Disusun Oleh :
BAGAS SETIAWAN
NIM: 180512001015
KELAS A
ITL TRISAKTI
Jl. IPN Kebon Nanas No.2, RT.9/RW.6, Cipinang Besar Sel., Jatinegara, Kota Jakarta
Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13410
2021
Pentingnya keselamatan transportasi kereta api
Perkeretaapian dikenal sebagai moda transportasi massal yang paling
aman karena sejumlah karakteristik melekat dalam sistem perkeretaapian.
Manajemen perkeretaapian di seluruh dunia dengan tekun mengawal citra ini
dalam hampir dua abad terakhir. Keselamatan selalu ditempatkan sebagai faktor
kunci. Tak ada sistem perkeretaapian yang dapat bertahan apabila mengabaikan
aspek vital, seperti keselamatan dan ketepatan waktu yang tak hanya signifikan
bagi pengangkut penumpang, tetapi juga bagi pengangkut barang yang saat ini
menghadapi kompetisi amat ketat. Ketika kereta api dioperasikan dengan
kecepatan rendah, kecelakaan juga terjadi.
Dari pembelajaran hampir dua abad terhadap kecelakaan, sistem
keselamatan dan teknologi terus-menerus disempurnakan. Kemajuan besar
telah dicapai dalam keselamatan perkeretaapian di seluruh dunia. Keselamatan
perkeretaapian adalah produk akhir dari fusi kohesif sejumlah elemen, meliputi
sumber daya manusia, sarana, prasarana, sistem operasi, industri dan vendor
berbagai peralatan, dan masyarakat . Sasaran keselamatan perkeretaapian
adalah mencapai standar keselamatan tertinggi: nol toleransi terhadap semua
risiko yang mungkin timbul. Tak ada kompromi yang dapat ditoleransi demi
menjamin keselamatan pengguna jasa kereta api.
Pengelola harus selalu menempatkan keselamatan sebagai sasaran kunci
pada semua tingkap manajemen. Investasi harus diberikan kepada semua area
yang dapat memperkuat keselamatan. Karena kecelakaan dapat melukai bisnis
perkeretaapian, keselamatan menempati peringkat tertinggi. Ia di atas urusan
biaya dan ketepatan waktu. Keselamatan dan produktivitas merupakan indeks
kinerja kunci yang tak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya serta harus
terus-menerus dipantau oleh manajemen puncak. Kedua faktor itu merupakan
produk akhir aktivitas bisnis dalam organisasi transportasi. Gejala pertama
kemunduran pada kinerja keselamatan ditandai oleh peningkatan jumlah
gangguan.
Tantangan di dalam pembinaan Sistem Safety di Perkeretaapian.
Unsafe acts dan unsafe conditions sebagai sumber terjadinya kecelakaan
adalah sasaran yang harus diidentifikasi terlebih dulu dan kemudian dieliminir
dan dirubah menjadi suatu safe acts dan safe conditions secara terencana dan
bertahap melalui suatu program keselamatan. Penciptaan safe acts maupun safe
conditions tidak hanya sekedar melalui kegiatan pendidikan, kelaikan, pergantian
sarana maupun prasarana, pengawasan, sertifikasi ataupun dengan hukuman
denda atau pidana. Aspek manusia yang nilainya intangible harus dibentuk untuk
memiliki kesadaran safety yang mendalam agar seluruh kegiatan dan program
tersebut diatas dapat diaplikasikan dengan suatu komitmen dan budaya safety
yang tinggi. Budaya safety atau safety culture adalah nilai yang harus dibentuk
sebagai dasar untuk menyelenggarakan keselamatan disemua bidang kegiatan
termasuk keselamatan perkeretaapian.
Dari pengalaman menginvestigasi kecelakaan transportasi, dapat
dikemukakan secara umum berbagai kondisi yang mempengaruhi terjadinya
kecelakaan dan menurunnya tingkat keselamatan antara lain: Safety without
Leadership is imposible, Leadership without safety is imposible, Belum
terwujudnya budaya safety, Penegakan hukum dan peraturan yang kurang
konsisten atau tidak lengkapnya aturan tentang safety, Training yang kurang
memadai, Tidak adanya reward and punishment, Regulasi yang perlu diganti
atau disesuaikan, Prasarana transportasi yang tidak sesuai dengan tuntutan,
Sarana transportasi yang tidak memenuhi standar kelaikan dan persyaratan
teknis, dan Kurang bahkan tidak adanya koordinasi antar instansi yang
bertanggung jawab menyelenggarakan safety.