Anda di halaman 1dari 5

LISTRIK DINAMIS

1. Jika seutas kawat berdiameter 4 mm dan panjangnya 20 m yang dihubungkan dengan sumber
tegangan 240 V. Maka kuat arus yang mengalir pada kawat adalah … (r = 3,14 x 10-6 W dan p =
3,14)
PEMBAHASAN :
Diketahui:
d = 4 mm = 4 x 10-3 m
r = ½ x 4 x 10-3 m = 2 x 10-3 m
L = 20 m
V = 240 V
ρ = 3,14 x 10-6 Ω
π = 3,14
Menghitung luas penampang pada kawat sebagai berikut:
A = π . r2
= 3,14 . (2 x 10-3 m)2
= 3,14 . 4 x 10-6 m2
= 12,56 x 10-6 m2
Menghitung hambatan pada kawat sebagai berikut:

Maka kuat arus yang mengalir pada kawat dapat dihitung sebagai berikut:

Jawaban : D

Jawaban

2. seperti nomor 12, adik akan mendapatkan jawaban Rtotal= 30 Ω


b) Kuat arus rangkaian
I = 12 volt / 30 Ω
I = 0,4 A
c) kuat arus pada hambatan R1
I1 = Itotal x (R2 / (R1 + R2)
I1 = 0,4 x (60 / (40 + 60)
I1 = 0,4 x (60 / (100) = 0,24 A
d) kuat arus pada hambatan R2 I2 = Itotal x (R1 / (R1 + R2) I2 = 0,4 x (40 / (40 + 60)
I2 = 0,4 x (40 / (100) = 0,16 A
e) apakah Itotal, I1 dan I2 memenuhi hukum kirchoff arus?
Menurut hukum kirchoff arus,
ΣImasuk = ΣIkeluar
Jadi jumlah I1 dan I2 harus sama dengan Itotal = 0,4 A
Itotal = I1 + I2
Itotal = 0,24 + 0,16 = 0,40 A, sesuai hasil perhitungan point b diatas.
3. Pembahasan
Rumus daya listrik:
P=VxI
a) daya lampu
P = V x I = 220 x 0,25 = 55 watt

b) energi dalam 12 jam = 12 x 60 x 60 detik = 43200 detik


W = P x t = 55 x 43200 = 2376000 Joule
4. Hambatan lampu saat dipasang pada tegangan 220 volt maupun 110 adalah tetap
R2 = R1
V22/ P2 = V12/ P1
P2 = (V1/V2)2 x P1
P2 = (110/220) 2 x 100 = 1/4 x 100 watt = 25 watt

5. Pembahasan
Energi listrik diubah menjadi kalor untuk memanaskan air
Data soal:
P = 200 watt
Δ T = 100 − 30 = 70 °C
m = 0,5 kg
c = 4200 J/kg°C
t = ..........

P x t = m x c x ΔT
200 x t = 0,5 x 4200 x 70
t = 147000 / 200
t = 735 detik
t = 735 / 60 menit = 12,25 menit
6. Pembahasan
Cara menghitung tarif listrik :
Pola:
(watt alat)x(jumlah alat)x(lama pemakaian)

Lampu → 20 watt x 5 x 12 jam = 1200 wh


Lampu → 60 watt x 2 x 5 jam = 600 wh
Kulkas → 125 watt x 1 x 24 jam = 3000 wh
TV 200 → watt x 1 x 6 jam = 1200 wh
Setrika → 250 watt x `1 x 2 jam = 500 wh
---------------------------------------- +
Energi dipakai dalam sehari = 6500 wh = 6,5 kwh
Tarif listrik dalam satu hari = Rp 750 x 6,5 = Rp 4875
Tarif listrik dalam satu minggu = Rp 4875 x 7 = Rp 34125
Tarif listrik dalam satu bulan = Rp 4875 x 30 = 146250

Perbedaan GGL dan Tegangan Jepit


gaya gerak listrik dan tegangan jepit
Apa perbedaan dari gaya gerak listrik dengan tegangan jepit?
Adapun pembahasan tentang perbedaan GGL dan tegangan jepit dapat dilihat dari pengertian dan rumusnya yang
ada dibawah ini.
Pengertian Gaya Gerak Listrik (GGL)
Gaya Gerak Listrik (GGL) adalah sebuah sumber listrik memiliki komponen yang bisa mengubah energi tertentu
menjadi energi listrik. Apabila listrik yang dihasilkan tidak dialirkan ke suatu rangkaian.
GGL dapat ditemui pada rangkaian terbuka. Karena pada rangkaian tersebut tidak ada aliran listrik yang mengalir.
Besar GGL disimbolkan dengan €.
Rumus Gaya Gerak Listrik (GGL):
€ = I × (r + R), dimana:
€ = Gaya Gerak Listrik (GGL) (V)
I = Kuat arus listrik (A)
r = Besar hambatan dari sumber tegangan (ohm)
R = Besar hambatan dalam rangkaian (ohm)
Pengertian Tegangan Jepit
Sebaliknya, apabila energi listrik yang dihasilkan dialirkan pada sebuah rangkaian tertutup, maka besar beda nilai
potensialnya disebut tegangan jepit yang disimbolkan dengan V.
Rumus Tegangan Jepit :
V = I × R, atau V = € – I.r, dimana:
V = Beda nilai potensial (V)
I = Kuat arus listrik (A)
R = Besar hambatan dalam rangkaian (ohm)
r = Besar hambatan sumber tegangan (ohm)
€ = Gaya Gerak Listrik (GGL) (V)
Sebuah sumber listrik yang memiliki nilai hambatan dalam (r) akan mengalami penurunan besar tegangan (ΔV) saat
mengeluarkan arus (I).
€>V
Perbedaan besar tegangan tersebut dapat dihitung melalui persamaan:
ΔV = € – V
ΔV = € – (€ – I.r)
ΔV = I.r
Besar Kuat Arus pada Sebuah Rangkaian Listrik
Sumber listrik yang memiliki besar tegangan (€) dan hambatan dalam (r) bisa dijadikan suatu rangkaian listrik baik
secara paralel, seri, maupun campuran.
Jumlah sumber listrik yang digunakan akan mempengaruhi besar arus listrik yang dihasilkan. Perhatikan penjelasan
berikut!
1. Rangkaian Listrik Seri
rangkaian listrik seri
Pada rangkaian seri di atas, diperoleh:
€ = €1 + €2 + €3
r = r1 + r2 + r3
Maka, besar kuat arus listrik (I) yang mengalir dapat dihitung menggunakan persamaan:
Apabila digunakan sumber tegangan (€) sejumlah n yang memiliki besar hambatan (r), maka besar kuat arus pada
rangkaian seri dapat diketahui melalui rumus:

2. Rangkaian Listrik Paralel

rangkaian listrik pararel


Melalui gambar di atas dapat diketahui:
€1 = €2 = €3, maka €p = €1 = €2 = €3
1/rp = 1/r1 + 1/r2 + 1/r3
Jika sebuah rangkaian paralel terdapat sumber tegangan (€) sejumlah n dengan besar hambatan r, maka dapat
dihitung:

€p = €
rp = r/n

Anda mungkin juga menyukai