Anda di halaman 1dari 30

OP-AMP

(OPRERATIONAL
AMPLIFIER)
PENGERTIAN

• Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari
bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri
dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan
terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang
tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau
Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
BENTUK DAN SIMBOL IC OP-AMP

Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat operasional)


diantaranya adalah :

Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +

Masukan pembalik (Inverting) –

Keluaran Vout

Catu daya positif +V


• Catu daya negatif -V
GAMBAR
KARAKTERISTIK OP-AMP (OPERATIONAL
AMPLIFIER)
• Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh Resistor
Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi
dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop
configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan
penguatan atau gain menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta
dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari
terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan.
Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar
penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau
mendekati tegangan Vcc.
Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :

Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)

Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)

Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)

Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)

Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)


• Karakteristik tidak berubah dengan suhu
RANGKAIAN DASAR OP – AMP : PENGUAT
MEMBALIK (INVERTING AMPLIFIER)
PENGUAT
INVERTING
PENGERTIAN INVERTING

• Adalah suatu rangkaian yang berfungsi menguatkan sinyal akan tetapi sinyal yang
dikuatkan akan berbanding terbalik 180° sinyal masukannya
PENGGUNAAN

• Penguat inverting digukanan sebagai pengkondisi sinyal imputan sensor yang terlalu
kecil sehingga dibutuhkan penguatan untuk diproses
• Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian penguat pembalik dengan impedansi
masukan sangat rendah. Rangkaian penguat inverting akan menerima arus atu tegangan
dari transduser sangat kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar
PENGUAT NON INVERTING

• Pada dasarnya penguat non inverting sama seperti penguat inverting. Hanya saja bedanya
tidak ada pembalikan fasa
• Penguat non inverting adalah penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output
yang dikuatkan memilii fasa yang sama dengan sinyal input
CONTOH PENGAPLIKASIAN

• Penguat inverting
• Penguat audio inverting: dalam perangkat audio seperti penguat suara, penguat inverting
dapat digunakan untuk memperkuat sinyal audio. Ini memungkinkan pengendalian fase
sinyal, yang dapat berguna dalam mengubah karakteristik audio.
Penguat non inverting

1. Penguat audio non inverting: sering digunakan dalam perangkat audio, penguat non
inverting dapat memperkuat sinyal audio tanpa mengubah fase, menjaga kualitas suara asli.
• 2. Penguat video: dalam perangkat video seperti penguat sinyal video, penguat non
inverting dapat digunakan untuk memperkuat sinyal video tanpa mempengaruhi kualitas
gambar
ANALOG TO DIGITAL
CONVERTER (ADC)
PENGERTIAN

• ADC adalah pengubah input analog menjadi kode kode digital. ADC banyak digunakan
sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran atau
pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan
analog dengan sistem komputer seperti, sensor suhu, cahaya, tekanan berat, aliran dan
sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital (komputer)
FUNGSI ADC

• ADC adalah untuk mengubah sinyal masukan analog menjadi kode biner yang dimengerti
oleh perangkat digital.
• Fungsinya adalah sebagai jembatan, jadi alat tersebut merupakan perantaran bagi sensor
suhu, gerakan, cahaya, tekanan dan lain sebagainya agar dapat dijabarkan dalam kode
biner yang dimengerti oleh komputer.
• Ketika akan diubah menjadi sinyal digital, sensor yang didapatkan ini terlebih dahulu
harus diubah dalam bentuk diskrit yakni menggunakan logika 0 dan 1.
TAHAPAN KERJA ADC

• Sampling atau pencuplikan atau pengambilan data. Proses ini dilakukan dengan
mengambil nilai pasti (diskrit) dari sebuah sinyal analog dengan 1 periode yang sama
kuantisasi.
• Kuantisasi adalah proses perubahan bentuk sample yang berkelanjutan kedalam bentuk
diskrit.
• Econding atau pengkodean data yang diperoleh dari nilai sampling kemudian akan diubah
menjadi kode biner yang dimengerti oleh perangkat digital.
• [SAMPLING]>[KUANTISASI]>[PENGKDEAN]
MACAM RANGKAIAN ADC

• ADC Simultan. Atau biasa disebut flash converter atau parallel converter. Mempunyai
sebuah komparator untuk mengkodekan masing masing range tegangan. Pengkonversian
langsung memiliki kelebihan yaitu pengkonversian yang cepat, tetapi biasanya hanya
diterapkan pada resolusi 8 bit (256 komparator) atau kurang, karena teknik
pengkonversian ini membutuhkan rangkaian yang besar dan mahal.
• ADC tipe counter (ADC tipe digital Ramp). Menggunakan counter sebagai komponen
utaka untuk mengubah masukan analog menjadi keluaran digital. ADC ini akan mulai
mencacah mulai dari 0 sampai nilai yang setara dengan masukan analog, hasil
pencacahan ini diubah menjadi analog dengan DAC untuk dibandingkan dengan masukan
analog. Pencacahan yang dilakukan oleh counter akan berhenti jika nilai pencacahan
lebih besar dari masukan analog. Nilai hasil pencacahan yang trakhir ini merupakan hasil
konvensi yang merupakan nilai setara masukan analog.
• ADC Successive Approximation. Dibuat sebagai pengembangan dari ADC tipe counter
(Diital Ramp ADC). Perubahan dalam ADC tipe ini adalah adanya sebuah counter yang
sangat spesial yang disebut successive approximation register. Resgister ini tidak
mencacah mulai dari 0 seperti halnya pada ADC tipe counter tetapi register ini
menghitung dengan mencoba semua nilai bit mulai dari mosi significant bit (MSB) dan
berakhir pada teast significant bit. Di dalam proses perhitungan, register akan
memperhatikan keluaran komparator untuk mengetahui apakah bilangan biner hasil
perhitungan lebih kecil atau lebih besar dari masukan sinyal analog.
CONTOH RANGKAIAN

• Berikut adalah komponen yang akan digunakan untuk pembuatan rangkaian ADC.
• 1. IC ADC0804
• 2. Clock
• 3. LED dan Resistor
• 4. Potensio/sensor
IC ADC0804

• Adalah komponen utama yang berfungsi untuk mengubah besaran analog menjadi
bilangan digital.
CLOCK

• Berfungsi untuk memberikan denyut atau getaran agar IC dapat melakukan instruksi.
Semakin besar nilai Clock maka kecepatan IC untuk memproses akan semakin cepat
LED DAN RESISTOR

• LED berfungsi sebagai indikator nilai digital hasil konversi yang telah diproses oleh IC
• Resistor sebagai penghambat tegangan agar LED dapat berfungsi dengan baik.
POTEN/SENSOR

• Adalah komponen input atau penghasil data analog (tegangan dalam satuan volt)
• Input: tegangaj dihasilkan dari potensio atau menghasilan tegangan dengan rentang 0V
sampai 5V
• Output= berapa nilai biner yang setelah dikonver ke desimal akan menghasilkan nilai 0-
255
• Perhitungan konversi
• ADC= (VIN × NILAI_Max)/VREF
• VIN= nilai tegangan input yang dihasilkan oleh potensio/sensor
• VREF= nilai tegangan kerja yang berfungsi pada IC biasanya 5V
• Nilai_Max= nilai maksimal ADC yang dapat di peroleh nilai ini bergantung pada jenis IC
digunakan, contoh jika menggunakan IC0804
CONTOH PERHITUNGAN

• Jika diketahui nilai inputan dari potensi adalah 2.0V dan menggunakan IC0804 8 bit
dengan tegangan kerja 5V. Maka dapat dihitung ADC sebagai berikut.
• ADC= (2 × 255)/5
• ADC= 102
• 102 adalah nilai desimal (basic 10) yang diperoleh selanjutnya adalah mengubah nilai
desimal ke biner (basic 2).
• 102=01100110
• Hasil dari biner tersebut akan menunjukkan jumlah LED yang menyala pada rangkaian (0
untuk LED mati dan 1 untuk LED yang menyala)
PENGAPLIKASIAN

• Lampu otomatis dengan sensor cahaya: mendapatkan nilai digital dari sensor untuk dapat
menyalakan atau mematikan lampu.
• Sensor suhu: menampilkan suhu ruangan dengan data angka digital dan lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai