Anda di halaman 1dari 24

Rencana Pengelolaan Sarana dan Prasarana

RS …………..

Tujuan

1. Menjamin ketersedian air minum dan sumber daya listrik dalam 24 jam
sehari, 7 hari seminggu untuk kebutuhan pelayanan di Rumah Sakit.
2. Menjamin berjalannya sistem darurat untuk melindungi seluruh penghuni
gedung terhadap gangguan air bersih baik jumlah pasokan ataupun
terdapatnya kontaminasi dan juga terhadap gangguan pasokan sumber
daya listrik.

A. Air Bersih

1. Sasaran

a. Hasil analisa baku mutu air bersih 100%


memenuhi standar air bersih berdasarkan Peraturan Menteri No.
416/Menkes/Per/IX/1990
b. Hasil analisa baku mutu air hemodialisa 100%
memenuhi standar AAMI Proposed Standard 1981

2. Tugas dan Tanggung Jawab

Direktur

Ka. Div. Umum

Ka. Sub Div. Penunjang RS

Ka. Unit Pemeliharaan Sarana

Staf Pemeliharaan Sarana


A. Direktur
a. Menetapkan kebijakan organisasi terkait sistem sarana, prasarana
dan penunjang RS …………...
b. Menyetujui Rencana Pengelolaan Sarana dan Prasarana.
c. Memberikan tanggapan / rekomendasi tindak lanjut atas laporan
perlaksanaan

B. Kepala Divisi Umum


a. Mengevaluasi Rencana Pengelolaan Sarana dan Prasarana.
b. Mereview sistem sarana, prasarana dan penunjang RS …………..
sesuai peraturan yang berlaku.
c. Memastikan semua karyawan dan pihak ketiga memahami
kebijakan terkait
d. Menetapkan waktu pelaksanaan evaluasi program dan
e. Memastikan kehandalan sistem sarana, prasarana dan penunjang
RS …………..

C. Kepala Sub Divisi Penunjang Rumah Sakit


a. Membuat Rencana Pengelolaan Sarana dan Prasarana
b. Monitoring dan evaluasi insiden terkait pengelolaan
c. Mengidentifikasi potensial bahaya
d. Memberikan pendidikan dan training
e. Melakukan investigasi bila terjadi insiden
f. Memastikan sarana,lingkungan dan aktivitas kerja dalam kondisi
aman

D. Kepala Unit Pemeliharaan Sarana


a. Mengawasi kegiatan pemeliharaan rutin
b. Melaporkan rekapitulasi catatan-catatan perihal air bersih kepada
Kepala Sub Divisi Penunjang Rumah Sakit
c. Membuat jadwal pemeliharaan peralatan distribusi dan
pembersihan bak penyimpanan air bersih
d. Melakukan inspeksi terhadap kondisi peralatan distribusi air bersih
e. Melakukan inspeksi terhadap kebersihan bak penyimpanan air
bersih

E. Petugas Administrasi
a. Membuat rekapitulasi catatan-catatan yang dibuat oleh Staf
Pemeliharaan Sarana
b. Menyiapkan Surat Perintah Kerja untuk melakukan pemeliharaan
peralatan distribusi air bersih dan atau pembersihan bak
penyimpanan air bersih berdasarkan jadwal ada
c. Menyiapkan berkas untuk pengiriman sample air tanah, air bersih
dan air hemodialisa per 6 bulan ke laboratorium yang terakreditasi
KAN
F. Staf Pemeliharaan Sarana
a. Melaporkan segala hal yang dapat menggangggu kinerja atau
kejadian menimbulkan masalah terhadap sistem sarana dan
prasarana.
b. Melakukan pemeliharaan dan pengujian terhadap sistem sarana
dan prasarana
c. Melakukan tindakan yang tepat untuk mencegah, menghilangkan,
mengurangi dan melaporkan kejadian yang dapat menimbulkan
resiko keselamatan
d. Melakukan perawatan rutin terhadap peralatan distribusi air bersih
e. Mencatat setiap pekerjaan yang dilakukan dan melaporkan setiap
gangguan yang terjadi.

3. Program Pengelolaan

a. Air Minum
Untuk memenuhi kebutuhan 1229 / 1200 liter air minum setiap hari,
RS ………….. bekerja sama dengan PT. Oasis Waters International
untuk menyediakan air minum dalam kemasan yang memenuhi
Standar Nasional Indonesia 01-3553-2006. Setiap hari kerja dikirim
sekitar 65 galon air minum kemasan 19 liter untuk pemenuhan
kebutuhannya dan jika keesokan harinya merupakan hari libur maka
akan dicadangkan dengan jumlah yang sama.

b. Air Bersih
Dibutuhkan sekitar 215 m3 air bersih untuk memenuhi semua kegiatan
di RS ………….. setiap hari. Air harus memenuhi standar baku mutu
sesuai dengan Peraturan Menteri No. 416/ Menkes/ Per/IX/1990.
Untuk pemenuhannya air bersih dipasok oleh PT. PAM Lyonnaise Jaya
(PALYJA) sebagai sumber utama dan juga air yang diperoleh dari
sumur dalam RS ………….. sebagai cadangan sehingga pasokan air
akan selalu terjamin jumlahnya. Baik air bersih yang berasal dari
PALYJA atau dari sumur dalam / deep well diproses terlebih dahulu
melalui sand filter dan chlorinasi sehingga dapat memenuhi baku mutu
standar sesuai peraturan yang ada.
Terdapat 2 bangunan utama di RS ………….. yaitu bangunan Rawat
Inap dan bangunan Poliklinik.

Gambar 1 – Denah Instalasi Air Bersih RS …………..


Untuk menjaga agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan siap
untuk dipergunakan maka dilakukan preventive maintenance secara
berkala untuk mencegah kerusakan pada saat dipergunakan.
Kegiatan preventive maintenance meliputi ;
- Pemeriksaan kebersihan area Water Treatment Plant.
- Pemeriksaan kebersihan tangki.
- Back wash sand filter
- Uji fungsi water level control.
- Pemeriksaan fungsi dosing pump
- Pemeriksaan tanki chlorine
- Pemeriksaan pompa-pompa.
- Pemeriksaan panel listrik pompa.
- Pemeriksaan cadangan pipa suction yang sudah dilengkapi foot-
valve.
- Pemeriksaan plumbing.

Sumur
Dalam 15m3/hr
Rawat Jalan
PALYJA
20m3/hr
Laundry
60m3/hr
Water
Treatment 10m3/hr
Dapur
System
IPAL B
10m3/hr
Toilet Umum

70m3/hr 5m3/hr
Cleaning Service
5m3/hr Dibuang
10m3/hr
Sumur Taman, Teknik 5m33/hr
45m /hr
Dalam Rawat Inap

5m3/hr
Laboratorium
PALYJA Gambar 2 – Diagram Kebutuhan Air Bersih Gedung Poliklinik
30m3/hr
Ruang Tindakan
125m3/hr
Water
Treatment 20m3/hr
Dapur
System
IPAL A
10m3/hr
Toilet Umum

145m3/hr 15m3/hr
Cleaning Service
15m3/hr Dibuang
20m3/hr
Taman, Teknik 5m3/hr
Gambar 3 – Diagram Kebutuhan Air Bersih Gedung Rawat Inap

……

Gambar 4 – Diagram Instalasi Air Bersih

c. Air Steril
Untuk kebutuhan 2 buah kamar Rawat Inap Steril di gedung Rawat
Inap maka telah dipersiapkan dari air bersih yang telah memenuhi
standar baku mutu sesuai dengan Peraturan Menteri No. 416/ Menkes/
Per/IX/1990 yang kemudian disterilkan lagi dengan menggunakan
sinar ultraviolet agar didapatkan air yang steril.
Kegiatan preventive maintenance meliputi :
- Pemeriksaan plumbing dan kran.
- Pemeriksaan fungsi alat Sterilisasi UV.

d. Air Hemodialisa
Untuk pemenuhan kebutuhan akan air yang bebas dari kandungan
mineral yang tinggi seperti Instalasi Hemodialisa dan beberapa alat di
Laboratorium, maka air tersebut diolah dengan system Reverse
Osmosis sehingga diperoleh air yang sesuai dengan peraturan standar
AAMI Proposed Standard 1981.
Kegiatan preventive maintenance terhadap prasarana RS yang
berhubungan dengan instalasi air Hemodialisa :
- Pemeriksaan panel listrik.
- Pemeriksaan Filter raw water tank.
- Pemeriksaan tangki cadangan air hasil.
- Pemeriksaan saluran air Reject dari mesin reverse osmosis.
SOFTENER MESIN
DAN R.O
CARBON
FILTER
1
TANKI
CADANGA
N
2 TANKI
HASIL
( 3BH. )

Lantai 9
DIHUBUNGKAN
KE MESIN HD
LT. 4
Lantai 1 PALYJ
A

DEEPWE
LL

RAW CLEAN
WATER SAND WATER
TANK FILTER TANK
POMPA
( 3 BH )

TITIK PENGAMBILAN SAMPLE AIR

Gambar 5 – Diagram Instalasi Air Hemodialisa

4. Lokasi Rawan Gangguan


a. Bagian Hemodialisa
b. Bagian Kamar Bedah
c. Bagian Rawat Intensif
d. Kitchen
e. Pantry
f. Laundry
g. CSSD
h. Cleaning service

5. Penanganan Keadaan Darurat

Jika terjadi gangguan pada pasokan air bersih antara lain disebabkan
oleh:
a. Pasokan Air Bersih PT. PALYJA terganggu
Dalam kondisi ini sumber air bersih cadangan yang berasal dari sumur
dalam akan secara otomatis bekerja. Dan secara paralel RS
………….. akan melakukan koordinasi dengan PT. PALYJA untuk
dapat mengatasi kendala yang terjadi dengan segera.
Upaya lain adalah dengan melakukan pembelian air dari perusahaan
yang mensupply air bersih yaitu :
1. CV. Ariesta
2. Air Gunung Salak

b. Gangguan pada pompa distribusi


Pompa distribusi terdiri dari 3 ( tiga) buah pompa yaitu satu buah yang
aktidf dan 2 ( dua ) buah sebagai cadangan. Pompa-pompa tersebut
diaktifkan secara bergantian setiap minggu.
Apabila terjadi kegagalan fungsi pada pompa yang aktif, maka pompa
cadangan dihidupkan sebagai pengganti.

c. Gangguan pada bak penampungan


Instalasi air bersih RS ………….. terdiri 3 bak penampungan. Apabila
terjadi gangguan seperti kebocoran tangki, tercemarnya air karena
kotoran maka bak tersebut dihentikan penggunaannya. Dan supply air
bersih ke gedung dialihkan dari bak lainnya.

6. Inspeksi dan Pengujian

a. Pencatatan rutin flow meter air dan kadar


chlorine yang dilakukan oleh staf akan diinspeksi sewaktu-waktu ?
oleh Kepala Unit terhadap keakuratan pencatatan dan pembacaannya.
b. Inspeksi juga dilakukan untuk melihat kondisi
dan performa dari peralatan yang ada sehingga dapat diketahui lebih
awal kemungkinan gangguan yang dapat terjadi. Waktunya kapan ?
c. Pengujian baku mutu air bersih dan air reverse
osmosis dilakukan secara rutin setiap 6 bulan.
d. Semua hasil inspeksi dan pengujian
didokumentasikan dengan baik

7. Pelatihan Karyawan.

Dilakukan pelatihan pengetahuan dan keahlian yang sesuai untuk


melaksanakan tugas yang diberikan dalam pengelolaan sistem sarana
dan prasarana

8. Rencana Pengembangan

a. Untuk memudahkan pengawasan akan


dipasang :
i. sensor level air pada roof tank dilantai 9
dan ground water tank poliklinik yang dihubungkan dengan
indikator di Ruang Maintenance agar bila terjadi level air dalam
tanki terlalu rendah atau overflow indicator akan menyala.
ii. Sensor sejenis akan dipasang juga
pada tanki instalasi pengolahan air bersih.
b. Penambahan pompa sirkulasi air panas dari 2 (
dua ) menjadi 3 (tiga ) unit.

9. Rencana Tahunan

a. Pemeriksaan panel listrik yang terhubung


dengan pompa air pada instalasi air bersih yaitu ; pompa transfer,
pompa distribusi, pompa booster dan instalasi air Reverse Osmosis.
Pemeriksaan dilakukan dengan metode Infra Red Thermography.
b. Pemeriksaan fisik motor dan pompa air dan
melakukan penggantian bearing apabila diperlukan.
c. Pemeriksaan plumbing / pemipaan.

B. Sumber Daya Listrik


1. Sasaran

Memastikan 100% ventilator pasien di Instalasi Rawat Intensif meliliki


UPS

2. Tugas dan Tanggung Jawab

Direktur

Ka. Div. Umum

Ka. Sub Div. Penunjang RS

Ka. Unit Pemeliharaan Sarana

Staf Pemeliharaan Sarana

A. Direktur
a. Menetapkan kebijakan organisasi terkait sistem sarana, prasarana
dan penunjang RS …………...

B. Kepala Divisi Umum


a. Mengevaluasi Rencana Pengelolaan Sarana dan Prasarana.
b. Mereview sistem sarana, prasarana dan penunjang RS …………..
sesuai peraturan yang berlaku.
c. Memastikan semua karyawan dan pihak ketiga memahami
kebijakan terkait
d. Menetapkan Rencana Pengelolaan Sarana dan Prasarana
e. Menetapkan waktu pelaksanaan evaluasi program dan
memberikan tanggapan, rekomendasi dan menentukan langkah
tindak lanjutnya.
f. Memastikan kehandalan sistem sarana, prasarana dan penunjang
RS …………...

C. Kepala Sub Divisi Penunjang Rumah Sakit


a. Membuat rencana kerja pengelolaan sarana dan prasarana.
b. Monitoring dan evaluasi insiden terkait pengelolaan
c. Mengidentifikasi potensial bahaya
d. Melakukan investigasi bila terjadi insiden
e. Memberikan pendidikan dan training
f. Memastikan sarana,lingkungan dan aktivitas kerja dalam kondisi
aman

D. Kepala Unit Pemeliharaan Sarana


a. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pemeliharaan rutin sehari-hari.
b. Melaporkan rekapitulasi catatan-catatan perihal panel listrik dan
generator kepada Kepala Sub Divisi Penunjang Rumah Sakit
c. Membuat jadwal pemeliharaan peralatan panel listrik dan generator
d. Melakukan inspeksi terhadap kondisi panel listrik dan generator
e. Melakukan inspeksi terhadap kebersihan ruang panel dan
generator

E. Petugas Administrasi
a. Membuat rekapitulasi catatan-catatan yang dibuat oleh Staf
Pemeliharaan Sarana
b. Membuat Surat Perintah Kerja untuk melakukan pemeliharaan
panel listrik dan generator atas permintaan Kepala Unit
Pemeliharaan Sarana.

F. Staf Pemeliharaan Sarana


a. Melaporkan segala hal yang dapat menggangggu kinerja atau
kejadian yang menimbulkan masalah terhadap instalasi listrik dan
generator set
b. Melakukan inspeksi, pemeliharaan dan pengujian terhadap
generator set dan instalasi listrik
c. Melakukan tindakan yang tepat untuk mencegah, menghilangkan,
mengurangi dan melaporkan kejadian yang dapat menimbulkan
resiko keselamatan
d. Mencatat setiap pekerjaan yang dilakukan dan melaporkan setiap
gangguan yang terjadi

3. Program Pengelolaan

A. Identifikasi Sumber Daya Listrik


Daya Listrik RS ………….. dipasok oleh PT. Perusahaan Listrik Negara
dengan daya sebesar 1.100 kVA melalui 2 (dua) trafo berkapasitas
1.600 kVA dan 630 kVA. Dan sebagai cadangan terdapat (2) dua unit
generator listrik merek Perkins-Stamford dengan setiap unitnya
berkapasitas 770kVA. Dengan kapsitas tangki penyimpanan solar lebih
dari 24 jam pemakaian.
Gambar 6 – Ruang Panel Listrik dan Generator

B. Identifikasi Area dan Pelayanan yang Rawan Terhadap Gangguan


a. Kamar Bedah dan Ruang Recovery
b. Ruang Rawat Intensif
c. Ruang NICU
d. Ruang Angiografi
e. Ruang Hemodialisa

C.Identifikasi Peralatan dan Sistem yang Rawan Terhadap Gangguan


Pasokan Sumber Daya Listrik
a. Lift
b. Instalasi Gas Medis : Vacuum Sentral dan Udara Tekan
c. Instalasi Air Bersih
d. Sistem Komputer
e. Sistem Telepon Sentral
f. Sistem Alarm
g. Lampu Exit
4. Penanganan Keadaan Darurat

a. Jika terjadi gangguan pada pasokan sumber daya listrik dari PT. PLN
seperti padamnya aliran listrik maka secara otomatis generator akan
menyala dan memberi pasokan listrik dalam waktu kurang dari 30
detik.
b. Sedangkan jika terjadi gangguan pada pasokan sumber daya listrik
dari PT. PLN berupa gangguan tegangan naik tertalu tinggi maka
secara otomatis listrik akan diputus untuk melindungi peralatan yang
ada di dalam gedung. Dan staf Pemeliharaan Sarana harus siap
mengoperasikan generator secara manual untuk mengganti pasokan
listrik yang terputus kurang dari 3 menit.
c. Karena perpindahan listrik ke generator memakan waktu kurang dari
30 detik maka untuk area dan pelayanan yang rawan terhadap
gangguan pasokan listrik seperti di Kamar Bedah dan Ruang
Recovery, ruang Rawat Intensif, ruang NICU, ruang Angiografi dan
ruang Hemodialisa terdapat lampu dengan baterai dan peralatan-
peralatan yang dilengkapi dengan UPS sehingga perpindahan tidak
mengganggu tindakan yang ada.
d. Dan juga pada peralatan dan sistem yang rawan terhadap gangguan
pasokan sumber daya listrik seperti pada sistem lift, Sistem Komputer,
Sistem Telepon Sentral, Sistem Alarm dan Lampu Exit terdapat baterai
internal peralatan ataupun UPS sehingga dalam waktu perpindahan
sumber listrik tidak terjadi gangguan system terkait. Sedangkan untuk
Instalasi Gas Medis: Vacuum Sentral dan Udara Tekan dan Instalasi
Air Bersih terdapat cadangan seperti tabung bertekanan seperti pada
sistem vacuum sentral dan udara tekan dan bak-bak penyimpanan
pada sistem air bersih sehingga tidak terjadi gangguan pada saat
perpindahan sumber listrik.

5. Inspeksi dan Pengujian

a. Kepala Sub Divisi Penunjang RS bertanggung jawab dalam


pengelolaan sistem penyediaan sumber daya listrik. Dalam
pengelolaannya setiap generator harus dilakukan pengujian dengan
beban setidaknya sebulan sekali dan harus dicatat besarnya daya
listrik, tegangan, arus serta temperatur mesin dan dievaluasi.
b. Inspeksi juga dilakukan untuk melihat kondisi dan performa dari
generator set sehingga dapat diketahui lebih awal kemungkinan
gangguan yang dapat terjadi. Waktunya kapan ?
c. Semua hasil inspeksi dan pengujian didokumentasikan dengan baik

6. Pelatihan Karyawan

Perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan baik secara internal


maupun melalui pihak ketiga kepada staf Pemeliharaan Sarana sesuai
dengan bidangnya untuk meningkatkan ketrampilan dalam menjalankan
tugasnya.

7. Rencana Pengembangan
a. Melakukan pemasangan jalur listrik cadangan untuk instalasi Rawat
Intensif
b. Melakukan pemasangan jalur listrik tambahan untuk chiller pendingin
udara sentral
c. Melakukan pengujian beban maksimum terhadap kedua generator
d. Merubah sistem panel otomatis generator yang saat ini bekerja hanya
dengan mendeteksi ada tidaknya tegangan, menjadi sistem yang juga
mendeteksi naik turunnya tegangan diluar batas yang aman untuk
peralatan. Sehingga apabila batas ini terlampaui maka generator akan
menyala secara otomatis.

8. Evaluasi Tahunan
Kepala Sub Divisi Penunjang RS melakukan evaluasi tahunan atas tujuan,
sararan, kinerja dan keefektifan Rencana Pengelolaan Sarana dan
Prasarana. Hasil evaluasi yang didalamnya termasuk rekomendasi untuk
perubahan atau pengembangan disampaikan kepada Kepala Divisi Umum
untuk di analisa dan kemudian dikaji untuk selanjutnya dibuat rencan
tindak lanjutnya.
C. Gas Medis

1. Sasaran

Seluruh tabung gas medis di setiap ruangan pelayanan diberi label nama
dan kartu pengisian

2. Tugas dan Tanggung Jawab

Direktur

Ka. Div. Umum

Ka. Sub Div. Penunjang RS

Ka. Unit Pemeliharaan Sarana

Staf Pemeliharaan Sarana

A. Direktur
a. Menetapkan kebijakan organisasi terkait sistem gas medis RS
…………...

B. Kepala Divisi Umum


a. Menetapkan Rencana Pengelolaan Sistem Gas Medis RS
…………..
b. Mengevaluasi Rencana Pengelolaan Sistem Gas Medis RS
…………...
c. Mereview sistem sarana, prasarana dan penunjang RS …………..
sesuai peraturan yang berlaku.
d. Memastikan semua karyawan dan pihak ketiga memahami
kebijakan terkait
e. Menetapkan Rencana Pengelolaan Sarana dan Prasarana
f. Menetapkan waktu pelaksanaan evaluasi program dan
memberikan tanggapan, rekomendasi dan menentukan langkah
tindak lanjutnya.
g. Memastikan kehandalan sistem sarana, prasarana dan penunjang
RS …………...

C. Kepala Sub Divisi Penunjang Rumah Sakit


a. Mengajukan Rencana Pengelolaan Sistem Gas Medis RS
…………..
b. Bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan
instalasi gas medis
c. Membuat rencana kerja pengelolaan sarana dan prasarana.
d. Monitoring dan evaluasi insiden terkait pengelolaan
e. Mengidentifikasi potensial bahaya
f. Melakukan investigasi bila terjadi insiden
g. Memberikan pendidikan dan training
h. Memastikan sarana,lingkungan dan aktivitas kerja dalam kondisi
aman

D. Kepala Unit Pemeliharaan Sarana


a. Mengawasi pelaksanaan Pengelolaan Sistem Gas Medis RS
…………..
b. Melaporkan rekapitulasi catatan-catatan perihal Sistem Gas Medis
kepada Kepala Sub Divisi Penunjang Rumah Sakit
c. Membuat jadwal pemeliharaan peralatan Sistem Gas Medis
d. Melakukan inspeksi terhadap kondisi Sistem Gas Medis
e. Melakukan inspeksi terhadap kebersihan ruang Sentral Gas Medis
f. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pemeliharaan rutin sehari-hari.

E. Petugas Administrasi
a. Membuat rekapitulasi catatan-catatan Pengelolaan Sistem Gas
Medis RS ………….. yang dibuat oleh Staf Pemeliharaan Sarana
b. Membuat Surat Perintah Kerja untuk melakukan pemeliharaan
Sistem Gas Medis atas permintaan Kepala Unit Pemeliharaan
Sarana.

F. Staf Pemeliharaan Sarana


a. Melaksanakan Pengelolaan Sistem Gas Medis RS …………..
b. Melaporkan segala hal yang dapat menggangggu kinerja atau
kejadian yang menimbulkan masalah terhadap Sistem Gas Medis
c. Melakukan inspeksi, pemeliharaan dan pengujian terhadap Sistem
Gas Medis
d. Melakukan tindakan yang tepat untuk mencegah, menghilangkan,
mengurangi dan melaporkan kejadian yang dapat menimbulkan
resiko keselamatan
e. Mencatat setiap pekerjaan yang dilakukan dan melaporkan setiap
gangguan yang terjadi
3. Program Pengelolaan

Dalam instalasi gas medis terdapat:


A. Udara Tekan Medis (Medical Compressed Air)
- 2 (dua) unit kompresor udara medis
- 1 (satu) unit pendingin udara
- 1 (satu) unit tangki udara
- 2 (dua) unit pengering udara
- 1 (satu) unit filter udara
- 1 (satu ) unit filter bakteri
- 1 (satu) unit regulator
- 1 (satu) unit valve, drain valve dan valve lainnya.
B. Udara Hisap (Medical Suction)
- 3 (dua) unit vacuum pump
- 1 (satu) unit tangki vacuum
- 1 (satu) unit valve, drain valve dan valve lainnya.
C. Oxygen (O2)
- 1 (satu) unit medical gas manifold system
D. Nitrous Oksida (N2O)
- 1 (satu) unit medical gas manifold system
Dan terdapat gas medis dalam tabung lainnya:
E. Nitrogen (N2)
F. Karbon dioksida (CO2)
G. Helium (He)

Dalam pengelolaannya instalasi gas medis secara rutin dilakukan


a. Pemeriksaan cadangan gas medis.
b. Pemeriksaan tekanan gas medis.
c. Pemeriksaan terhadap mesin udara hisap (suction) dan
compressed air.
d. Pembersihan ruangan sentral gas medis terutama terhadap
unsur bahan bakar seperti oli.
e. Pemeriksaan ventilasi ruang sentral gas medis.
f. Pemeriksaan kran-kran di ruang sentral gas medis terhadap
kebocoran.
g. Pemeriksaan kran-kran emergency di setiap instalasi.
h. Pemeriksaan alarm instalasi gas medis.
i. Pemeriksaan alat pemadam kebakaran.
j. Pemeriksaan alat komunikasi.
k. Pemeriksaan rambu-rambu.

Tabung Gas
a. Diberi tulisan dan tabung diwarnai dengan warna yang berbeda
sesuai dengan jenis gas
b. Dalam penyimpanannya tabung disimpan berdiri dan dilengkapi
dengan tali pengikat
c. Dilakukan pemeriksaan kelengkapan tabung gas medis.

4. Lokasi Rawan Gangguan


1. Ruang Sentral Gas Medis
2. Kamar Bedah dan Ruang
Recovery
3. Ruang Rawat Intensif
4. Ruang NICU

5. Penanganan Keadaan Darurat


1. Terdapat Medical Gas Alarm System yang akan memberi peringatan
jika tekanan gas medis seperti Oxygen (O2) dan Nitrous Oksida (N2O)
turun sehingga dapat segera dilakukan penggantian pasokan atau
perbaikan lainnya.
2. Bila terjadi kebakaran pada suatu area maka oleh petugas satpeka
akan segera menuju Medical Gas Zone Valve Box di area tersebut
untuk memutus aliran gas medis ke area tersebut.
3. Bila terjadi gangguan pada Udara Hisap (Vacuum) dan Udara Tekan
Medis maka terdapat mesin lainnya yang dapat digunakan selama
perbaikan dilakukan terhadap mesin yang rusak.

6. Inspeksi dan Pengujian

a. Pengujian instalasi gas medis dilakukan sekali dalam 3 tahun.


b. Pengujian tabung gas medis dilakukan secara periodik. waktunya ??
c. Melakukan inspeksi terhadap kran-kran, pressure gauge, alarm dan
rambu instalasi gas medis. Waktunya ?
d. Melakukan inspeksi terhadap kebersihan ruang sentral gas medis
terutama terhadap unsur bahan bakar. Waktunya ?
e. Meminta hasil analisa kualitas gas medis yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang.
f. Semua hasil inspeksi dan pengujian didokumentasikan dengan baik

7. Pelatihan Karyawan

Perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan baik secara internal


maupun melalui pihak ketiga kepada staf Pemeliharaan Sarana sesuai
dengan bidangnya untuk meningkatkan ketrampilan dalam menjalankan
tugasnya.

8. Rencana Pengembangan
a. Melakukan pemasangan pipa cadangan dari tangki O2 cair ke ruang
sentral gas medis.
b. Melakukan pemasangan instalasi tabung VGL sebagai cadangan
tangki O2 cair.
c. Melakukan penambahan mesin pendingin udara tekan
d. Melakukan penambahan filter bakteri udara tekan pada sentral gas
medis.

9. Evaluasi Tahunan
Kepala Sub Divisi Penunjang RS melakukan evaluasi tahunan atas tujuan,
sararan, kinerja dan keefektifan Rencana Pengelolaan Sarana dan
Prasarana. Hasil evaluasi yang didalamnya termasuk rekomendasi untuk
perubahan atau pengembangan disampaikan kepada Kepala Divisi Umum
untuk di analisa dan kemudian dikaji untuk selanjutnya dibuat rencan
tindak lanjutnya.

D. HVAC

1. Sasaran

Pembersihan seluruh FCU di gedung A

2. Tugas dan Tanggung Jawab

Direktur

Ka. Div. Umum

Ka. Sub Div. Penunjang RS

Ka. Unit Pemeliharaan Sarana

Staf Pemeliharaan Sarana

A. Direktur
a. Menetapkan kebijakan organisasi terkait sistem HVAC RS
…………...

B. Kepala Divisi Umum


a. Menetapkan Rencana Pengelolaan Sistem HVAC RS …………..
b. Mengevaluasi Rencana Pengelolaan Sistem HVAC RS …………...
c. Mereview sistem sarana, prasarana dan penunjang RS …………..
sesuai peraturan yang berlaku.
d. Memastikan semua karyawan dan pihak ketiga memahami
kebijakan terkait
e. Menetapkan Rencana Pengelolaan Sarana dan Prasarana
f. Menetapkan waktu pelaksanaan evaluasi program dan
memberikan tanggapan, rekomendasi dan menentukan langkah
tindak lanjutnya.
g. Memastikan kehandalan sistem sarana, prasarana dan penunjang
RS …………...

C. Kepala Sub Divisi Penunjang Rumah Sakit


a. Mengajukan Rencana Pengelolaan Sistem HVAC RS …………..
b. Membuat rencana kerja pengelolaan sarana dan prasarana.
c. Monitoring dan evaluasi insiden terkait pengelolaan
d. Mengidentifikasi potensial bahaya
e. Melakukan investigasi bila terjadi insiden
f. Memberikan pendidikan dan training
g. Memastikan sarana,lingkungan dan aktivitas kerja dalam kondisi
aman

D. Kepala Unit Pemeliharaan Sarana


a. Mengawasi pelaksanaan Pengelolaan Sistem HVAC RS …………..
b. Melaporkan rekapitulasi catatan-catatan perihal peralatan HVAC
kepada Kepala Sub Divisi Penunjang Rumah Sakit
c. Membuat jadwal pemeliharaan peralatan HVAC
d. Melakukan inspeksi terhadap kondisi peralatan HVAC
e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pemeliharaan rutin sehari-hari.

E. Petugas Administrasi
a. Membuat rekapitulasi catatan-catatan Pengelolaan sistem HVAC
RS ………….. yang dibuat oleh Staf Pemeliharaan Sarana
b. Membuat Surat Perintah Kerja untuk melakukan pemeliharaan
peralatan HVAC atas permintaan Kepala Unit Pemeliharaan
Sarana.

F. Staf Pemeliharaan Sarana


a. Melaksanakan Pengelolaan peralatan HVAC RS …………..
b. Melaporkan segala hal yang dapat menggangggu kinerja atau
kejadian yang menimbulkan masalah terhadap peralatan HVAC
c. Melakukan inspeksi, pemeliharaan dan pengujian terhadap
perlatan HVAC
d. Melakukan tindakan yang tepat untuk mencegah, menghilangkan,
mengurangi dan melaporkan kejadian yang dapat menimbulkan
resiko keselamatan
e. Mencatat setiap pekerjaan yang dilakukan dan melaporkan setiap
gangguan yang terjadi

3. Program Pengelolaan
Pemeliharaan AC dan Sistim Tata Udara ini sangat penting karena banyak
ruangan yang sirkulasi udaranya tergantung sepenuhnya oleh AC. Seperti
Kamar Bedah dan Ruang Rawat Intensif. Selain itu fungsi AC juga sangat
penting karena alat medis yang berbasis komputer seperti CT Scan ,
Angigrafi, dan lainnya memerlukan suhu ruangan yang tertentu untuk
dapat digunakan dengan baik
Pemeliharaan ini terdiri dari :
 Pemeliharaan Chiller AC sentral.
 Pemeliharaan AC ruangan ( FCU = fan coil unit )
 Pemeliharaan AC ruangan khusus: Kamar Bedah, Ruang Rawat
Intensif.
 Pemeliharaan AC split

A. Pemeliharaan Chiller AC sentral.


Pemeliharaan Chiller AC sentral yang dimaksud adalah pemeliharaan
unit chiller yang mensuplly chilled water keseluruh sistim AC didalam
gedung. Pemeliharaan chiller merk Carrier ini dilakukan dalam bentuk
kontrak pemeliharaan dengan distributornya yaitu PT. Sarana Aircon
Utama.

Kontrak Pemeliharaan mencakup pemeliharaan berkala yaitu berupa


pembersihan 2 ( dua ) unit chiller setiap 2 ( dua ) bulan sekali, disertai
dengan pemeriksaan teknis lainnya.

B. Pemeliharaan AC ruangan ( FCU).


Sebagian besar AC yang ada diruang perawatan adalah AC sentral
type Fan Coil Unit ( FCU ) sebanyak 330 unit. AC type ini sistim
pendinginannya menggunakan air yang didinginkan oleh chiller sentral
yang kemudian disirkulasikan keseluruh FCU yang ada.
Pemeliharaan AC jenis ini hanya berupa pemeliharaan indoor unit ,
filter udara dan saluran drain.
Pembersihan filter dan drain dilakukan 1 kali setiap bulan.

C. Pemeliharaan AC ruangan khusus.

a. Pemeliharaan AC Kamar Bedah


Ketetentuan mengenai AC Kamar Bedah ini tercantum dalam
SK Dirjen PPM dan PLP no.: HK.00.06.6.44 tentang
Persyaratan Kesehatan Konstruksi Ruang di Rumah Sakit
adalah bahwa suhu udara di Kamar Bedah adalah 22 – 25 oC
dan kelembaban antara 50 - 60 %.
Instalasi AC yang ada di Kamar Bedah menggunakan sistem Air
Handling Unit ( AHU ) dengan kapasitas 10 PK dan dilengkapi
dengan Pre Filter, Medium Filter dan High Efficiency Particulate
Air Filter ( HEPA Filter ).
Effisiensi HEPA Filter yang dipergunakan adalah 99,97 % -
99,99 %. Pemeliharaan :
 Pre Filter diganti 1 kali setiap bulan
 Medium Filter diganti 6 bulan sekali
 HEPA Filter diganti antara 6 – 9 bulan sekali. Penggantian
filter ini dilakukan apabila penunjukkan pada Differential
Pressure Gauge sudah menunjukkan 2,0 psig. Penunjukkan
pada Differential Pressure Gauge untuk filter baru adalah
0,75 psig.
 Diagram Sistem Filter Udara Kamar Bedah :

Gambar 6 – Sistem Filter Udara Kamar Bedah

b. Pemeliharaan AC Ruang Rawat Intensif


Sistem AC diruang intensif menggunakan AHU dan AC split ,
sedangkan untuk sistem pembersih udara digunakan Electronic
Air Cleaner (EAC) dan AC Plasmacluster.
Kapasitas total sistem AC untuk ruang Rawat Intensif A, B dan
C dan NICU adalah 35 PK.
Jumlah Electronic Air Cleaner = 7 buah , type F57B Honeywell
dengan kapasitas 485 cfm. ( 714 m3 / hr ).
Pemeliharaan :
Pemeliharaan AHU dan AC split dilakukan satu bulan sekali ,
berupa pembersihan cover, filter dan evaporator.
Pemeliharaan air cleaner meliputi pembersihan cover dan
pencucian filter ( collecting plate ) yang dilakukan setiap 2 (dua)
minggu sekali.

D. Pemeliharaan AC split
Jumlah seluruh AC split 75 unit terpasang pada berbagai ruangan.
Periode pemeliharaan AC split ini tergantung pada lokasi
penempatannya.

Pemeliharaan :
Periode Pemeliharaan :
Berdasarkan pertimbangan diatas maka pemeliharaan AC split
ditetapkan sebagai berikut :
 Lokasi Basement , pemeliharaan dilakukan 1 kali seminggu
 Lokasi Ruang Rawat Intensif , 2 minggu sekali.
 Ruang Angiography dan ruangan lainnya, 1 bulan sekali.
Pemeriksaan yang dilakukan :
 Pembersihan cover
 Pembersihan filter udara
 Pembersihan evaporator

4. Lokasi Rawan Gangguan


1. Kamar Bedah dan Ruang
Recovery
2. Ruang Rawat Intensif
3. Ruang Angiografi
4. Ruang MSCT
5. Ruang MRI
6. Ruang Server
7. Ruang Farmasi
8. Ruang Logistik Farmasi
9. Ruang Laboratorium
10. Ruang Poliklinik dengan
peralatan khusus
a. IPL (256)
b. ESWL
c. BMD (350)
d. Dynaco ruang obat dr. Eric
(352)
e. EMG (357)
f. EEG, EKG (361)
g. Echo (362)
h. Treadmill (363, 473)
i. Obgyn (466)
j. Tonometry, Kerato, dan
EKG (467)
k. USG 4D

5. Penanganan Keadaan Darurat


 Kamar Bedah dan Ruang Recovery
Terdapat 4 ruang operasi dengan system AC terpisah sehingga jika
terjadi ganggguan maka perbaikan segera dilakukan dan ruang
operasi lain tetap dapat digunakan.
 Ruang Rawat Intensif, Laboratorium dan Angiografi
Terdapat cadangan AC Split yang dapat digunakan jika AC sentral
mengalami gangguan.
 Ruang MSCT dan ruang MRI
Jika terjadi gangguan maka ruangan sementara tidak dapat
dipergunakan menunggu perbaikan selesai.
 Ruang Server
Pada saat terjadi gangguan dipergunakan fan selama dilakukannya
perbaikan.
 Ruang Farmasi dan ruang Poliklinik dengan peralatan khusus
Pemindahan alat dan obat ke ruangan lain dilakukan jika terjadi
gangguan pada system AC ruangan.
 Ruang Logistik Farmasi
Terdapat cadangan AC Split yang dapat digunakan jika AC sentral
VRV mengalami gangguan.

6. Inspeksi dan Pengujian

a. Pengujian perbedaan tekanan HEPA filter dilakukan untuk menentukan


penggantian filter HEPA. Waktunya ?
b. Inspeksi kondisi chiller, AHU dan flow dan suhu udara yang keluar dari
unit AC dilakukan untuk mengukur hasil perawatan dan kondisi dari
peralatan AC itu sendiri. Waktunya ?
c. Semua hasil inspeksi dan pengujian didokumentasikan dengan baik

7. Pelatihan Karyawan

Perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan baik secara internal


maupun melalui pihak ketiga kepada staf Pemeliharaan Sarana sesuai
dengan bidangnya untuk meningkatkan ketrampilan dalam menjalankan
tugasnya.

8. Rencana Pengembangan
a. Melakukan penggantian condensor chiller carrier 2.
b. Penambahan AC sentral ruang server.
c. Penambahan AC portable.
9. Evaluasi Tahunan
Kepala Sub Divisi Penunjang RS melakukan evaluasi tahunan atas tujuan,
sararan, kinerja dan keefektifan Rencana Pengelolaan Sarana dan
Prasarana. Hasil evaluasi yang didalamnya termasuk rekomendasi untuk
perubahan atau pengembangan disampaikan kepada Kepala Divisi Umum
untuk di analisa dan kemudian dikaji untuk selanjutnya dibuat rencan
tindak lanjutnya.

E. Lampiran
1. Baku Mutu Air Bersih
2. Baku Mutu Air Hemodialisa
3. Copy kontrak dengan PT Fresenius dalam
pemeliharaan alat HD oleh PT Fresenius
4. Lampirkan checklist tiap lokasi rawan gangguan
air

Semuanya di lampirkan Form check list Inspeksi, Pengujian atau Maintenance

Anda mungkin juga menyukai