Anda di halaman 1dari 4

EVOLUSI PERANGKAT LUNAK

Soal Latihan :
1.
2.
3.
4.
5.

Apa manfaat pengujian pada Software?


Mengapa dilakukan pengujian Acceptance ?
Tahapan apa unit testing cocok dilakukan?
Mengapa perlu dilakukan pencatatan pada saat testing?
Buatlah suatu Model testing pada software yang dilakukan Studi Kasus?

Jawab :
1. Manfaat Pengujian pada Software :
a. Melakukan cek pada program terhadap spesifikasi.
b. Menemukan bug pada program.
c. Menentukan penerimaan dari pengguna.
d. Memastikan suatu sistem siap digunakan.
e. Meningkatkan kepercayaan terhadap kinerja program.
f. Memperlihatkan bahwa program berkerja dengan benar.
g. Membuktikan bahwa error tidak terjadi.
h. Untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan sebagai kesalahan
sebanyak mungkin dalam perangkat lunak yang diuji.
i. Untuk membawa perangkat lunak diuji, setelah memperbaiki
kesalahan yang diidentifikasi dan melakukan pengujian ulang, pada
tingkat kualitas yang memadai.
j. Untuk melakukan tes yang diperlukan secara efisien dan efektif,
dalam keterbatasan anggaran dan penjadwalan.
k. Untuk menyusun catatan kesalahan perangkat lunak untuk digunakan
dalam pencegahan kesalahan (dengan tindakan perbaikan dan
pencegahan).
l. Dalam banyak hal, disiplin tes bertindak sebagai penyedia layanan
kepada disiplin lain. Pengujian berfokus terutama pada evaluasi atau
menilai kualitas produk, menggunakan sejumlah praktek inti:
m. Menemukan dan dokumen kegagalan dalam produk perangkat lunak:
cacat, masalah
n. Menyarankan manajemen pada kualitas yang dirasakan pada
perangkat lunak
o. Mengevaluasi asumsi yang dibuat dalam spesifikasi rancangan dan
persyaratan melalui demonstrasi nyata
DIMAS RENALDI ANGKAWIJAYA
06.2013.1.06277

EVOLUSI PERANGKAT LUNAK

p. Memvalidasi bahwa produk perangkat lunak yang dibuat bekerja


sesuai rancangan
q. Memvalidasi bahwa persyaratan diterapkan secara tepat
2. Alasan dilakukan pengujian Acceptance yaitu untuk menghasilkan dokumen
yang dijadikan bukti bahwa software yang telah dikembangkan telah dapat
diterima oleh pengguna, apabila hasil pengujian (testing) sudah bisa
dianggap memenuhi kebutuhan dari pengguna.
3. Unit/ComponentTesting cocok dilakukan pada saat memeriksa kode
program pada event, procedure, dan function. Unit Testing meyakinkan
bahwa masing-masing unit tersebut berjalan sebagaimana mestinya.Pada
Unit Testing, Anda harus memeriksa bagian kode program secara terpisah
dari bagian yang lain. Anda dapat langsung melakukan Unit Testing setiap
kali sebuah kode unit (event, procedure, function) selesai dibuat. Anda dapat
memeriksa kode unit dengan menjalankannya baris per baris untuk
memastikan bahwa proses yang dilakukan berjalan sebagaimana yang Anda
inginkan.
4. Alasan mengapa perlu dilakukan pencatatan pada saat testing yaitu :
a. Agar lebih mudah mengingat masalah mana yang terjadi pada
program yg sedang di uji/testing
b. Memudahkan pengembang atau developer dalam menganalisis
permasalahan

5. Studi Kasus 1 : Model Prototype


Proyek SITINA dimulai dengan kebutuhan terhadap suatu sistem
EDM utilitas yang harus melalukan pemantauan dengan mudah, benar-benar
otomatis, pada pembangkit listrik tenaga air.Tujuan utama adalah untuk
mengembangkan aplikasi dengan biaya rendah yang memungkinkan dewan
direksi untuk memonitor pembangkit listrik tersebut dan mengambil data
statistik pada produksi mereka.
Hal ini tidak dalam melingkupi penjelasan rinci tentang SITINA .Namun,
kita berhadapan dengan sistem yang kompleks dengan SCADA/EMS2 yang
terbentuk dari penggunaan banyak teknologi dari beberapa produk-produk
perangkat lunak yang berbeda.
DIMAS RENALDI ANGKAWIJAYA
06.2013.1.06277

EVOLUSI PERANGKAT LUNAK

Agar sistem yang dibuat sesuai harapan dan dapat membantu dalam
mencapai semua keinginan pengguna dan juga dapat digunakan dengan
sukses dalam konteks organisasi di mana SITINA akan digunakan. Hal
tersebut merupakan tujuan penelitian kami untuk belajar dan mengevaluasi
kemampuan mereka untuk meningkatkan proses pembangunan dan
membantu dalam memecahkan masalah yang akan timbul. Awalnya kami
menganggap masalah berikut yang harus dipertimbangkan dalam memilih
model referensi dan metode.
Dalam proses ini kita menggunakan apa yang kita sebut pendekatan Trojanhorse katalitik. Kami diperkenalkan di UKM model terkenal, metode dan
alat-alat yang telah ditetapkan untuk beberapa waktu dan dapat diakses oleh
praktisi biasa. Kami memiliki tidak digunakan atau dievaluasi metode yang
maju dan teknik, yaitu pada pendekatan berorientasi objek. Meskipun
mereka memainkan Peran besar pada disiplin rekayasa perangkat lunak,
mereka tidak dianggap alat utama untuk UKM biasa software Development
Company atau praktisi. Mengikuti kebijakan yang sama, kami belum
digunakan atau dievaluasi eksperimental atau canggih peralatan dan
teknologi, seperti versi konfigurasi dan kontrol, metrik otomatis atau
berorientasi obyek database. Beberapa alat dan teknik yang tidak tersedia
bagi tim pengembangan, dan lain-lain akan diambil cukup banyak waktu
atau sumber daya lain untuk menggunakan dan mengintegrasikan.
Studi Kasus 2 : Model Waterfall
Dalam suatu perguruan tinggi kegiatan seminar, workshop, dan
pelatihan merupakan satu bentuk partisipasi dalam upaya untuk menunjang
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan juga untuk menunjang
kemampuan sumber daya manusia dalam peningkatan pengetahuan dan
keterampilan yang dilaksanakan secara rutin. Untuk memperlancar
penyelenggaraan kegiatan tersebut tidak lepas dari keterlibatan pengolahan
data. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi registrasi seminar,
workshop dan pelatihan yang dapat melakukan pengolahan seluruh data
peserta yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan dengan mengutamakan
informasi keluaran yang dibutuhkan. Keberadaan sistem informasi registrasi
seminar, workshop dan pelatihan akan dapat mengatasi kendalakendala
yang dihadapi seperti; kurang efektif dan efisien, kurang valid, dan kurang
cepat dalam pengelolaan datanya. Oleh karena itu dilakukan penelitian
dengan tujuan untuk membuat sistem informasi registrasi kegiatan seminar,
DIMAS RENALDI ANGKAWIJAYA
06.2013.1.06277

EVOLUSI PERANGKAT LUNAK

workshop dan pelatihan menggunakan metode system development life


cycle (SDLC) model waterfall. Manfaat yang dihasilkan akan menambah
pengetahuan tentang metode SDLC model waterfall untuk pengembangan
sistem, memberikan gambaran sistem berkaitan dengan penggunaan metode
SDLC dengan model waterfall, memudahkan petugas dalam melakukan
pengolahan data, dan sistem pendukung keputusan bagi pimpinan perguruan
tinggi untuk menentukan kebijakan yang terkait.
Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur , maka dibutuhkan beberapa
peralatan. Alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa
suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain itu dapat berupa gambar atau
grafik (nongraphical tools), seperti data dictionary, pseudocode serta
formulir-formulir untuk mencatat dan menampilkan data, peralatan tersebut
antara lain

DIMAS RENALDI ANGKAWIJAYA


06.2013.1.06277

Anda mungkin juga menyukai