Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2407-635X Kualitas Pelayanan Keselamatan Penerbangan

KUALITAS PELAYANAN KESELAMATAN


PENERBANGAN

Datunabolon Wynd Rizaldy Djoko Priambodo


ITL Trisakti ITL Trisakti ITL Trisakti
datunabolon@gmail.com Wyndrizaldy@gmail.com p3m@itltrisakti.ac.id

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the relationship between Employee Competence
(Co) and Quality of Service (Ku) with Aviation Safety (Ks). This research was conducted at
PT. Jasa Angkasa Semesta Tbk. Jakarta Export warehouse with n = 45 respondents decided
to keep due to saturated samples. The method analysis was simple linear regression, multiple
linear regression, simple correlation and partial correlation. The results of the research are
as follows; (1) there is a positive correlation between employee competency (Ko) and flight
safety (Ks), (2) there is a positive correlation between service quality (Ku) and flight safety
(Ks), and (3) there is a positive correlation between employee competency and quality of
service towards flight safety. Based on the results of the study, the flight safety can be
improved by increasing employee competence and service quality.

Keywords: Competence, Service Quality, and Employee Safety

PENDAHULUAN Bila kita mengamati dengan cermat


Perkembangan angkutan multimoda, Terminal kargo atau area kargo Soekarno
baik darat dan udara memiliki potensi dan Hatta merupakan salah satu simpul
peluang besar dalam sistem transportasi , transportasi yang penting di Jakarta, dapat di
karena dapat menghubungkan barang-barang identifikasi bahwa Terminal kargo Soekarno
kiriman dalam jumlah tertentu dengan lebih Hatta merupakan titik temu antara jaringan
cepat sehingga diperlukan ditingkatkan pelayanan transportasi jalan dengan
integrasi secara optimal dan diperbaharui transportasi udara dan merupakan tempat
cara pengamanan barang kiriman tersebut bertemunya jaringan pelayanan transportasi
dengan memanfaatkan teknologi dan metode darat dan udara dengan berbagai wilayah
yang lebih tepat. Penyempurnaan manajemen pelayanan, seperti penerbangan domestik
mutu dan kualitas pelayanan harus makin antar kota di Indonesia, dan penerbangan
ditingkatkan agar angkutan tersebut dapat internasional antar negara di dunia,
diandalkan sebagai transportasi yang disamping itu terminal kargo ini
ekonomis dan aman, terpadu dengan moda, memfasilitasi pengguna jasa kiriman barang
Dalam penyelenggaraan transportasi dalam pengamanan barang sebelum diangkut
antarmoda peran simpul tranportasi terminal oleh moda transportasi udara atau pesawat
kargo, bandar udara sangatlah penting. udara. Di dalam pelayanan pergudangan
Karena pada simpul transportasi terjadi Faktor-faktor yang berhubungan dengan
aktivitas pergantian atau alih moda. peningkatan keselamatan penerbangan perlu
Sebagaimana simpul transportasi lainnya dipersiapkan sumber daya manusia yang
terminal kargo bandara mempunyai peranan memiliki kompetensi dan berkualitas dalam
yang sangat penting dalam pergerakan memberikan pelayanan sebagaimana
barang kiriman. dijelaskan pada pasal 234 ayat 1 UU No 1

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 2 Januari 2019 259
http://library.itl.ac.id/jurnal
Kualitas Pelayanan Keselamatan Penerbangan ISSN 2407-635X

tahun 2009 tentang penerbangan, bahwa kelancaran lalu lintas personel pesawat udara
“Dalam melaksanakan pelayanan jasa dan petugas operasional, serta menjaga dan
kebandarudaraan sebagaimana dimaksud meningkatkan keselamatan , keamanan ,
dalam pasal 232 ayat 2, Badan usaha Bandar kelancaran dan kenyamanan di Bandar udara,
udara dan unit penyelenggara Bandar udara menjaga keamanan dan ketertiban Bandar
wajib diantaranya memiliki sertifikat Bandar udara , memelihara kelestarian lingkungan
udara atau register Bandar udara, dan mematuhi ketentuan peraturan
menyediakan fasilitas Bandar udara yang perundangan serta melakukan pengawasan
laik operasi, serta memelihara kelaikan dan pengendalian secara internal atas
fasilitas Bandar udara ,dan menyediakan kelaikan fasilitas Bandar udara, pelaksanaan
personnel yang mempunyai kompetensi prosedur perawatan dan pengoperasian
untuk perawatan dan pegoperasian fasilitas fasilitas Bandar udara, serta kompetensi
Bandar udara, selanjutnya mempertahankan personel Bandar udara, dan memberikan
dan meningkatkan kompetensi personnel laporan secara berkala kepada Menteri dan
yang merawat dan mengoperasikan fasilitas otoritas Bandar udara”
Bandar udara, juga dan memperbarui setiap Sumber daya manusia yang juga
prosedur pengoperasian dan perawatan merupakan komponen penting pelayanan
fasilitas Bandar udara , dan pada akhirnya merupakan salah satu faktor utama penyebab
memberikan pelayanan kepada pengguna kecelakaan sebagaimana ditampilkan pada
jasa Bandar udara sesuai dengan standar tabel penyebab kecelakaan pesawat udara di
pelayanan yang ditetapkan oleh Menteri. Indonesia :
Badan ini juga menyediakan fasilitas

Tabel I.1
Penyebab kecelakaan pesawat udara di Indonesia

Faktor-faktor penyebab kecelakaan Perlu kompetensi dari personel PT JAS


pesawat terbang di Indonesia disebabkan dalam melakukan pengamatan dan
empat faktor utama yaitu faktor manusia pemeriksaan laporan serta kehati-hatian
(human error), factor teknik (technical) , dalam proses penerimaan barang tersebut.
faktor lingkungan (environment) dan faktor Sementara itu masalah lain yang timbul
cuaca (weather). Dari ke empat faktor adalah keterbatasan personel yang memiliki
tersebut yang paling dominan adalah faktor kompetensi dalam pemeriksaan barang-
manusia (human error) 32,09% dan faktor barang berbahaya, ada kalanya karyawan
teknik (technical) sebanyak 31,87% memiliki sertifikasi dan telah mengikuti
pelatihan namun karena kurang kepercayaan

260 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 2 Januari 2019
http://library.itl.ac.id/jurnal
ISSN 2407-635X Kualitas Pelayanan Keselamatan Penerbangan

diri dalam implementasi pengetahuan seseorang telah memenuhi persyaratan


tersebut, maka karyawan relatif menghindari pengetahuan, keahlian dan kualifikasi di
pemeriksaan barang berbahaya saat diterima. bidangnya.
Hanya beberapa karyawan yang dianggap (Storbacka, Kaj, Lehtinen, 2001)
berkompetensi dalam melakukan Dalam hubungan pelanggan, kompetensi
pemeriksaan barang berbahaya sehingga penyedia jasa mendukung proses
pengetahuan dan ketrampilan penerimaan ini penciptaan nilai pelanggan. Lebih
belum merata. Pada saat penyegaran penting dibandingkan produk adalah
pengetahuan atau “recurrent” kesadaran bagi mengidentifikasi kemampuan yang
karyawan yang harus mengikutinya masih diperlukan untuk memelihara keuntungan
Nampak belum antusias untuk segera turut kompetitif. Perusahaan harus
serta memperbaharui pengetahuan terkait mempertimbangkan bagaimana mereka
penanganan barang-barang berbahaya. Di dapat secara efektif memindahkan
sisi lain masih ada kendala dalam kemampuannya sendiri ke pelanggan
perlengkapan pelayanan yang perlu sehigga nilai-nilai tersebut dapat
dilengkapi seperti alat deteksi radiasi khusus dihasilkan. In customer relationships, the
barang radioaktif sekaligus antisipasi bila provider’s competence supports the
terjadi insiden yang tidak diharapkan di area. customer value creation process. More
Perlengkapan lain yang semestinya important than the product is identifying
melengkapi kompetensi dan kualitas layanan the competence needed for maintaining
seperti alat bantu keselamatan seperti google competitive advantage. The company
mask tidak pernah dilakukan simulasi has to consider how it can effectively
penggunaan dan kesadaran penggunaan transfer its own competence to the
sarung tangan (hand glove) belum customer so that value is generated.
seluruhnya diterapkan. Hal-hal diatas sangat
riskan dan bisa menimbulkan insiden-insiden B. Kualitas Pelayanan
yang dapat mengakibatkan aksiden baik yang Menurut (Ivancevich John M;
terjadi di darat maupun di udara yang Lorenzi Peter; Skinner Steven J; And
tentunya tidak diharapkan oleh para Crosby Philip B, 1997) berpendapat
pengguna jasa dan organisasi itu sendiri. kualitas pelayanan adalah sebuah
kesesuaian pelayanan terhadap
KAJIAN PUSTAKA spesifikasi dan harapan pelanggan.
A. Kompetensi Karyawan (Parasuraman, A., 2006)
Menurut (Dessler, 2010) mendefinisikan kualitas pelayanan
mendefinisikan Kompetensi sebagai (Service quality) berdasarkan temuan
karakteristik dari kemampuan seseorang focus groups mencatat bahwa kunci
yang dapat dibuktikan sehingga untuk memastikan kualitas pelayanan
memunculkan suatu prestasi. yang baik adalah pertemuan atau
Kompetensi memuat kemampuan berlebihnya apa yang pelanggan
mentransfer keahlian dan kemampuan harapkan dari pelayanan tersebut. Kelima
kepada situasi baru dalam wilayah kerja dimensi SERVQUAL didefinisikan oleh
yang menyangkut organisasi dan (Parasuraman, A., 2006) sebagai berikut
perencanaan pekerjaan, inovasi dan 1) Tangibles (bukti nyata/wujud):
mengatasi aktivitas rutin, kualitas Penampakan atau wujud dari fasilitas
efektifitas personil yang dibutuhkan di fisik peralatan, karyawan, dan bahan
tempat berkaitan dengan rekan kerja, baku untuk berkomunikasi.2) Reliabilitty
manajer serta pelanggan. (kehandalan): Kemampuan untuk kinerja
Dalam Undang-undang RI nomor 1 memenuhi layanan yang dijanjikan
tahun 2009 tentang penerbangan. secara handal dan akurat. 3)
Sertifikat kompetensi adalah tanda bukti Responsiveness (ketanggapan):

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 2 Januari 2019 261
http://library.itl.ac.id/jurnal
Kualitas Pelayanan Keselamatan Penerbangan ISSN 2407-635X

Keinginan untuk menolong pelanggan terwujud dari penyelenggara


dan menyediakan layanan yang sesuai. 4) penerbangan yang lancar sesuai dengan
Assurance (jaminan): Pengetahuan dan prosedur operasi dan persyaratan
kebaikan dari karyawan dan kemampuan kelaikan teknis terhadap sarana dan
mereka untuk meyakinkan kepercayaan prasarana penerbangan beserta
dan percaya diri. 5)Emphaty (empati): penunjangnya.
Kepedulian, perhatian secara Dalam IATA Airport handling
perseorangan atau individu yang Manual, sebuah sistim manajemen
dipastikan tersedia untuk pelanggan.2 keselamatan adalah struktur formal
Menurut (Wijaya, 2011), Kualitas bahwa sebuah organisasi
produk dan Jasa didefinisikan sebagai menggunakannya untuk mengurangi
keseluruhan gabungan karakteristik resiko, dari terluka dan/atau kerusakan
produk dan jasa yang dihasilkan dari produk dan barang-barang milik
pemasaran, rekayasa produksi, dan perusahaan. Sistim manajemen
pemeliharaan yang membuat produk dan keselamatan yang baik adalah lebih dari
jasa tersebut dapat digunakan memenuhi hanya persyaratan legal dan moral.
harapan pelanggan dan konsumen. Bilamana di praktekkan secara benar
Secara operasional. Produk berkualitas adalah sebuah investasi yang secara
adalah produk yang memenuhi harapan berkesinambungan memperbaiki seluruh
pelanggan. kinerja organisasi, mencapai
Menurut Kotler sebagaimana pengurangan biaya dan memelihara
dikutip (Supranto, 2011) terdapat lima integritas dari operasi.
determinan kualitas jasa pelayanan yang
dapat dirincikan sebagai berikut METODE PENELITIAN
(Indikator Penelitian): a) Keandalan Sumber Data
(reability): Kemampuan untuk Dengan metode eksperimen dan survey
melaksanakan jasa yang dijanjikan ini peneliti mendapatkan data dengan cara
dengan tepat dan terpercaya. b) mengumpulkan informasi dari pengguna jasa
Keresponsifan (rensponsiveness): atau pelanggan dari tempat tertentu yang
Kemampuan untuk membantu pelanggan alamiah (di kargo area) melalui instrumen
dan memberikan jasa dengan cepat atau penelitian dengan cara menyebarkan
ketanggapan. c) Keyakinan (confidence): kuesioner.
pengetahuan dan kesopanan karyawan Populasi penelitian ini yaitu para
serta kemampuan mereka untuk karyawan yang bertugas di gudang ekspor
menimbulkan kepercayaan dan pada bagian penerimaan barang di PT JAS
keyakinan atau “assurance’. d) Empati Tbk yang berjumlah 45 orang.
(emphaty): syarat untuk peduli, memberi Sampel Dengan demikian jumlah
perhatian pribadi bagi pelanggan. e) sampel pada penelitian ini sebanyak 45 orang
Berwujud (Tangible): penampilan fisik, sesuai dengan jumlah populasi yang ada pada
peralatan. Personel dan media unit kerja penerimaan kargo udara ekspor PT
komunikasi. JAS.
Teknik analisis yang digunakan adalah
C. Keselamatan Penerbangan korelasi dan regresi. Teknik analisis data
Menurut (Richard H Wood, 1991) dilakukan dengan menggunakan perangkat
keselamatan penerbangan adalah lunak SPSS 22.00
kebebasan dari bahaya, tidak adanya
resiko.
Dalam, (Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No 3, 2011)
keselamatan penerbangan adalah keadaan

262 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 2 Januari 2019
http://library.itl.ac.id/jurnal
ISSN 2407-635X Kualitas Pelayanan Keselamatan Penerbangan

HASIL DAN PEMBAHASAN keselamatan penerbangan adalah


A. Analisis Korelasi searah (positif).
1. Korelasi Ko dan Ks (sederhana)
diperoleh r sebesar 0,514. berarti C. Uji Hipotesis Korelasi (uji signifikansi
hubungan kompetensi karyawan Korelasi-Hubungan)
dengan keselamatan penerbangan 1. Uji Hipotesis Korelasi Ko dan ks ,
adalah kuat. dan searah (positif). menunjukkan ada hubungan positif
2. Korelasi Ku dan Ks (sederhana) dan signifikan ”Kompetensi
diperoleh r sebesar 0,880.berarti karyawan dengan keselamatan
hubungan kualitas pelayanan dengan penerbangan ” dengan demikian
keselamatan penerbangan hipotesi penelitian H1 diterima.
adalah.sangat kuat dan searah 2. Uji hipotesis Korelasi Ku dan Ks
(positif) menunjukkan ada hubungan positif
3. Korelasi Parsial Ko dan Ks diperoleh dan signifikan ”Kualitas Pelayanan
r sebesar 0,092 berarti bahwa dengan keselamatan penerbangan ”
hubungan kompetensi karyawan dengan demikian hipotesis penelitian
dengan keselamatan penerbangan H2 diterima.
adalah sangat rendah. dan searah 3. Uji hipotesis Korelasi Ko,Ku dan Ks
(positif). (ganda) menunjukkan ada hubungan
4. Korelasi Ko, Ku dan Ks (ganda) yang signifikan ”Kompetensi
diperoleh r sebesar 0,834. berarti karyawan dan Kualitas Pelayanan
hubungan kompetensi karyawan dan dengan keselamatan penerbangan ”
kualitas pelayanan dengan dengan demikian hipotesi penelitian
keselamatan penerbangan adalah H3 diterima.
sangat kuat dan searah (positif). 4. Uji Hipotesis Korelasi Ko dan Ks
secara parsial , menunjukkan ada
B. Analisis Regresi hubungan positif yang tidak
1. Regresi Ko dan Ks (sederhana) signifikan pada variabel kompetensi
diperoleh nilai Ks = .35,431. + karyawan dengan keselamatan
0,695.X1 . Dari persamaan tersebut penerbangan.
terlihat bahwa pengaruh kompetensi 5. Uji Hipotesis Korelasi Ku dan Ks
karyawan terhadap keselamatan secara parsial , menunjukkan ada
penerbangan adalah searah (positif). hubungan positif yang tidak
2. Regresi Ku dan Ks (sederhana) signifikan pada variabel kualitas
diperoleh nilai Ks = .-0,512. + pelayanan dengan keselamatan
0,865.X2 penerbangan.
3. Dari persamaan tersebut terlihat
bahwa pengaruh kualitas pelayanan D. Koefiesien Determinasi
terhadap keselamatan penerbangan 1. Koefisien determinasi Ko dan Ks .
adalah searah (positif). Besarnya pengaruh positif dari
4. Regresi Ko,Ku dan Ks (ganda) kompetensi karyawan terhadap
diperoleh nilai Ks = -2,943. + keselamatan penerbangan sebesar
0,070.X1 + 0,838.X2 . Dari 26,4..% sedangkan sisanya .73,6 .%
persamaan regresi tersebut terlihat merupakan faktor lain.
bahwa pengaruh kompetensi 2. Koefisien determinasi Ku dan Ks .
karyawan dengan keselamatan Besarnya pengaruh positif dari
penerbangan adalah tidak searah kualitas pelayanan terhadap
(negatif) dan dari persamaan regresi keselamatan penerbangan sebesar
tersebut terlihat bahwa pengaruh .77,5.% sedangkan sisanya 22,5.%
kualitas manajemen dengan merupakan faktor lain.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 2 Januari 2019 263
http://library.itl.ac.id/jurnal
Kualitas Pelayanan Keselamatan Penerbangan ISSN 2407-635X

3. Koefisien determinasi Ko,Ku (ganda) merupakan kontribusi pelayanan


dan Ks . Besarnya pengaruh positif terhadap upaya pencapaian keselamatan
dari kompetensi karyawan dan penerbangan. dimana instrumen dominan
kualitas pelayanan terhadap yang membentuk indikator tersebut
keselamatan penerbangan sebesar adalah pemberian pelatihan, penggunaan
77,6.% sedangkan sisanya .22,4.% seragam dalam meningkatkan kualitas
disebabkan faktor-faktor lain yang pelayanan. Dari Persamaan perhitungan
tidak dianalisis dalam penelitian ini. regresi tersebut maka dapat disimpulkan
Dari keterangan diatas dapat di bahwa semakin tinggi kualitas pelayanan
interpretasikan kondisi dalam periode yang diberikan maka akan semakin tinggi
yang diteliti bahwa kompetensi karyawan keselamatan penerbangan.
dan kualitas manajemen mempunyai 3. Variabel kompetensi karyawan (Ko) dan
hubungan yang signifikan dalam upaya kualitas layanan (Ku) secara bersama-
meningkatkan keselamatan penerbangan. sama mempunyai hubungan yang sangat
kuat dan searah dengan keselamatan
SIMPULAN penerbangan (Ks), Hasil perhitungan
1. Kompetensi karyawan (Ko) mempunyai koefisien korelasi didapat sebesar 0,834,
hubungan positif dan signifikan dalam sedangkan koefisiensi determinasi
upaya mencapai keselamatan kompetensi karyawan (Ko) dan kualitas
penerbangan (Ks). Didasari hasil pelayanan (Ku) dengan keselamatan
perhitungan koefisien korelasi didapat penerbangan (Ks) sebesar 77,6%
kuat dan searahnya (0,514) suatu merupakan kontribusi bersama-sama
hubungan, sedangkan koefisiensi kompetensi dan kualitas pelayanan
determinasi kompetensi karyawan dengan keselamatan penerbangan. Dari
dengan keselamatan penerbangan sebesar perhitungan Persamaan regresi jamak,
26,4% merupakan kontribusi kompetensi Maka dapat disimpulkan bahwa apabila
karyawan terhadap naik turunnya upaya kompetensi karyawan dan kualitas
pencapaian keselamatan penerbangan, pelayanan secara bersama-sama
dimana instrumen dominan yang ditingkatkan maka keselamatan
membentuk indikator dari kompetensi penerbangan akan meningkat.
tersebut berupa pengetahuan dasar seperti 4. Didasarkan atas perhitungan korelasi
basic cargo harus dimiliki, ,kemampuan secara parsial bahwa jika hubungan
membina hubungan baik dengan kompetensi karyawan (Ko) dan Kualitas
pelanggan, dan konsistensi dalam layanan (Ku), diperhitungkan secara
menjaga image unit kerja dengan tingkah sendiri-sendiri dengan mengontrol
laku yang baik dalam bekerja. Dari variabel bebas lainnya,Pada koefisien
persamaan perhitungan regresi tersebut korelasi kompetensi karyawan (Ko) atas
maka dapat disimpulkan bahwa semakin keselamatan penerbangan (Ks) dengan
tinggi kompetensi karyawan yang dikontrol oleh kualitas pelayanan (Ku)
diberikan maka akan semakin tinggi didapat ry12 sebesar 0,092 yang
keselamatan penerbangan. menunjukkan masih terdapat hubungan
2. Kualitas pelayanan (Ku) mempunyai positif terhadap upaya meningkatkan
hubungan positif dan signifikan dalam keselamatan penerbangan (Ks) namun
upaya mencapai keselamatan ada kecenderungan penurunan nilai
penerbangan (Ks). Didasari hasil koefisien korelasi. Sedangkan koefisien
perhitungan koefisien korelasi didapat korelasi kualitas layanan (Ku) atas
sangat kuat dan searahnya (0,888). keselamatan penerbangan (Ks) jika
sedangkan koefisiensi determinasi dikontrol oleh variabel kompetensi
kualitas pelayanan terhadap upaya karyawan (Ko) didapat ry21 sebesar
mencapai keselamatan sebesar 77,5% 0,834, Hal ini menunjukkan bahwa

264 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 2 Januari 2019
http://library.itl.ac.id/jurnal
ISSN 2407-635X Kualitas Pelayanan Keselamatan Penerbangan

keeratan hubungan kualitas layanan (Ku)


jika dikontrol oleh kompetensi karyawan Richard H Wood. (1991). Aviation Safety
(Ko) maka hubungannya positif. Program : A Managemen Hand book.
California - USA: Jeppesen Anderson
DAFTAR PUSTAKA Training Product.

Dessler, G. (2010). Manajemen Sumber storbacka, Kaj, Lehtinen, R. J. (2001).


Daya Manusia (Kesepuluh). Jakarta Creating Competitive Advantage
Barat: Pt Indeks. Through Win Win Relationship
Strategies. In Customer Relationship
Ivancevich John M; Lorenzi Peter; Skinner Management. New York - USA.: Mc
Steven J; And Crosby Philip B. (1997). Graw Hill.
Management Quality And
Competitiveness. Chicago: Irwin. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.
Parasuraman, A., L. . B. and V. a. Z. (2006).
Delivering Quality Service : Balancing Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat
Consumer Perception And Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan
Expectation. New York - USA.: The Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Free Press.
Wijaya, T. (2011). Manajemen Kualitas Jasa
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No Desain Servqual, QFD dan Kano
3. (2011). Tentang Keamanan Dan Disertai Cobtoh Applikasi Dalam
Keselamatan Penerbangan. Kasus Penelitian. Jakarta: Pt Indeks.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 2 Januari 2019 265
http://library.itl.ac.id/jurnal
Kualitas Pelayanan Keselamatan Penerbangan ISSN 2407-635X

Halaman ini sengaja dikosongkan.

266 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 2 Januari 2019
http://library.itl.ac.id/jurnal

Anda mungkin juga menyukai