Anda di halaman 1dari 35

TEKNIK SARANA KA

STTD TRANSDAR

Oleh: Ir,Muhardjito. MM
BAHAN BACAAN
Drs. M. Subyanto, Dinamika Kendaraan Rel
Jilid I. CV Komala Bandung.
Drs. M. Subyanto, Dinamika Kendaraan Rel
Jilid II. CV Komala Bandung.
Vijay K Garg & Rao V, Dukkipati, “Dynamics of
Raiway Vehicles System”, 1984.
Hartono AS, Ir, MM, “Lokomotif dan Kereta
Rel Diesel di Indonesia” edisi 3 tahun 2012, PT
Ilalang Komunikasi.
JENIS KONTRUKSI BOGIE KERETA DAN
GERBONG
Meliputi;
Jenis Kontruksi Bogie Kereta dan Gerbong
Ukuran, Komponen Bogie Kereta dan Gerbong
CONTOH JENIS BOGIE KERETA TB 398/K-5
DAN BOGIE GERBONG BARBER
CONTOH BOGIE BOLSTERLESS/K-9
DAN BOGIE NT-60/K-8
CONTOH JENIS BOGIE KERETA TB 398/K-5
DAN BOGIE GERBONG BARBER
CONTOH BOGIE BOLSTERLESS/K-9
DAN BOGIE NT-60/K-8
JENIS BOGIE
Sesuai dengan fungsinya sebagai pendukung badan kendaraan
dari berbagai macam sarana kendaraan rel, maka bogie dapat
digolongkan menjadi :
Bogie Kereta
Bogie kereta didesain dengan system pemegasan dua tingkat,
faktor kenyamanan penting untuk penumpang.
Perbandingan muatan penumpang dengan berat kendaraan
adalah kecil. Kecepatan operasi relatif tinggi.
Bogie Gerbong
Bogie gerbong dibuat sederhana (simple), mudah dan murah
perawatannya, tetapi harus dapat mendukung beban/muatan
yang berat. Sistem pemegasannya hanya satu tingkat.
Kecepatan operasi dan kenyamanan relatif lebih rendah
dibanding bogie kereta.
PEMEGASAN BOGIE
Pada umumnya sistem pemegasan kendaraan rel berbogie
yang terdiri dari sistem pemegasan primer dan sistem
pemegasan sekunder adalah lebih sempurna dibandingkan
dengan kendaraan rel tanpa bogie (bergandar dua) yang
hanya mempunyai satu tingkat pemegasan saja.
Pemegasan yang dimaksud adalah terdiri dari pegas dan
peredam. Pegas dapat berupa pegas ulir, pegas daun, pegas
torsi, pegas karet atau pegas udara, sedangkan peredam
dapat berupa peredam hidraulis atau peredam gesek
(kering).
Sebagai perbandingan skema pemegasan pada kendaraan
bergandar dua dan kendaraan ber-bogie dapat
digambarkan sebagai berikut :
PEMEGASAN PRIMER
Yang dimaksud dengan sistem pemegasan primer adalah
pemegasan antara periuk gandar (perangkat roda) dan
rangka bogie. Fungsi dari sistem pemegasan primer adalah
untuk menampung kejutan-kejutan, gaya-gaya impak
langsung akibat ketidak-rataan rel, sambungan rel, wesel
dan gangguan lain, karena perangkat roda adalah bagian
yang langsung berinteraksi dengan jalan rel (track).
Pada pemegasan primer terdapat alat pembatas gerak
(stopper) yang diusahakan dalam tingkat desain agar tidak
saling bersentuhan. Namun bila terjadi gaya impak yang
berlebihan atau ketidakrataan yang berlebihan (overload)
dari yang direncanakan maka alat pembatas bisa saling
bersentuhan.
PEMEGASAN SEKUNDER
 Sistem pemegasan sekunder, adalah sistem pemegasan antara badan
kendaraan dengan rangka bogie. Pemegasan sekunder berperan penting
dalam menentukan kualitas kenyamanan kendaraan rel, disamping
dilengkapi oleh pemegasan primer. Pada sistem pemegasan sekunder
dilengkapi dengan peredam kejut baik pada arah vertical maupun arah
lateral.
Gangguan-gangguan dari ketidakrataan rel, kejutan-kejutan, impak,
gerakan dan gaya-gaya di tikungan, serta gerakan sinusoida (snake motion)
pada jalan lurus akan diredam oleh system pemegasan sekunder setelah
sebagian ditampung oleh sistem pemegasan primer untuk kemudian baru
dirasakan oleh badan kendaraan. Walaupun demikian, bila ada gaya impak
atau ketidakrataan rel yang dapat menimbulkan beban berlebih (overload)
dari yang direncanakan, akan berakibat alat pembatas (stopper baja)
bersentuhan. Meskipun demikian menyentuhnya stopper harus diusahakan
sejarang mungkin. Selain dari sistem pemegasan, maka gangguan juga dapat
diatasi konstruksi ayunan, konstruksi pendulum atau konstruksi tilting.
JENIS-JENIS BOGIE DI PT. KERETA API
INDONESIA (Persero)
Berbagai jenis bogie telah digunakan di PT. KAI sejak
masa sebelum Kemerdekaan sampai dengan sekarang.
Bogie Kereta Penumpang
Jenis atau tipe bogie yang digunakan pada kereta
penumpang paling banyak, mengingat diproduksi oleh
berbagai pabrik dari berbagai negara dan sampai sekarang
masih terdapat kereta yang berumur lebih dari 50 tahun.
Setiap jenis bogie mempunyai nama yang berupa nama
pabrik, nama asal Negara pembuat atau seri dari suatu
type bogie, namun di PT. KAI diberi nama berdasarkan
bentuk dan cirri periuk gandar (axle box) agar lebih
mudah dikenal pada waktu itu yaitu K-2, K-3, K-4, dst.
Jenis Bogie
Sesuai dengan fungsinya sebagai pendukung badan
kendaraan dari berbagai macam sarana kendaraan rel,
maka bogie dapat digolongkan menjadi :
 Bogie Kereta
Bogie kereta didesain dengan system pemegasan dua
tingkat, faktor kenyamanan penting untuk penumpang.
Perbandingan muatan penumpang dengan berat
kendaraan adalah kecil. Kecepatan operasi relatif tinggi.
 Bogie Gerbong
Bogie gerbong dibuat sederhana (simple), mudah dan
murah perawatannya, tetapi harus dapat mendukung
beban/muatan yang berat. Sistem pemegasannya hanya
satu tingkat. Kecepatan operasi dan kenyamanan relatif
lebih rendah dibanding bogie kereta.
JENIS-JENIS BOGIE DI PT. KERETA API INDONESIA (Persero)

Berbagai jenis bogie telah digunakan di PT. KAI sejak


masa sebelum Kemerdekaan sampai dengan sekarang.
a. Bogie Kereta Penumpang
 Jenis atau tipe bogie yang digunakan pada kereta
penumpang paling banyak, mengingat diproduksi oleh
berbagai pabrik dari berbagai negara dan sampai sekarang
masih terdapat kereta yang berumur lebih dari 50 tahun.
Setiap jenis bogie mempunyai nama yang berupa nama
pabrik, nama asal Negara pembuat atau seri dari suatu
type bogie, namun di PT. KAI diberi nama berdasarkan
bentuk dan cirri periuk gandar (axle box) agar lebih
mudah dikenal pada waktu itu yaitu K-2, K-3, K-4, dst
Bogie Pennsylvania (K-2)
Populasi bogie Pennsylvania/USA tinggal sedikit,
yaitu pada kereta kelas 3 lokal (K.3) dan kereta bagasi
(B) yang dibuat sekitar tahun 1954.
Bogie ini merupakan satu-satunya jenis bogie yang
mengunakan batang penghubung antara periuk
gandar yang satu dengan lainnya. Pegas periuk
menggunakan pegas ulir sedangkan pegas sekunder
menggunakan pegas daun, tanpa dilengkapi peredam
kejut (schock absorber).
Bogie Cradle (K-3
Bogie jenis cradle yang masih ada dan beroperasi,
yaitu pada kereta ukur DINW-1 atau U-25301 buatan
tahun 1925 yang telah mengalami modifikasi dari plain
bearing menjadi roller bearing. Pegas primer
menggunakan pegas daun yang dikombinasikan
dengan pegas ulir, sedangkan pegas sekunder
menggunakan pegas daun tanpa dilengkapi peredam
kejut.
) Bogie SIG atau NT.504 (K-4)
 Bogie jenis ini digunakan pada kereta penumpang
kelas 3 (K.3) dan populasinya tinggal sedikit, yaitu
pada kereta buatan tahun 1963/1964. Pegas primer
pada bogie ini adalah pegas ulir yang dilengkapi
peredam kejut yang berfungsi juga sebagai pengarah
gander (axle guide), sedangkan pegas sekunder
menggunakan pegas torsi tanpa peredam kejut.
Bogie NT-11 (K-5)
 Bogie NT-11 adalah bogie dengan populasinya
terbanyak di Indonesia, dan digunakan pada kereta kelas
eksekutif, bisnis dan ekonomi. Bogie ini menggunakan
pegas ulir sebagai pegas primer maupun sekunder, yang
dilengkapi dengan peredam kejut arah vertical pada
pemegasan sekunder.
Kereta-kereta yang menggunakan bogie NT-11 diproduksi
oleh berbagai pabrik dari Yugoslavia, Hongaria, Jepang,
PT. INKA (Indonesia). Selama ini dinilai bahwa bogie NT-
11 merupakan jenis bogie yang paling sesuai dioperasikan
pada kondisi jalan rel di Indonesia.
Bogie Ferrostahl (K-6)
 Bogie Ferrostahl digunakan pada kereta kelas 3
dan kereta makan kelas 3 (KM.3) dengan populasi
tinggal sedikit, dibuat pada tahun 1965/1966 di
Jerman. Pegas primer pada bogie ini menggunakan
pegas ulir dan pegas sekunder adalah pegas daun
tanpa dilengkapi dengan peredam kejut.
Bogie Gorlitz (K-7)
 Bogie Gorlitz digunakan pada kereta
eksekutif, bisnis maupun ekonomi dengan populasi
yang tidak begitu banyak. Pegas primer maupun
sekunder menggunakan pegas ulir dan dilengkapi
dengan peredam kejut arah vertikal dan lateral. Bogie
Gorlitz ini merupakan bogie yang tidak menggunakan
pelat gesek sebagai pengarah periuk gandar.
Bogie NT-60 (K-8)
 Bogie NT-60 adalah bogie generasi baru yang
dibuat tahun 1993 oleh PT. INKA untuk kereta
eksekutif, bisnis dan ekonomi. Pegas primer
menggunakan pegas karet (conical rubber bonded)
dan pegas sekunder menggunakan pegas ulir yang
dilengkapi peredam kejut.
Bogie NT-60 merupakan bogie pertama, tanpa
menggunakan pelat gesek pada pengarah gandar
maupun batang ayun.
Bogie Bolstreless (K-9)
 Bogie Bolsterless adalah bogie generasi terbaru
pada kereta penumpang yang dibuat pada tahun 1997
untuk kelas eksekutif Kereta Api Argo Bromo
Anggrek. Pada bogie ini digunakan pegas karet
konikal sebagai pegas primer dan pegas udara (air
spring) sebagai pegas sekunder yang dilengkapi
dengan peredam kejut dan anti roll device.
Bogie Gerbong Barang
Bogie gerbong barang dibuat lebih sederhana dibanding bogie pada kereta
penumpang, yaitu hanya menggunakan satu tingkat pemegasan saja, sebagai
contoh adalah :
1) Bogie Kuda Kepang
Bogie Kuda Kepang adalah bogie dengan rangka kaku (konstruksi pelat)
dengan bentuk mirip “kuda kepang” yang menggunakan pegas daun dengan
link kaku tanpa ada batang ayun. Bogie ini digunakan pada gerbong ketel
(KKW), gerbong pasir (YYW), gerbong semen (TTW) dan gerbong terbuka
(KKBW) yang dibuat sekitar tahun 1960 dari Rumania.
2) Bogie Ride Control
Bogie Ride Control adalah jenis “three piece bogie” yang mempunyai rangka
fleksibel dan baja tuang, menggunakan pegas ulir dan peredam gesek yang
bersifat konstan. Bogie Ride Control digunakan pada berbagai jenis gerbong,
yaitu gerbong tertutup (GGW), gerbong balas (ZZOW), gerbong semen
(TTW) dan gerbong ketel (KKW). Gerbong yang menggunakan bogie Ride
Control dibuat oleh pabrik ARAD Rumania, Sumitomo Jepang dan Daewo
Korea.
LAY OUT BOGIE

THREE PIECE BOGIE KKBW


Bogie Barber
Bogie Barber adalah jenis “three piece bogie”
yang mempunyai rangka fleksibel dari baja
tuang, menggunakan pegas ulir dan peredam
gesek yang bersifat variable sesuai dengan berat
muatan gerbong. Bogie Barber dibuat oleh
pabrik Nippon Sharyo Jepang, PT. Barata
Indonesia, Trenton Industry Kanada dan
digunakan pada gerbong tertutup (GGW),
gerbong ketel (KKW), gerbong batubara
(KKBW), gerbong datar untuk peti kemas
(PPCW).
SPESIFIKASI BARBER STABILIZED BOGIE (KKBW)

DATA TEKNIS

1. Nama pembuat : PT. BARATA


2.Lebar sepur : 1.067 mm
3.Wheel base : 1.676 mm
4. Diameter roda : 850 mm
5. Jarak antar pusat
journal bearing : 1.588 mm
6. Jarak antar pusat side bearer : 1.200 mm
7. Tinggi side bearer dari atas rel : 737 mm
8. Journal bearing : AAR Standard Class D
9. Lebar seluruh bogie : 1928 mm
10. Berat bogie : 3,5 tons
11. Max. Speed : 80 km/jam

KOMPONEN UTAMA

Rangka samping : Standar AAR


Bolster : Standar AAR
Roda dan gandar : Solid forged sesuai standar AAR .
Suspensi : Coil spring
Perlengkapan rem : Brake rigging dan composite
brake blok

Anda mungkin juga menyukai