Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2355-4721 Identifikasi Kepuasan Penumpang atas Implementasi Kualitas Layanan

DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357 Perusahaan Penerbangan

Identifikasi Kepuasan Penumpang atas Implementasi Kualitas


Layanan Perusahaan Penerbangan

Identification of Passenger Satisfaction


for Airlines Service Quality

Lianna Wijaya a,1, Ridho Bramulya Ikhsan b,2 Hartiwi Prabowo c,3 Rini Kurnia Sari d,4
a,b,c,d Management Department, BINUS Online Learning, Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia
1 lianna.wijaya@binus.ac.id, 2*ridho.bramulya.i@binus.ac.id, 3hartiwi2200@binus.ac.id, 4rini@binus.ac.id

*
corresponding e-mail
This is an open access article under the terms of the CC-BY-NC license

ABSTRACT

The purpose of this study to examined the contribution of the dimensions airline service quality
to build of passengers satisfaction who using LCC airlines in DKI Jakarta and identified the
level satisfaction of passengers who using LCC airlines. The data collection using a
questionnaire and distributed to 120 passengers who use LCC airlines in DKI Jakarta. The
analysis used multiple linear regression and important-performance matrix analysis. All data is
valid, reliable and the best linear unbiased estimator tests is fit. Findings showed that,
simultaneously and partially, dimensions of airline service quality had a significant impact on
passenger satisfaction who using LCC airlines. The results of the important-performance
matrix, there are 6 attributes that require special treatments to create passenger satisfaction
and only 3 attributes that are felt satisfied by passengers.

Keywords : airlines service quality; satisfaction; importance-performance analysis; low


cost carrier

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi dari dimensi kualitas layanan airlines dalam
membentuk kepuasan penumpang yang menggunakan maskapai LCC di Jakarta serta
mengidentifikasi tingkat kepuasan penumpang yang menggunakan maskapai berbasis LCC.
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan disebar kepada 120 penumpang yang
menggunakan maskapai LCC di DKI Jakarta. Metode analisis menggunakan regresi linier
berganda dan matrik importance-performance analysis. Semua data dinyatakan valid, reliabel
dan memenuhi uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh dimensi kualitas
layanan airlines secara simultan dan parsial terhadap kepuasan penumpang yang menggunakan
maskapai LCC. Hasil matrik IPA, ada 6 atribut yang perlu mendapat perhatihan khusus untuk
menciptakan kepuasan penumpang dan hanya 3 atribut yang dipersepsikan puas oleh
penumpang.

Kata kunci : kualitas layanan airlines; kepuasan; importance-performance analysis; low


cost carrier

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
299
Lianna Wijaya, Ridho Bramulya Ikhsan, Hartiwi Prabowo, Rini Kurnia Sari ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357

A. Pendahuluan menunjukkan tren positif di tiga tahun


Industri penerbangan di Indonesia terakhir, yang terlihat pada perkembangan
merupakan industri yang sangat kompetitif, di jumlah penumpang dengan layanan low cost
mana terdapat dua segmen jasa penerbangan carrier setiap tahun mengalami peningkatan
yaitu maskapai berbasis low cost carrier jika dibanding dengan penumpang yang
(LCC) dan full service carrier (FSC). Saat ini, menggunakan layanan full service carrier
maskapai yang mengusung LCC terus (FSC) (lihat Gambar 1)

Gambar 1 Perbandingan Jumlah Penumpang Low Cost Carrier dan Full Service Carrier
Sumber: Kementrian Pariwisata, 2018

Tingginya permintaan penumpang layanan memiliki pengaruh yang signifikan.


terhadap maskapai berbasis LCC, sering kali Semakin baik kualitas layanan yang diberikan,
tidak diimbangi dengan kualitas layanan yang akan menghasilkan tingkat kepuasan
diberikan. Penumpang merasa kecewa atas penumpang yang semakin tinggi. Sebaliknya,
keterlambatan dan penundaan hingga jika penumpang merasa tidak puas atas
pembatalan penerbangan. Hal ini jelas layanan yang diterima maka kecenderungan
merugikan penumpang, meskipun secara penumpang tidak akan menggunakan kembali
konseptual maskapai berbasis LCC telah dan beralih kepada maskapai lain serta
menghilangkan atau mengurangi fasilitas dan mereka cenderung akan menceritakan hal
layanan yang diberikan. Schiffman and negatif ke orang-orang yang mereka kenal
Kanuk (2004) telah menjelaskan bahwa (Ali, Dey, & Filieri, 2015).
strategi perusahaan tidak selalu berkaitan Kualitas layanan berada di garis depan
dengan usaha peningkatan jumlah konsumen, dari kepuasan pengguna jasa, terutama dalam
tetapi lebih dari bagaimana perusahaan industri jasa yaitu pebankan, rumah sakit,
mampu memelihara dan menjaga kepercayaan teknologi informasi, edukasi, kecantikan, dan
serta menimbulkan sikap positif terhadap penerbangan. Oleh karena itu, kualitas
pelanggannya dengan mengutamakan layanan pelayanan yang diterima pelanggan memiliki
atau customer care yang baik dan berkualitas. dampak yang signifikan terhadap kepuasan
Maskapai yang mengusung konsep pelanggan dalam industri penerbangan
LCC, kepuasan penumpang dan kualitas

300 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Identifikasi Kepuasan Penumpang atas Implementasi Kualitas Layanan
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357 Perusahaan Penerbangan

(Farooq, Salam, Fayolle, Jaafar, & Ayupp, c. Assurance merupakan kemampuan


2018) untuk membuat penumpang percaya dan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji yakin. Hal ini melibatkan pengetahuan
kontribusi dimensi kualitas layanan airlines dan sikap awak pesawat dalam melayani
berbasis LCC dalam membentuk kepuasan penumpang. Bagaimana kehandalan
penumpang yang menggunakan maskapai awak pesawat dalam melayani
LCC serta mengidentifikasi tingkat kepuasan penumpang, sikap terhadap penumpang,
penumpang yang menggunakan maskapai kemampuan awak pesawat untuk
berbasis LCC. membuat penumpang percaya, dan
1. Kualitas Layanan Airline keahlian dalam menghadapi penumpang
Kualitas layanan merupakan pelayanan yang memberikan pertanyaan.
yang didapat penumpang kemudian mereka d. Tangibility melibatkan penampakan dari
melakukan perbandingan dengan berbagai fasilitas, penampilan awak pesawat, dan
harapan atas layanan yang diinginkan (Farooq semua fasilitas fisik yang dapat dilihat
et al., 2018). Kesan secara keseluruhan yang dan disentuh.
didapatkan oleh pelanggan terhadap e. Security and safety merupakan ukuran
perusahaan dan jasa yang diberikan oleh tingkat keamanan dan keselamatan
perusahaan tersebut juga merupakan bentuk penumpang selama penerbangan dan
dari kualitas layanan (Kos, Kukar-Kinney, & bagasi. Security and safety merupakan
Vegelj, 2017). Oleh karena itu, kualitas aset terbesar dalam industri penerbangan.
layanan dipengaruhi oleh pelayanan yang Terutama setelah kejadian 9/11, security
diharapkan dan dibayangkan oleh konsumen. and safety adalah faktor yang sangat
Jika pelayanan yang didapatkan sesuai dengan penting bagi penumpang dalam
yang konsumen harapkan, outputnya adalah membuat keputusan menggunakan moda
kualitas layanan yang memuaskan, dan transportasi udara.
sebaliknya jika pelayanan yang didapatkan di f. Communication diartikan sebagai
bawah harapan konsumen, maka kualitas interaksi antara awak pesawat dan
pelayanannya tidak memuaskan (Hussain, Al penumpang. Hal ini sangat vital dan
Nasser, & Hussain, 2015). dapat menentukan kualitas pelayanan.
Untuk mengevaluasi kualitas layanan Penumpang akan datang dari berbagai
biasanya menggunakan prosedur yang latar belakang. Penting bagi awak
dinamakan SERVQUAL (Pakdil & Aydın, pesawat untuk dapat menghadapi
2007; A Parasuraman, Zeithaml, & Berry, berbagai jenis penumpang dan membuat
1988; A. Parasuraman, Zeithaml, & Berry, mereka merasa nyaman.
1985). Ada 6 dimensi kualitas pelayanan 2. Kepuasan Penumpang
airline, yaitu reliability, responsiveness, Kepuasan pelanggan merupakan
assurance, tangibility, security and safety, tingkat kepuasan pelanggan terhadap
dan communication (Hussain et al., 2015). pelayanan yang diberikan oleh maskapai
a. Reliability adalah kemampuan untuk secara keseluruhan. Dalam hal ini kualitas
memberikan pelayanan yang sesuai layanan sangat berpengaruh. Kualitas
dengan apa yang dijanjikan dengan layanan dapat meningkatkan tingkat
benar dan bertanggung jawab tanpa kepuasan pelanggan (Kos et al., 2017).
adanya kesalahan atau kelalaian yang Pelanggan akan membandingkan apa yang
terjadi. mereka rasakan atas pelayanan yang telah
b. Responsiveness diartikan sebagai respon mereka terima dengan apa yang pelanggan
yang segera dalam melayani permintaan harapkan, dari hal itu akan menghasilkan
penumpang, ketulusan dalam membantu, perasaan puas atau kecewa (Farooq et al.,
dan melayani penumpang dengan 2018).
tanggap, cepat dan memiliki perhatian Perusahaan menilai bahwa lebih
atas kebutuhan penumpang. menguntugkan bagi mereka untuk menjaga

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
301
Lianna Wijaya, Ridho Bramulya Ikhsan, Hartiwi Prabowo, Rini Kurnia Sari ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357

pelanggan saat ini dibandingkan mencari memberikan kemudahan atas usulan


pelanggan baru guna menggantikan perbaikan kinerja.
pelanggan yang hilang. Maka sangat penting Dalam konsep IPA, diagram cartesius
bagi perusahaan untuk dapat memuaskan terdiri atas 4 kuadran dan dipetakan untuk
pelanggannya. Pelanggan yang tidak puas seluruh variabel yang memengaruhi kualitas
biasanya akan menunjukan ketidakpuasan. layanan. Martilla and James (1977)
Para pelanggan yang tidak puas akan menjelaskan bahwa atribut dalam kuadran A
menceritakan pengalaman buruk mereka (concentrate here) adalah atribut-atribut yang
kepada orang-orang yang mereka kenal dan dianggap penting oleh pelanggan, tetapi
pada zaman saat ini dimana komunikasi aktualnya belum sesuai dengan harapan
secara digital telah sangat maju, maka berita pelanggan. Atribut yang masuk dalam
tentang ketidakpuasan ini dapat tersebar kuadran ini harus ditingkatkan. Kuadran B
dengan cepat. Reputasi dan keuntungan (keep up the good work) adalah atribut-atribut
perusahaan akan merasakan dampaknya. Dan yang dianggap penting oleh pelanggan, dan
sebaliknya pelanggan yang puas juga akan aktualnya sudah sesuai dengan yang
menceritakan pengalaman baiknya dengan dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya
orang-orang yang mereka kenal (Hussain et cenderung lebih tinggi. Atribut yang masuk
al., 2015). dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan
karena semua atribut menjadikan produk atau
3. Importance-Performance Analysis (IPA)
jasa yang unggul menurut pelanggan.
Importance-Perfomance Analysis (yang
Kuadran C (low priority) adalah atribut-
selanjutnya disingkat – IPA) menawarkan
atribut yang dianggap kurang penting oleh
sejumlah keuntungan untuk mengevaluasi
pelanggan, tapi kinerja aktual tidak terlalu
penerimaan konsumen terhadap program
istimewa. Peningkatan atribut-atribut dalam
pemasaran dan dapat mengukur tingkat
kuadran ini dapat dipertimbangkan karena
kepuasan layanan jasa (Martilla & James,
pengaruhnya terhadap manfaat yang
1977). Metode IPA membantu dalam
dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.
pengukuran tingkat kesesuaian agar dapat
Kuadran D (possible overkill) adalah atribut-
diketahui seberapa besar pelanggan merasa
atribut yang dianggap kurang penting oleh
puas terhadap kinerja perusahaan, dan
pelanggan, dan dirasakan terlalu berlebihan.
seberapa besar pihak perusahaan memahami
Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran
apa yang diinginkan pelanggan terhadap jasa
ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat
yang telah diberikan. Kehadiran IPA telah
menghemat biaya.
banyak diterima dan digunakan pada berbagai
kajian karena kemudahan untuk diterapkan
dan
tampilan
hasil
analisis

Gambar 2 Diagram Importance-Performance Analysis


Sumber:Martilla and James (1977)

302 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Identifikasi Kepuasan Penumpang atas Implementasi Kualitas Layanan
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357 Perusahaan Penerbangan

B. Metode Penelitian kepuasan – IPA dengan skala ordinal di mana


Penelitian ini menggunakan metode penumpang memberi penilaian atas
survei dengan bantuan kuesioner sebagai alat perbandingan antara tingkat kepentingan dan
pengumpul data. Penyebaran kuesioner tingkat kinerja kualitas layanan. Bagian kedua,
dilakukan secara random dengan bantuan kuesioner dirancang dengan menggunakan
google form kepada penumpang airlines, yang skala semantik diferensial jenjang 5 point
terdiri dari Lion Air, City Link, Sriwijaya, Air untuk menguji pengaruh kualitas layanan
Asia, Nam Air, dan Wings Air. Kuesioner terhadap kepuasan penumpang dengan
dirancang menjadi 2 bagian. Bagian pertama, menggunakan regresi linier berganda.
digunakan untuk keperluan analisis tingkat

Tabel 1 Operasional Variabel


Variabel Sub Variabel Indikator
Kualitas 1. Efisiensi saat proses check-in
Layanan 2. Ketepatan waktu penerbangan
Reliability
Airline 3. Sampai tempat tujuan pada waktu yang dijanjikan
4. Penanganan komplain bagasi yang tertinggal
1. Keinginan untuk membantu penumpang
2. Perhatian terhadap kebutuhan penumpang
Responsiveness
3. Memberi informasi apabila ada perubahan waktu penerbangan
4. Memberi informasi mengenai layanan yang diberikan
1. Keterampilan karyawan (inflight dan on ground service) dalam
memberikan pelayanan
2. Kesopanan terhadap penumpang
Assurance
3. Kemampuam karyawan untuk memberikan kenyamanan pada
penumpang
4. Kemampuan karyawan dalam menanggapi pertanyaan penumpang
1. Kebersihan interior pesawat
2. Kebersihan eksterior pesawat
3. Kenyamanan tempat duduk
4. Penampilan karyawan
Tangibility
5. Keragaman fasilitas hiburan dalam penerbangan (wifi berbayar)
6. Kualitas dan keragaman makanan berbayar dalam pesawat
7. Fasilitas pesawat pada umumnya
8. Instalasi teknologi yang terbarukan
1. Kemampuan airlines untuk membuat penumpang merasa aman dan
Security and
nyaman
safety
2. Teknologi pesawat memberikan penumpang rasa aman dan selamat
1. Komunikasi antara awak pesawat dan penumpang selama penerbangan
Communication
2. Pengumuman informatif dari pilot selama penerbangan
Kepuasan 1. Secara keseluruhan merasa puas dengan layanan
-
penumpang 2. Merasa puas dengan pelayanan yang cepat
Sumber: Rahim Hussain, Amjad Al Nasser, Yomna K. Hussain. 2015

Populasi dalam penelitian ini adalah penumpang. Kemudian dilakukan uji validitas,
masyarakat yang telah menggunakan uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik yaitu uji
maskapai LCC di DKI Jakarta dengan jumlah normalitas, uji multikolinieritas dan uji
yang tidak diketahui secara pasti (infinity). heteroskedastisitas. Selanjutnya data yang
Karena sifat populasi adalah infinity, maka telah valid, reliabel dan memenuhi syarat
penarikan sampel menggunakan rumus asumsi klasik, dianalisis menggunakan regresi
Lemeshow (Lemeshow, Hosmer, Klar, & linier berganda dan IPA.
Lwanga, 1990) dengan tingkat kesalahan 10%
dan didapat sampel minimum sebesar 96 C. Hasil dan Pembahasan
penumpang. Data yang terkumpul dari Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner,
penyebaran kuesioner didapat 120 sebagian besar responden berusia 34 sampai

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
303
Lianna Wijaya, Ridho Bramulya Ikhsan, Hartiwi Prabowo, Rini Kurnia Sari ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357

37 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. kepuasan penumpang karena nilai t-hitung
Pekerjaan responden yang dominan adalah disetiap variabel bebas > nilai t-tabel (1,98)
karyawan swasta dan paling sedikit 3 bulan dengan tingkat Sig. < 0.05. Communication
sekali menggunakan maskapai LCC. Rata- memiliki pengaruh dominan serta
rata responden memiliki pengeluaran per memberikan kontribusi terbesar terhadap
bulan lebih dari Rp.6.500.000 dan alasan kepuasan penumpang. Hal ini terlihat dari
menggunakan maskapai LCC adalah untuk nilai t-hitung communication (5.076) paling
berlibur. besar dibanding nilai t-hitung variabel lainnya.
Hasil penghitungan validitas dan Selanjutnya nilai R Squared sebesar 0.825
reliabilitas terhadap seluruh item pernyataan atau 82,5%. Artinya, kepuasan penumpang
pada reliability, responsiveness, assurance, dijelaskan 82,5% oleh reliability,
tangibility, security and safety, responsiveness, assurance, tangibility,
communication dan kepuasan pelanggan telah security and safety, dan communication
memenuhi syarat valid. sedangkan sisanya 17,5% dijelaskan oleh
Pengujian asumsi klasik dilakukan variabel lain yang tidak diteliti.
untuk menilai kebaikan model regresi linier Dalam penghitungan IPA akan
berganda. Model regresi yang baik jika data tergambar atribut kualitas layanan dari
terdistribusi normal, bebas dari gejala maskapai LCC yang perlu ditingkatkan atau
multikolinieritas dan heteroskedastisitas. dikurangi untuk menjaga kepuasan
Pengujian regresi linier berganda penumpang. Kepuasan akan ditentukan oleh
menggunakan data hasil penyebaran persepsi penumpang atas performance
kuesioner yang telah dinyatakan valid, (kinerja) jasa dalam memenuhi harapan
reliabel dan bebas dari uji asumsi klasik. penumpang (importance). Penumpang yang
Dalam regresi linier berganda, akan merasa puas jika harapannya terpenuhi oleh
menghasilkan nilai t, nilai F dan R-Square. pihak maskapai LCC.
Secara simultan variabel reliability,
responsiveness, assurance, tangibility,
security and safety, dan communication
berpengaruh terhadap kepuasan penumpang
karena nilai F-hitung (88.934) > nilai F-tabel
(3.09) dengan tingkat Sig. 0.000. Secara
parsial, reliability, responsiveness, assurance,
tangibility, security and safety, dan
communication berpengaruh terhadap
a. Tingkat Kesesuaian Kinerja dan Kepentingan

Tabel 2 Tingkat Kesesuaian


Tingkat
Atribut Kualitas Layanan Airlines Importance Performance
Kesesuaian
Rel1 Efisiensi saat proses check-in 500 402 80.40%
Rel2 Ketepatan waktu penerbangan 495 399 80.61%
Sampai tempat tujuan pada waktu yang
Rel3
dijanjikan 505 417 82.57%
Rel4 Penanganan komplain bagasi 495 394 79.60%
Resp1 Keinginan untuk membantu penumpang 496 377 76.01%
Resp2 Perhatian terhadap kebutuhan penumpang 498 378 75.90%
Memberi informasi apabila ada perubahan
Resp3 488 381 78.07%
waktu penerbangan
Memberi informasi mengenai layanan
Resp4 505 372 73.66%
yang diberikan
Ketrampilan karyawan (inflight dan on
Ass1 ground service) dalam memberikan 497 435 87.53%
layanan

304 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Identifikasi Kepuasan Penumpang atas Implementasi Kualitas Layanan
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357 Perusahaan Penerbangan

Tingkat
Atribut Kualitas Layanan Airlines Importance Performance
Kesesuaian
Ass2 Kesopanan terhadap penumpang 518 411 79.34%
Kemampuam karyawan dalam memberikan
Ass3 510 415 81.37%
kenyamanan pada penumpang
Kemampuan karyawan dalam menanggapi
Ass4 510 387 75.88%
pertanyaan penumpang
Tang1 Kebersihan interior pesawat 523 373 71.32%
Tang2 Kebersihan eksterior pesawat 524 387 73.85%
Tang3 Kenyamanan tempat duduk 504 376 74.60%
Tang4 Penampilan karyawan 545 393 72.11%
Keragaman fasilitas hiburan dalam
Tang5 482 354 73.44%
penerbangan (wifi berbayar)
Kualitas dan keragaman makanan
Tang6 498 374 75.10%
berbayar dalam pesawat
Tang7 Fasilitas pesawat pada umumnya 519 387 74.57%
Tang8 Instalasi teknologi yang terbarukan 521 391 75.05%
Kemampuan airlines untuk membuat
SS1 493 434 88.03%
penumpang merasa aman dan nyaman
Teknologi pesawat memberikan
SS2 497 443 89.13%
penumpang rasa aman dan selamat
Komunikasi antara awak pesawat dan
Comm1 499 429 85.97%
penumpang selama penerbangan
Pengumuman informatif dari pilot selama
Comm2 514 424 82.49%
penerbangan
Mean Tingkat Kesesuaian 78,31%

Berdasarkan hasil penghitungan (Tabel Berdasarkan Tabel 3, telah diketahui


2) terlihat rata-rata tingkat kesesuaian antara nilai kesesuaian 24 atribut kualitas layanan
kinerja dengan kepentingan sebesar 78,31% maskapai berbasis LCC. Dari hasil
yang berada pada rentang 84% - 70% sehingga perhitungan nilai kesesuaian dapat ditentukan
dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan urutan prioritas perbaikan kualitas layanan
penumpang menilai atribut-atribut dari kualitas maskapai berbasis LCC berdasarkan besarnya
layanan airlines berbasis LSS adalah cukup nilai kesesuaian dari masing-masing atribut.
baik. Artinya, penumpang menilai bahwa Nilai kesesuaian yang paling kecil merupakan
kualitas layanan yang diberikan sudah cukup prioritas utama dalam pembenahan atribut
baik untuk membuat nasabah merasa puas. kualitas layanan maskapai berbasis LCC.

Tabel 3 Urutan Prioritas Perbaikan Kinerja


Nilai
Atribut Sub Variabel
Kesesuaian
71.32% Kebersihan interior pesawat Tangibility
72.11% Penampilan karyawan Tangibility
73.44% Keragaman fasilitas hiburan dalam penerbangan (wifi berbayar) Tangibility
73.66% Memberi informasi pada penumpang mengenai layanan yang diberikan Responsiveness
73.85% Kebersihan eksterior pesawat Tangibility
74.57% Fasilitas pesawat pada umumnya Tangibility
74.60% Kenyamanan tempat duduk Tangibility
75.05% Instalasi teknologi yang terbarukan Tangibility
75.10% Kualitas dan keragaman makanan berbayar dalam pesawat Tangibility
75.88% Kemampuan karyawan dalam menanggapi pertanyaan penumpang Assurance
75.90% Perhatian terhadap kebutuhan penumpang Responsiveness
76.01% Keinginan untuk membantu penumpang Responsiveness
78.07% Memberi informasi apabila ada perubahan waktu penerbangan Responsiveness

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
305
Lianna Wijaya, Ridho Bramulya Ikhsan, Hartiwi Prabowo, Rini Kurnia Sari ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357

Nilai
Atribut Sub Variabel
Kesesuaian
79.34% Kesopanan terhadap pelanggan Assurance
79.60% Penanganan komplain bagasi yang tertinggal Reliability
80.40% Efisiensi saat proses check-in Reliability
80.61% Ketepatan waktu penerbangan Reliability
Kemampuam karyawan untuk memberikan kenyamanan pada Assurance
81.37%
penumpang
82.49% Pengumuman informatif dari pilot selama penerbangan Communication
82.57% Sampai tempat tujuan pada waktu yang dijanjikan Reliability
85.97% Komunikasi antara awak pesawat dan penumpang selama penerbangan Communication
Ketrampilan karyawan (inflight dan on ground service) dalam Assurance
87.53%
memberikan pelayanan
Kemampuan airline untuk membuat penumpang merasa aman dan Security and safety
88.03%
nyaman
89.13% Teknologi pesawat memberikan penumpang rasa aman dan selamat Security and safety

Untuk menentukan atribut yang perlu berasal dari indikator yang dianggap penting
mendapat perhatian bagi maskapai berbasis oleh penumpang yang menggunakan
LCC dapat dilihat pada penjabaran atribut maskapai berbasis LCC.
dalam diagram kartesius, sehingga langkah- b. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja
langkah peningkatan kinerja perusahaan
c.

Gambar 2 Matrik IPA

Nilai mean persepsi dari setiap atribut belum pada atribut yang diukur yaitu dengan
merupakan pondasi untuk menentukan apakah membandingkan terhadap rerata dari seluruh
performance maskapai LCC sudah baik atau atribut (X) dan hasilnya diperoleh sebesar

306 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Identifikasi Kepuasan Penumpang atas Implementasi Kualitas Layanan
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357 Perusahaan Penerbangan

3,31. Nilai mean important setiap atribut berbayar) (Tang5); memberi informasi pada
merupakan dasar untuk menentukan apakah penumpang mengenai layanan yang diberikan
atribut yang diukur penting atau tidak penting, (Resp4); kenyamanan tempat duduk (tang3);
yaitu dengan membandingkannya terhadap kualitas dan keragaman makanan berbayar
rerata dari seluruh atribut (Y) dan hasilnya dalam pesawat (Tang6); perhatian terhadap
diperoleh sebesar 4,22. Nilai mean kebutuhan penumpang (Resp2); keinginan
performance dan important tersebut digunakan untuk membantu penumpang (Resp1);
untuk menganalisis data dalam IPA pada memberi informasi pada penumpang apabila
Gambar 2. ada perubahan waktu penerbangan (Resp3;
Kuadran A merupakan kuadran yang dan Penanganan komplain bagasi yang
memiliki tingkat kepuasan masih sangat tertinggal (Rel4).
rendah sehingga menjadi prioritas utama untuk Kuadran D merupakan kuadran yang
dilakukan perbaikan. Ada enam atribut yang dianggap kurang penting yang artinya kuadran
masuk dalam kuadran A dan diurutkan sesuai ini mempunyai tingkat kepentingan yang
tingkat prioritasnya yaitu: efisiensi saat proses rendah, tetapi tingkat pelaksanaan kinerja
check-in (Rel1); ketepatan waktu penerbangan tinggi sehingga perlu diperhatikan kembali.
Ada enam atribut dalam kuadran D dan
(Rel2); sampai tempat tujuan pada waktu yang diurutkan sesuai tingkat prioritas untuk
dijanjikan (Rel3); komunikasi antara crew dikurangi kinerjanya karena dianggap
pesawat dan penumpang selama penerbangan berlebihan, yaitu: kebersihan interior pesawat
(Comm1); ketrampilan karyawan (inflight dan (Tang1); penampilan karyawan (Tang4);
on ground service) dalam memberikan kebersihan eksterior pesawat (Tang2); fasilitas
pelayanan (Ass1); kemampuan airlines untuk pesawat pada umumnya (Tang7); instalasi
membuat penumpang merasa aman dan teknologi yang terbarukan (Tang8); dan
nyaman (SS1); dan teknologi pesawat kemampuan karyawan dalam menanggapi
memberikan penumpang rasa aman dan pertanyaan penumpang (Ass4).
selamat (SS2).
Kuadran B merupakan kuadran yang D. Simpulan
diharapkan oleh penumpang dan atribut Secara kuantitatif, seluruh dimensi dari
tersebut sudah sesuai dengan yang dirasakan kualitas layanan airlines yaitu reliability,
penumpang. Kuadran B merupakan kuadran responsiveness, assurance, tangibility,
yang diharapkan penumpang dan atribut- security and safety, dan communication
atribut tersebut telah sesuai dengan yang berpengaruh secara simultan dan parsial
dirasakan oleh penumpang. Ada tiga atribut terhadap kepuasan penumpang yang
dalam kuadran B dan diurutkan sesuai tingkat menggunakan maskapai LCC dan sebesar
prioritasnya untuk dipertahankan yaitu: 82,5% kepuasan penumpang yang
kesopanan terhadap penumpang (Ass2); menggunakan maskapai LCC dapat
kemampuam karyawan untuk memberikan dijelaskan oleh dimensi kualitas layanan
kenyamanan pada penumpang (Ass3); dan airlines. Secara kualitatif dengan
Pengumuman informatif dari pilot selama menggunakan pendekatan IPA, atribut
penerbangan (Comm2). efisiensi saat proses check-in (1); ketepatan
Kuadran C merupakan kuadran dengan waktu penerbangan (2); sampai tempat tujuan
prioritas rendah yang diartikan bahwa pada waktu yang dijanjikan (3); komunikasi
kuadran ini memuat atribut-atribut yang antara crew pesawat dan penumpang selama
dianggap kurang penting oleh penumpang dan penerbangan (23); ketrampilan karyawan
realita kinerjanya tidak terlalu istimewa. Ada (inflight dan on ground service) dalam
delapan atribut dalam kuadran C dan memberikan pelayanan (9); kemampuan
diurutkan sesuai tingkat prioritas untuk airline untuk membuat penumpang merasa
dilakukan perbaikan yaitu: keragaman aman dan nyaman (21); dan teknologi pesawat
fasilitas hiburan dalam penerbangan (wifi memberikan penumpang rasa aman dan

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
307
Lianna Wijaya, Ridho Bramulya Ikhsan, Hartiwi Prabowo, Rini Kurnia Sari ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.357

selamat (22) adalah atribut yang perlu Journal of Business Research, 80, 188-
mendapatkan perhatian khusus bagi maskapai 196.
berbasis LCC untuk segera diperbaiki, doi:https://doi.org/10.1016/j.jbusres.20
sedangkan atribut kesopanan terhadap 17.05.015
penumpang (10); kemampuam karyawan
untuk memberikan kenyamanan pada Lemeshow, S., Hosmer, D. W., Klar, J., &
penumpang (11); dan Pengumuman informatif Lwanga, S. K. (1990). Adequacy of
dari pilot selama penerbangan (24) adalah Sample Size in Health Studies. United
atribut yang dipersepsi baik oleh penumpang. States: Wiley.

E. Daftar Pustaka Martilla, J. A., & James, J. C. (1977).


Importance-Performance Analysis.
Ali, F., Dey, B., Lal, & Filieri, R. (2015). An Journal of Marketing, 41(1), 77-79.
assessment of service quality and doi:10.1177/002224297704100112
resulting customer satisfaction in
Pakistan International Pakdil, F., & Aydın, Ö. (2007). Expectations
Airlines.
International Journal of Quality & and perceptions in airline services: An
Reliability Management, 32(5), 486- analysis using weighted SERVQUAL
502. doi:10.1108/IJQRM-07-2013- scores. Journal of Air Transport
0110 Management, 13(4), 229-237.
doi:https://doi.org/10.1016/j.jairtraman
Farooq, M. S., Salam, M., Fayolle, A., Jaafar, .2007.04.001
N., & Ayupp, K. (2018). Impact of
service quality on customer satisfaction Parasuraman, A., Zeithaml, V., & Berry, L.
in Malaysia airlines: A PLS-SEM (1988). Servqual: A multiple-item
approach. Journal of Air Transport scale for measuring consumer
Management, 67, 169-180. perceptions of service quality. Journal
doi:https://doi.org/10.1016/j.jairtraman of retailing, 64(1), 12.
.2017.12.008
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry,
Hussain, R., Al Nasser, A., & Hussain, Y. K. L. L. (1985). A Conceptual Model of
(2015). Service quality and customer Service Quality and Its Implications
satisfaction of a UAE-based airline: An for Future Research. Journal of
empirical investigation. Journal of Air Marketing, 49(4), 41-50.
Transport Management, 42, 167-175. doi:10.1177/002224298504900403
doi:https://doi.org/10.1016/j.jairtraman
.2014.10.001 Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2004).
Consumer Behavior. United States:
Kos, K., Mateja, Kukar-Kinney, M., & Pearson Prentice Hall.
Vegelj, S. (2017). An investigation of
customer satisfaction with low-cost Supranto, J. (2001). Statistik Teori dan
and full-service airline companies. Aplikasi (2 ed.). Jakarta: Erlangga.

308 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 03, November 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog

Anda mungkin juga menyukai