02 1/1
STANDAR 15 – 1 – 2013
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Dodo Anondo, MPH
Pembina Utama Madya
NIP. 19550613 198303 1 013
Limbah Radioaktif : Zat radioaktif dan bahan bekas serta alat alat
PENGERTIAN
yang terkena radioaktif atau menjadi radioaktif karena
dipergunakan dalam kegiatan kedokteran nuklir.
Keselamatan dan kesehatan manusia dan perlindungan
TUJUAN
lingkungan hidup dengan menerapkan Azas Proteksi Radiasi
(Justifikasi, Optimisasi dan Limitasi)
Keputusan Kepala BAPETEN No 03/KA-BAPEATEN/V-99
KEBIJAKAN
tentang Ketentuan Keselamatan Pengelolaan Limbah Radioaktif
Batasan dan Wewenang :
PROSEDUR
Dokter Ahli Kedokteran Nuklir
Pelaksana : Radiografer, Analis Medis dan Ahli Kimia.
Persiapan Alat :
Bak Sampah berlapis Timbal (Pb)
Kantong Plastik
Apron , sarung tangan Pb dan Kacamata Pb
Pinset Panjang (30 cm )
Personal Dosimeter with Alarm
Survey Meter
Alat Tulis
02 2/1
Prinsip Pengelolaan :
1. Penenceran dan pembauran untuk limbah cair/ gas
tingkat rendah
2. Penangguhan dan peluruhan untuk limbah padat , cair
dan gas yang berumur pendek
3. Pengkonsentrasian dan pengungkungan untuk limbah
tingkat menengah dan tinggi.
Kegiatan :
1. Pengumpulan / Penampungan
2. Pengelolaan dan penyimpanan
3. Pembuangan dan pemonitoran terhadap limbah.
Tata Laksana :
A. Umum
1. Spuit dan Vial dimasukkan dalam container lapis timah
hitam (Pb) yang diberi kantong plastic dan dilengkapi
tutup container selama 1 minggu. Ini sebagai tempat
penampungan sementara.
2. Selanjutnya di hitung dan di cek dosis sampah radiasi
tersebut dan dicatat tanggal penyimpanannya.
3. Setyelah itu kantong diikat dan dimasukkan dalam
ruangang peluruhan (de’cay container) selama 80 hari.
4. Setelah itu dihitung lagi tingkat radiasinya , apabila
laju dosis radiasi sudah < 0,2 mRem/ Jam dapat
ditampung dan dikumpulkan serta dapat dibuang seperti
sampah biasa
5. Pembuangan sampah radiasi tersebut dilakukan 1 kali
dalam setahun.
B. Khusus
1. Pengumpulan / Penampungan.
Penampungan digolongkan menurut :
a. Fasa padat berupa : vial, spui + jarum, kapas
sarung tangan dan barang yang terkontaminasi
missal baju, sprei, sarung bantal selimut ditampung
dalam wadah berupa tong tertutup yang bagian
PROSEDUR TETAP PENGELOLAAN LIMBAH
RADIOAKTIF DI KEDOKTERAN NUKLIR
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
02 3/1
Pengolahan :
Pengolahan limbah padat:
a) Pengurangan aktifitas dapat dicapai dengan
jalan peluruhan terutama yang berwaktu paruh
pendek.
b) Lokalisasi aktifitas dapat diperolej dengan jalan
menempatkan limbah dalam wadah yang kuat dan
tidak mudah rusak.
Pengolahan limbah cair :
a) Pengurangan konsentrasi limbah cair dapat dicapai
dengan jalan :
Peluruhan terutama yang berwaktu paruh pendek
Pengenceran termasuk pengenceran secara
alamiah
02 4/1
Penyimpanan :
a) Semua limbah tidak dapat segera dibuang harus
disimpan dalam tempat penyimpanan yang aman yaitu
sesui dengang ketentuan tentang penyimpoanan sumber
radioaktif.
b) Penyimpanan dapat untuk sementara waktu dan tidak
terbatas. Penyimpanan sementara ini biasanya dengan
maksud agar dengang demikian aktifitas menjadi kecil.
Memungkinkan pembuangan secara sedikit demi sedikit.
Sesuai dengan ketentuan yangberlaku atau untuk
memberikan waktu untuk menganalisa atau memonitor
zat zat yang belum diketahui tingkat bahayanya atau
untuk menunggu pengannggukutan kembali.
c) Penyimpanan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
tidak mungkin terjadi penyebaran limbah radioaktif
kedaerah sekitarnya.
d) Hanya orang yang berwenang yang diijinkan masuk
ketempat penyimpanan limbah. Juga harus diperhatikan
dan dicegah kemunggkinan mesuknya binatang ke
tempat penyimpanan.
e) Catatan tentang penyimpanan limbah radioaktif harus
dilakukan.
02 5/1
02 6/1
02 7/1
02 8/1