oleh pihak keamanan dengan admin di kantor Jakarta masih Python adalah bahasa pemrograman interpretatif
terhitung cukup lama. Dengan adanya sistem tamu ini multiguna. Python lebih fokus pada keterbacaan kode
permasalahan tersebut diharapkan dapat diminimalisir. agar lebih mudah untuk memahami sintaks. Python
Dengan adanya sistem tamu dengan QR-code ini, kantor mendukung multi paradigma pemrograman, tidak
pusat Jakarta tidak lagi perlu membuat form tamu yang akan dibatasi pada pemrograman berorientasi objek,
berkunjung, mereka hanya perlu menyimpan data tamu pemrograman imperatif, dan pemrograman fungsional.
kedalam database dan kode tamu akan digenerate menjadi Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan
QR-code sebagai autentikasi dan security tidak lagi melapor pengembangan software dan dapat berjalan di berbagai
ke kantor Jakarta jika ada kunjungan karena sudah tercatat platform sistem operasi. (Gunadi, H., 2016). Fungsi
pada log sistem, untuk tamu yang tidak memiliki QR-code bahasa pemrograman python pada Tugas Akhir ini untuk
dapat langsung di-registrasi oleh Staff dan akan di-Approve membuat script program pada QR-code scanner.
atau di-Reject setelah data di-Review oleh Admin.
Ada dua jenis code yaitu Barcode dan QR- code, pada D. XAMPP
penelitian ini menggunakan QR-code karena ukurannya XAMPP (X APACHE MYSQL PHP PERL) adalah paket
yang lebih kecil, sebuah QR-code dapat menyimpan jumlah program web lengkap yang dapat dipakai untuk
data yang sama dengan Barcode dan tidak memerlukan pemrograman web dan web server, khususnya PHP dan
ruang yang besar, koreksi kesalahan data pada QR-code MySQL (Nugroho, 2013). XAMPP adalah perangkat
yang kotor atau rusak sampai 30% dapat diterjemahkan lunak opensource yang diunggah secara gratis dan bisa
dengan baik menurut Denso 2011 (Dwi Qunita 2018). dijalankan di semua sistem operasi seperti windows,
QR-code pengunjung berfungsi sebagai autentikasi yang linux, solaris, dan mac (Buana, 2014).
akan di scan menggunakan QR-code scanner pada
E. Usability
Raspberry Pi di depan pintu masuk. Raspberry Pi berfungsi
sebagai perangkat IoT, ketika autentikasi berhasil akan Usability merupakan faktor yang mempengaruhi sebuah
memutar motor servo dan membuka gerbang secara aplikasi sehingga dapat dikatakan baik atau tidak.
otomatis. Usability sebagai atribut penilaian seberapa mudah
aplikasi dapat digunakan menurut Nielsen, 2002
II. LANDASAN TEORI (Paramitha. 2017). Dasar dari penilaian usability adalah
pengalaman yang dirasakan pengguna ketika
A. Raspberry Pi menggunakan aplikasi tersebut. Berikut adalah beberapa
Raspberry Pi adalah mini komputer yang dikembangkan komponen kualitas menurut Nielsen, 2012 (Paramitha.
di Inggris oleh yayasan Raspberry Pi dengan tujuan 2017) :
untuk mempromosikan pengajaran ilmu pengetahuan 1. Learnabilitas (Learnability)
dasar komputer di sekolah. Raspberry Pi bersifat open Mengukur kemudahan yang dapat dipelajari bahkan
source berbasis Linux, Raspberry Pi dapat dimodifikasi oleh pengguna pemula dalam menggunakan sebuah
sesuai kebutuhan penggunanya. Sistem operasi utama
Raspberry Pi menggunakan Debian /Linux dan bahasa produk untuk pertama kali.
pemrograman Python. Salah satu OS yang 2. Efisiensi (Efficiency)
dikembangkan untuk Raspberry Pi telah diluncurkan Mengukur seberapa cepat pengguna dapat
dengan sistem operasi yang dinamai Raspbian. melakukan tugasnya setelah mempelajarai
Raspbian diklaim mampu memaksimalkan perangkat
antarmukanya.
Raspberry Pi. Sistem operasi tersebut dibuat berbasis
Debian yang merupakan salah satu distribusi Linux OS 3. Memorabilitas (Memorability)
(Rahman, E., 2014). Apakah aplikasi yang telah lama tidak digunakan
ataupun aplikasi yang baru digunakan 1 kali dapat
B. QR-code
diingat oleh pengguna.
QR-code adalah sebuah kode batang dua dimensi yang 4. Kesalahan (Errors)
ditemukan oleh sebuah perusahaan Jepang benama
Semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin baik
Denso Wave pada tahun 1994. merupakan
pengembangan dari kode batang sebelumnya. Pada aplikasi tersebut. Aplikasi tersebut dapat dilihat dari
model barcode lama, data hanya disimpan secara berapa banyak kesalahan yang terjadi saat pengguna
horizontal, sedangkan pada QR- code data disimpan menggunakan aplikasi, sejauh mana akibat dari error
baik secara vertikal maupun horizontal (Krombholz et tersebut, dan seberapa mudah seorang pengguna
al. 2014). mengatasi kesalahan yang dilakukannya.
C. Python 5. Kepuasan (Satisfaction)
Kepuasan bersifat subjektif bagi masing-masing kekurangan pada desain akan diketahui sejak dini,
pengguna yang meliputi perasaan saat menggunakan model ini juga menekankan pentingnya dokumentasi
aplikasi, pendapatnya tentang aplikasi tersebut dan sehingga cocok untuk proyek yang mengedepankan
kualitas (Pangestu, Alianto, & Wijaya, 2012). Tahapan
lain-lain.
waterfall dimulai dengan requirement analysis dimana
pada tahap ini peneliti diminta untuk mengumpulkan
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
kebutuhan-kebutuhan apa saja yang akan digunakan
A. Desain Penelitian untuk melakukan tahapan kedua yaitu design system.
Sistem Tamu ini akan dibangun dengan metode Design system sendiri merupakan tahapan menentukan
Waterfall. pengujian kualitas efektivitas sistem rancangan seperti apa yang paling cocok dengan
menggunakan metode Usability Testing dan analisis kebutuhan sistem dan mendefinisikan komponen-
waktu kemudian Kesimpulan. Desain penelitian pada komponen utama sistem. Selanjutnya yaitu
tugas akhir ini seperti pada Gambar 1. implementation and unit testing, rancangan yang sudah
dibuat tadi akan diimplementasikan dalam kode
program dimana pada penelitian ini menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan Python.
Pada perancangan tugas akhir ini produk akan dibangun
prototype-nya yang kemudian akan ditinjau kembali
oleh manajemen PT. Super Sistem Ultima dan
diputuskan kapan akan diterapkannya.
Setelah prototype diselesaikan maka akan di
demonstrasikan kepada setiap user yang berperan dalam
kegiatan penerimaan tamu dengan tujuan menguji
kelayakannya menggunakan teknik analisis usability.
usability merupakan analisis kelayakan suatu produk
yang dilihat dari sisi kepuasan pengguna. Analisis akan
dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 12
responden yang terdiri dari pernyataan menggunakan
skala likert dengan mencakup 5 karakteristik usability
yang terdiri dari learnability, eficiency, memorability,
errors dan satisfaction.
Setelah data terkumpul, maka data akan diolah dan akan
ditarik kesimpulan apakah sistem ini memiliki indeks
kelayakan yang tinggi untuk dapat digunakan di PT.
Super Sistem Ultima dan menggantikan sistem yang
sedang berjalan sekarang.
Dalam mengembangkan sistem tamu ini dirancang Satu unit Raspberry Pi 3 B+ yang akan digunakan
menggunakan metode Waterfall dengan alur proses sebagai untuk memproses data QR yang diterima dari
berikut : WebCam. Raspberry Pi dengan spesifikasi seperti
pada Tabel 2 :
1. Requirement Analysis
memiliki QR maka Staff akan menginput ulang data Gambar 5. Use case diagram IoT
tamu dan menunggu persetujuan dari admin
•Sekuriti melakukan pengecekan kebenaran data
identitas PIC yang datang dengan data yang ada di data
tamu 2. Robustness Diagram
•Jika identitas sesuai maka tamu diperbolehkan masuk Robustness Diagram digunakan untuk
•Jika identitas berbeda maka Staff akan melakukan mengidentifikasikan objek potensial setiap use
update pada data tamu terlebih dahulu case. Sense dari diagram robustness seperti cerita,
dimana objek satu berbicara dengan objek yang
a) Unified Modelling Language lainnya. Flow komunikasi tersebut dibuat dalam
Perancangan sistem ini menggunakan sebuah dua objek yang saling berkomunikasi. Adapun
framework Laravel yang yang memiliki konsep model perancangan menggunakan robustness
Model, View and Controller (MVC). Karena diagram login dapat dilihat pada Gambar 6.
menggunakan konsep MVC maka dipilih model
perancangan menggunakan Unified Modelling
Language (UML). UML ini terdiri dari beberapa
macam diagram yaitu:
Gambar 8. Robustness diagram approval (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang
terkait).
3. Sequence Diagram
Selanjutnya sequence diagram pengelolaan user
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar
dapat dilihat pada Gambar 15.
objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk
pengguna, display dan sebagainya) berupa
message yang digambarkan terhadap waktu.
Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal
b) Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka (interface) dibuat untuk
mengetahui bagaimana rancangan tampilan yang akan
dilakukan pada saat melakukan pemrograman. Hal ini
berguna sebagai template agar pada saat pemrograman
dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Adapun
perancangan antarmuka pada halaman login dapat
dilihat pada Gambar 18.
4. Class Diagram
menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu
sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk
memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).
Adapun model perancangan class diagram untuk
sistem ini dapat dilihat pada Gambar 17.
Adapun perancangan antarmuka pada halaman guest Gambar 23. Halaman add new guest tamu
dapat dilihat pada Gambar 20.
3. Implementation
Pembuatan system diimplementasikan menggunakan
framework Laravel serta MySQL sebagai database dan
prototype IoT dibuat dalam bentuk maket.
1. Fungsi login.
Gambar 22. Halaman add new guest admin
2. Fungsi Pengelolaan data tamu (tambah, lihat, edit
dan hapus).
3. Fungsi pengelolaan data user (tambah, lihat, edit dan
hapus).
4. Fungsi pembuatan QR-code.
5. Fungsi pengiriman QR-code ke email tamu.
6. Fungsi QR-code Scanner.
membingungkan
Penggunaan aplikasi Tabel 8. Kategori Kelayakan (Riyadi, 2019)
sesuai dengan
18 4 8 0 0
ekspektasi dari usaha
yang saya miliki
B. Saran
Sistem ini belum spenuhnya dibangun secara
sempurna. Oleh karena itu diperlukan pengembangan
selanjutnya agar sistem ini menjadi lebih baik dari
pengembangan sebelumnya. Saran yang diberikan
untuk pengembangan selanjutnya adalah penambahan