
berpindah menjaga casing pressure konstan sampai gas keluar dari sumur.
c. Menjaga casing pressure tetap konstan sampai volume tubing dipompakan kemudian
berpindah menjaga tubing pressure konstan sampai gas keluar dari sumur.
29. Untuk setting Hydraulic Packer dilakukan dengan cara meberikan tekanan melalui:
a. Annular tubing dengan casing.
b. Tubing.
c. Tubing dan casing secara bersamaan.
30. Titik pada drilling line yang paling cepat mengalami keausan/kerusakan adalah:
a. Titik sepanjang fast line.
b. Tekukan di traveling block, tekukan di crown block dan di croos drum over drum saat
posisi terendah saat menarik beban.
c. Disekitar dead lien.
31. Besarnya daya/tenaga pengereman yang di hasilkan dari hydromatic brake dipengaruhi
oleh:
a. Ukuran hydromatic brake, tinggi air hydromatic brake dan kecepatan putaran poros
dari drum.
b. Ukuran hydromatic brake dan tinggi air didalamnya.
c. Ukuran hydromatic brake dan kecepatan putaran dari poros drum.
32. Metode volumetric setelah Fluida Killing dipompakan sesuai volume yang dihitung
kemudian dihentikan beberapa saat. Apa tujuannya:
a. Agar cairan melawan tekanan gas.
b. Agar pompa bisa dipersiapkan lagi.
c. Agar cairan turun melewati gas.
33. Pada saat perforasi menggunakan Casing Gun ada 4 langkah untuk penanggulangan Kick
dan Blowout antara lain:
a. Lubricator (BOP), CF, Flare Stack, Riser.
b. Lubricator (BOP), Stud Bolt, CF, Riser.
c. CF, Riser, Bug Blower, Lubricator (BOP).
34. Pada saat Killing sumur apakah CF harus masuk ke formasi bila mana tidak masuk maka
dibatasi oleh perhitungan:
a. Tekanan hidrostatis.
b. Tubing Head Pressure.
c. Overbalance Pressure.
35. Bila akan melakukan fishing job Wire Rope, perlukah untuk mengetahui tag
menggunakan IB (Impresion Block) untuk mengetahui keberadaan fish (wire rope):
a. Perlu dilakukan posisi fish dengan IB.
b. Tidak perlu dilakukan posisi fish dengan IB.
c. Perlu dan ditambahkan chemical.
36. Yang dimasksud Mecahnical Barier adalah:
a. X-mastree, packer dan wellhead.
b. Packer, X-mastree, BOP dan Accumulator.
c. FOSV, Packer dan SSV.
37. Annular BOP tidak dapat digunakan pada keadaan
a. Menutup sumur saat logging.
b. Menutup aliran selama keadaan darurat.
c. Menutup sumur pada dual string.
38. Tindakan yang paling tepat jika terjadi Kick, pada saat triping out string dengan packer
assembly:
a. Stab full opening safety valve, Spaceout (dengan melihat tool joint terhadap BOP),
Shut-in (Tutup BOP), Tutup FOSV setelahnya.
b. Stab full opening safety valve, Tutup FOSV setelahnya, Spaceout (dengan melihat
tool joint terhadap BOP), Shut-in (tutup BOP).
c. Stab full opening safety valve, Shut-in (tutup BOP), tutup FOSV setelahnya, Spaceout
(dengan melihat tool joint terhadap BOP).
39. Fungsi dari blash joint swbagai dowh hole equipment adalah:
a. Menahan aliran turbulen setelah melalui flow control.
b. Sebagai tempat duduk wire line control.
c. Sebagai proteksi yang diletakkan didepan lubang perforasi.
40. Rangkaian tubing string yang tidak ada packer, tegangan (stress) tubing yang paling besar
adalah:
a. Bagian teratas tubing string.
b. Bagian terbawah tubing string.
c. Bagian tengan tubing string.
41. Apa arti Hook Load pada rig:
a. Beban rangkaian pada hook.
b. Beban rangkaian ditambah block assembly.
c. Beban rangkaian tubing.
42. Standard API 5A kekuatan tubing dinyatakan dengan Grade Code. Tubing dengan Grade
H 40 mempunyai arti:
a. Minimum yield strength tubing tersebut 40 ksc.
b. Minimum yield strength tubing tersebut 40.000 psi.
c. Maximum yield strength tubing tersebut 40.000 psi.

43. Untuk mengetahui posisi puncak ikan (top fish) pada Pekerjaan pemancingan (fishing job)
digunakan :
a. Impression blok.
b. Taper.
c. Sinker.
44. Pemasangan drilling line pada pulley harus disesuaikan dengan diameter groove nya agar:
a. Wire rope tidak cepat haus.
b. Wire rope tidak terjepit.
c. Wire rope tidak terlepas dari groove saat operasi.
45. Peralatan yang menghubunkan tubing dan Annulus adalah:
a. Flow control, Landing Nipple, Lock Mandrel dan SSSV.
b. Side Pocket Mandrel dan Sliding Side Door (SSD).
c. Tabular Jar, Stem, Star Bit dan Stufing Bosx.
46. Production Tree Valve yang mana yang seharusnya tidak digunakan dalam operasi rutin,
untuk memastikan valve akan menahan tekanan emergensi:
a. Lower master valve.
b. Wing valve.
c. Upper master valve.
47. Berapa tekanan minimal yang diberikan saat initial pressure test annular BOP :
a. 60% dari working pressure annular.
b. 70% dari working pressure annular.
c. 80% dari working pressure annular.
48. Apasaja type utama packer:
a. Permanent Packer dan Dual Packer.
b. Permanent Packer dan Retrievable Packer.
c. Permanent Packer dan Tubing Packer.
49. Pada uji tekanan Blind Ram dengan mengguanakan Tester Plug, selama pengujian
berjalan:
a. Valve di well head harus dibuka.
b. Valve di well head harus ditutup.
c. Valve di well head harus ditutup dan besarnya tekanan harus benar.
50. Uji tekanan / Pressure Test Ram BOP dilakukan untuk memastikan peralatan berfungsi
dengan baik dan tidak ada kebocoran adalah:
a. Tidak lebih dari 21 hari.
b. Tidak lebih dari 20 hari.
c. Tidak lebih dari 42 hari.
51. Akan melakukan sablon tubing, yang akan digunakan harus mengetahui:
a. OD tubing.
b. ID tubing.
c. Drift diameter tubing.
52. Rangkaian tubing string yang tidak ada packer, tegangan (stress) tubing yang paling besar
adalah:
a. Kickover Tool.
b. Over shot.
c. Tubing Spear.
53. Mengisap dan mengangkat pasir, lumpur, paraffin dan kotoran lainnya yang terdapat
didalam sumur adalah:
a. Sinker bar.
b. Wire line.
c. Sand Bailler.
54. Kick adalah:
a. Masuknya killing fluid dari dalam sumur kedalam formasi.
b. Masuknya fluida formasi kedalam lubang sumur.
c. Semburan liar yang dapat diatasi.
55. Apa pengertian Drift Diameter pada tubing
a. Ukuran diameter dalam tubing.
b. Ukuran diameter luar tubing.
c. Ukuran diameter yang dapat dimasuki suatu alat kedalam tubing.
1. Berapa faktor kapasitas (bbl/ft) dari 1.25” Tubing ID 1.09”?
a. 0.0001451. 𝐼𝐷2 1.092
𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝐶𝑎𝑝 = (𝑏𝑝𝑓) = = 0.0001154
b. 0.0001541. 1029.4 1029.4
c. 0.0001154.
2. Hitung Displacement Pompa dalam satuan bbl/stroke; Triplex Pump = 1 stroke, Panjang
Strok = 12”, Diameter Liner = 4.5”, Effisiensi = 95%:
a. 0.0591 bbl/strk. 𝑃𝑢𝑚𝑝 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑏𝑏𝑙/𝑠𝑡𝑘) = 0.000243𝑥𝐼𝐷2 𝑥𝑆𝑡𝑘𝐿𝑖𝑛𝑒𝑟𝑥𝐸𝑓𝑓%
b. 0.0546 bbl/strk. = 0.000243𝑥4.52 𝑥12𝑥95%
= 0.5609 𝑏𝑏𝑙/𝑠𝑡𝑘
c. 0.0561 bbl/strk.
3. Dari data sumur sebagai berikut kedalaman formasi 4,000 ft TVD 4,450 ft MD, fluida
formasi mempunyai berat 8.9 ppg dan SITP 500 psi. Berapa berat killing fluidnya:
a. 13.3 ppg. 𝑆𝐼𝑇𝑃 500
𝐾𝑤𝑓 + 𝑂𝐹𝑊 = + 8.9 = 2.4 + 8.9 = 13.3 𝑝𝑝𝑔
b. 11.1 ppg. 0.052 𝑥 𝑇𝑉𝐷 0.052𝑥4,000
c. 11.1 ppg.
4. Berapa tekanan hydrostatic fluida yang diperlukan untuk mengimbangi tekanan formasi
equal dengan berat brine 10 ppg di kedalaman 5,200 ft:
a. 2,470 psi. 𝑃ℎ = 0.052𝑥𝑇𝑉𝐷𝑥𝐷𝑒𝑠𝑖𝑡𝑦 = 0.052 𝑥 5,200 𝑓𝑡 𝑥 10 𝑝𝑝𝑔
b. 2,740 psi. = 2,704 𝑝𝑠𝑖
c. 2,704 psi.
5. Accumulator system dengan : Operating pressure : 3,000 psi, Pre-charge pressure : 1,000
psi, min operating pressure : 1,200 psi. Berapa total usable volume jika accumulator
terdiri dari 10 botol dengan kapasitas 10 gallon setiap botolnya:
a. 40 gallon.
b. 50 gallon. 1,000 1,000
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑢𝑠𝑎𝑏𝑙𝑒 = (10𝑥10)𝑥(( )−( )) = 50
c. 30 gallon. 1,200 3,000

6. Sumur dengan nilai formation gradient 0.5297 psi/ft berkedalaman 10,800’ MD / 10,1000
TVD. Berapa nilai pressure yang terbaca pada tubing pressure gauge Ketika sumur di shut
in jika sumur berisi brine 10.5 ppg:
a. 5,115 psi. 𝑃ℎ𝑓𝑔 = 0.05297 𝑥 10,1000 = 3,350 𝑝𝑠𝑖
b. 5,515 psi. 𝑃ℎ𝑝𝑝𝑔 = 0.052 𝑥 10,1000 𝑥 10,5 = 5,515 𝑝𝑠𝑖
𝑃ℎ𝑝𝑝𝑔 > 𝑃ℎ𝑓𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 0
c. 0 psi.
7. Besar Surface to Bottom strok dengan pompa Triplex 4.5” x 9.25” x 95% melalui tubing
)D 2 7/8”; ID 2.441”; End of Tubing pada 5,100 ft TVD; 5,280 ft MD dengan casing OD 7”;
ID 6.366” pada 5,200 ft TVD; 5,383 ft MD, Bottong perforasi di 5,180 ft TVD; 5363 ft MD
adalah: 𝑃𝑢𝑚𝑝 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑏𝑏𝑙/𝑠𝑡𝑘) = 0.000243𝑥4.52 𝑥12𝑥95% = 0,043241
a. 782 stroke. 𝐶𝑎𝑝 𝑇𝑏𝑔 = 0.00579𝑥5,280 = 30,57 bbl
𝐶𝑎𝑝 𝐶𝑠𝑔 = 0.0394𝑥(5,363 − 5,280) = 3.27 bbl
b. 810 stroke.
30.57 3.27
c. 720 stroke. 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒 = ( )+( ) = 707 + 76 = 783
0.0432 0.0432
8. Tekanan Formasi sebesar 3,300 psi, EOT dan Top Perforasi di 5,000 ft TVD; 5,176 ft MD,
Bottom Perforasi di 5,100 ft TVD; 5,280 ft MD, Estimated Integrity Fluida Density 15,5 ppg
dan pada saat Shut in tubing pressure terbaca 1,500 psi. Maka maximum End Of Tubing
pressure sebesar: 𝑀𝐸𝑂𝑇𝑃 = 𝐹𝐹𝑃 − (𝐾𝑤𝑓 𝑥 0,052 𝑥 𝐸𝑂𝑇𝑡𝑣𝑑)
a. 821 psi. 𝑃𝑓𝑜𝑟 = (𝐾𝑤𝑓 𝑥 0,052 𝑥 𝐸𝑂𝑇𝑡𝑣𝑑) = 3,300 𝑝𝑠𝑖
b. 861 psi. 𝐹𝐹𝑃 = 0,052 𝑥 𝐸𝐼𝐹𝐷𝑝𝑝𝑔 𝑥 𝐸𝑂𝑇𝑡𝑣𝑑 = 0.052 𝑥 15.5 𝑥 5,000 = 4,030 𝑝𝑠𝑖
𝑀𝐸𝑂𝑇𝑃 = 𝐹𝐹𝑃 − 𝑃𝑓𝑜𝑟 = 4,030 − 3,300 = 730 𝑝𝑠𝑖
c. 730 psi.
9. Besar volume brine yang melalui EOT to bottom dengan End Of Tubing pada 5,100 ft TVD;
5,280 ft MD, Bottom perforation di 5,180 ft TVD; 5,363 MD dan Casing OD 7”; ID 6.366”
pada 5,200 ft TVD; 5,383 ft MD, adalah:
a. 2.66 bbl. 𝐶𝑎𝑝 𝐸𝑂𝑇 𝑡𝑜 𝐵𝑂𝑇 = 0.0394𝑥(5,363 − 5,280) = 3.27 bbl
b. 2.51 bbl.
c. 3.27 bbl.
10. Berapa besar pressure gradient (psi/ft) pada fluida dengan berat 13 ppg:
a. 0.496 psi/ft. 𝑃𝑔 = 0.052 𝑥 𝑀𝑊𝑝𝑝𝑔 = 0.052 x 13 ppg = 0.676 psi/ft
b. 0.576 psi/ft.
c. 0.676 psi/ft.
11. Tekanan pompa pada 35 spm menunjukan 925 psi, berapakah tekanan pompa pada saat
spm diturunkan menjadi 30 spm:
a. 793 psi.
b. 680 psi.
𝑃𝑛𝑒𝑤 = 925 𝑥 (30⁄35)2 = 925 𝑥 0.7347 = 679.60 𝑝𝑠𝑖
c. 1,259 psi.
12. Berapa besar pressure gradient (psi/ft) pada fluida dengan berat 8.2 ppg:
a. 0.426 psi/ft. 𝐹𝐺 = 0.052 𝑥 𝑀𝑊𝑝𝑝𝑔 = 0.052 x 8.2 ppg = 0.426 psi/ft
b. 0.476 psi/ft.
c. 0.434 psi/ft.
13. Berapakah volume dalam barrel casing di dalam sumur dengan Panjang 4,500 ft; 5” OD
dan 4.5” ID: 𝐼𝐷2
𝐶𝑎𝑝 𝑐𝑠𝑔 = 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝐶𝑎𝑝 𝑥 𝐿𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ = (𝑏𝑝𝑓)𝑥 𝐿 𝑓𝑡
a. 88.2 bbl. 2 1029.4
4.5
= (𝑏𝑝𝑓)𝑥 4,500 𝑓𝑡
b. 88.1 bbl. 1029.4
c. 88.5 bbl. = 0.01967 𝑥 4,500 𝑓𝑡 = 88.52 𝑏𝑏𝑙

14. Berapa annulus capacity 9 5/8” Casing dengan ID 0f 8.681” dan 3 ½” OD Tubing di dalam
casing: 𝐼𝐷2 − 𝑂𝐷2
𝐶𝑎𝑝 𝑎𝑛𝑛 = 𝑏𝑏𝑙/𝑓𝑡
a. 0.05 bb/ft. 1029.4
b. 0.06 bbl/ft.
c. 0.02 bbl/ft.
15. Saat melakukan workover tekanan di pompa menunjukkan 1,200 psi pada 35 spm dengan
berat brine 8.6 ppg, kemudian berat brine dinaikkan menjadi 9.3 ppg karena ada kenaikan
tekanan formasi, berapakan tekanan pompa pada 30 spm:
a. 1,766 psi. 𝑃𝑛𝑒𝑤 = 1,200 `𝑥 (30⁄35)2 = 881.63 = 882 𝑝𝑠𝑖
b. 1,298 psi. (𝑃𝑛𝑒𝑤 𝑥 𝑀𝑊𝑛𝑒𝑤) (882.6 𝑥 9.3)
𝑃9.3 𝑝𝑝𝑔 = = = 953.4 𝑝𝑠𝑖
c. 953 psi. 𝑀𝑊𝑜𝑙𝑑 8.6
16. Berapa perkiraan tekanan formasi pada kedalaman 7,600 ft bila diketahui gradient
tekanan 0.498 psi/ft:
a. 3,785 psi. 𝑃𝑓 = 𝑃𝑔 𝑥 𝐷𝑒𝑝𝑡ℎ = 0.498 x 7,600 = 3,784.8 psi
b. 3,782 psi.
c. 3,787 psi.
17. Hitung Displacement Pompa dalam satuan bbls/strokes: Triplex pump = 1 Stroke Panjang
Stroke = 9”, diameter liner = 4.5”, efficiency = 85%:
a. 0.0378 bb/strk. 𝑃𝑢𝑚𝑝 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑏𝑏𝑙/𝑠𝑡𝑘) = 0.000243𝑥𝐼𝐷2 𝑥𝐿𝑒𝑛𝑔ℎ𝑡𝑥𝐸𝑓𝑓%
b. 0.0398 bbl/strk. = 0.000243𝑥4.52 𝑥 9 𝑥 85% = 0.03764

c. 0.0376 bbl/strk.
18. Well di shut-in dengan SITP 370 psi. Berapakah perkiraan formation pressure jika
diketahui 1,800’ TVD dan fluida sumur 8.9 ppg:
a. 1,201 psi. 𝑃𝑓 = 0.052 𝑥 𝑀𝑤 𝑥 𝐷𝑒𝑝𝑡ℎ
= 0.052 𝑥 8.9 𝑥 1,800 = 833 psi
b. 1,203 psi.
𝑃𝑓𝑠𝑖𝑡𝑝 = 𝑆𝐼𝑇𝑃 + 𝑃𝑓 = 370 + 833 = 1,203 𝑝𝑠𝑖
c. 1,202 psi.
19. Berapakah besar pressure gradient (psi/ft) pada fluida dengan berat 13 ppg:
a. 0.496 psi/ft. 𝑃𝑔 = 0.052 𝑥 𝑀𝑊𝑝𝑝𝑔 = 0.052 x 13 ppg = 0.676 psi/ft
b. 0.576 psi/ft.
c. 0.676 psi/ft.
20. Berapakah tekanan hydarostatic fluida yang diperlukan untuk mengimbangi tekanan
formasi equivalent dengan berat brine 9.7 ppg di kedalaman 6,710 ft:
a. 3,385 psi. 𝑃ℎ = 0.052 𝑥 𝑀𝑤 𝑥 𝐷𝑒𝑝𝑡ℎ
b. 4,100 psi. 𝑃ℎ = 0.052 𝑥 9.7 𝑥 6,710 = 3,384.4 𝑝𝑠𝑖
c. 3,564 psi.
21. Dari data sumur sebagai berikut kedalaman formasi 4,200 ft TVD 4,450 ft MD, fluida
formasi mempunyai berat 8.9 dan SITP 500 psi. Berapakah formation gradient sumur
tersebut: 𝑃𝑓 = 0.052 𝑥 𝑀𝑤 𝑥 𝐷𝑒𝑝𝑡ℎ
a. 0.582 psi/ft. = 0.052 𝑥 8.9 𝑥 4,200 = 1,943.8 = 1,944 𝑝𝑠𝑖
b. 0.571 psi/ft. 𝑃𝑓𝑠𝑖𝑡𝑝 = 𝑃𝑓 + 𝑆𝐼𝑇𝑃 = 1,944 + 500 = 2,444 𝑝𝑠𝑖
2,444
c. 0.568 psi/ft. 𝐹𝐺𝑠𝑖𝑡𝑝 = = 0.5819 psi
4,200
/ft
22. Berapakah perkiraan tekanan formasi pada kedalaman 4,700 ft bila diketahui gradient
tekanan 0.467 psi/ft:
a. 3,785 psi. 𝑃𝑓 = 𝑃𝑔 𝑥 𝐷𝑒𝑝𝑡ℎ = 0.467 x 4,700 = 2,194.9 psi
b. 2,195 psi.
c. 2,193 psi.

Anda mungkin juga menyukai