Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Strategi Rencana Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan
induktif. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan
induktif guna menarik kesimpulan-kesimpulan dari penelitian yaitu dengan cara
mengamati permasalahan-permasalahan atau fenomena fenomena yang terjadi sehingga
bisa mengumpulkan data-data dan fakta-fakta untuk permasalahan tersebut serta untuk
mengetahui hubungan antara fenomena-fenomena dengan pengaruh dengan penelitian
yang sedang dilakukan oleh kami selaku peneliti. Kami berharap dengan menggunakan
metode kualitatif deskriptif dan pendekatan induktif kami akan mendeskripsikan sejauh
mana Efektivitas Pemuktahiran Aplikasi Ijin penggunaan laboratorium dan bebas
laboratorium pada Sistem Informasi laboratorium IPEL berbasis WEB. Selanjutnya dalam
penelitian ini, peneliti dalam menghimpun data dengan melakukan wawancara
(interview), observasi (observation), dan kuisoner google form. Sedangkan teknik analisis
data yang digunakan yaitu menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013:249)
yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

REDUKSI
DATA

PENYAJIAN
DATA

PENARIKAN
KESIMPULAN

Gambar 3.1 Teknis Analisis Data

1
1.1 REDUKSI DATA
Sebelum melakukan pengembangan perangkat lunak, seorang pengembang harus
mengetahui dan memahami bagaimana informasi kebutuhan penggguna terhadap
sebuah perangkat lunak. Metode pengumpulan informasi ini dapat diperoleh dengan
berbagai macam cara diantaranya, diskusi, observasi, survei, wawancara, dan
sebagainya. Informasi yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa sehingga
didapatkan data atau informasi yang lengkap mengenai spesifikasi kebutuhan
pengguna akan perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Analisis kebutuhan pengguna adalah orang yang akan terlibat dalam pembuatan
dan implementasi aplikasi ini. Diantaranya adalah:
1. Sistem Analis: bertugas untuk menganalisa, menyusun, dan menerapkan
sistem. Seorang sistem analis akan mengurus aplikasi, sistem, dan
penyimpanan data, serta meningkatkan kinerja sistem yang ada. Tahapan
pertama pekerjaan sistem analis adalah dengan menyelidiki sistem,
menganalisa hasil penyelidikan, menyusun sistem baru/rancangan tambahan
untuk sistem, dan menerapkan rancangan tersebut. Seorang sistem analis biasa
bekerja sama dengan web developer, yaitu front end, back end, dan full stack
developer, ketika menyusun / mendesain sistem baru.
2. Web Programmer: menuliskan kode program yang bertujuan agar web yang
sudah di desain itu lebih dinamis, yaitu misalkan ada interaksi antara
pengunjung web dan website tersebut misalnya transaksi, maka seorang web
programmer itulah yang bertanggung jawab atas jalannya website menjadi
web yang interaktif atau dinamis. Hal ini biasanya berhubungan dengan
pengkodingan dengan database.
3. Pengguna: Pihak yang menggunakan sistem atau aplikasi ini adalah
mahasiswa, dosen, dan teknisi laboratorium yang memiliki perangkat smart.

1.2 PENYAJIAN DATA

1.3 PENARIKAN KESIMPULAN

2
1.4 Pembuatan Desain
Informasi mengenai spesifikasi kebutuhan dari tahap Requirement Analysis
selanjutnya di analisa pada tahap ini untuk kemudian diimplementasikan pada desain
pengembangan. Perancangan desain dilakukan dengan tujuan membantu memberikan
gambaran lengkap mengenai apa yang harus dikerjakan. Tahap ini juga akan membantu
pengembang untuk menyiapkan kebutuhan hardware dalam pembuatan arsitektur sistem
perangkat lunak yang akan dibuat secara keseluruhan.
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan pada sistem yang merupakan layanan dalam
aplikasi yang harus disediakan, serta gambaran proses dari reaksi sistem terhadap
masukan sistem dan yang akan dikerjakan oleh sistem diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi mampu memberikan informasi seputar layanan permohonan ijin
penggunaan laboratorium.
2. Aplikasi juga diberikan fitur tambahan mengenai keamanan akun pengguna
seperti penggantian password. Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelum.

1.5 Implementasi
Tahap ini adalah tahapan pembuatan aplikasi oleh para programmer dengan
menggunakan kode-kode bahasa pemrograman tertentu. Proses penulisan baris kode
program aplikasi mengacu pada dokumen-dokumen yang telah dibuat sebelumnya.
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit,
yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk
fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.

3
BAB IV
LUARAN

Luaran yang kami harapkan dari penelitian Rancang Bangun Aplikasi Bebas
Laboratorium adalah terciptanya sistem informasi penggunaan laboratorium berbasis
web yang dapat memanajemen kegiatan dan dokumen di laboratorium Departemen
Teknik Lingkungan FT-SPK ITS.
Formulir persetujuan bebas laboratorium yang telah disetujui Teknisi Laboratorium
dan Kepala Laboratorium dalam bentuk digital yaitu dengan tombol validasi.
Formulir dan kelengkapan untuk proses bebas laboratorium dalam bentuk digital
sehingga menghilangkan penggunaan kertas pada proses perijinannya.
Pengajuan mahasiswa bebas laboratorium dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
sehinggan lebih efisien dan efektif, karena validasi persetujuan tidak memerlukan
bertemu secara tatap muka.
Pada saat seperti sekarang ini dimana teknologi sudah merupakan suatu hal yang
dapat dijumpai sehari-hari, semua proses permohonan ijin penggunaan laboratorium
dilakukan secara online karena dapat mengefisienkan biaya dan waktu, sehingga
terciptanya kondisi kerja yang efektif.
Harapan kami dengan adanya aplikasi BEBAS LAB pada sistem informasi
penggunaan laboratorium dapat menjadi Rekomendasi Kebijakan di Departemen Teknik
Lingkungan FT-SPK ITS.

4
BAB V
JADWAL KEGIATAN

1.2 Jadwal Penelitian


Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

No Tahapan 2023
Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 Analisis
Kebuuhan
Sistem

2 Pembuatan
Desain

3 Implementa
si

4 Pengujian
(Testing)

5 Perawatan/
Pemeliharaa
n

Tabel 5.1 Jadwal kegiatan

Anda mungkin juga menyukai