MEDAN ELEKTROMAGNETIK II
Dosen Pengampu :
Dr. Jaja Kustija, M.Sc.
Disusun oleh :
Egi Krismawan P. (1905696)
Setelah beberapa putaran, proton-proton memperoleh energi kinetik tinggi (dalam orde 10
atau 20 MeV per satuan muatan listrik) dan tiba pada sisi terluar siklotron. Proton-proton
kemudian dapat menumbuk suatu sasaran yang ditempatkan di dalam siklotron atau
meninggalkan siklotron dengan bantuan “magnet pembelok” dan diarahkan ke suatu sasaran
eksternal. Tegangan yang diberikan ke kedua bidang setengah lingkaran untuk menghasilkan
percepatan haruslah bolak-balik. Ketika proton-proton sedang bergerak ke kanan melintasi
celah, bidang yang kanan haruslah negatif dan yang kiri positif (medan listrik E berarah dari
polaritas + ke polaritas – dan untuk muatan positif seperti proton, besar gaya pemercepat F =
q E dan searah dengan arah medan listrik E)
Medan magnetik B, yang diberikan oleh sebuah elektromagnet besar, berarah masuk dalam
bidang kertas. A adalah sumber ion. Garis-garis gaya menunjukkan medan listrik dalam
celah. Setengah siklus berikutnya, proton proton bergerak ke kiri melintasi celah, sehingga
bidang kiri haruslah negatif supaya medan listrik pada celah tetap berfungsi mempercepat
proton-proton. Partikel bermuatan yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap
medan magnetik B menempuh lintasan melingkar dengan jari-jari r. Gaya sentripetal
penyebab gerak melingkar berasal dari gaya Lorentz, sehingga diperoleh:
Fs = FL
V2
M = qvB
r
qBr
= Fs = FL
m
Dengan :
r = jari-jari (m)
m = massa (kg)
v = kecepatan
q = muatan proton (91,6 x 10-19 C)
b = induksi magnetik yang dihasilkan pasangan magnet (Wb / m2 atau T)
Fs = Gaya Sentripetal (N)
FL = Gaya Lorentz (N)
Waktu yang diperlukan untuk satu putaran lengkap adalah periode T, dimana:
Energi kinetik yang diperlukan proton-proton sama dengan energi yang akan
diperoleh proton-proton jika proton-proton dipercepat melalui beda potensial yang
cukup besar.
SALAH SATU MANFAAT SIKLOTRON
Perkembangan teknologi Siklotron di bidang kesehatan menjadi penting setelah beberapa
produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai dimanfaatkan dan sebagai dasar utama
dalam penggunaan PET (Positron Emission Tomography). Penggunaan PET diawali dengan
memproduksi radioisotop fluor-18. Radioisotop fluor-18 diproduksi dari isotop oksigen-18
dengan menggunakan siklotron. Setelah fluor-18 selesai disiapkan,kemudian segera
disuntikkan ke pasien.Sebaran fluor-18 didalam tubuh akan dideteksi dengan memasukkan
tubuh ke dalam rangkaian detektor elektronik berbentuk melingkar