Anda di halaman 1dari 14

Nama : Bagas Setiawan

NIM : 180512001015

Kelas : RIL A

1. Jelaskan Fungsi dan Cara Pengukuran Alat berikut :


 Ampere Clamp
A. Fungsi Ampere Clamp
1. Untuk mengukur tegangan listrik bolak-balik (ACV)
2. Mengukur tegangan listrik searah (DCV)
3. Mengukur arus listrik bolak-balik
4. Mengukur nilai tahanan (Ohm)
5. Mengukur frekuensi, kapasitansi dan suhu.
B. Cara Pengukuran
Cara memakai clamp meter atau tang ampere ini sebetulnya sangat mudah,
yakni hanya dengan menjepitkan rahang penjepit ke kabel listrik yang
dikehendaki. Dibawah ini akan kami berikan langkah langkah untuk
mengukur arus listrik AC atau ampere AC dengan memakai clamp meter.

a. Putar atau setting saklar clamp meter ke posisi ampere meter yang
biasanya ditulis dengan huruf A dengan gelombang sinus di atasnya.
b. Tekan trigger untuk membuka rahang penjepit clamo meter yang ada di
bagian tengah rahang penjepit lalu lepaskan trigger clamp meter.
c. Jika kable listrik belum dialiri listrik, maka hubungkan kabel tersebut atau
nyalakan perangkat yang ingin diukur arus listriknya.
d. Baca nilai ampere yang ada di layar clamp meter.

Selain itu, untuk mengukur tegangan dan resistansi, cara pengukurannya


hampir serupa dengan multimeter yakni dengan memakai probe yang
dicolokkan ke terminal COM berwarna hitam dan terminal positif yang
berwarna merah.
 Tachometer
A. Fungsi Tachometer
Untuk mengukur putaran mesin, khususnya jumlah putaran yang
dilakukan oleh sebuah poros dalam satu satuan waktu dan sering digunakan
pada peralatan kendaraan bermotor. Biasanya memiliki layar yang
menunjukkan kecepatan perputaran per menitnya.
B. Cara Pengukuran
 Tekan tombol “mode” pada jam tangan Anda hingga Anda berada dalam
mode chronograph. Setelah itu, jarum detik pada jam Anda akan berhenti
bergerak ketika mencapai jam 12.
 Pilih titik penentu di mana Anda ingin memulai pengukuran kecepatan
Anda. Untuk percobaan pertama Anda, gunakan penanda mil atau
kecepatan saat mengemudi. Ketika Anda melewati tanda ini, tekan tombol
set untuk memulai fungsi chronograph tersebut. Jarum detik akan
melanjutkan searah jarum jam di sekitar wajah. Tekan tombol set lagi
ketika Anda telah bepergian dengan batas yang Anda tetapkan.
 Lihat jarum detik jam tangan Anda. Tentukan dimana posisinya menunjuk
pada dial tachometer. Jumlah ini merupakan kecepatan di mana Anda
bepergian dalam satuan per jam. Contohnya, jika Anda memerlukan waktu
satu menit untuk mencapai jarak 1-2 km, kemungkinan akan mengarah ke
angka 90, ini artinya Anda melaju dengan kecepatan 90 km per jam.
 Mengukur benda yang bergerak lebih lambat dapat menyebabkan
pembacaan dan penunujukkan tachometer secara terbagi. Contohnya, tidak
mungkin pelari dapat melakukan perjalanan satu mil dalam satu menit.
Sebaliknya, jam akan mencatat jumlah waktu yang ia perlukan untuk pergi
dalam fraksi preset satu mil. Misal, mengukur seperdelapan dari satu mil,
lalu membagi hasilnya pada tachometer (anggap saja, 60, jika ia
menyelesaikan satu mil dalam satu menit) dibagi delapan. Anda akan
mendapatkan hasil bahwa ia berjalan atau lari 7,5 menit / mil.
 Lakukan hal yang sama untuk objek yang bergerak terlalu cepat pada
tachometer, melainkan kali ini kalikan hasil Anda, tidak membaginya.
Kenaikan terkecil yang dapat tercatat secara umum adalah 7,5 detik.
 Ground Clamp
A. Fungsi Ground Clamp
1. Untuk keselamatan, ground clamp berfungsi sebagai penghantar arus
listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau
percikan api pada konsleting, misalnya kabel grounding yang terpasang
pada badan/sasis alat elektronik seperti setrika listrik akan mencegah kita
tersengat listrik saat rangkaian di dalam setrika bocor dan menempel ke
badan setrika.
2. Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai
penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama,
namun pemasangan kabel grounding untuk instalasi rumah dan grounding
untuk pernangkal petir pemasangannya harus terpisah.
3. Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat
mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
4. Grounding di dunia eletronika berfungsi untuk menetralisir cacat (noise)
yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas
komponen yang tidak standar.
B. Cara Pengukuran
Sebaiknya menguji grounding saat tidak hujan atau tidak mendung. Karena
dikhawatirkan terjadi aliran petir ke kawat pentanahan, Untuk Direct
Measurement
 Rangkai sistem seperti gambar pertama
 Nyalakan alatnya dan pilih skala terbesar dahulu
 Nyalakan tombol test.
 Nilai tahanan akan terlihat oleh jarum (jika analog) dan akan tertera
angka (jika digital)
Untuk Indirect Measurement
 Clamp kawat grounding yg akan diukur pada Eart Clamp
 Nyalakan tombol test.
 Nilai tahanan akan tertera.
 Clamp Sensor
A. Fungsi Clamp Sensor
 Alat ini digunakan untuk mengukur arus listrik, tagangan listrik, dan
resistansi (tahanan).
 Digunakan untuk mengecek koneksi antar arus pada kabel.
 Digunakan untuk mengukur kapasitor elektrolit.
 Dan juga alat ini dapat mengukur temperatur, induktansi, dan frekuensi.
B. Cara Pengukuran
1. Tentukan konduktor yang akan diukur dan usahakan alat tersebut tidak
dialiri listrik terlebih dahulu agar menjamin keselamatan para pengguna
clamps meter.
2. Pilihlah fungsi dan jangkauan yang sesuai dan putarlah rotasi pada clamps
meter untuk menentukan fungsi dan jangkauan yang sesuai. Selain itu
konduktor listrik harus berada pada tegangan kurang lebih 600V.
3. Jepitlah konduktor dan rahang penjepit pada clamps meter harus dibuka
dan dijepitkan pada konduktor yang ada.
4. Gunakan pemisah garis AC da sambungkan kabel atau jalur pemisah AC
pada konduktor listrik dan sambungkan pada jalur pemisah AC. Dan yang
telakhir jepitlah meteran pada garis pemisah AC untuk menetukan hasil
pengukuran.
5. Ukurlah tegangan dan aturlah meteran pada penjepit hingga membentuk
“V” untuk membaca tegangan pada konduktor. Dan untuk hasil
pengukuran akan terlihat pada layar alat Clamps meter.

 Thermometer Inframerah
A. Fungsi Thermometer Inframerah
Sinar inframerah pada termometer berfungsi seperti cahaya tampak—dapat
difokuskan, dipantulkan, atau diserap. Sinar inframerah menembus lensa
termometer untuk memfokuskan sinarnya dari objek ke detektor yang
disebut thermopile. Thermopile menyerap radiasi inframerah dan
mengubahnya menjadi panas yang diubah menjadi listrik. Energi listrik inilah
yang diukur oleh termometer dan menunjukkan besaran suhu yang
ditampilkan di layar termometer tembak.
Untuk mengukur suhu manusia, tetapi juga oleh para pemadam kebakaran
untuk mencari titik panas yang menjadi pusat api, serta untuk mengontrol
temperatur mesin di pabrik. Sejatinya, termometer inframerah hanya mampu
mengukur suhu permukaan, bukan suhu internal.
B. Cara Pengukuran
Termometer inframerah yang tersedia di pasaran umumnya untuk mendeteksi
temperatur gendang telinga (termometer telinga) atau temperatur dahi
(termometer dahi). Termometer dahi lebih cocok untuk skrining gejala demam
COVID-19 karena hanya perlu “ditembak” ke arah dahi tanpa perlu
kontak/bersentuhan langsung dengan kulit. Termometer ini mendeteksi
temperatur arteri temporal pada dahi untuk mengestimasi suhu tubuh
seseorang. Hal yang perlu diperhatikan adalah akurasi pengukuran temperatur
bergantung pada jarak dan sudut alat thermogun terhadap objek yang diukur.
Maka dari itu, jangan heran jika hasil pengukuran bisa berubah-ubah.

 Hi Pot Tester
A. Fungsi Hi Pot Tester, untuk mengetahui jika terdapat kebocoran arus pada saat
test tegangan tersebut.
B. Cara Pengukuran
 Lepaskan semua peralatan yang dapat rusak dengan uji HV
 Amankan daerah benda uji untuk safety dan pastikan wilayah pengujian
bersih.
 Lakukan test Tahanan Isolasi selama 1 menit per titik uji sebelum uji HV.
Setelah selesai, discharge tegangan sisa ke titik grounding.
 Lakukan DC / AC HV test. Naikkan tegangan perlahan-lahan. Pantau
Kebocoran pada interval sampai nilai uji nominal tercapai.
 Tegangan Nominal DC Hi-pot adalah 3 x Un (Phasa ke Netral), durasi 10
menit per titik uji. Mengacu pada IEC-60298, IEC-60694.
 Tegangan Nominal untuk AC tes Hi-pot adalah 80% dari nilai tegangan
pada objek, durasi 10 menit per titik uji. (IEC 62271-200: 2003.)
 Catat nilai kebocoran arus setiap 1 menit.
 Setelah 10 menit, kurangi tegangan rendah perlahan sampai nol dan
kemudian matikan tes HV.
 Discharge tegangan sisa ke titik grounding.
 Phase Squence Meter
A. Fungsi Phase Squence Meter, Alat untuk menguji atau mengecek
kinerja phase sequence.
B. Cara pengukuran Urutan Fasa dengan Phase Squence Meter :
 Dalam sistem 3 fasa, terkadang kita perlu merangkai jaringan sesuai
urutan fasa nya.
 Urutan fasa yang tidak tepat akan menyebabkan kegagalan sinkronisasi
terutama pada UPS dan sinkronisasi Genset.
 Cara menggunakan Phase sequence hanya dengan meng-koneksi-kan
probe nya ke setiap fasa.
 Jika lingkaran fasa berputar sesuai dengan arah yg benar, maka urutan fasa
sudah sesuai.
 Jika lingkaran fasa berputar ke arah yg salah, artinya ada fasa yg keliru.
Tinggal cabut dan tukar untuk kemudian diuji lagi.
 Multimeter
A. Fungsi Multimeter
Sebuah alat pengukur yang digunakan untuuk mengetahui ukuran tegangan
listrik, resistansi, dan arus listrik. Dalam perkembangannya, dapat digunakan
untuk mengukur temperatur, frekuensi, dan lainnya.
B. Cara Pengukuran
Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage) dengan Multitester
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika
ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog
Multimeter). Catatan : Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang
diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi
untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah
pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-
hati agar jangan sampai terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Gambarkan dan Jelaskan Bagian dari Peralatan Transmisi Listrik Aliran Atas

A. Feeding System ( Sistem Penyulang )


 Feeder Wire, digunakan sebagai penyulang daya ke kawat trolley.
 Feeding Branch
 Disconnecting Switch
 Feeder Cable
 Negative Cable
B. Overhead Contact Wire ( Kawat Penghantar )
 Trolley Wire, digunakan sebagai konduktor arus listrik dan sebagai saluran
kontak dengan pantograf pada KRL.
 Mesengger Wire, digunakan untuk memikul beban kawa trolley atau disebut juga
sebagai kawat pemikul.
 Pull off equipment, Bagian ini berfungsi sebagai penyangga dan penjaga deviasi
kawat trolley.
 Tensioning Device (Pegas), ATD jenis ini menggunakan pegas sebagai alat untuk
menegangkan kabel trolleynya.
 Sectioning Device (FRP)
 Hanger, digunakan untuk menggantung kawat trolley dan untuk mempertahankan
kedudukan lurus kawat trolley.
C. Supporting Facility ( Fasilitas Pendukung )
 Concrete Pole
 Beam, cross arm
 Insulator, Insulator terbuat dari bahan-bahan isolator seperti keramik maupun
polimer. Alat ini berfungsi selain sebagai isolator untuk menahan arus listrik agar
tidak diteruskan ke pole, juga sebagai pengait messenger dan feeder wire.
 Guy
D. Protection Facility ( Sistem Pengaman )
 Overhead Ground Wire
 Lightning Arrester
 Grounding Equipment

3. Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan ketika menggunakan tegangan 750 VDC dengan
1500 VDC
 Kelebihan tegangan 750 VDC
Yaitu konstruksi yang tidak telalu rumit, pemasangan yang mudah dan murah
dalam penggunaan biaya karena konstruksi yang sederhana dan tidak terlalu
banyak sistem proteksi pada penggunaaan tegangan 750 VDC.
 Kekurangan tegangan 750 VDC
Kekurangan tegangan 750 VDC
Karena tegangan yang kecil dan kostruksi yang sederhana, naman untuk di
impementasi ke kereta, kereta hanya mampu membawa penumpang maksimal
400-700 penumpang saja dan contoh kasus LRT yang hanya bisa membawa
maksimal 700 penumpang dengan 3 rangkaian kereta, tegangan 750 VDC ini
kurang cocok untuk kereta yang memiliki jarak jelajah yang jauh. Dan tegangan
750 VDC lebih cocok untuk kereta metro dengan kapasitas yang kecil dan
konstruksi yang sederhana dengan biaya konstruksi yang murah seperti tram
(LRT).
 Kelebihan tegangan 1500 VDC
Yaitu, karena tegangan yang tinggi, sarana yang menggunakan 1500 VDC
memiliki kapasitas yang besar dan memiliki jarak jelajah yang jauh, contoh kasus
seperti KRL atau MRT di perkirakan dapat mengangkut sekitar 2000 penumpang
dengan panjang rangkaian sekitar 8-10 kereta.
 Kekurangan tegangan 1500 VDC
Tegangan 1500 VDC memiliki konstruksi yang rumit dan memerlukan sistem
proteksi yang rumit maka biaya yang di gunakan untuk pengadaan tegangan 1500
VDC cukup besar, tegangan 1500 VDC lebih cocok di gunakan pada kereta yang
memiliki jarak jelajah yang jauh dengan kapasitas yang besar sehingga sangat
cocok di gunakan untuk kota-kota yang memikili aktifitas perpindahan penduduk
yang padat.

4. Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Sistem Catenary Belanda, Sistem Catenary Perancis,
Sistem Catenary Jepang dan Rigid.
Komponen Sistem Jepang Sistem Belanda Sistem Prancis

Trolley Wire Gt 110 mm2 Cu 107 – 110 mm2 Gt 107 mm2


Messenger Wire St. 90 mm2 Cu 150 mm2 Bz 116 mm2
Feeder Wire 300 mm2 - Cu262 mm2
Tiang Concrete Pole AF, Q, AR H-Beam
Cantilever Single and double Single Single
Truss V-Truss dan Warrant - Span Wire
Truss
Kuat Tarik 900 kgf 2200 kgf 2200 kgf
Kapasitas Hantar 2840 A 1456 A 1891 A
Perawatan Membutuhkan waktu Membutuhkan waktu yang Membutuhkan waktu
yang lebih sedikit lebih lama yang lebih lama
Bentangan Pendek dan jarak antar Panjang dan jarak antar Panjang dan jarak antar
tiang lebih dekat tiang lebih panjang tiang lebih panjang
Tingkat Korosi Tiang dari beton Tiang dari besi baja Tiang dari besi baja
Tiang sehingga tidak korosi sehingga mudah cepat sehingga mudah cepat
korosi korosi
Tingkat Lendutan Lendutan kawat besar Lebih kecil Lebih kecil
Kawat
Kehandalan Baik Lebih baik Lebih baik

Kelebihan dan kekurangan Rigid

NO KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Proses installasi lebih cepat karena Lebih efesien pada elektrifikasi DC
bagian perangkat sistemnya lebih
sedikit.
2. Waktu untuk pergantian perangkat Tidak cocok untuk kereta cepat atau yang
sistem lebih singkat. menggunakan elektrifikasi AC
3. Penggunaan Contact Wire dapat Tingkat keausan/kerusakan pada
sampai ± 35% pantograph lebih tinggi
4. Biaya pemeliharaan lebih rendah Arcing (lonjakan elektron dari
pantograph ke kawat trolley lebih tinggi

5. Jelaskan Hubungan antara Listrik Aliran Atas dengan Trafo Impedance Bound dan
Return Current
 Hubungan Return Current dengan LAA
Jika rel sebagai netral atau grounding tempat kembalinya arus, tentu akan
menggangu sinyal dari track circuit. Untuk itu pada sistem LAA AC, track circuit
biasanya juga menggunakan power AC namun dengan frekuensi yang berbeda
dan relay dirancang dengan filter untuk mendeteksi frekuensi yang telah
ditentukan. Sedangkan untuk LAA DC, track circuit DC dilakukan dengan
memakai salah satu rel sebagai kutub positif track circuit dan rel satunya sebagai
kutub negatif track circuit sekaligus sebagai current return sistem LAA.
 Hubungan Trafo Impedance Bound dengan LAA

Substation menerima daya yang sangat besar dari jaringan listrik PLN sebesar
20kV AC kemudian diturunkan tegangannya oleh transformator atau trafo
menjadi 1,4kV AC. setelah diturunkan dayanya, kemudian dirubah dari arus AC
(bolak-balik) menjadi arus DC (arus searah) sebesar 1500 kV DC alat ini
disebut recifier. Kemudian dilakukan penyearah untuk disalurkan arus listrik
positive (+) melalui jaringan LAA dan arus listrik negative (-) melalui rel kereta.

6. Buat dan Jelaskan Konfigurasi Sederhana untuk Sistem Power Scada

Pada dasarnya sistem scada terdiri dari Control Center (Master Station),
konfigurasi sistem komunikasi dan RTU (Remote Station). Variasi konfigurasi yang
digunakan bergantung pada sistem yang diperlukan, ketersediaan kanal komunikasi dan
faktor harga. Beberapa konfigurasi sistem komunikasi SCADA yang bisa digunakan
antara lain:

 Konfigurasi titik ke titik (point to point), Konfigurasi ini menghubungkan dua


terminal telecontrol dan merupakan tipe yang paling sederhana. Konfigurasi tipe
ini adalah yang masih digunakan dengan alasan keamanan yang lebih baik.
 Konfigurasi banyak titik ke bersamaan (multipoint / partyline) Control center
dihubungnkan lebih dari satu terminal luar oleh suatu jalur yang sama. Batasan –
Batasan yang terjadi pada saat pertukaran antara pusat dan terminal – terminal
luar sama dengan pada konfigurasi banyak titik. Tetapi konfigurasi ini sudah tidak
digunakan karena alasan keselamatan.
 Konfigurasi banyak titik cincin (loop) Jalur komunikasi antara semua terminal
membentuk suatu cincin. Ini merupakan suatu metode yang lebih disukai untuk
memperbaiki keandalan dari jalur komunikasi. Jika jalur terpotong pada beberapa
lokasi, komunikasi yang utuh masih dapat dipertahankan, karena setiap terminal
dapat dijangkau dari dua sisi cincin. Tetapi konfigurasi ini sudah tidak digunakan
karena alasan keselamatan.
7. Bagaimana Cara Kerja Arrester dan Bagaimana Sebaiknya Konfigurasi Arrester yang
dipasang untuk Industri Kereta Api.
Prinsip kerja arrester adalah untuk melindungin dari lonjakan petir dikerjakan pada setiap
ujung saluran udara termasuk gardu.
Prinsip sederhananya yaitu:
 Dalam keadaan normal, arrester akan berlaku sebagai isolator
 Saat timbul tegangan, arrester akan berubah menjadi konduktor yang tahanannya
relatif rendah, sehingga dapat menyalurkan arus yang tinggi ke tanah. Setelah
tegangan hilang, arrester akan dapat dengan cepat berudah kembali menjadi
isolator, sehingga pemutus daya tidak sempat membuka
Cara kerjanya, arrester membentuk jalan sehingga arus kilat atau petir akan dapat
mengurangi tegangan tinggi pada peralatan gardu induk. By pass atau jalan pintas
tersebut harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya.
Konfigurasi arrester yang cocok untuk KA adalah jenis katup yang memiliki tegangan
percik impulsnya kecil dan mempunyai karakteristik non linier dan sela seri tersebut tidak
akan tembus oleh tegangan frekuensi dasar.

8. Sebutkan Proteksi pada gardu listrik.

Proteksi pada gardu listrik :

 Under voltage
 Over voltage
 Over current
 Arrester
 Temperatur minyak
 Tekanan minyak
 Level minyak
 Reverse current
 Short circuit
 Emergency
 Over load
 Over current
 Ground voltage
 Arrester
 LBD (Linked Breaking Device)

Anda mungkin juga menyukai