Disusun Oleh :
ABSTRAK
Kata kunci: Iradiator gamma Co-60,STTN-BATAN, Iradiasi, instalasi, bakar zat radioaktif terbungkus,
cracking (pemutusan), polimerisasi atau mengionisasi bahan, terkalibrasi, Pemegang izin, BAPETEN,
ABSTRACT
Key words: Gamma irradiator Co-60, STTN-BATAN, Irradiation, installation, burning of radioactive
material wrapped, cracking, polymerization or ionizing material, calibrated, license holder, BAPETEN
PENDAHULUAN Bahan radioaktif terbungkus yang
digunakan adalah Co-60 dengan bentuk pallet
Iradiator adalah perangkat peralatan atau yang tersusun di rak-rak bahan bakar (R. J.
fasilitas yang berisi sumber radiasi terbungkus Romani dkk, 1962) sehingga meskipun alat
dan digunakan untuk iradiasi terhadap produk iradiator tidak digunakan tetap memancarkan
secara aman (Budiarjo,2010) . Iradiator dapat energi radiasi, jadi di iradiator itu sendiri
meng-iradiasi bahan sehingga dapat terjadi terdapat shielding (perisai) berlapis-lapis yang
pemutusan ikatan rantai, membentuk susunan berupa alluminium, stell dll, untuk menjaga agar
polimer baru ( Isna R Hastuti dkk, 2015) atau dosis paparan disekitar lingkungan Iradiator
dapat menyebabkan ionisasi terhadap media tidak melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang
yang dilaluinya tergantung dosis yang diberikan telah ditetapkan oleh BAPETEN (Tim
saat proses iradiasi (Anjar dkk, 2015). penyusun praktikum STTN-BATAN, 2018).
Pemanfaatan iradiator telah semakin Guna menjamin keselamatan dan
meluas di berbagai bidang terutama industri dan kesehatan para pekerja serta anggota
penelitian, dalam setiap pemanfaatan sumber masyarakat lainnya dan sesuai dengan
radiasi pengion tentu mempunyai potensi perkembangan teknologi proses radiasi, maka
bahaya radiasi yang besar baik terhadap pekerja perlu ditetapkan Keputusan Kepala Badan
maupun anggota masyarakat (Perka BAPETEN Pengawas Tenaga Nuklir tentang Izin
No.11 tahun 1999). Konstruksi dan Operasi Iradiator (Perka
BAPETEN No.11 tahun 1999).
STTN-BATAN (Sekolah Tinggi Dasar diatas diperkuat Perka BAPETEN
Teknologi Nuklir - Badan Tenaga Atom no.33, 2007 menyatakan setiap orang yang
Nasional) sendiri untuk menunjang proses bekerja diinstalasi radiasi baik sumber
kegiatan belajar mengajar dan riset memiliki radioaktif langsung ataupun sumber radiasi
Iradiator Gamma Co-60 dengan aktivitas 12 pengion berpotensi menerima dosis radiasi yang
kilo Curie (kCi) yang termasuk tipe Ob-servo lebih tinggi daripada masyarakat umum,
ignis buatan Hungaria, Iradiator ini telah terutama karena mereka sering berkecingpung
diverifikasi dokumen serta pengukuran paparan dalam daerah radiasi, tidak hanya itu
radiasi telah dilakukan oleh Badan Pengawas masyarakat yang berada di sekitar instalasi
Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan dinyatakan nuklir berpotensi mendapatkan paparan radiasi
bahwa Iradiator Gamma STTN-BATAN yang lebih. Paparan radiasi adalah penyinaran
dinyatakan memenuhi syarat untuk diberikan radiasi terhadap manusia atau materi, baik
izin operasi (Batan,2017). disengaja maupun tidak, yang berasal dari
Spesifikasi Iradiator dikategorikan radiasi eksterna maupun interna karenanya
berdasarkan calon perka BAPETEN tahun 2017 diperlukan tindakan keamanan dan
merupakan pembangkit radiasi pengion keselamatan.
kategori 1 dengan bahan bakar zat radioaktif Demi terciptanya keamanan dan
terbungkus kategori 1 (Tim penyusun keselamatan di instalasi iradiator BAPETEN
praktikum STTN-BATAN, 2018). menetapkan berbagai syarat untuk memperoleh
Maksud dari Pembangkit Radiasi perizinan pengguanaan iradiator meliputi
Pengion Kategori I adalah Iradiator berkas perizinan konstruksi gedung tempat iradiator
elektron atau sinar-X yang berperisai secara dan izin operasi (jangka pendek dan jangka
terintegrasi dan memiliki sistem interlock panjang). perizinan diajukan ke BAPETEN
sehingga akses selama operasi tidak mungkin dengan melampirkan konstruksi iradiator,
dapat dilakukan, dan dapat ditempatkan dalam pabrik pembuat alat yang bersangkutan serta
ruang terbuka. Sedangkan maksud dari Sumber analisis keselamatan (Perka BAPETEN No.11
Radioaktif Terbungkus Kategori I yaitu tahun 1999).
Iradiator dengan zat radioaktif terbungkus yang Syarat –syarat yang harus dipenuhi guna
terkungkung dalam kontener material padat dan mengoperasikan Iradiator gamma tertuang di
berperisai radiasi sepanjang waktu, dan perka BAPETEN 1999 diantaranya syarat
konfigurasi rancangannya tidak memungkinkan bangunan iradiator (syarat umum dan syarat
orang secara fisik mengakses zat radioaktif dan khusus), Peralatan listrik, mekanik, parairan,
bagian yang diiradiasi ( Calon Perka Struktur Petugas di Iradiator (operator
BAPETEN, 2017). irradiator, petugas dosimetri, PPR dan petugas
Praktikum Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Pemantauan Paparan Iradiator 7 Mei 2018
karena letak sumber dekat dengan titik A dan pencurian zat radioaktif non bahan nuklir yang
merupakan pintu keluarnya kontainer sehingga mungkin akan disalahgunakan untuk
shieldingnya tidak begitu rapat, tetapi kecil menciptakan kepanikan dan ketakutan di
kemungkinan hal ini terjadi karena tentu kalangan masyarakat seperti dalam bentuk
sebelumnya alat iradiator Co-60 beraktivitas 12 ledakan 'dirty bomb' (Eko, 2004).
kCi yang ada di STTN-BATAN telah melewati Namun dalam bahasan ini praktikan
proses quality control yang sangat ketat karena memberikan batasan hanya tentang keselamatan
notabenya termasuk barang import. Praktikan penggunaan iradiator sehingga praktikan hanya
juga menduga dibagian ini terjadi efek membahas keamanan iradiator secara umum.
scaterring namun untuk kebenarannya perlu Alasan diperlukannya prosedur keselamatan
dilakukan penelitian lebih lanjut. karena untuk mengurangi dampak bahaya
Praktikan memngasumsikan lamanya radiasi. Keselamatan pemanfaatan ZRA
bekerja diinstalasi iradiator sekitar khususnya didalam iradiator atau keselamatan
2000jam/tahun dengan iradiator terbuka radiasi dimaksudkan sebagai upaya untuk
selama 100 jam(mengingat iradiator hanya melindungi seseorang atau keturunannya dan
terbuka sebentar saat memasukkan dan masyarakat secara keseluruhan terhadap
mengeluarkan kontainer yang akan atau telah kemungkinan terjadinyaefek radiasi pengion
diiradiasi) dan tertutup 1900 jam diperoleh 4,5 yang dipancarkan oleh ZRA tersebut. Upaya ini
mSv/tahun. Menurut Perka BAPETEN No. 4 dilakukan dengan cara menciptakan suatu
tahun 2013 batas maksimal dosis ekivalen kondisi sedemikian rupa sehingga dosis radiasi
adalah 100mSv/5 tahun artinya maksimal 10 pengion yang diterima oleh seseorang atau
ꙡSv/ hr dengan asumsi 2000jam kerja/tahun. sekelompok orang tidak melampaui nilai batas
Tentu hal ini masih dalam kondisi wajar yang sudah ditentukan. Terminologi dosis
sehinggak pekerja radiasi diinstalasi iradiator radiasi menyatakan kualitas dan kuantitas
gamma Co-60 terjamin keamanan dan paparan radiasi pengion yang dipancarkan oleh
keselamatannya. ZRA (dan sumber radiasi lainnya, seperti
Demi terciptanya keamanan dan pesawat sinar-X).
keselamatan di area iradiator perlu Pada pemanfaatan ZRA dikenal konsep
mengevaluasi keselamatan iradiator keselamatan radiasi atau azas proteksi radiasi
memerhatikan optimasi letak dan waktu. yang meliputi 3 (tiga) prinsip dasar keselamatan
Optimasi letak yaitu jika terpaksanya petugas radiasi yaitu justifikasi, Iimitasi dan optimisasi.
iradiasi berada didalam ruangan dengan Justifikasi mengandungpengertian bahwa
iradiator harus menjauh dari titik A bagian setiap pemanfaatan ZRA harus memiliki
depan karena memiliki laju dosis ekivalen yang manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan
tinggi juga perlu diperhatikan saat memasukkan risiko yang mungkin akan ditimbulkan.
atau mengeluarkan kontainer karena itu Limitasi memiliki makna bahwa
merupakan waktu yang palin rentan terpapar penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja atau
radiasi yang cukup besar karenanya harus masyarakat umum tidak boleh melebihi nilai
dilakukan secepat mungkin namun akurat agar batas dosis yang sudah ditetapkan. Sedangkan
tidak terpapar radiasi yang melebihi NBD yang optimisasi memiliki arti bahwa kegiatan
ditetapkan oleh BAPETEN. Evaluasi lebih pemanfaatan ZRA harus direncanakan sebaik-
lanjut yaitu memantaau laju dosis diarea baiknya, sumber radiasi (ZRA) harus dirancang
iradiator secara berkala. dan dioperasikan untuk menjamin agar paparan
Tujuan praktikum yang terakhir adalah radiasi.
merancang prosedur keselamatan berdasarkan Ketiga prinsip dasar keselamatan radiasi
evaluasi keselamatan yang telah dilakukan. ini sudah dikenal luas di kalangan praktisi
Prosedur keselamatan yang memadai telah proteksi radiasi dan diterapkan secara luas pada
diaplikasikan dalam pemanfaatan zat radioaktif fasilitas yang memanfaatkan ZRA. Namun
baik bahan nuklir maupun non bahan nuklir. demikian, pelaksanaan di lapangan sangat
Namun meningkatnya ancaman terorisme dipengaruhi oleh sikap dan perilaku para pihak
global dan pencurian zat radioaktif yang terkait. Oleh karena· itu kesadaran akan budaya
mungkin akan digunakan untuk tujuan yang keselamatan kerja di setiap fasilitas yang
dapat mengganggu ketenangan, keselamatan memanfaatkan ZRA menjadi faktor yang sangat
dan keamanan Kekhawatiran akan terjadinya
mempengaruhi mutu pelaksanaan 3 prinsip (Isg-500) Untuk Pengawetan Hasil
keselamatan radiasi tersebut. Pertanian” 2010.
Apabila pemahaman dan pelaksanaan 4. Calon Peraturan Kepala BAPETEN No.
konsep keselamatan radiasi dan budaya X tahun 2017
keselamatan kerja sudah mendarah daging pada 5. Hastuti, Isna R. “ Kajian Teknoekonomi
diri personel mulai dari tingkat pimpinan hingga Iradiator Gamma”, 2015.
pelaksana yang paling bawah, niscaya 6. Peraturan Kepala BAPETEN No. 11
keselamatan pemanfatan ZRA sebagaimana tahun 1999.
yang telah menjadi keharusan akan terwujud. 7. Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 tahun
Mengikuti prosedur operasi sesuai standar yang 2013.
sudah ditetapkan dan pengungkungan ZRA 8. Peraturan Kepala BAPETEN No.16
akan menjamin terciptanya keselamatan para tahun 2014.
pekerja dan masyarakat umum karena dosis 9. Romani,R.J. et all, “Cobalt-60 Gamma-
radiasi yang diterima relatif rendah juga Ray Irradiator Opens New Doors To
diperhatikan agar tidak berada disekitar titik A. Biological Research At Davis”, 1962.
10. Tim STTN-BATAN, Pelatihan Petugas
Proteksi Radiasi Industri Tingkat I :
KESIMPULAN Yogyakarta, STTN-BATAN, 2017.
11. Tim STTN-BATAN. (1 Juni 2018).
Berdasarkan praktikum yang telah Kepala BATAN Resmikan 3 Fasilitas
dilakukan disimpulkan bahwa : Pendidikan di STTN. Available:
1. Besarnya laju dosis ekivalen dari http://www2.sttn-batan.ac.id/berita-371-
paparan iradiator saat tertutup sebesar kepala-batan-resmikan-3-fasilitas-
1,1428 ꙡSv/ hr dan saat terbuka sebesar pendidikan-di-sttn.html.
23,53 ꙡSv/ hr.
2. Praktikan menduga di titik A bagian
depan terjadi scaterring namun belum
dipastikan lebih lanjut karena mungkin
pengaruh kekurangrapatan shielding.
3. Untuk perkerja di instalasi Iradiator
gamma Co-60 berada dizona aman
karena hanya menerima dosis ekivalen
4,5 mSv/tahun dengan asumsi yang
berlaku.
4. Untuk menjaga keselamatan saat di
instalasi iradiator diharapkan menjauhi
titik A bagian depan (lihat gambar 1)
karena memiliki laju dosis yang tinggi.
5. Prosedur keselamatan pemanfaatan
ZRA terutama Co-60 dalam Iradiator
harus menerapkan prinsip Optimisasi,
Limitasi dan Justifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Gambar 7. Iradiator