Anda di halaman 1dari 4

SIKLOTRON

MEDAN ELEKTROMAGNETIK II
Dosen Pengampu :
Dr. Jaja Kustija, M.Sc.

Disusun oleh :
Egi Krismawan P. (1905696)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
Apa itu siklotron
Siklotron adalah suatu mesin (akselerator) yang mempercepat partikel secara melingkar,
sehingga diperoleh energi kinetik yang tinggi. Partikel tersebut dapat berupa partikel proton
atau deuteron. Siklotron dapat mempercepat partikel karena pemberian medan magnet dan
medan listrik yang konstan.Siklotron ditemukan oleh Ernest O. Lawrence pada tahun 1929
yang dikembangkan oleh mahasiswa di University of California pada tahun 1930 dan mulai
beroperasi pada tahun 1932.
Siklotron terbesar di dunia berada di University of British Columbia, Vancouver, Canada.
Siklotron terbesar itu berdiameter 18 m yang terdiri dari 4000 ton magnet. Siklotron ini
menghasilkan bidang 0,46 T, 23 MHz medan listrik, 94 kV tegangan yang digunakan untuk
mempercepat arus 200 μA.
Prinsip Kerja Siklotron
Dua elektroda tembaga yang berbentuk D (D-shaped object) disebut dees, ruangan
seluruhnya di buat vakum (hampa udara). Kedua elektroda dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak balik frekuensi tinggi. Partikel yang ingin di percepat ditaruh ditengah-tengah
siklotron (P). Dees tersebut dicelupkan di dalam medan magnet yang arahnya keluar bidang.
Misalkan ada proton-proton bergerak dalam dua bidang setengah lingkaran yang terpisah
oleh suatu celah (dee). Setiap kali proton-proton lewat melintasi celah di antara kedua bidang
setengah lingkaran, suatu tegangan diberikan pada proton-proton yang akan mempercepat
proton-proton. Percepatan ini meningkatkan kelajuan proton-proton dan juga jari-jari
kelengkungan lintasan proton-proton. Sekali proton tersebut berada di dalam dee, maka
proton disaring dari medan listrik oleh dinding logam dee, medan magnet tidak disaring
sehingga proton tersebut membelok berbentuk lingkaran yang jari-jarinya yang bergantung
pada kecepatan.
mv
r=
qB
Dengan :
r = jari-jari (m)
m = massa (kg)
v = kecepatan
q = muatan proton (91,6 x 10-19 C)
b = induksi magnetik yang dihasilkan pasangan magnet (Wb / m2 atau T)

Setelah beberapa putaran, proton-proton memperoleh energi kinetik tinggi (dalam orde 10
atau 20 MeV per satuan muatan listrik) dan tiba pada sisi terluar siklotron. Proton-proton
kemudian dapat menumbuk suatu sasaran yang ditempatkan di dalam siklotron atau
meninggalkan siklotron dengan bantuan “magnet pembelok” dan diarahkan ke suatu sasaran
eksternal. Tegangan yang diberikan ke kedua bidang setengah lingkaran untuk menghasilkan
percepatan haruslah bolak-balik. Ketika proton-proton sedang bergerak ke kanan melintasi
celah, bidang yang kanan haruslah negatif dan yang kiri positif (medan listrik E berarah dari
polaritas + ke polaritas – dan untuk muatan positif seperti proton, besar gaya pemercepat F =
q E dan searah dengan arah medan listrik E)
Medan magnetik B, yang diberikan oleh sebuah elektromagnet besar, berarah masuk dalam
bidang kertas. A adalah sumber ion. Garis-garis gaya menunjukkan medan listrik dalam
celah. Setengah siklus berikutnya, proton proton bergerak ke kiri melintasi celah, sehingga
bidang kiri haruslah negatif supaya medan listrik pada celah tetap berfungsi mempercepat
proton-proton. Partikel bermuatan yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap
medan magnetik B menempuh lintasan melingkar dengan jari-jari r. Gaya sentripetal
penyebab gerak melingkar berasal dari gaya Lorentz, sehingga diperoleh:
Fs = FL

V2
M = qvB
r
qBr
= Fs = FL
m
Dengan :
r = jari-jari (m)
m = massa (kg)
v = kecepatan
q = muatan proton (91,6 x 10-19 C)
b = induksi magnetik yang dihasilkan pasangan magnet (Wb / m2 atau T)
Fs = Gaya Sentripetal (N)
FL = Gaya Lorentz (N)

Waktu yang diperlukan untuk satu putaran lengkap adalah periode T, dimana:

Frekuensi f, dari tegangan bolak-balik yang diberikan harus sama dengan


frekuensi proton-proton yang bergerak melingkar. Dengan demikian, frekuensi
siklotron adalah:

dengan, f = frekuensi siklotron (Hz)


q = muatan proton (1,6 x 10-19 C)
m = massa proton (1,67 x 10-27 kg)
B = induksi magnetik yang dihasilkan pasangan magnet (Wb/m2 atau T)
Frekuensi dari tegangan bolak-balik yang diberikan, tidak bergantung pada
jari-jari r. Karena itu, frekuensi tidak harus diubah ketika partikel (proton) mulai dari
sumber dan dipercepat untuk menempuh jari-jari yang makin lama makin besar. Energi
kinetik maksimum partikel bermuatan (proton) ketika keluar dari siklotron, yaitu:

Energi kinetik yang diperlukan proton-proton sama dengan energi yang akan
diperoleh proton-proton jika proton-proton dipercepat melalui beda potensial yang
cukup besar.
SALAH SATU MANFAAT SIKLOTRON
Perkembangan teknologi Siklotron di bidang kesehatan menjadi penting setelah beberapa
produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai dimanfaatkan dan sebagai dasar utama
dalam penggunaan PET (Positron Emission Tomography). Penggunaan PET diawali dengan
memproduksi radioisotop fluor-18. Radioisotop fluor-18 diproduksi dari isotop oksigen-18
dengan menggunakan siklotron. Setelah fluor-18 selesai disiapkan,kemudian segera
disuntikkan ke pasien.Sebaran fluor-18 didalam tubuh akan dideteksi dengan memasukkan
tubuh ke dalam rangkaian detektor elektronik berbentuk melingkar

Anda mungkin juga menyukai