Disusun Oleh :
TE-02
2021
A. Judul
Multimeter untuk Mengukur Rangkaian Listrik kapasitor Seri dan Pararel
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami alat pengukuran listrik, yaitu multimeter untuk mengukur
rangkaian resistor seri dan paralel
2. Mahasiswa mampu menentukan jenis skala satuan kapasitor pada multimeter
3. Mahasiswa mampu membaca ukuran komponen listrik rangkaian seri dan paralel pada
multimeter
C. Alat dan Bahan
1. Laptop dan Software Multisim
Dalam multisim terdapat :
a) Multimeter
b) Komponen elektronika
D. Landasan Teori
a) Multimeter Analog
b) Multimeter Digital
E. Prosedur Percobaan
1. Rangkailah rangkaiannya sesuai dengan rangkaian yang digambar dibawah ini
2. Ubah sumber DC menjadi sumber AC
3. Lihat nilai arus output pada multimeter di rangkaian seri dan paralel di atas
4. Hitunglah masing-masing nilai kapasitansi, tegangan dan arus secara manual
menggunakan rumus hukum ohm dan bandingkan perbedaan pada rangkaian seri dan
paralel di atas!
5. Buatlah laporan
F. Hasil Percobaan
1. Rangkaian seri
Perhitungan menggunakan multimeter
a) Arus
b) Tegangan
2. Rangkaian Paralel
Perhitungan menggunakan multimeter
a) Arus
b) Tegangan
G. Analisis
1. Rangkaian seri
a. Nilai Kapasitansi
Kapasitor disusun secara seri maka
1 1 1 1
= + +
Ctotal C1 C2 C3
1 1 1 1
Ctotal
= + +
5.6 mF 8200uF 56 uF
1 4169
Ctotal
= (
229600
μF )
229600
Ctotal = (4169 )
μF
Ctotal = 55,073 μF
b.Arus
Karena pada rangkaian hanya terdapat kapasitor maka Z = Xc
1 1
Xc = =
ω . Ctotal 2. π . f .55,073 x 10−6
1
Xc =
2. π . 60.55,073 x 10−6
Xc = 48,16 Ω
Sehingga Z = 48,16 Ω
v
Maka I =
z
12
I=
48,16
I = 0.25 A
I = 250 mA
Arus di setiap kapasitor sama besar.
c.Tegangan
Sedari awal kita sudah mengetahui tegangan pada rangkaiannya yaitu 12 Volt
Apabila ingin mengeceknya maka V = I x Z
V = 0.25 x 48,16
V = 12.04 V
Karena rangkaian seri maka tegangannya Vtotal = V1 + V2 + V3
Vtotal = (I x Z1) + (I x Z2) + (I x Z3)
Kita cari terlebih dahulu masing masing kapasitansi kapasitornya
1) Z1 = Xc1
1 1
Z1 =
ω . C1
=
2. π . f .5600 x 10−6
1
= = 0, 474 Ω
2. π . 60. 5600 x 10−6
2) Z2 = Xc2
1 1
Z1 =
ω . C2
=
2. π . f . 8200 x 10−6
1
= = 0, 323 Ω
2. π . 60. 8200 x 10−6
3) Z3 = Xc3
1 1
Z3 =
ω . C3
=
2. π . f .56 x 10−6
1
= = 47,37 Ω
2. π . 60. 56 x 10−6
Setelah itu kita bisa menghitung tegangan masing-masing pada kapasitor yaitu
Itotal = I1 = I2 = I3
Vtotal = V1 + V2 + V3
Vtotal = (I x Z1) + (I x Z2) + (I x Z3)
Vtotal = (0.25 x 0, 474 ) + (0.25 x 0, 323) + (0.25 x 47,37)
Vtotal = (0,12) + (0,81) + (11,84)
Vtotal = 12,77
2. Rangkaian Paralel
a. Nilai Kapasitansi
Ctotal = C1 + C2 + C3
Ctotal = 5,6 m F + 8200μF + 56 μF
Ctotal = 5600 μF + 8200μF + 56 μF
Ctotal = 13856 μF
b.Arus
Karena pada rangkaian hanya terdapat kapasitor maka Z = Xc
1 1
Xc = =
ω . Ctotal 2. π . f .13856 x 10−6
1
Xc =
2. π . 60.13856 x 10−6
Xc = 0,191 Ω
Sehingga Z = = 0,191 Ω
12
Maka I =
0,191
I = 62.83 A = I total
Karena paralel maka Itotal = I1 + I2 + I3
V1 = V2 = V3 = Vtotal (12)
Kita cari terlebih dahulu masing masing kapasitansi kapasitornya
1) Z1 = Xc1
1 1
Z1 =
ω . C1
=
2. π . f .5600 x 10−6
1
= = 0,474 Ω
2. π . 60. 5600 x 10−6
2) Z2 = Xc2
1 1
Z1 =
ω . C2
=
2. π . f . 8200 x 10−6
1
= = 0,323 Ω
2. π . 60. 8200 x 10−6
3) Z3 = Xc3
1 1
Z3 =
ω . C3
=
2. π . f .56 x 10−6
1
= = 47,37 Ω
2. π . 60. 56 x 10−6
Itotal = I1 + I2 + I3
V1 V2 V3
Itotal =( ) ( ) ( )
Z1
+ Z2
+ Z3
12 12 12
Itotal =( 0,474 ) (
+
0,323 ) (
+
47,37 )
Itotal = (25,32) + (37.15) + (0.25)
Itotal = 62.72 A
c.Tegangan
Tegangan telah dari awal diketahui yaitu 12 volt
Apabila ingin di cek/dicari maka V = I x Z
V = 62.83 x 0,191
V = 12.00053 Volt
Rangkaian Seri
Manual Simulasi (Multimeter)
Tegangan (V) Kapasitansi Arus Tegangan (V) Kapasitansi
Arus
C1 C2 C3 C1 C2 C3
0.25239 0.080 11,80
0.25 0,12 0,81 11,84 55,073 μF 0.11801 -
1 592 1
12,77 11,999
Rangkaian Paralel
Manual Simulasi (Multimeter)
Tegang Arus (A) Kapasitan Tegang Arus (A) Kapasitansi
an (V) C1 C2 C3 si an C1 C2 C3
37,5 0,2566
12.001 25,32 37.15 0.25 13856 μF 12 25,662
77 21
-
62.83 63,495
Untuk nilai kapasitansi tidak dapat saya hitung dengan multimeter karena tidak ada dalam
fungsinya menghitung kapasitansi pada multimeter.
Pada saat kapasitor dialiri arus DC maka akan diserap oleh kapasitor dan karena dihalangi oleh lapisan
isolasi yang bersifat non konduktif maka arus DC tidak akan pernah tembus melewati kapasitor. Selain
itu, salah satu konduktornya (yang terhubung dengan potensial positif) akan berangsur-angsur
bermuatan positif sedang konduktor yang lain (pada titik potensial negatif) akan berangsur-angsur
bermuatan negatif. Ketika muatan positif dan negatif ini telah seimbang (yaitu magnitudo muatannya
sama) maka arus listrik akan berhenti mengalir. Berbeda halnya dengan arus DC, secara fisis arus AC
akan dilewatkan oleh kapasitor karena muatan yang terkumpul di antara konduktornya tidak akan
pernah mencapai keseimbangan (belum sampai terisi penuh muatannya harus dilepaskan kembali)
sehingga arus akan tetap mengalir. Semakin tinggi frekuensinya makin sedikit muatan yang terisi
dalam kapasitor sehingga makin kecil pula hambatan terhadap arus yang mengalir.
Pada saat kapasitor di susun secara seri nilai kapasitansinya lebih sedikit dibanding saat disusun
paralalel hal ini berimbas kepada arus pada saat nilai kapasitansinya semakin besar maka arus pun ikut
membesar
H. Kesimpulan
Kapasitor tidak akan mengalirkan arus apabila sumber tegangannya DC karena kapasitor
hanya akan menampung daya saja sedangkan apabila sumbernya AC maka kapasitor akan
melakukan pangisian dan pengosongan terus menerus.Ketika disusun secara seri maka
nilai kapasitansinya lebih kecil dibanding dengan disusun secara paralel sedangkan nilai
reaktansinya berbanding terbalik yaitu kapasitor disusun secara seri reaktansinya lebih
besar dibanding dengan yang disusun secara paralel.hasil perbandingan antara
pengukuran manual dan menggunakan multimeter berbeda namun perbedaan masih
dalam batas toleransi
Daftar Pustaka
[1] Gideon S ,Saragih K.P . 2018 “Analisis Karakteristik Listrik Arus Searah dan Arus Bolak-Balik”
https://ptki.ac.id/jurnal/index.php/readystar/article/download/65/pdf