Disusun Oleh :
BAGAS SETIAWAN
NIM: 180512001015
KELAS A
ITL TRISAKTI
Jl. IPN Kebon Nanas No.2, RT.9/RW.6, Cipinang Besar Sel., Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13410
2020
1. Pekerjaan Pengikat Sambungan, Titik Buhul
Bahan Paku Keling yang biasanya digunakan untuk pemakaian ringan adalah alumunium,
untuk pemakaian sedang adalah baja klasifikasi IS : 1148 – 1957 dan IS : 1149 – 1957 untuk
struktur konstruksi dengan gaya tarik tinggi. Sedangkan untuk pemakaian berat termasuk yang
kedap cairan dan gas adalah baja klasifikasi IS : 1990 – 1962 seperti boiler.
Pertama, siapkan pelat yang akan disambung. Lalu buat lubang pada plat-plat tersebut.
Pastikan ukuran lubang sesuai dengan ukuran paku keling yang hendak digunakan.
Sebagai catatan, akan lebih baik bila diameter dari lubang tersebut berukuran 1,5 mm lebih
besar dari diameter paku keling untuk menghindari gesekan berlebih antara lubang dengan
paku.
Mengenal Paku Keling / Paku Rivet Beserta Cara Pasangnya – Posisi paku blind rivet
untuk dimasukkan ke material
Setelah melakukan pelubangan, maka dilanjutkan dengan memasukkan paku keling
ke dalam lubang tersebut. Bagian kepala lepas dari paku keling juga dimasukkan ke dalam
lubang yang sama. Proses berikutnya adalah menekan kepala paku keling ke bagian
ekornya. Untuk mendukung proses penekanan tersebut, Anda bisa menggunakan mesin
press atau mesin penekan khusus dengan daya hidrolis. Untuk paku ukuran kecil, Anda
bisa menggunakan hand riveter atau bisa juga menggunakan palu.
2. Jembatan Baja
Jenis Jembatan Baja
1. Jembatan Gelagar Rasuk (Deck Bridges)
Jembatan gelagar rasuk mekanisme pembebanannya adalah beban hidup dari bantalan
langsung diterima oleh rasuk pokok (gelagar induk), jembatan ini relative lebih ringan,
dan murah akan tetapi memerlukan tinggi konstruksi dan warking yang besar, dan
bentangnya maksimum 20 meter
Gambar Skema Pembebanan pada Jembatan Gelagar Rasuk
BANTALAN
JEMBATAN
GELAGAR INDUK
Dilihat dari konstruksi baja yang menyusun gelagar induk, jembatan gelagar rasuk di
bagi lima jenis sebagai berikut:
Rasuk profil (I beam), dimana gelagar induk merupakan profil baja roller (dlurung) atau
welding, jembatan jenis ini di pakai untuk bentang 2-13 meter
Rasuk kembar (I beam), gelagar induk terdiri dari dua buah profil baja roller (dlurung)
atau welding, jembatan jenis ini di pakai untuk bentang 2-10 meter
Rasuk pelat (deck plate girder), profil baja yang dibuat dari pabrik baja (roller atau
welding) biasanya tidak memadai, sehingga harus dibuat gelagar dari baja plat dan baja
siku, jembatan jenis ini di pakai untuk bentang 6-20 meter
Rasuk rangka (deck truss), dimana gelagar induk merupakan konstruksi rangka, jembatan
jenis ini di pakai untuk bentang 15-20 meter
Rasuk sepur tenggelam (ligger brugen met verzonken spoor), jembatan dengan gelagar
induk terdiri dari dua batang profil, dimana beberapa titik tertentu dihubungkan dengan
skot dan rel terletak diatas skot yang menghubungkan kedua profil tersebut, khusus untuk
kondisi warking sangat kecil. Jembatan jenis ini di pakai untuk bentang 2-10 meter
Letak : 199+102
Petak: Stasiun Lamongan (LMG) – Stasiun Duduk (DD)
Nama Jembatan: BH NO 596 . Jembatan (Baja)
Lintas: Bojonegoro (BJ)- Surabaya Pasar Turi (SBI)
Panjang Jembatan= M
3. Rencana Muatan
Beberapa Rencana Muatan yang ada di Indonesia, antara lain:
1. RM.1921
2. 75% RM.1921,
3. RM Bukit Asam,
4. RM Trem 1919
5. RM. 1917,
6. RM.1911,
7. RM.1907 Primer dan Sekunder
8. RM SCS
9. RM SDS
10. RM Sumatera Barat
11. RM. Aceh
12. RM SCS Cabang
13. Loko DSM
Rencana Muatan 1921
http://eprints.uny.ac.id/31893/1/LAPORAN%20PPL-125042421034-IZZATUL%20IKHSAN.pdf .
Diakses pada 15 Desember 2020
https://blog.baysupply.com/things-to-know-when-using-a-huck bolt#:~:text=A%20Huck%20lockbolt
%20has%20a,the%20maker%20of%20Huck%20bolts. Diakses pada 15 Desember 2020