Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI

PENGARUH SUHU TERHADAP UNJUK KERJA ALAT

Disusun oleh

Nama : Rizal Ma’arif

NIM : 021800024

PRODI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
STTN - BATAN
YOGYAKARTA
2021
A. TUJUAN
1. Mengamati penampilan alat elektronik fungsi suhu ruang.
2. Mencari kolerasi perubahan suhu terhadap penampilan alat.

B. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Modul NIM.
2. Counter.
3. Timer.
4. Termometer digital.
5. Audio Generator.
6. Perlengkapan pengatur suhu.

C. DASAR TEORI
Persyaratan yang perlu diperhatikan di dalam laboratorium yang berisi alat-alat
elektronik salah satunya adalah kondisi udara ruangan. Kondisi tersebut antara lain
temperatur (T) dan kelembaban relatif (RH = Relative Humidity).
Salah satu sifat alat elektronik adalah hanya bekerja benar dan menunjukkkan
unjuk kerja yang sebetulnya pada seleng temperatur tertentu. Pada umumnya suatuu alat
elektronik mempunyai batasan daerah tertentu dalam hal temperatur ruang pada
pengoperasian. Komponen suatu alat elektronik yang terdiri atas komponen aktif dan
pasif masing-masing mempunyai sangka koefisien () yang berlainan pula. Sehingga
dalam satu unit instrumen elektronik dapat memupnyai sifat Negative Temperature
Coeficient (NTC) atau Positive Temperature Coeficient (PTC) dalam unjuk kerjanya
terhadap pengaruh suhu ruangan di mana alat ditempatkan.
Persentase penggeseran unjuk kerja karena pengaruh temperatur dapat dideteksi
dengan persamaan sederhana sebagai berikut :
X T −X T 1
x 100 %
XT
Dimana
XT adalah unjuk kerja pada temperature tertentu.
XT1 adalah unjuk kerja pada temperature T1.
Disini waktu operasi alat dan RH sementara diabaikan dalam perhitungannya,
karena diandaikan perubahan suhunya saja yang dianggap ekstrim.

D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan peralatan yang diperlukan.
2. Masukkan alat/obyek yang diamati ke dalam ruang kotak isolasi yang sudah
disiapkan.
3. Hubungkan peralatan seperti ditunjukkan pada Gambar 4 berikut.
4. Hidupkan audio generator/function generator kemudian pilih bentuk gelombang kotak
dengan frekuensi tertentu (misal 100 Hz).
5. Hidupkan timer dan counter kemudian tetapkan waktu cacah sesuai kebutuhan.
6. Lakukan pencacahan sebanyak lima kali pada kondisi suhu ruang.
7. Hidupkan AC untuk mendinginkan kotak isolasi hingga mencapai suhu terendah
kemudian ukur dan catat temperatur ruang dimana alat/obyek tersebut ditempatkan
serta lakukan pencacahan sebanyak lima kali.

8. Naikkan suhu kotak isolasi menggunakan pemanas kemudian lalukan pencacahan


sebanyak lima kali.
9. Ulangi langkah 8 untuk suhu yang berbeda seperti ditunjukkan pada lembar data
sementara.
10. Setelah selesai pengamatan, hitung rata-rata cacah per derajat celcius.
11. Buatlah grafik cacah versus temperatur.
12. Carilah persentase penyimpangan unjukkerja rata-rata terhadap pengaruh temperatur.
13. Buatlah kesimpulan untuk percobaan ini.

E. DATA PERHITUNGAN
 Data Percobaan dan Perhitungan

SUHU CACAH
118 OC (suhu latar) 16430 (cacah latar) | X −Xt
Xt |
x 100

106 OC 16908 2,909


108 OC 17606 7,157
110 OC 18003 9,573
112 OC 17906 8,983
116 OC 17857 8,685
114 OC 18208 10,821

Cacah Terhadap Suhu


18500

18000

17500

17000

16500

16000
104 106 108 110 112 114 116 118

Anda mungkin juga menyukai