KEDARURATAN
NUKLIR
PRAKTIKUM PERUNDANG-UNDANGAN
NUKLIR
LATAR BELAKANG
Instalasi
Nuklir
Fasilitas penyimpanan
Reaktor Nuklir bahan bakar nuklir dan
bahan bakar nuklir
bekas
Instalasi
Nuklir
Zona Zona
Pencegahan Pengawasan
Zona
Perencanaan
KATEGORI BAHAYA
RADIOLOGI
Bedasarkan Perka BAPETEN No.1 tahun 2010, potensi
bahaya radiologi dibedakan menjadi 5 kategori:
Pelanggaran
terhadap prosedur
Keadaan fisik atau
keselamatan dan
lingkungan yang
ketentuan
memungkinkan
keselamatan lain
terjadinya
yang harus dipatuhi
kecelakaan
yang disebabkan
oleh faktor manusia
PENYEBAB
KECELAKAAN
1. Tidak mengikuti
1. Tidak tersedia sistem
prosedur keselamatan
keselamtan
2. Kurang
2. Tidak tersedia prosedur
pengetahuan/ketrampil
keselamatan
an
3. Kegagalan peralatan
3. Salah menghitung
4. Kerusakan alat ukur
4. Bekerja dalam
5. Rancangan dinding
keadaan lelah
yang tidak memenuhi
5. Memiliki kelainan yang
syarat
tak nampak
PENCEGAHAN
KECELAKAAN
1. Pengurangan potensi bahaya radiasi
2. Pengendalian bahaya radiasi, baik secara eksterna atau
interna
3. Peningkatan kompetensi pekerja radiasi
PENCEGAHAN
KECELAKAAN
1. Mengendalikan situasi
2. Mencegah atau memitigasi konsekuensi di tempat atau sumber
kejadian
3. Mencegah terjadinya efek deterministik terhadap kesehatan pekerja
dan masyarakat
4. Melakukan pertolongan pertama dan mengelola penanganan
korban luka radiasi
5. Membatasi peluang terjadinya efek stokastik pada populasi
6. Mencegah terjadinya efek nonradiologi pada individu dan populasi
7. Melindungi harta benda dan lingkungan.
PENANGGULANGAN
KEDARURATAN
1. PI harus menentapkan program kesiapsiagaan nuklir
berdasarkan hasil kajian potensi bahaya radiologi
2. Program ini harus di kaji ulang secara berkala setiap 2
tahun sekali
3. Unsur yang harus terdapat di dalam program ini, adalah
terdiri dari: infrastruktur dan fungsi pengendalian.
PROGRAM
KESIAPSIAGAAN NUKLIR
Program kesiapsiagaan nuklir harus memuat setidaknya:
1. Infrastruktur , yang terdiri dari:
a) Organisasi
b) Koordinasi
c) Fasilitas dan peralatan
d) Prosedur penanggulangan , dan
e) Pelatihan atau Gladi kedaruratan nuklir
2. Fungsi penanggulangan, yang terdiri dari:
f) Identifikasi dan pelaporan an pengaktifan
g) Tindakan mitigasi
h) Tindakan perlindungan segera
i) Tindakan perlindungan untuk petugas penanggulangan, pekerja, dan
masyarakat
j) Pemberian informasi dan instruksi pada masyarakat
INFRASTRUKTUR
Pada bagian infrastruktur menjelaskan setidaknya:
Fungsi Koordinasi
Pelatihan/Gladi Kedaruratan
ORGANISASI
TUGAS SATUAN
PENANGGUALANGAN
Ketua Penanggulangan
Safety perimeter
ditentukan
berdasarkan laju
dosis yang terukur
yaitu sebesar 100
µSv/jam
PERKIRAAN DOSIS
EKSTERNAL
• Evaluasi Dosis Peroranganm
• Dosimeter Biologi, dengan mengamati aberasi kromosom
• Rekonstruksi Dosis, dengan mengukur laju dosis/tingkat
kontaminasi permukaan dan lamanya waktu berada di
lokasi
Tindakan Mitigasi
Identifikasi Awal
1. Deteksi alarm alat pemantau tingkat kontaminasi
permukaan/personel dan/atau kontaminasi udara
2. Konfirmasi kejadian awal, identifikasi data sumber dan
dilakukan pengambilan cuplikan
3. Assesment tingkat radiasi sebagai bahan pertimbangan
pengaktifan
4. Penyedia APD terkait sumber radiasi interna
FUNGSI
PENANGGULANGAN
• Zona tindakan
pencegahan (Precaution
Action Zone, PAZ) untuk
fasilitas kategori I
• Zona perencanaan
(Urgent protective action
planning zone, UPZ)
untuk fasilitas dalam
kategori I atau II
FUNGSI
PENANGGULANGAN
Tindakan Perlindungan Petugas, Pekerja, dan Masyarakat
• Harus ada jaminan keselamatan masyarakat dan petugas
penanggulangan pada fasilitas, kawasan dan lepas kawasan
selama melaksanakan tugasnya.
• Dosis yang diterima harus dipantau sesuai dengan nilai
batas yang dikeluarkan oleh BAPETEN dan dinyatakan
dengan langkah tindak lanjut bagi petugas yang terkena
paparan berlebih.
FUNGSI
PENANGGULANGAN
Tindakan Perlindungan Petugas, Pekerja, dan Masyarakat
FUNGSI
PENANGGULANGAN
Pemberian Informasi dan Instruksi kepada Masyarakat
PI bertanggungjawab untuk:
1. memberikan informasi yang berguna, tepat waktu, benar
dan konsisten kepada masyarakat;
2. menanggapi informasi yang tidak benar dan rumor; dan
3. menanggapi permintaan informasi dari masyarakat, atau
media informasi cetak atau elektronik.
PENCATATAN DAN
PELAPORAN