1.
Pengertian kereta sebagai salah satu sarana Kereta Api, dikutip dari Keputusan
Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi No. Km 81 Tahun 2000: Kereta adalah
sarana yang digunakan untuk mengangkut penumpang di jalan rel.
Jenis Kereta terdiri dari:
a. Kereta Penumpang, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk
penumpang dan tempat barang penumpang.
b. Kereta pembangkit listrik, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas
pembangkit listrik.
c. Kereta makan, yaitu kereta yang dilrngkapi dengan fasilitas tempat duduk,
tempat peralatan makan, dengan atau tanpa pembangkit listrik.
d. Kereta tidur, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas tidur untuk
penumpang.
e. Kereta bagasi, yaitu kereta yang dilengkapi dengan ruang bagasi dengan atau
tanpa pembangkit listrik, yang dapat berupa rangkaian sendiri atau dirangkaikan
dengan kereta penumpang.
2.
Untuk memudahkan dalam mengenal berbagai jenis kereta sebagai identitas setiap
jenis kereta diberi nama atau kode berupa huruf dan angka yang sekarang berlaku
di PT Kereta Api (Persero) dengan arti sebagai berikut:
KT
= Kereta tidur
K1
K2
K3
KZ
= Kereta penumpang kelas 1 yang dilengkapi peralatan komunikasi,
sumber listrik untuk laptop, charge HP dan kursi khusus cover jok khusus.
M1
MP1
KM1
KM2
KM3
= Kereta bagasi/barang
BP
KB3
= Kereta ukur
= kereta inspeksi
KD1
KD2
KD3
KL1
KL2
KL3
= Kereta spesial
a.
K1 0 01 01 Kode di atas menunjukkan kereta kelas eksekutif (K1) yang ditarik
lokomotif dengan tahun mulai operasi 2001 dan nomor urut 01.
b.
K1 1 01 01 Kode di atas menunjukkan kereta rel listrik (KRL) dengan fasilitas
ruang penumpang kelas eksekutif (K1) dengan tahun mulai operasi 2001 dan nomor
urut 01.
c.
K3 2 10 07 Kode di atas menunjukkan kereta rel diesel elektrik (KRDE) dengan
fasilitas ruang penumpang kelas ekonomi (K3) dengan tahun mulai operasi 2010
dan nomor urut 07.
3.
Pengertian gerbong sebagai salah satu sarana Kereta Api, dikutip dari Keputusan
Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi No. KM 81 Tahun 2000:
Gerbong adalah sarana yang dipergunakan untuk mengangkut barang di jalan rel.
Jenis gerbong tediri dari :
a.
Gerbong datar
b.
Gerbong terbuka
c.
Gerbong tertutup
d.
Gerbong tangki
e.
4.
Gerbong khusus
Gerbong datar
PR
PW
PCW
tekan
= gerbong datar 2 gandar untuk peti kemas (20 ft) dengan rem udara
PPR
PPW
PPCW = gerbong datar 4 gandar untuk peti kemas (40 ft) dengan rem udara
tekan
b.
Gerbong terbuka
YW
tekan
YR
YYW
tekan
YYR
ZZOW
rem udara tekan
JJW
KKBW
= gerbong terbuka berdinding tinggi 4 gandar untuk angkutan
batubara dengan rem tangan
HR
HHR
c.
Gerbong tertutup
GR
Gw
GGR
GGW
TR
TW
TTW
Gerbong tangki/ketel
KR
KW
KKR
KKRU = gerbong tangki 4 gandar dengan rem tangan dan saluran pipa rem
KKW
e.
Gerbong khusus
MR
PB
PBR
UHR
USH
WR
NR
VR
rem tangan
di mana:
v jenis gerbong menunjukkan jenis bentuk gerbong bersangkutan dengan rincian:
GD untuk gerbong datar (PPCW, PKPKW dsb);
GB untuk gerbong terbuka (YYW, ZZOW, TTW, KKBW dsb)
GT untuk gerbong tertutup (GW, GGW, GR dsb)
GK untuk gerbong tangki/silinder.
Kode di atas menunjukkan kereta inspeksi dengan sistem penggerak diesel hidraulik
yang mulai beroperasi sejak 2009 dengan nomor urut 01.
Penulisan sistem penomoran ini memiliki ketentuan bentuk huruf yang digunakan
adalah Arial dengan size 140, di mana huruf dan angka menggunakan warna putih
dengan latar belakang warna hitam.
JENIS KOMPONEN
Sarana kendaraan rel pengangkut yaitu kereta dan gerbong mempunyai komponen
utama sebagai berikut:
a.
Bogie
Bogie gerbong barang terdiri dari komponen: rangka bogie bolster, perangkat
roda, bearing, pegas, peredam, friksi, tuas-tuas rem, center plate, pivot, dan blok
rem.
b.
Badan Kereta/Gerbong
Kereta
Badan kereta terdiri dari struktur rangka bentuk monocoque lengkap dengan
dinding samping,dinding ujung, dan atap.
Gerbong
Badan gerbong terdiri dari rangka bawah yang dilengkapi dengan box, ketel,
dinding tertutup atau terbuka untuk memuat barang sesuaia dengan komoditi yang
diangkut.
c.
Alat Perangkai
Alat perangkai otomatis atau automatic coupler adalah alat yang digunakan untuk
merangkai kereta dengan kereta, lokomotif atau gerbong pada waktu dioperasikan
sebagai Kereta Api.
d.
Alat Pengereman
Rem udara tekan terdiri dari komponen: pipa rem, hose coupling, angle cock,
distributor valve, tangki udara pembantu, silinder rem, tuas-tuas rem, dan blok rem.
Rem tangan terdiri dari komponen: handle rem, tuas-tuas rem, dan blok rem.
e.
f.
Jendela untuk kereta penumpang bisa jendela fixed untuk K1, jendela yang
dapat dibuka untuk K2 dan K3 serta jendela darurat.
Pintu untuk gerbong barang berupa pintu geser atau pintu ayun sesuai
dengan jenis gerbong dan barang yang diangkut.
g.
Fasilitas untuk penumpang yang terdiri dari kursi, lampu penerangan, audio vidio,
air conditioning, fan, exhaust, karpet, rak bagasi, dan korden.
h.
Toilet
Ruang toilet berisi closet, tempat cuci tangan, kran air, tisue, cermin, dan slang air
penyemprot.
i.
Instalasi Listrik, terdiri dari alat penyambung listrik (electric coupler)
pengkabelan yang dihubungkan dengan lampu, fan, AC, dst.
j.
k.
Instalasi Air, terdiri dari tangki air, pipa air menuju ke toilet.
Perlengkapan Kesehatan
l.
2.
FUNGSI KOMPONEN
a.
Bogie
Fungsi bogie pada sarana kendaraan rel adalah untuk mendukung badan kendaraan
(body) memudahkan perjalanan dibelokan, meningkatkan beban, kecepatan dan
kenyamanan pengendaraan serta tempat alat pengereman.
b.
Badan Kereta
Alat Perangkai
Fungsi alat perangkai adalah untuk menyambung sarana kendaraan rel yang sattu
dengan yang lainnya sehingga dapat dioperassikan dengan aman.
d.
Alat Pengereman
Fungsi alat pengereman pada sarana kendaraan rel adalah untuk menghentikan,
mengurangi kecepatan atau mempertahankan laju kendaraan rel. Rem juga
berfungsi untuk mempertahankan sarana kendaraan rel tetap berhenti pada waktu
diam atau di parkir.
e.
Fungsi lantai adalah sebagai tempat fasilitass untuk penumpang seperti kursi
dan karpet.
Fungsi penutup lantai berupa bahan UNITEX dilapisi lenoleum atau vinil
adalah sebagai peredam suara getaran.
1.
Secara umum body diterjemahkan sebagai badan kereta atau badan sarana
kendaraan rel, namun secara khusus dapat dipergunakan untukbadan gerbong,
badan lokomotif, KRD, dan KRL.
Badan kereta didukung oleh 2 bogie dan berfungsi untuk mendukung dan
melindungi beban berupa penumpang atau barang.
Bila ditinjau dari bentuk struktur terdapat 2 jenis konstruksi badan kereta, yaitu:
a.
Pada awalnya orang merancang konstruksi badna kereta yang kaku dengan
memasang chasis (underframe) rangka dasar.
Rangka dara ini terbuat dari baja-baja profil ayang disusun dan dilas dengan
sedemikian rupa sehingga mampu menahan beban vertikal dan axial dan
mengalami defleksi minimum sesuai dengan persyaratan.
Beban vertikal yang berupa berat sendiri dan beban muatan akan disangga oleh
rangka dasar, sehingga dinding atap, dan lantai tidak menerima beban muatan.
Sarana kendaraan rel yang menggunakan konstruksi jenis ini adalah lokomotif
gerbong barang dan kereta penumpang dengan dinding kayu.
Pada gerbong barang akan terlihat jenis ukuran baja profil rangka dasar yang
besarnya serupa pada gerbong datar (tanpa dinding) dengan gerbong tertutup. Dan
bila terjadi modifikasi gerbong tertutup dengan membuang dinding menjadi tanpa
gerbong tidak berpengaruh kapada kekuatan.
b.
Struktur Monocoque
Konstruksi struktur monocoque terdiri dari baja-baja profil dengan ukuran yang
relatif kecil yang dilas menjadi rangka dasar, dinding samping, dinding ujung, atap,
dan secara keseluruhan menjadi satu kesatuan konstruksi yang menerima beban
vertikal dan axial.
2.
a.
Beban Axial
Beban axial atau longitudional yaitu beban kompresi (tekan) pada alat
perangkai/buffer minimum 100 ton, merupakan beban statis yang dikenakan pada
pusat alat perangkai (beban tumbur pada waktu langsir). Beban ini diperhitungkan
bersama atau tanpa beban vertikal yang merupakan persyaratan dalam spesifikasi
teknik sarana kendaraan rel di Indonesia.
Standar persyaratan beban axial ini biasanya berbeda pada sarana untuk angkutan
komuter seperti KRD atau KRL misalnya beban axial 50 ton atau 75 ton.
b.
Beban Vertikal
P=K(P1+P2)
P1 = Berat sendiri badan kereta atau gerbong dalam keadaan siap jalan, termasuk
air dalam tangki.
P2 = Berat muatan, yaitu jumlah penumpang x 75 kg dengan over load 100% dari
kapasitas untuk kereta penumpang.
P2 = Berat muatan, yaitu tonase berat muatan dengan over load 5% untuk gerbong
barang.
K = 1,3 = koefisien dinamis pada keadaan beban penuh.
3. BAHAN BADAN KERETA
a. Baja Karbon
Bahan-bahan kereta sejak dulu sampai sekarang banyak digunakan baja karbon
bentuk profil, pada awalnya digunakan Bj.37 atau St.37. Namun dalam
perkembangan industri kemudian dipakai baja lunak (mild steel) SS.41 bahkan
untuk gerbong tertentu digunakan SS.50.
b. Baja Tahan Karat
Dengan pertimbangan korosi dan perawatan badan kereta dibuat dari baja tahan
karat (stainless stell). Penggunaan baja tahan karat pada badan kereta ada 2
macam yaitu:
1. Stainless stell skin body, yaitu penggunaan plat dinding dari baja tahan karat,
sementara struktur rangka badan kereta masih menggunakan baja karbon. Contoh
di Indonesia adalah KRL Nipon Sharyon, KRL Holec/BN.
2. Full stainless stell, yaitu penggunaan baja tahan karat pada struktur rangka dan
dinding badan kereta. Contoh di Indonesia adalah KRl Hitachi, walaupun pada
bagaian bolster masih digunakan baja karbon.
c. Paduan Alumunium
Pada perkembangan teknologi selanjutnya, diperlukan bahan yang bersifat tahan
karat dan ringan, sehingga digunakan paduan alumunium untuk badan kereta.
Bahan ini sudah digunakan di negara maju seperti Jepang untuk KRL baru dan
Kereta Api Shin Kan Sen.
KONSTRUKSI BOGIE
Pada pembahasan ini yang dimaksud dengan sarana kendaraan rel adalah kereta
penumpang, gerbong barang, lokomotif, kereta yang bertenaga penggerak sendiri
baik Kereta Rel Diesel (KRD) maupun Kereta Rel Listrik (KRL). Untuk selanjutnya
disebut saja sebagai kereta, gerbong, lokomotif, KRD, dan KRL. Dalam rangka
mengenal bogie, maka amarilah kita bahas maksud arti bogie, fungsi bogie,
pemegasan pada bogie, dan penggolongan jenis bogie.
1.
Pada mulanya kendaraan rel dibuat dengan dua gandar sebagai tumpuan badan
kendaraan (body). Dengan semakin meningkatnya kebutuhan angkutan, maka
dibuatlah suatu kontruksi yang dapat mengatasi segala keterbatasan dari
kendaraan rel bergandar dua yang menyangkut panjang kendaraan, daya dukumg
kendaraan (berat, volume), kemudahan melalui jalan tikungan, kecepatan, dan
kenyamanan (running qualities). Kontruksi yang dapat mangatasi masalah tersebut
addalah BOGIE, yaitu suatu konstruksi yang terdiri dari dua perangkat roda
(wheelset) atau lebih yang digabungkan oleh rangka yang dilenngkapi dengan
sistem pemegasan, pengereman, dengan atau tanpa peralatan penggerak dan anti
slip, serta secara keseluruhan berfungsi sebagai pendukunng rangka dasar dari
bahan kendaraan.
2.
FUNGSI BOGIE
Sebuah kereta/ gerbong dua gandar mempunyai berat total (berat kosong +
muatan) sebesar G1, maka beban gandar adalah:
P
2
= G1
Dengan beban gandar yang sama, apabila gerbong dibuat dengan konstruksi bogie
(4 gandar), maka totalnya menjadi:
GII = 4 x P =
4 x GI
2
GII = 2 GI
N0
Jenis Kendaraan
Kendaraan Bergandar Dua
Kendaraan Berbogie
G Total (ton)
L Total (m)
G Total (ton)
L Total (m)
1.
CDL
11
9,9
2.
DR
9
7,6
3.
K3
36
20,92
4.
B
35
20,92
5.
GW
20,1
8,16
6.
GGW
47
13,2
*) Catatan:
CDL
vakum
DR
K3
GW
GGW
c.
3.
Pada umumnya sistem pemegasan kendaraan rel berbogie yang terdiri dari sistem
terdiri dari sistem pemegasan primer dan sistem pemegasan sekunder adalah lebih
sempurna dibandingkan dengan kendaraan rel tanpa bogie (bergandar dua) yang
hanya memilikisatu tingkat pemegasan saja.
Pemegasan yang dimaksud adalah terdiri dari pegas dan peredam. Pegas dapat
berupa pegas ulir, pegas daun, pegas torsi, pegas karet atau pegas udara,
sedangkan peredam dapat dapat berupa perdam hidraulis atau peredam gesek
(kering).
a.
Yang dimaksud sistem pemegasan primer adalah pemegasan anatara periuk gandar
(perangkat roda) dan rangka bogie. Fungsi dari sistem pemegasan primer adalah
untuk menampung kejutan-kejutan, gaya-gaya impak langsung akibat ketidakrataan
rel, sambungan rel,, wesel, dan gangguan lain, karena perangkat roda adalah
bagian yang langsung berinteraksi dengan jalan rel (track)
Pada pemegasan primer terdapat alat pembatas gerak (stopper) yang diusahakan
dalam tingkat desain agar tidak saling bersentuhan. Namun bila terjadi gaya impak
yang berlebihan atau ketidakrataan yang berlebihan (overload) dari yang
direncanakan maka alat pembatas bisa saling bersentuhan.
b.
4.
JENIS BOGIE
Bogie Kereta
Bogie kereta didesain dengan sistem pemegasan dua tingkat, faktor kenyamanan
penting untuk penumpang.
Perbandingan muatan penumpang dengan berat kendaraan adalah kecil. Kecepatan
operasi relatif tinggi.
b.
Bogie Gerbong
Bogie gerbong dibuat sederhana (simple), mudah dan murah perawatannya, tetapi
harus dapat mendukung beban/muatan yang berat. Sistem pemegasan hanya satu
tingkat. Kecepatan operasi dan kenyamanan relatif lebih rendah dibanding bogie
kereta.
c.
Bogie Lokomotif
Bogie lokomotif dibuat agar bisa mendukung beban yang berat, yaitu body
lokomotif yang berisi motor diesel, transmisi, dan instalasi-instalasinya. Sistem
pemegasan terdiri dari dua tingkat.
d.
Bogie untuk KRL dan KRD pada dasarnya sama dengan kereta, hanya dilengkapi
dengan peralatan pengerak yang berupa roda gigi dan kardan atau roda gigi dan
motor traksi.
5.
Berbagai jenis bogie telah digunakan di PT Kereta Api sejak masa sebelum
kemerdekaan sampai dengan sekarang.
a.
1.
2.
3.
Bogie
4.
5.
6.
7.
8.
b.
1.
2.
3.
Bogie Barber
(K-4)
c.
Bogie lokomotif
1.
2.
d.
1.
2.