1247 6594 1 PB
1247 6594 1 PB
*
corresponding e-mail
This is an open access article under the terms of the CC-BY-NC license
ABSTRACT
The purpose of the research is to find out and analyze the suitability of the crew and management
perception related to work safety, protection of the marine environment and implementation
of the ships’ operation using the International Safety Management Code in PT. Lautan Jaya
Hasana. The main problem of the research is the lack of understanding and awareness of
the crew and management of the importance to implement the ISM Code for work safety and
to protect the marine environment. The ISM Code has not been implemented properly. This
study used a Descriptive Qualitative method. There were 20 statements on understanding
variables and actual implementation variables that were tested for validity and reliability.
The samples were taken from 35 crew members from two types of bulk carriers by conducting
in-depth interview with the crew members and the management employees. The result shows
that most of the crew members, including the captain and the management of the company
perform the same perception regarding the work safety, the protection of marine environment
and the implementation of the International Safety Management Code for ships operation with
a significant average difference and a perceived value of 9.20 between perceived understanding
and actual implementation.
Keywords : ISM code, crew, work safety, maritime environment protection, ships operation
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana kesesuaian pemahaman
awak kapal dan manajemen PT. Lautan Jaya Hasana terkait keselamatan kerja, perlindungan
lingkungan laut dan penerapan pengoperasian kapal dengan International Safety Management
Code. Permasalahan utama pada penelitian ini adalah masih kurangnya pemahaman dan
kesadaran awak kapal dan manajemen akan pentingnya ISM Code bagi keselamatan kerja
dan perlindungan lingkungan laut dan penerapan ISM Code belum dilaksanakan dengan baik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif deskriptif dan 20 pernyataan pada
variabel pemahaman dan variabel penerapan aktual yang diuji validitas dan reliabilitasnya.
Sampel yang digunakan sebanyak 35 awak kapal dari dua jenis bulk carrier, dengan
melakukan depth interviews pada awak kapal dan manajemen kantor PT. Lautan Jaya Hasana.
Kesimpulan penelitian ini yaitu adanya pemahaman yang hampir sama pada sebagian besar
awak kapal termasuk nakhoda dan manajemen PT. Lautan Jaya Hasana terkait keselamatan
kerja, perlindungan lingkungan laut dan penerapan pengoperasian kapal yang sesuai dengan
International Safety Management Code, dengan perbedaan rata-rata yang signifikan dan nilai
persepsi sebesar 9,20 antara persepsi pemahaman dan penerapan aktual.
Kata kunci: ISM code, awak kapal, keselamatan kerja, perlindungan lingkungan laut,
operasional kapal
ditemukan oleh Mbong & Bygvraa, (2021), kerja terhadap ISM Code, serta untuk
yang menginformasikan dengan penerapan mengetahui dan menganalisis penerapan ISM
ISM Code sikap keselamatan personel maritim Code di PT. Lautan Jaya Hasana, Jakarta.
telah meningkat dan organisasi di kapal lebih dan untuk mengetahui dan menganalisis
terbuka. Namun, pada kenyataannya, tidak pemahaman awak kapal dan manajemen
semua responden tertarik dengan ISM Code, terhadap hubungan antara dampak dari
responden menganggap pelaksanaan ISM kurangnya kesadaran akan pentingnya ISM
Code hanya formalitas saja kemudian tidak Code bagi keselamatan kerja dan perlindungan
ditunjang dengan peralatan keselamatan yang lingkungan laut. Untuk mengetahui dan
memadai, ketidakpatuhan awak kapal juga menganalisis pemahaman awak kapal dan
didasari oleh kurangnya sosialisasi. dari manajemen terhadap penerapan pengoperasian
ISM Code (Mamahit et al., 2013). Kajian kapal yang sesuai dengan ISM Code.
Suwestian et al., (2015), menyatakan masih
kurangnya penegakan peraturan ISM Code B. Metode Penelitian
dalam hal kemampuan pengetahuan Sumber
Daya Manusia, karena penegakan peraturan Penelitian dilaksanakan pada dua kapal
ketegasan yang masih kurang ketat. jenis bulk carrier di PT. Lautan Jaya Hasana,
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Jakarta Utara, pada tahun 2021. Populasi
untuk mengetahui dan menganalisis sejauh yang akan digunakan adalah awak kapal dan
mana pemahaman awak kapal dan manajemen karyawan kantor PT. Lautan Jaya Hasana.
PT. Lautan Jaya Hasana terkait keselamatan Sampel yang akan digunakan sebanyak 35
awak kapal dari dua jenis bulk carrier, dengan awak kapal, kapal dan lingkungan. Sedangkan
melakukan depth interviews pada awak kapal jawaban General Manager dan Manager,
seperti nakhoda, chef officer, second officer adalah suatu standar internasional yang
sampai tingkat Bosun, AB atau Seaman, Oiler mengatur keselamatan bagi awak kapal, kapal,
dan Chief Cook. Karyawan kantor sebagai unit serta lingkungan dari pencemaran. Sehingga
analisisnya adalah General Manager, Manager dalam perekrutan awak kapal mereka selalu
dan Asisten Manager PT. Lautan Jaya Hasana. menekankan pentingnya keselamatan kerja
Pertanyaan terkait penerapan ISM Code dan perlindungan lingkungan laut. Banyaknya
bagi keselamatan kerja dan perlindungan kasus kecelakaan kapal atau kecelakaan kerja
lingkungan laut. Penelitian ini menggunakan selama bertugas diatas kapal menunjukan
pendekatan mixed methods dengan alat analisis adanya indikasi bahwa kualitas sumber
uji validitas untuk persepsi pemahaman, daya manusia kurang optimal . Meskipun
dengan hasil pengujiannya menggunakan manajemen perusahaan telah membuat SOP
metode korelasi Product Moment. Sedangkan, keselamatan pengoperasian kapal, namun
uji reliabilitas untuk variabel pemahaman apabila awak kapal kurang disiplin dalam
yang diuji dengan melihat nilai Cronbach's. penerapannya, maka akan menimbulkan
Uji hipotesis melalui uji independent t test risiko-risiko kecelakaan yang lebih besar.
dengan uji normalitas dan dilanjutkan dengan Awak kapal yang telah mendapatkan
uji hipotesis dengan Independent Sample Test. pendidikan dan pelatihan, dengan tanggung
jawab yang berkaitan dengan implementasi
C. Hasil dan Pembahasan kerjanya akan dapat meningkatkan kinerja
selama berlayar.
1. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil penelitian terkait mengenai
Pengujian hipotesis melalui pemahaman ISM Code ini sejalan dengan
Independent Sample Test secara komparatif hasil analisis Setyadi et al., (2023), yang
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan menjelaskan diperlukan peningkatan sikap
rata-rata antara dua kelompok data. Dengan kerja para awak kapal dan penerapan ISM
hipotesisnya yaitu, H0: Tidak terdapat Code agar pelayaran berlangsung sesuai
perbedaan rata-rata yang signifikan antara standar. Hasil penelitian ini sejalan dengan
persepsi pemahaman dan penerapan aktual kajian lainnya, Ismail et al., (2023) menyatakan
dan H1: Terdapat perbedaan rata-rata yang bahwa tingkat penerapan ISM Code pada kapal
signifikan antara persepsi pemahaman dan yang dioperasikan oleh salah satu perusahaan
penerapan aktual. Berdasarkan hasil pengujian pelayaran di Makssar memperoleh rata-rata
Independent Sample Test, didapatkan nilai (mean) dengan skala 2,21 dan menerapkan
signifikan dan nilai tstatistik (13,318) < t tabel ISM Code rata-rata 2,89. Hasil analisis
(2,034) maka, disimpulkan terdapat perbedaan penelitian ini mendukung beberapa kajian
rata-rata yang signifikan antara persepsi terkait pengetahuan keselamatan dengan
pemahaman dan penerapan aktual dengan menerapkan Implementasi ISM Code di atas
perbedaan nilai persepsi atau mean difference kapal (Karakasnaki et al., 2018; Khairuman
yaitu 9,20. et al., 2022; Pantouvakis & Karakasnaki,
2016). Maka, dapat disimpulkan tujuan dari
2. Pendapat Informan Penelitian ISM Code ini agar SMS yang akan ditetapkan
a. Pengetahuan Awak Kapal dan oleh pemilik kapal yang bertanggung
Manajemen Mengenai ISM Code jawab untuk mengoperasikan kapal dapat
Nakhoda, Chief Officer, Chief Engineer diimplementasikan secara optimal.
dan First Engineer, secara garis besar menjawab
mengenai ISM Code merupakan standar b. Pemahaman Mengenai ISM Code
internasional yang mengatur keselamatan bagi Bagi Keselamatan Kerja dan
dengan aturan yang berlaku. Hasil penelitian sistem pemuatan berbasis komputer, kapal
terkait deteksi bahaya ini sejalan dengan perlu diasuransikan saat pengoperasian kapal
kajian Ridwan, (2019) dan Priatno, (2020), (Abrori, 2022; Andrian et al., 2022; Nugroho
bahwa diperlukan pengendalian risiko yang et al., 2023). Beberapa kasus kecelakaan kapal
akan digunakan dalam upaya mengurangi memberikan indikasi bahwa peningkatan
risiko kecelakaan kapal dengan melakukan kualitas SDM belum optimal, adanya awak
koreksi terhadap SMS secara berkala. Maka, kapal yang belum mampu menerapkan regulasi
dapat disimpulkan bahwa, SMS disusun kerja sehingga kelalaian faktor manusia sering
sudah memiliki dasar-dasar aturan pokok terjadi pada setiap kecelakaan.
dalam setiap kegiatan diatas kapal, dan
setiap tahunnya. master/captain /nakhoda f. Faktor-Faktor Penyebab Potensial
melakukan koreksi/melengkapi SMS apabila Kecelakaan dan Dampaknya
dirasa ada yang kurang sesuai dengan aturan Menurut nakhoda, faktor kelelahan,
yang berlaku. kelalaian, ketidak tahuan dan faktor ekternal.
Chief Officer sampai Third Engineer,
e. Identifikasi Kecelakaan Kerja Saat mengatakan kelelahan, kapabilitas awak
Pengoperasian Kapal kapal, pemahaman awak kapal, faktor “x”
Menurut Nakhoda, cara yang diluar kemampuan. Dampaknya,
mengidentifikasinya dapat dilihat pada tergantung dari individual dan monitoring
panduan SMS, yang mengatur tentang risk officer dari setap kegiatan. Selama awak kapal
assessment, sebagai panduan dikapal untuk mengikuti risk assessment yang dianjurkan
mengidentifikasi kecelakaan kerja. Chief oleh perusahaan, insyaallah kecelakaan dapat
Officer berpendapat pedoman pertama adalah dihindari. Chief Officer menyatakan, apabila
dari risk assessment, yang kedua adalah kecelakaan kerja terjadi, dampaknya sangat
melihat dari; kapabilitas tiap tiap awak besar. Namun sampai saat ini semua bisa
kapal, serta tingkat kelelahan mereka. Itu ditanggulangi dengan baik dengan melakukan
faktor utama yang harus diperhatikan selama prosedur yang berlaku. Menurut Manager
menjadi kepala kerja bagi orang deck. First dan Asisten Manager, kelalaian, kurangnya
Engineer berpendapat, dapat diidentifikasi pengetahuan mengenai keselamatan dan
melalui risk assessment form, semua sudah peralatan keselamatan, ditemukan masih
jelas disana, dari jenis pekerjaan, tingkat adanya kesalahan manusia, kurangnya
resiko pekerjaan, dan cara mengatasinya. sosialisasi dan pengetahuan dan pemeliharaan.
General Manager mengatakan, kejadian yang Hasil penelitian terkait evaluasi
tidak bisa direncanakan oleh setiap orang yang terjadinya bahaya diatas kapal ini mendukung
melakukannya, kejadian yang diluar kendali beberapa temuan, Chief Officer sampai
awak kapal. First Engineer, berpendapat, biasanya
Mengidentifikasi kecelakaan dengan faktor kelelahan, kelalaian, ketidak tahuan,
melakukan pengecekan Procedure Risk kapabilitas masing-masing individu, dan
Assessment Company Regulation, melakukan kesadaran terhadap keselamatan kerja itu
pengecekan rutin alat-alat keselamatan. sendiri serta faktor ekternal yang tidak
Sedangkan Manager berpendapat, suatu terkontrol. Sedangkan Third Engineer
kejadian yang bisa membahayakan diri mengatakan tergantung dari pekerjaan apa
sendiri maupun orang lain. Mengidentifikasi yang dilakukan dan siapa yang melakukan,
kecelakaan dengan melakukan pengecekan disana officer sudah menunjuk orang
alat-alat keselamatan dan mengamati tempat yang dirasa paham untuk pekerjaan itu pada
bekerja. Hasil penelitian yang mengidentifikasi saat tool box meeting di pagi hari. General
kecelakaan kerja saat berlayar, mendukung Manager dan Asisten Manager, menjelaskan
hasil temuan beberapa peneliti terkait misalnya,
prosedur dilakukan dengan baik diatas kapal. Apriyani, R., Riduan, M., & Veronica,
Maka, dapat memahami bahaya-bahaya yang V. (2020). Keselamatan Kerja Dan
akan terjadi saat bekerja dan komunikasi yang Penanganan Peti Kemas Terhadap Kinerja
baik dengan para awak kapal. Identifikasi Operasional Pada Perusahaan Pelayaran.
kecelakaan dengan melakukan pengecekan Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi
secara berkala untuk peralatan keselamatan Dan Logistik, 6(2), 115-126.
berdasarkan Procedure Risk Assessment Choeroni, M., Jinca, M. Y., & Sitepu, G. (2020).
Company Regulation. Prosedur kegiatan An Implementation of the International
diatas kapal dalam menghindari kecelakaan Safety Management Code for Supporting
kerja sudah sangat baik, dan kesadaran awak the Safety of the Barombong Training
kapal tentang keselamatan sudah sangat baik. Ship. IOSR Journal of Mechanical and
Awak kapal saling mengingatkan satu sama Civil Engineering (IOSR-JMCE), 17(1),
lain, dan itu adalah kebiasaan yang sangat 44–48.
baik yang memperlihatkan kepedulian satu Chuasanga, A., & Victoria, O. A. (2021). ISM-
sama lain. Beberapa implikasi penelitian Code as a Legal Protection of Use Ships
ini antara lain, penerapan kebijakan SMS Are Not Confort With Marine Standard in
pelayaran pada awak kapal sebagai aset Indonesia. Jurnal Pembaharuan Hukum,
utama dalam pengoperasian kapal. Karyawan 8(1), 95-104.
pada manajemen perusahaan kantor dimnta Credoz, O. (2018). The implementation of
kesadaraan dan pengetahuannya untuk the ISM CODE. Neptunus Law Review,
menerapkan kebijakan sistem SMS sebagai 1–12.
salah satu persyaratan standar ISM Code. El Khomeiny, A. S., Primanta, F., & Nasution,
Kebaruan pada penelitian ini secara S. (2019). Peran Safety Management
kualitatif dilakukan secara depth interviews System dalam Keselamatan Pelayaran.
melalui beberapa informan penelitian pada Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi
awak kapal dan karyawan kantor yaitu General Dan Logistik, 5(3), 375–38.
Manager, Manager dan Asisten Manager Fernando, A., Kusuma, A. C., Suganjar, S.,
PT. Lautan Jaya Hasana dengan pertanyaan & Astriawati, N. (2022). Optimalisasi
terkait penerapan ISM Code. Kemudian Fungsi Alat Keselamatan di Kapal Mt.
dilanjutkan dengan pengujian validitas, Patra Tanker 2. Majalah Ilmiah Gema
reliabilitas, normalitas dan uji hipotesis Maritim, 24(1), 67-75.
melalui Independent Samples Test, sehingga Hasanspahić, N., Vujičić, S., Čampara, L., &
penggunaan metode kualitatif dan kuantitatif Piekarska, K. (2021). Sustainability and
ini yang belum pernah dilakukan sebelumnya environmental challenges of modern
merupakan suatu kebaruan penelitian. shipping industry. Journal of Applied
Engineering Science, 19(2), 369-374.
E. Daftar Pustaka IMO. (2018). ISM Code (4th eds.). London:
IMO.
Abrori, Z. L. (2022). Identifikasi Intensitas Indriyati, R., & Sofa, N. L. (2020).
Aktivitas Kerja Awak Kapal Purse seine Peranan QHSSE Management dalam
di Perairan Selat Malaka. Jurnal Airaha, Upaya Meningkatkan Keamanan dan
11(1). Keselamatan Kerja pada PT. Jasa Armada
Andrian, C., Nugraha, R. Y., Chrismianto, D., Indonesia Jakarta. Majalah Ilmiah Gema
& Risdianto, O. (2022). Analisa Resiko Maritim, 22(2), 117-124.
Kecelakaan pada Pembangunan, Reparasi Ismail, I., Noegraha, A. D., & Pongkessu,
dan Pengoperasian Kapal. Jurnal Teknik A. (2023). Majalah Ilmiah Dinamika
Industri, 12(2), 144-152. Administrasi (MIDA). Majalah Ilmiah
Dinamika Administrasi (MIDA), 20(1), Pahala, Y., Lasse, D. A., Saputra, D. P.,
122-135. Abidin, Z., & Immanuel, L. (2022). The
Karakasnaki, M., Vlachopoulos, P., Effect of Safety Shipping at Sea on Ship
Pantouvakis, A., & Bouranta, N. Traffic Safety Mediated Organizational
(2018). ISM Code implementation: Commitment (Survey on Tanjung Priok
an investigation of safety issues in the Marine and Coastal Guard Units in
shipping industry. WMU Journal of 2020). Budapest International Research
Maritime Affairs, 17, 461-474. and Critics Institute (BIRCI-Journal):
Khairuman, K., Nur, M., & Bara, R. H. B. Humanities and Social Sciences, 5(2).
(2022). Implimentasi ISM Code Kapal Pantouvakis, A., & Karakasnaki, M. (2016).
MV. Medelin First Pada PT. Multi Jaya An empirical assessment of ISM Code
Samudera Belawan. Journal of Maritime effectiveness on performance: the role
and Education (JME), 4(1), 341-347. of ISO certification. Maritime Policy &
Lappalainen, F. J., Kuronen, J., & Tapaninen, Management, 43(7), 874–888.
U. (2012). Evaluation of the ISM Code in Pratama, R., & Basuki, M. (2022). Mitigasi
the Finnish shipping companies. Journal Risiko K3 Pada Pekerjaan Pemeliharaan
of Maritime Research, 9(1), 23-32. dan Perbaikan di Area Kamar Mesin
Lasse, D. A. (2016). Manajemen Kapal General Cargo Menggunakan
Kepelabuhanan (Edisi Dua). Jakarta: Metode Failure Mode and Effect Analysis.
Rajawali Pers. Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan
Mamahit, D. A., Daryanto, H. K., Sumarwan, (SEMITAN), 1(1), 100-109.
U., & Yusuf, E. Z. (2013). Compliance Priatno, D. H. (2020). Study of Pioneer
Behavior Analysis of the Ship Crew to the Sea Transportation’s Safety with
International Safety Management (ISM) Formal Safety Assessment Method.
Code in Indonesia’. International Journal IOP Conference Series: Earth and
of Management and Sustainability, 2(2), Environmental Science, (Vol. 557, No. 1,
14–27. 012016).
Mbong, T. S. S., & Bygvraa, D. A. (2021). Ridwan, S. (2019). Increasing Port
Analysis of the implementation of the Performance through Port Navigation
International Safety Management Code Safety Assessment using the Formal
using motivation theory: the seafarer’s Safety Assessment Method (Case Study
views. International Maritime Health, Port of Tanjung Priok-Indonesia). E3S
72(3), 172-178. Web of Conferences, (Vol. 130, 01025).
Nugroho, S., Djatmiko, E. B., Mustain, M., Santoso, W., & Yulianto, Y. (2022). Manajemen
Wardhana, W., & Ardi, E. W. (2023). Mitigasi Bahaya Ruangan Tertutup di
Peningkatan Keselamatan Kapal Niaga Kapal. Jurnal Universal Technic, 1(2),
dengan Sistem Pemuatan Berbasis 42-59.
Komputer. Sewagati, 7(3), 339-352. Saputra, D. P. (2022). The Effect of Safety
Othman, M. R. (2003). E. of safety management Shipping at Sea on Ship Traffic Safety
systems (SMS) by M. shipping Mediated Organizational Commitment
companies in compliance to the I. S. M. (Survey on Tanjung Priok Marine and
(ISM) C. L. http://www. ismcode. net/ Coastal Guard Units in 2020). BIRCU
research_projects/wmd_2003_paper. pdf Journal, 5(2), 15137-15151.
(Viitattu 22. 2. 201. (2013). Effectiveness Satria, B., Santoso, B., & Alam, J. B. A.
of safety management systems (SMS) S. (2020). Implementasi International
by Malaysian shipping companies in Safety Management Code Elemen 6 Di
compliance to the International Safety PT. X Untuk Meningkatkan Keselamatan
Management (ISM) Code. Pelayaran. Seminar Nasional Industri