Anda di halaman 1dari 34

PRAKTIKUM PENANGANAN

KEADAAN DARURAT SUMBER HILANG

Pelatihan
Keselamatan Radiasi Pengion
Pusdiklat – BATAN 2018
bagi Calon Petugas Proteksi Radiasi
Bidang Industri Tk 1, Tk 2 dan Medik Tk 1
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang

Potensi
Bahaya Operasi normal

Kontami
Kecelakaan: sumber
nasi
hilang

Pemanfaatan Zat
Potensi Bahaya :
Radioaktif

PPR : - pengetahuan
- keterampilan
 PKR sumber hilang
Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 2
www.batan.go.id
BAB I PENDAHULUAN

Ruang Lingkup

• Isolasi daerah radiasi


• Penentuan posisi sumber radiasi
Ruang
• Pemindahan sumber radiasi Lingkup
gamma terbungkus dari posisi
ditemukan ke dalam kontainer
• sumber radiasi gamma
• aktivitas 30 - 300 mCi (1.100 MBq – 11.100 MBq)
• lokasi tertentu
• terjadi kontaminasi area
• tidak terjadi kontaminasi personel maupun udara
Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 3
www.batan.go.id
BAB I PENDAHULUAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN i
n s
pet e
om sar
K Da

peserta mempunyai kompetensi

melakukan tindakan intervensi paparan

darurat eksterna dan remedial area

akibat sumber hilang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 4


www.batan.go.id
BAB I PENDAHULUAN
Indikator 1. Menetapkan tahapan penanganan keadaan darurat;
Keberhasilan, 2. Menentukan peralatan proteksi radiasi yang diperlukan dalam
penanggulangan kedaruratan radiologi sumber hilang;
Peserta
mampu :
3. Mengisolasi daerah kecelakaan untuk pembatasan dosis dan
pengamanan sumber;
4. Menentukan posisi sumber radiasi;
5. Memindahkan sumber radiasi dari posisi ditemukan ke dalam
kontainer sesuai dengan prosedur;
6. Melakukan remedial daerah terkontaminasi ;
7. Melakukan penanganan limbah tindakan remedial area
8. Mengevaluasi dosis yang diterima selama proses penanganan
keadaan darurat;
9. Menyiapkan laporan penanggulangan keadaan darurat;
10.Mengevaluasi tahapan tindakan penanganan keadaan darurat.

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 5


www.batan.go.id
POKOK BAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. TEORI

BAB III. PERALATAN DAN BAHAN

BAB IV. LANGKAH KERJA

TUGAS

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 6


www.batan.go.id
BAB I PENDAHULUAN

JADWAL KEGIATAN
• 10.00 – 11.30 : Persiapan di kelas
• 11.30 – 12.45 : ISOMA
• 12.45 – 13.45 : Mempelajari cara kerja
peralatan, gladi bersih dan evaluasi
persiapan
• 13.45 – 16.00 : Pelaksanaan Praktikum
Evaluasi pelaksanaan, Diskusi dan
Pembuatan laporan

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 7


www.batan.go.id
BAB II. TEORI

Penanganan sumber hilang yang tindakan


berpotensi paparan radiasi eksterna dan mitigasi
kontaminasi

Mitigasi
• Tindakan untuk membatasi dan mengurangi paparan radiasi jika terjadi
peristiwa yang dapat menyebabkan atau meningkatkan paparan radiasi

• Tujuan : untuk mencegah eskalasi bahaya radiologi dan


mengembalikan fasilitas atau instalasi ke keadaan selamat dan stabil.

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 8


www.batan.go.id
BAB II TEORI

k tur Ketua PKR


u si
Str nisa
rga
O

Pengendali Operasi

Pelaksana Pengkaji
Operasi Radiologi

Posisi Pemindahan
Isolasi Dekontaminasi
sumber sumber

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 9


www.batan.go.id
BAB II TEORI
Tugas 1. mengumpulkan informasi awal perihal kecelakaan yang
Pengendali terjadi;
Operasi :
2. melaporkan informasi awal kepada ketua penanggulangan
kedaruratan nuklir;

3. melakukan koordinasi satuan pelaksana di lapangan dalam


pelaksanaan pemulihan awal, operasi pembersihan,
perlindungan terhadap petugas penanggulangan dan langkah-
langkah perlindungan lainnya;

4. memberikan masukan dan rekomendasi dalam


penanggulangan kedaruratan kepada ketua penanggulangan
kedaruratan nuklir;
5. mengawasi dan mengkoordinasikan pelaksana operasi
dalam melakukan tugasnya.

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 10


www.batan.go.id
BAB II TEORI

Tugas 1. melaksanakan survei lapangan di lokasi kecelakaan;


Pengkaji
Radiologi :
2. mengendalikan kontaminasi;

3. merumuskan rekomendasi langkah-langkah perlindungan;

4. melaksanakan koordinasi penanganan penemuan


kembali sumber, dekontaminasi dan penanganan limbah
radioaktif;

5. melakukan estimasi dan mencatat dosis yang diterima


oleh masyarakat dan/atau petugas penanggulangan.

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 11


www.batan.go.id
BAB II TEORI

Tugas Pelaksana Operasi :

Proteksi Radiasi Ekserna : 1. mengisolasi


daerah kecelakaan;
2. menangani
sumber radiasi;

Penanganan Kontaminasi : 1. melakukan


remedial area
2. melakukan
penanganan
limbah radioaktif
Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 12
www.batan.go.id
BAB II TEORI

Tindakan awal sumber hilang :


melakukan isolasi pada daerah yang paling memungkinkan

Metode pencarian

Sisir Zig zag Melingkar

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 13


www.batan.go.id
BAB II TEORI

B. Proteksi Radiasi Eksterna :


1. Waktu
Waktu H  H t


H = Laju dosis.
H = Dosis
t = waktu

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 14


www.batan.go.id
BAB II TEORI

2. Faktor Jarak

r1 H1 
r2 H2

 
2 2
H1  r  H2  r 1 2

TYN.PPR.IN1 Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 15


www.batan.go.id
BAB II TEORI

Penahan Radiasi Gamma

H0

  
 x
H
H  H0 e
μ
0,693
 
x HVL


1

n
x
H  H0   n
2 HVL

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 16


www.batan.go.id
BAB II TEORI

C. Penanganan Kontaminasi • Pemantauan


kontaminasi area di
sekitar lokasi
sumber radiasi
ditemukan :
- metode langsung
- kontaminasi,
berdasarkan :
www.batan.go.id Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang
√ nilai cacah yang17
BAB II TEORI Command
post

IAEA-TECDOC-1162
Vehicle Reception area
August 2000 marshalling for response
area personnel

On Site Area Media reception


Staging area
wind area

Outer cordoned
area
Safety perimeter Access
Medical
at 100 μSv/h control point
response base
or safe distance Inner cordoned
area Decontamination
area

Radiological
Assessor
base
Access and contamination control point

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 18


www.batan.go.id
BAB II TEORI

Tugas Level (mSv)


Tindakan penyelamatan jiwa >500

Tindakan penyelamatan jiwa yang potensial 500

Tindakan untuk mencegah luka yang serius


100
Tindakan untuk menghidari dosis kolektif yang
besar

Intervensi tahapan kedaruratan lain 50


Operasi pemulihan NBD

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 19


www.batan.go.id
BAB II. TEORI

• Area : metode
Pemantauan
langsung
Kontaminasi
remedial

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 20


www.batan.go.id
BAB III. PERALATAN DAN BAHAN

Tanda radiasi Surveimeter


Kontainer Pb
Tali kuning

Tele surveimeter

Roll meter
Penjepit panjang
Stopwatch

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 21


www.batan.go.id
BAB III. PERALATAN DAN BAHAN

PERALATAN
Dekontaminasi Area:
1. Monitor kontaminasi
2. Monitor perorangan 1. Sumber kontaminan
3. Telesurveimeter 2. Monitor kontaminasi
4. Tang penjepit panjang 3. Kantong plastik
5. Tanda radiasi 4. APD
6. Alat pengorek 5. Sekop
7. Kontanier Pb 6. Wadah limbah
8. Tali Kuning 7. Label zat radiokatif
9. Tiang / tonggak
10. Bendera kecil
11. Alat Komunikasi/
Megaphone

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 22


www.batan.go.id
BAB IV LANGKAH KERJA
Isolasi
Daerah
Persiapan
Kecelakaan
Radiasi
Penentuan
Pemindaha
Posisi
n Sumber
Sumber
Radiasi
Radiasi
Pemantaua Remedial
n Area
Kontamina Terkontami
si nasi
Evaluasi
Penutup Dosis
Radiasi

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 23


www.batan.go.id
BAB IV LANGKAH KERJA

A. Persiapan 1. Identifikasi sumber yang


hilang pembagian tugas
2. Lakukan
untuk melaksanakan
3. Hitung aktivitas sumber
setiap
saat kegiatan
terjadi
4. Identifikasi kecelakaan
lokasi yang
paling memungkinkan
5. Tentukan dosis ekivalen
sumber
maksimum
6. Tentukan radiasi hilang
untuk
safety petugas
perimeter
7. PKD
Hitungdan
berdasarkan perkiraan
laju waktu
ketersediaan
dosis ekivalen
penanganan
8. peralatan
untuk jarak
Hitung dan
laju perkiraan
sesuai
dosis panjang
ekivalen
waktu penanganan.
9. telesurveimeter
untuk jarak
Identifikasi danpanjang
sesuai waktu
peralatan
maksimum
tang
yangpenjepit yang
diperlukan dan waktu
dalam
Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang diperlukan
maksimum
penanggulanganuntuk
yang 24
www.batan.go.id
menentukan posisi sumber
BAB IV LANGKAH KERJA

B. Isolasi Daerah Kecelakaan Radiasi 1. Menetapkan security


perimeter, pasang tanda
2. Tentukan safety
radiasi pada perimeter
tempat yang
dengan metode
bisa diakses sisir,
orang zig-
dengan
3. Pasang
zag, tanda radiasi
melingkar atau pada
memperhatikan
minimal
kombinasi delapan
ketiga posisi
metode
penunjukan
4. Pasang tali kuning meter;
survei pada
melingkar
tersebut sesuai dengan
langkah 3 dengan
5. laju dosis yang
Laporkan sudah
dosis masuk
memberi akses yang ke
ditetapkan
diterima kepada pengkaji
daerah safety perimeter
6. Catat waktu
radiologi yang
diperlukan dan dosis
Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang yang diterima petugas 25
www.batan.go.id
selama melakukan
BAB IV LANGKAH KERJA

C. Penentuan Posisi Sumber 1. Arahkan telesurveimeter


ke titik tengah daerah
radiasisatu
2. Maju mulai dari batas
langkah dan
tali kuning
ulangi dan 1,
langkah gerakan
telesurveimeter
dilakukan
3. Letakkan ke posisi
berulang
penanda kiri
dan ke kanan,
sampai
sumber radiasiamati laju
penunjukan
dosis dan tentukan
4. telesurveimeter
menggunakan
Laporkan arah
dosispenjepit
yang
yang
panjang
diterima memberikan
maksimum. padaPastikan
kepada lokasilaju
pengkaji
dosis
Catatpaling
5. sumber
radiologi waktu besar.
radiasi terlihat
dan
yang
secara visual.selama
informasikan
diperlukan laju dosis ke
pengkaji radiologi
menentukan posisi
www.batan.go.id Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang sumber dan hitung dosis 26
BAB IV LANGKAH KERJA

D. Pemindahan Sumber Radiasi ke Kontainer 1. Letakkan kontainer Pb


pada radius yang sama
2. Masukkan sumber
dengan panjang radiasi
tang
ke dalamdankontainer Pb dan
3. penjepit
Catat waktu
pastikan
informasikan
yang
laju dosislaju
diperlukan;
dosis sudah
ke pengkaji
4. turun ; sumber masuk
Pastikan
radiologi;
sempurna ke dalam
5. Laporkan dosis
kontainer Pb yang
dengan
diterima ke pengkaji
mengukur lajuyang radiologi
dosis
6. Hitung dosis
ekivalen
diterimadi permukaan
selama
kontainer.
melakukanPeriksa dan
pemindahan
www.batan.go.id Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang pastikan nomor seri 27
sumber radiasi.
BAB IV LANGKAH KERJA

E. Pemantauan dan Remedial Daerah 1. Buat daerah transisi


Terkontaminasi untuk pemantauan
2. Lakukan pemantauan
personel yang
kontaminasi
3. Tentukan keluar
luaspada posisi
daerah
daerah
sumberterkontaminasi
radiasi
terkontaminasi
4. Remedial daerah
ditemukan
terkontaminasi
5. Lakukan dengan
pemantauan
mengambil
ulang benda
kontaminasi
6. Kembalikan fungsi
7. terkontaminasi
untuklabel
lokasi
Beri memastikan
seperti dan
semula
radioaktif
masukkan
daerah
dengan
pada
8. wadah
Lakukan ke bebas
sudah
melepaswadah
limbah dari
tanda
pengecekan
9. limbah dan
radiasi
radioaktif radioaktif
kontaminasi
Laporkan tali kuning
terhadap
dosis yang
personel ke
diterima yang keluar
pengkaji
www.batan.go.id Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang dari daerah
radiologi 28
BAB IV LANGKAH KERJA

F. Penutup Matikan surveimeter


dan periksa keberadaan
peralatan yang
digunakan.

G. Tugas 1. Evaluasi tahapan


2. Buat
kegiatan
laporan
PKD yang
penanggulangan
dilakukan dalam
keadaan
darurat
praktikum

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 29


www.batan.go.id
Pelaporan dan Pencatatan

Kecelakaan

Lisan Tertulis Pencarian Keterangan

1 jam 2 hari 5 hari


Telefon, faksimil, Formulir
e-mail

Pelaporan Kedaruratan Nuklir


(Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir-BAPETEN)
E-mail: sos@bapeten.go.id
Telp: 021-6385-6518
Faks: 021-630-2187

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 30


www.batan.go.id
Pelaporan dan Pencatatan

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 31


www.batan.go.id
Pelaporan dan Pencatatan

Penanganan Keadaan Darurat Sumber Hilang 32


www.batan.go.id
H T E
I R
S I
A M
K A
33
www.batan.go.id
PUSDIKLAT - BATAN

Jl. Lebak Bulus Raya, Pasar Jumat, Jakarta, 12710

(021) 765 9409 | Fax. (021) 765 9408

pusdiklat@batan.go.id

www.batan.go.id

Anda mungkin juga menyukai