Anda di halaman 1dari 8

TUGAS M1 KB 3

APLIKASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA

1) Sebutkan macam-macam penggunaan dioda semikonduktor!


Jawab :
1. Dioda zener sering digunakan sebagai referensi / penstabil tegangan.
2. Dioda biasa sebagai penyearah tegangan
3. Dioda schottky mempunyai karakteristik “fast recovery”, (waktu mengembalikan
yang cepat, antara konduksi ke non konduksi). Oleh karena karakteristiknya ini,
maka banyak diaplikasikan pada rangkaian daya modus “saklar”. Dioda ini dapat
membangkitkan drop tegangan maju kira-kira setengahnya diode silikon
konvensional, dan waktu kembali balik sangat cepat.
4. Optoelektronika adalah alat yang mempunyai teknologi penggabungan antara
optika dan elektronika. Contoh alat optoelektronika antara lain : LED (Light
Emitting Dioda), foto dioda, foto optokopler, dan sebagainya
5. LED adalah sejenis dioda, yang akan memancarkan cahaya apabila mendapat
arus maju sekitar 5 􀁡 30 mA. Pada umumnya LED terbuat dari bahan gallium
pospat dan arsenit pospit. Didalam aplikasinya, LED sering digunakan sebagai
alat indikasi status/kondisi tertentu, tampilan “Seven-segment, dan sebagainya
6. Foto dioda adalah jenis foto detektor, yaitu suatu alat optoelektronika yang dapat
mengubah cahaya yang datang menjadi besaran listrik. Prinsip kerjanya apabila
sejumlah cahaya mengena pada persambungan, maka dapat mengendalikan
arus balik di dalam dioda. Di dalam aplikasinya, foto diode sering digunakan
untuk elemen sensor/detektor cahaya

2) Jelaskan prinsip kerja penyearah setengah gelombang!


Jawab :
Penyearah setengah gelombang (half wave rectifier) adalah sistem penyearah yang
menggunakan satu blok dioda tunggal (bisa satu dioda atau banyak dioda yang
diparalel) untuk mengubah tegangan dengan arus bolak-balik (AC) menjadi tegangan
dengan arus searah (DC). sinyal. Prinsip kerja penyearah setengah gelombang
memanfaatkan karakteristik dioda yang hanya bisa dilalui arus satu arah saja. Disebut
penyearah setengah gelombang karena penyearah ini hanya melewatkan siklus positif
dari sinyal AC

Oleh : Bambang Tirto Cahyono


No. Peserta : 18096041310004
Teknik Ketenagalistrikan
Rangkaian penyearah setengah gelombang banyak dipakai pada power supply dengan
frekuensi tinggi seperti pada power supply SMPS dan keluaran transformator Flyback
Televisi. Sistem penyearah setengah gelombang kurang baik diaplikasikan pada frekuensi
rendah seperti jala-jala listrik rumah tangga dengan frekuensi 50Hz karena membuang satu
siklus sinyal AC dan mempunyai riak (ripple) yang besar pada keluaran tegangan DC-nya
sehingga membutuhkan kapasitor yang besar.

Perhitungan tegangan DC keluaran dari penyearah setengah gelombang mengacu


pada kondisi saat fasa on dan off pada gelombang output. Pada saat fase positif,
dioda menghantar sehingga tegangan keluaran saat itu sama dengan Vmax dari
sinyal input. Kemudia saat fase negatif dioda tidak menghantar sehingga tegangan
keluaran pada fase ini sama dengan nol

Berdasarkan kondisi diatas maka dapat dirumuskan bahwa besarnya tegangan


output dari penyearah setengah gelombang adalah Vmax dibagi dengan π (phi),
dimana besarnya Vmax adalah tegangan puncak (Vpeak) dari salah satu siklus AC
atau sebesar 0,318 Vmax. Dan jika dihitung dengan nilai RMS menjadi 0,18 x √2
sama dengan 0,45 x V rms.

Oleh : Bambang Tirto Cahyono


No. Peserta : 18096041310004
Teknik Ketenagalistrikan
3) Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh dengan trafo CT!

Jawab :
Gambar 1 menunjukkan rangkaian penyearah gelombang penuh dengan
menggunakan trafo CT.Terminal skunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah
tegangan keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik
tengahnya. Kedua keluaran ini masing-masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga
saat D1 mendapat sinyal siklus positif maka D1 mendapat sinyal siklus negatif, dan
sebaliknya. Dengan demikian D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i1
dan i2 melewati tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL menjadi
satu arah ( Gambar 1 )..

Gambar 1. Rangkaian Penyerah Gelombang Penuh dengan Trafo CT

Gambar 2. Gelombang Sinyal Input Trafo

Oleh : Bambang Tirto Cahyono


No. Peserta : 18096041310004
Teknik Ketenagalistrikan
Gambar 3 Gelombang Arus masing masing Dioda dan Arus Beban

Terlihat dengan jelas bahwa rangkaian penyearah gelombang penuh ini


merupakan gabungan dua buah penyearah setengah gelombang yang hidupnya bergantian
setiap setengah siklus. Sehingga arus maupun tegangan rata-ratanya adalah dua kali dari
penyearah setengah gelombang. Dengan cara penurunan yang sama maka diperoleh :
2 𝐼𝑚
I DC = = 0,636 x Im
𝜋
2 𝐼𝑚 𝑥 𝑅𝐿
dan V DC = IDC x RL = 𝜋

Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL bisa diabaikan , sehingga :


2 𝑉𝑚
VDC = = 0,636 x Vm
𝜋

Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm.
Misalnya pada saat siklus positif, dimana D1sedang hidup (ON) dan D2 sedang mati (OFF),
maka jumlah tegangan yang berada pada dioda D2 yang sedang OFF tersebut adalah dua
kali dari tegangan sekunder trafo. Sehingga PIV untuk masing-masing dioda dalam
rangkaian penyearah dengan trafo CT adalah :

PIV = 2 x Vm

4) Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh system jembatan!


Jawab :
Penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan ini bisa menggunakan
sembarang trafo baik yang CT maupun yang biasa, atau bahkan bisa juga tanpa
menggunakan trafo. rangkaian dasarnya adalah seperti pada Gambar 1
Oleh : Bambang Tirto Cahyono
No. Peserta : 18096041310004
Teknik Ketenagalistrikan
Gambar 1. Rangkaian Penyearah Gelobang Penuh dengan Jembatan

Gambar 2. Ilustrasi aliran dan gelombang arus beban saat siklus positif

Gambar 3. Ilustrasi aliran dan gelombang arus beban saat siklus negatif

Gambar 4. Gelombang Tegangan Keluaran penyearah sistem jembatan

Oleh : Bambang Tirto Cahyono


No. Peserta : 18096041310004
Teknik Ketenagalistrikan
Gambar 5. Gelombang tegangan keluaran penyearah sistem jembatan dengan
kapasitor

Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem jembatan dapat


dijelaskan melalui Gambar 1 - 4. Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan bagian positif
dari siklus sinyal ac, maka (Gambar 2) :
 D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
 D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i1 mengalir melalui D1, RL, dan D3. Sedangkan apabila jembatan
memperoleh bagian siklus negatif, maka (Gambar 3)
 D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
 D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i2 mengalir melalui D2, RL, dan D4. Arah arus i1 dan i2 yang melewati
RL sebagaimana terlihat pada Gambar 2 dan 3 adalah sama, yaitu dari ujung atas RL
menuju ground. Dengan demikian arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan
penjumlahan dari dua arus i1 dan i2, dengan menempati paruh waktu masing-masing
(Gambar 1 – 4 ). Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah
gelombang penuh dengan trafo CT, yaitu:
VDC = 0,636 (Vm – 2 Vg )
Harga 2Vg ini diperoleh karena pada setiap siklus terdapat dua buah dioda yang
berhubungan secara seri. Disamping harga 2Vg ini, perbedaan lainnya dibanding dengan
trafo CT adalah harga PIV. Pada penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan ini
PIV masing-masing dioda adalah :
PIV = Vm

5) Jelaskan prinsip kerja penyearah terkendali (konverter)


Jawab :
Rangkaian penyearah terkendali (konverter) merupakan rangkaian yang
mengubah sumber tegangan AC menjadi sumber tegangan DC yang dapat

Oleh : Bambang Tirto Cahyono


No. Peserta : 18096041310004
Teknik Ketenagalistrikan
dikendalikan/diatur. Komponen semikonduktor daya yang digunakan umumnya
berupa SCR yang beroperasi sebagai sakelar, pengubah, dan pengatur. Rangkaian
konverter satu fasa ditunjukkan pada Gambar 1. Nilai tegangan keluaran dapat diatur
dengan melakukan pengaturan waktu konduksi atau sudut pemicuan (α) dari SCR,
yaitu dengan cara memberi arus picu pada terminal gate. Tegangan masukan dari
konverter ini dapat berbentuk tegangan arus bolak-balik satu- fasa maupun tiga-
fasa. Selanjutnya, proses penyearahan dapat dibedakan dalam tiga jenis proses,
yaitu konverter setengah gelombang (halfwave), konverter gelombang penuh
(fullwave), dan semikonverter. Gambar 1 merupakan rangkaian konverter satu fasa
setengah gelombang. Ditinjau dari tegangan luaran yang dihasilkan, terdapat dua
jenis komponen tegangan, yaitu : (1) tegangan searah rerata (Vo,dc) dan tegangan
searah efektif (root mean square-rms), Vo, rms.

Gambar 1. Rangkaian Konverter 1 Fasa Setengah Gelombang

Gambar 2. Bentuk gelombang tegangan penyearah terkendali 1 fasa setengah


gelombang

Jadi tegangan masukan (input) VS adalah :

VS = Vm sin ωt = VMAX sin ωt

Tegangan keluaran (output) rerata, V0 DC dan arus keluaran rerata I0 DC adalah :


Oleh : Bambang Tirto Cahyono
No. Peserta : 18096041310004
Teknik Ketenagalistrikan
2 𝑉𝑚
V0 DC = EDC = ( 1 + cos ⍺ )
2𝜋

𝑉0 𝐷𝐶
I0 DC = 𝑅

Tegangan keluaran (output) efektif, V0 rms dan Arus keluaran efektif, I0 rms adalah :
𝜋− ⍺ sin 2 ⍺ 1/2
V0 rms = Erms = Vm ( 4 𝜋 + )
8𝜋

𝑉0 𝑟𝑚𝑠
I0 rms = 𝑅

Oleh : Bambang Tirto Cahyono


No. Peserta : 18096041310004
Teknik Ketenagalistrikan

Anda mungkin juga menyukai