Anda di halaman 1dari 3

Visi DJKA

1. Handal, diindikasikan oleh kualitas pelayanan transportasi kereta api yang selamat, aman,
nyaman, dan tepat waktu; dengan konektivitas, kapasitas, dan regularitas yang memadai, serta
didukung oleh sarana, prasarana mencukupi dan terpelihara;

2. Berdaya saing, diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi kereta api yang efisien sehingga
dapat berkompetisi dengan moda transportasi lainnya secara sehat dalam mewujudkan sistem
transportasi nasional yang efektif dan efisien, yang didukung oleh SDM dan perusahaan jasa dan industri
pendukung yang profesional, mandiri, dan produktif;

3. Berintegrasi, diindikasikan oleh tersedianya jaringan dan layanan transportasi kereta api
penumpang dan barang yang terintegrasi dengan moda lainnya dalam suatu sistem
intermoda/multimoda dan terintegrasi dengan tata ruang wilayah yang menentukan pola interaksi sosial
ekonomi yang dilayani;

4. Berteknologi, diindikasikan oleh penerapan teknologi yang sesuai perkembangan dan kebutuhan
dalam penyelenggaraan perkeretaapian;

5. Bersinergi dengan industri, diindikasikan oleh adanya pola kerja sama yang kuat serta
pemanfaatan semaksimal mungkin barang dan jasa dari industri dalam negeri dalam penyelenggaraan
perkeretaapian;

6. Terjangkau, diindikasikan oleh tersedianya layanan kereta api yang terjangkau oleh setiap
lapisan ekonomi dan semua golongan sosial masyarakat secara berkeadilan di seluruh wilayah NKRI yang
membutuhkan kehadiran layanan kereta api;

7. Memberikan nilai tambah, diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi kereta api yang
mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan
nasional di segala bidang, baik sosial dan budaya, ekonomi dan lingkungan, ideologi dan politik, serta
pertahanan dan keamanan;

8. Berkelanjutan, diindikasikan dengan berkelanjutannya penyediaan layanan kereta api sesuai


prinsip-prinsip investasi sehingga dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat secara berimbang
dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkesinambungan dalam jangka panjang;

9. Ketahanan nasional suatu kondisi dinamis keamanan dan ketahanan nasional (national security
dan sovereignty) dari berbagai hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.

Misi DJKA

1. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi kereta api untuk
mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah;

2. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi kereta api;

3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi kereta api melalui peningkatan fungsi
regulator dan peran badan usaha dalam penyelenggaraan perkeretaapian.
Direktorat Keselamatan Perkeretaapian

Direktorat Keselamatan Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan


kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan perkeretaapian.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang rekayasa dan peningkatan keselamatan


perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi sumber
daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum;

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang rekayasa dan peningkatan keselamatan


perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi sumber
daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum;

3. Penyiapan penyusunan standar, norma, prosedur dan kriteria di bidang rekayasa dan
peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis
kecelakaan, sertifikasi sumber daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan
pelanggaran dan penegakan hukum;

4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang rekayasa dan peningkatan
keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis kecelakaan,
sertifikasi sumber daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan
penegakan hukum;

5. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa dan peningkatan keselamatan


perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi sumber
daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum; dan

6. Penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, pengelolaan teknologi


informasi dan komunikasi, dan rumah tangga Direktorat .

Direktorat Keselamatan Perkeretaapian terdiri atas:

1. Subdirektorat Rekayasa dan Peningkatan Keselamatan;

2. Subdirektorat Audit dan Inspeksi Keselamatan;

3. Subdirektorat Pemeriksaan dan Analisis Kecelakaan;

4. Subdirektorat Sertifikasi Sumber Daya Manusia dan Akreditasi Kelembagaan;

5. Subdirektorat Pencegahan dan Penegakan Hukum; dan

6. Subbagian Tata Usaha.

Pembinaan Perkeretaapian
Sesuai UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 13, arah pembinaan perkeretaapian
meliputi:

a. Pengaturan

b. Pengendalian, dan

c. Pengawasan

Untuk menuwjudkan semua itu harus di dukung dengan keselamatan perleretaapian yang memadai.
Keselamatan Perkeretaapian adalah suatu keadaan

selamat dalam penyelenggaraan perkeretaapian. Keselamatan tersebut dikelola dengan suatu system
yang saling terhubung dan berkolaborasi. Sistem tersebut merupakan system manajemen keselamatan
perkeretaapian. Sistem manajemen keselamatan perkeretaapian merupakan bagian dari sistem
manajemen penyenggara perkeretaapian secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan keselamatan
perkeretaapian. Dalam mweujudkan hal tersebut harus diikuti dengan perkembangan SDM
perkeretaapian yang telah tersertifikasi. SDM itu meliputi tenaga penguji, inspektur, auditor, tenaga
pemeriksa, tenaga perawatan, petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian, dan lain sebagainya.
Yang sangat berkaitan dengan pengecekan keselamatan perkeretaapian yaitu seorang auditor
perkeretaapaian. Auditor sendiri merupakan petugas yang memenuhi kualifikasi keahlian dan memiliki
kewenangan untuk melaksanakan audit prasarana, sarana, lalu lintas dan angkutan, sumber daya
manusia dan keselamatan perkeretaapian.

Anda mungkin juga menyukai