I. RINGKASAN
Peritiwa kehilangan 3 unit sumber radioaktif terjadi di PT Merapi, Pabrik baja di
kawasan Sleman, Yogyakarta. Belum semua bahan berbahaya itu diketahui
keberadaannya. Sejauh ini, dua unit yang ditemukan tercecer di dekat lokasi gudang
penyimpanan. Satu unit sisanya, tak jelas ada di mana.
Hal itu terungkap saat Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), menerima
laporan mengenai hilangnya 3 unit sumber radioaktif cobalt 60 pada Jum’at 13 Juli
2018 pukul 09.00 WIB. Barang tersebut diketahui hilang dari gudang radioaktif,
ketika petugas melakukan pengecekan pada kamis pagi. Unit radioaktif itu digunakan
untuk mengontrol ketebalan baja cair di unit produksi lembaran baja.
Sebetulnya, setelah diketahui hilang, beberapa petugas sempat mengecek ke
lokasi penyimpanan. Saat itu, diketahui pagar menuju PT Merapi telah dijebol,
sehingga dapat dipastikan orang yang tak bertanggung jawab telah mencuri unit-unit
sumber radioaktif. Dari pengecekan pukul 07.30 WIB, Jum’at pagi, ditemukan 2 buah
unit yang telah dibongkar dan terlepas dari kontainernya.
Pencarian terus dilakukan, bahkan, sampai ke tempat penampungan besi bekas di
daerah sekitar pabrik. Tapi, para pengumpul besi tua menyatakan tak menerima.
Kasus pencurian sumber radioaktif ini berakhir setelah tim petugas kedaruratan dari
BAPETEN akhirnya pada pukul 16.25 WIB hari jum’at 13 Juli 2018 menemukan 1
unit sumber radiasi tersebut di Hutan Pinus yang berada disekitar gudang radioaktif.
Diperkirakan karena 1 unit sumber radioaktif tersebut berat maka pencuri
meninggalkan sumber tersebut di hutan.
Radioisotop : Co-60
Aktivitas : 50 Ci
Ciri-ciri :
Tabel 1. Data dosis yang diterima pekerja radiasi saat mengamankan sumber
hilang
Dari data yang diperoleh dosis yang terpapar ke pekerja radiasi 0 mRt atau
0ꙡSv sehingga pekerja yang bertugas saat pencarian sumber hilang memenuhi
persyarataan yang ditetapkan oleh BAPETEN karena para pekerja radiasi bekerja
dibawah nilai batas dosis yang ditetapkan.
VII. Kesimpulan dan Rekomendasi
1) Kesimpulan
Dari pencarian sumber Co-60 hilang disimpulkan bahwa:
2) Rekomendasi :
a. Saat terjadi kedaruratan nuklir segera langsung melaporakan pada
BAPETEN.
b. Saat proses identifikasi sumber hilang, daerah harus diisolasi, jika ada
masyarakat lalu lalang diingatkan agar mempercepat langkahnya
supaya tidak terpapar radiasi yang berlebih.
c. Pemasangan tanda bahaya radiasi di tempat yang mudah terlihat.
d. Menggunakan sistem pergantian pekerja dalam jangka waktu tertentu
saat menemukan sumber agar pekerja tidak menerima dosis yang
berlebihan.
e. Jika sumber telah ditemukan dan hendak memasukkan sumber
kedalam wadahnya dan para pekerja radiasi memerlukan diskusi
untuk mengambil sumber, ada dua pilihan diskusi dilakukan jauh dari
sumber atau jika tidak memungkinkan diskusi dilakukan didekat
sumber namun untuk menghindari over exposure bisa digunakan
perisai Pb sambil posisi badan jongkok.
LAMPIRAN