Oleh :
Akhmad Jumaidi (19710113)
Alfarisi Arsy Harianto (18710087)
Muhammad Arya Prianda (18710068)
Muhammad Rizki Putra (18710087)
Nurlita Oktavia Hayati (2010020074)
1. Moralitas ..................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum, makalah ini akan menjelaskan kaidah dasar moral pada
kehidupan kita sehari-hari. Banyak tindakan manusia terkait dengan baik atau jahat,
etis atau tidak etis, tetapi ada juga tindakan netral.
Ini adalah pertanyaan pertanyaan yang bersifat etis atau moral dan bukan
pertanyaan teknis atau intelektual murni, jika keputusan yang diambil menyangkut
pilihan di antara beberapa nilai terkait atas dasar kemanusiaan.
Dalam makalah ini kita akan membahas aturan moral dasar yang meliputi
pertanyaan dasar, dua kaidah dasar moral.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Idealnya, kita hanya menghasilkan hasil yang baik dan sama sekali tidak
ada yang buruk. Namun karena ini seringkali tidak mungkin, setidaknya
konsekuensi buruknya harus diminimalkan.
b. Kaidah Keadilan
Keadilan dengan membagi yang baik dan yang jahat. Keadilan
menunjukkan perilaku moral manusia di mana ia mencari kesetaraan.
Sebagai perilaku positif, keadilan terkadang berarti keseimbangan dari
semua kebaikan dan terkadang itu adalah kebaikan tertinggi sejauh
manusia dapat mengamalkannya pada dirinya sendiri dan terhadap
orang lain. Memberi perlakuan yang sama kepada orang lain berarti:
1. Memberi sumbangan yang relatif sama terhadap kebaikan
mereka, yang di ukur dari kebutuhan mereka.
2. Menuntut dari pengorbanan yang relatif sama, diukur dari
kemampuan yang mereka miliki.
Untuk menentukan perlakuan yang sama atau adil, perlu
memperhatikan kemampuan dan kebutuhannya. Karena perbedaan
kemampuan dan kebutuhan merupakan ciri yang dapat membenarkan
sesuatu yang lain. Sedangkan perlakuan yang tidak setara atau tidak adil
dapat dibenarkan atas dasar kaidah sikap yang baik dalam jangka
panjang akan menimbulkan kesetaraan yang lebih besar.
3
3. Landasan Kaidah Dasar
a. Landasan kaidah dasar sikap baik
Berdasarkan kesadaran bahwa apa saja yang ada karena adanya
itu saja, pantas di dukung. Maksudnya, bahwa apa saja yang ada, pantas
kita bersikap baik terhadapnya. Dengan kaidah dasar sikap yang baik,
seseorang dapat melindungi dan membela hak orang lain, mencegah
terjadi kerugian pada yang lain serta dapat menghilangkan kondisi
penyebab terjadinya masalah bagi orang lain.
4
2. Pendapat Tokoh Tentang Kaidah Dasar
a. Aurelius Agustinus
Manusia itu, dalam suara batinya melihat hokum dari kodratnya
sendiri, akan tetapi bersamaan dengan itu, dia menduga juga bahwa
dasar yang terdalam dari hokum itu ialah Tuhan sendiri. Agustinus,
berpendapat bahwa, kesadaran moral dapat melihat nilai yang
mengatasi segala nilai dunia ini.
b. Immanul Kant
Dalam suara batinya manusia itu mengerti adanya imperative
kategoris. Berdasarkan itu, manusia mengerti segala kewajibanya
sebagai perintah dari Tuhan. Itulah sebetulnya bukti tentang adanaya
Tuhan.
d. Max Scheler
Rasa penyesalan apabila berbuat salah tak dapat diterangkan
kecuali jika manusia merasa berhadapan dengan Tuhan. Pelanggaran
moral pada hakekatnya adalah pelanggaran kehendak dan hokum
Tuhan. Menyesal atas kesalahan moral berarti kembali ke Tuhan.
5
Tuhan. Jadi, ada tiga kaidah dasar moral yang pokok. Manusia susila
memiliki ciri-ciri:
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia yang menjadi manusia yang sebenarnya jika ia menjadi
manusia yang etis sesuai kaidah dasar moral yang titik tolaknya ialah ia percaya
kepada kebenaran, kebaikan dan keadilan serta ia berusaha sekuat tenaga
berbuat secara benar, baik dan adil. Manusia di sebut etis ialah manusia yang
secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat kehidupanya.
7
DAFTAR PUSTAKA