Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kewarganegaraan

Vol. 6 No. 1 Juni 2022


P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

ANALISIS JOBDESK UNIT APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) GUNA


MENINGKATKAN KESELAMATAN AIR SIDE DI I GUSTI NGURAH RAI
INTERNATIONAL AIRPORT BALI

Efeta Olin1 & Irwina Meilani2


Manajemen Transportasi Udara, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta1,2
Email: Evistarolin0505@gmail.com1 & irwina.meilani@gmail.com2

Abstrak
Tujuan dilakukan penelitian dibuat mengetahui Jobdesk Unit Apron Movement Control (AMC) guna
meningkatkan keselamatan di Air Side I gusti Ngurah Rai International Airport Bali. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah data
primer serta data sekunder. Akibat penelitian ini membuktikan bahwa unit AMC memiliki peran
primer pada melakukan pengawasan,pengaturan, dan pelayanan pada area Airside menjamin
keselamatan pergerakan di apron dan mencegah / mengurangi kecelakaan agar tercipta Safety. Hasil
penelitian ini juga membuktikan bahwa kinerja yang dihasilkan oleh unit AMC sudah baik, telah
memenuhi tugas dan fungsinya dalam SOP (Standard Operasi Prosedur) guna meningkatkan
keselamatan di Air Side dalam menjalankan tugas dan fungsinya pembagian jabatan dan posisi setiap
divisi, dan Hal ini membuktikan tidak memiliki kendala, terdapat total keseluruhan tujuh puluh lima
(75) unit Apron Movemnet Control (AMC), Jumlah personil unit (AMC) dalam sehari saat bertugas
enam (6) Unit. Dan memiliki Strategi dengan melakukan kegiatan Rutin Operasional seperti Formulir
Daily Movement Aircraft, Formulir Aviobridge Utilization Services, Safety Alert Checklist Aircraft
Respsitioning, dan Parking Stand Double Nose In Form oleh Unit Apron Movement Control (AMC).
Kata Kunci : Jobdeks, Apron Movemnet Control (AMC), Keselamatan

Abstract
The purpose of this research is to find out about the Jobdesk Unit Apron Movement Control (AMC) in
order to improve safety on Air Side I Gusti Ngurah Rai International Airport Bali. This research uses
descriptive qualitative method. The data used in this study are primary data and secondary data. As a
result of this research, it proves that the AMC unit has a primary role in supervising, regulating, and
providing services in the Airside area, ensuring the safety of movement on the apron and preventing /
reducing accidents in order to create safety. The results of this study also prove that the performance
produced by the AMC unit is good, has fulfilled its duties and functions in the SOP (Standard Operating
Procedure) to improve safety on the Air Side in carrying out its duties and functions in the division of
positions and positions of each division, and this proves not have problems, there are a total of seventy
five (75) Apron Movemnet Control (AMC) units, the number of unit personnel (AMC) in a day while on
duty is six (6) units. And have a Strategy by carrying out Routine Operational activities such as the
Aircraft Daily Movement Form, Aviobridge Utilization Services Form, Safety Alert Checklist Aircraft
Response, and Parking Stand Double Nose In Form by the Apron Movement Control Unit (AMC).
Keywords: Jobdeks, Apron Movemnet Control (AMC), Safety.

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

PENDAHULUAN kelancaran dan keteraturan penerbangan.


Bandar udara diharuskan mampu Peran bandara sangat dibutuhkan untuk
melayani aktivitas pelayanan sesuai jam tempat alih moda guna pergerkkan
operasi (operating hours) dengan memenuhi peningkatkan kualitas
menjamin keselamatan penerbangan pelayanan, hal tersebut juga untuk
secara efektif dan efesien, untuk menyikapi kemajuan lalu lintas udara.

Efeta Olin & Irwina Meilani – Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta
1174
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Analisis adalah penyelidikan suatu penerbangan GIA 7840, Penumpang 44


peristiwa untuk mengetahui apa yang Orang. Rute Denpasar-Wakatobi
sebenarnya terjadi, membuat analisis yang mengalami pecah ban sehabis terbang
signifikan dari berbagai cara, mempelajari selama hampir satu jam. Alhasil, pesawat
bagian-bagian itu sendiri dan hubungan berpenumpang 44 orang itu kembali ke
antara bagian-bagian untuk memperoleh Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,
pemahaman dan pemahaman yang lengkap Denpasar, di waktu landing, kondisi ban
tentang makna keseluruhan. pesawat itu telah dalam keadaan pecah
kinerja adalah mengubah evaluasi dikarenakan tabrakan pada landasan pacu
pribadi menjadi hasil kerja yang sebagai akibatnya menyebabkan ban lalu
diharapkan dalam beberapa bentuk yang mengelupas (22 Maret 2019).
optimal. Penilasian pekerjaan yang Sebuah bus milik Gapura Angkasa
komprehensif; kolaborasi, kepemimpinan, mendadak terbakar pada area Ground
kualitas kerja, kemampuan teknis, inisiatif, Support Equipment (GSE) Bandara I Gusti
antusiasme, keandalan/tanggung jawab, Ngurah Rai Bali sekira pukul 13.24 Wita
dan beban kerja. siang. dengan kesigapan dan kecepatan
Apron Movement Control (AMC), petugas PKP-PK dibantu petugas aviation
merupakan unit yang bertugas security, maka pada pukul 13.45 WITA
menentukan wilayah parkir pesawat atau pada saat 21 menit api telah berhasil
sesudah menerima estimate dari unit dipadamkan. Posisi bus ada di sisi airside
Menara Control Bandar Udara (ADC) atau depan parking stand nomor 23 terminal
Tower. Apron Management Service Internasional. Unit Apron Movement
ditujukan untuk memperlancar pergerakan Control (AMC) mendapatkan laporan
pesawat dan pengoperasian pesawat di berasal salah satu petugas di lapangan,
apron serta mengurangi saat terdapat bus milik Gapura Angkasa
pemberhentian pesawat di darat. Adapun terbakar Jumat (6 september 2019).
koordinasi yang baik antara petugas Apron Insiden Pesawat Batik Air Tabrak
Movement Control dengan petugas ATC Garbarata di Bandara Ngurah Rai, pukul
supaya terjalinnya komunikasi yang baik 09.30 Wita. Batatik Air bernomor ID-6506
sehingga sesuatu yang dikerjakan agar menabrak garbarata atau jembatan yang
maksimal dan sesuai dengan yang menghubungkan ruang tunggu penumpang
diinginkan. ke pintu pesawat terbang di Bandara
AMC memiliki tugas sebagai Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali (22
penanggung jawab atas kegiatan pelayanan Mei 2021).
operasi penerbangan pada darat, Adapun Rumusan Masalah dalam
pengawasan pergerakan pesawat, lalu penelitian ini: Untuk Mengetahui Jobdesk
lintas kendaraan, barang, orang serta Unit AMC (Apron Movement Control) dalam
kebersihan pada sisi udara, pengawasan melaksanakan tugas pengawasan,
terhadap hewan liar yang terdapat disisi pengaturan, dan pelayanan guna
udara (apron), pengaturan dan menigkatkan keselamatan Air Side di I gusti
pengawasan penempatan peralatan Ground Ngurah Rai International Airport Bali?,
Support Equipment dan pencatatan data Untuk Mengetahui Jobdesk Unit AMC
penerbangan dan pendistribusian data (Apron Movement Control) tugas dan
penerbangan kepada unit komersil. fungsinya dalam SOP (Standard Operasi
Terjadi peristiwa pada Bandara Prosedur) guna meningkatkan
Internasional Denpasar Bali, Pesawat keselamatan di Air Side?, Untuk Mengeahui
Garuda Indonesia dengan nomor kendala yang dihadapi oleh Unit AMC

Efeta Olin & Irwina Meilani – Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta
1175
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

(Apron Movement Control) saat melakukan yang dibutuhkan agar dapat


tugas dan bagaimana Strategi yang menyelesaikan pekerjaan yang sudah
dilakukan? diberikan untuk mencapai kinerja yang
Berdasarkan Abdul Majid (2013:5) telah dilakukan.
“Analisis merupakan (kemampuan Pemecahan masalah
menguraikan) terdiri dari menguraikan mengidentifikasi pikiran ketika membuat
satuan-satuan sebagai satuan-satuan yang keputusan Karyawan, Setiap pekerjaan
tidak selaras, membagi satuan menjadi sub akan selalu membutuhkan pemecahan
bagian atau bagian, membedakan 2 satuan masalah, baik itu memecahkan masalah
yang sejenis, menentukan dan sederhana atau memberikan solusi yang
mempertimbangkan perbedaannya (pada beragam, Akuntabilitas Perwujudkan
antara banyak satuan yang berada dalam kewajiban untuk mempertanggung
satu kesatuan)". jawabkan keberhasilan atau kegagalan atas
(Job Description) Uraian pekerjaan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan-
karyawan, posisi dan tanggung jawab, tujuan dan sasaran-sasaran yang telah
deskripsi pekerjaan adalah pedoman ditetapkan, 8Kewenangan bisa disebut
perusahaan untuk kinerja tugas dan dengan wewenang setiap karyawan yang
tanggung jawab karyawan, berlaku untuk berarti memiliki hak dan wewenang untuk
posisi yang terkena, menurut (Mondy dan mengambil keputusan dan pendapat.
Martocchio, 2016), deskripsi pekerjaan Standar Kinerja ditegakkan dengan
adalah jelas Jelaskan penggunaan yang kondisi untuk meningkatkan kinerja
tepat dari posisi yang terpengaruh. pekerjaan serta mengevaluasi hasil kinerja
Deskripsi pekerjaan harus sesuai dengan karyawan sesuai dengan Standard Operasi
posisi karyawan agar perusahaan dapat Prosedur (SOP), 10dokumen yang
melihat kemajuan karyawan dalam proses bertindak sebagai lisensi penuh untuk
kerja. suatu pekerjaan dengan tingkat bahaya
Menurut (Desseler, 2010) dalam yang cukup tinggi. Apron Movement Control
menyusun deskripsi pekerjaan, ada (AMC) sebagaimana dimaksud, merupakan
beberapa faktor yang perlu dijelaskan personel bandar udara yang memiliki
secara jelas, yaitu; Identifikasi Pekerjaan lisensi dan rating untuk melaksanakan
memberikan judul pekerjaan karyawan pengaturan dan pengawasan terhadap
berdasarkan struktur organisasi, dan itu ketertiban, keselamatan pergerakan lalu
mencakup informasi tentang lokasi lintas di apron serta pemarkiran atau
karyawan, Tujuan Pekerjaan utama dari penempatan pesawat udara, sehingga
pekerjaan atau dikenal dengan job dapat menjamin sesuai tugas dan tanggung
objective yang harus mendeskripsikan jawab tercapainya keselamatan
dasar serta inti dari pekerjaan, Tugas dan penerbangan.
Tanggung Jawab menjelaskan daftar tugas AMC (Apron Movement Control)
dan tanggung jawab utama setelah posisi adalah unit yang mengatur pergerakan
permanen ditetapkan, 4Hubungan posisi pesawat udara ketika pada apron yang
departemen Apron Movement Control dimana mempunyai lisensi dan rating,
(AMC) di dalam dan di luar perusahaan sesuai pada Peraturan Dirjen Perhubungan
akan membantu dalam mencapai standar Udara nomor : KP 21 Tahun 2015 bahwa
kinerja yang ditetapkan, dengan Personel pengatur pergerakan pesawat
keterampilan seseorang, wawasan, udara AMC (Apron Movement Control)
pengalaman yang di dapat, kemampuan merupakan personel bandar udara yang
karyawan dalam bekerja dan kapabilitas memiliki lisensi dan rating untuk

Efeta Olin & Irwina Meilani – Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta
1176
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

melaksanakan pengawasan terhadap berjudul “Analisis Jobdeks Unit Apron


ketertiban, keselamatan pergerakan lalu Movement Control (AMC) Guna
lintas di apron serta penentuan parkir meningkatkan Keselamatan Air Side di I
pesawat udara. Gusti Ngurah Rai International Airport Bali
Keselamatan Pemerintah ” Pada penelitian ini menggunakan teknik
berkomitmen untuk memastikan bahwa wawancara, observasi serta dokumentasi.
keamanan adalah Pasal 1 angka 48 Dengan pengujian keabsahan data dalam
Undang- Undang Republik Indonesia penelitian kualitatif meliputi uji reliabilitas
nomor 1 Tahun 2009 mengartikan (validitas), dengan menggunakan
keselamatan penerbangan (aviation paling triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
aman) menjadi “suatu keadaan
terpenuhinya persyaratan keselamatan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dalam pemanfaatan daerah udara, pesawat Hasil Penelitian
udara, bandar udara, angkutan udara, 1. Jobdesk Unit AMC (Apron Movement
navigasi, penerbangan serta fasilitas Control)
penunjang dan fasilitas umum lainnya”. (Job Description) Uraian pekerjaan
Air side (Sisi Udara) ialah bagian karyawan, posisi dan tanggung jawab,
dari bandaran yang berhubungan dengan deskripsi pekerjaan adalah pedoman
kegiatan take off (lepas landas) maupun perusahaan untuk kinerja tugas dan
landing (pendaratan). Bagian air side tanggung jawab karyawan, berlaku untuk
terdiri dari runway, taxiway dan apron. posisi yang terkena, AMC (Apron Movement
Adapun penelitian yang relevan Control) bertanggung jawab untuk
diantaranya penelitian Aditya Dewantari menentukan posisi parkir pesawat setelah
dan Dita Meydina Hasan (2016) dengan menerima instruksi dari tower ADC yang
judul Analisis Kinerja Petugas Pelaksana bertanggung jawab untuk
Pada Dinas Operasi Apron Movement menginstruksikan pesawat dari tower
Control (Amc) Di Lombok International untuk memberitahukan kepada AMC
Airport . Selanjutnya penelitian Satiti (Apron Movement Control) petugas bahwa
Utamidan Ir. Ika Endrawiijaya (2018) pesawat tidak akan mendarat atau lepas
dengan Judul Kajian Pelaksanaa Tugas Dan landas.
Fungsi Apron Movement Control (Amc) Di Unit Yang Ditangani Apron
Bandar Udara International Soekarno- Movement Control (AMC) terdiri dari
Hatta Cengkareng Terhadap Kompetensi Pengawasan Pergerakan Pesawat Udara,
Lulusan Operasi Bandar Udara (Obu) Pengawasan Dan Pengkoordinasian
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Kebersihan Garbarata, Pengawasan dan
Yang terakhir penelitian Walid Jumlad dan Penertiban Orang di Area Air Side,
Muhammand Faihjirn (2016) dengan judul Pengawasan Tumpahan Bahan Bakar
Analisis Kinerja Unit Apron Movement Minyak dan Oli ( Fuel and Oil Spillage),
Control Terhadap Safety Dibandar Udara Pengawasan dan Penertiban Kendaraan /
International Husein Sastranegara. GSE di Air Side, Penanganan Incident dan
Accident di Air Side. Lisensi Rating Personel
METODE PENELITIAN Bandar Udara terdiri dari Senior AMC
Penelitian ini dilaksanakan pada (Apron Movement Control) dan Junior AMC
19-24 Oktober (Persero) Bandar Udara (Apron Movement Control).
Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Dari hasil observasi yang dilakukan,
dengan menggunakan pendekatan peneliti juga mendapatkan Unit Apron
Kualitatif deskriftif dimana penelitian ini Movement Control (AMC), setiap saat

Efeta Olin & Irwina Meilani – Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta
1177
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

bertugas selalu mengecek kebersihan di pada melaksanakan tugas operasional


apron, selain itu memantau setiap penerbangan. Dari hasil observasi peneliti
pergerakan yang ada di apron agar dapat juga mendapatkan Unit Apron Movement
berjalan dengan baik, contohnya ada Control (AMC) sudah sangat baik.
kejadian kedapatan petugas yang lupa Identifikasi pekerjaan dan disebut sebagai
menggunakan rompi sehingga langsung job objective yang harus menggambarkan
ditegur dengan tegas oleh Unit Apron dasar dan inti dari pekerjaan Unit Apron
Movement Control (AMC), serta ada Movement Control (AMC) sesuai tugas dan
beberapa hambatan lainnya yang terjadi tanggung jawab, menyediakan posisi staf
tetapi setiap personel dapat mengatasinya sebagai struktur organisasi, termasuk
dengan baik dan tepat waktu. informasi tertentu tentang lokasi karyawan
Dalam menjalankan pekerjaannya dan penempatan karyawan harus jelas dan
guna meningkatkan Keselamatan di area tepat disesuaikan dengan kebutuhan
Airside, maka Unit Apron Movement Control organisasi.
(AMC) akan menghasilkan kinerja sesuai Dari hasil wawancara dengan tiga
sebuah pedoman yang dibuat oleh narasumber mengerjakan perwujudan
perusahaan untuk Unit (AMC) agar bisa kewajiban untuk mempertanggung
menjalankan tugas dan tanggung jawab jawabkan keberhasilan atau kegagalan atas
sesuai dengan posisi yang sudah pelaksanaan misi dan visi Unit Apron
ditentukan. Movement Control (AMC) dalam mencapai
Berdasarkan hasil wawancara dari tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang
keempat (4) narasumber diatas peneliti telah ditetapkan, Menurut Standard
dapat menyimpulkan bahwa Unit Apron Operating Procedures (SOP) adalah kondisi
Movement Control (AMC) dalam terpenuhinya persyaratan keselamatan
melaksankan tugas terbagi sesuai prosedur penggunaan ruang udara, pesawat udara,
yang berlaku, Sudah ditetapkan sehingga bandar udara, angkutan udara, navigasi
keamanan, kenyamanan maupun udara, dan fasilitas pendukung, bantuan,
keselamatan dalam mengontrol setiap dan angkutan umum lainnya.
pergerakan pesawat udara.
3. Strategi
2. Tugas dan fungsinya dalam SOP Kendala yang dihadapi oleh Unit
(Standard Operasi Prosedur) AMC (Apron Movement Control) saat
Dalam menjalankan tugas dan melakukan tugas dan bagaimana Strategi
fungsinya Apron Movement Control (AMC) yang dilakukan, dan ada beberapa kendala
dalam menangani pergerakan pesawat yang hadapi yaitu, Kurangnya fasilitas
udara di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai sepeti CCTV yang memadai di air side
Bali, Unit Apron Movement Control (AMC) masih terbatas , dan bagaimana Strategi
harus mampu menjalankan manajemen yang dilakukan dengan melakukan serah
apron dalam memantau pergerakan di terima Jodeks sebagi Unit Apron Movement
apron agar operasional dapat berjalan baik Control (AMC) dalam melaksakan
serta tanpa ada hambatan guna pengawasan, pengaturan, dan pelayanan,
meningkatkan keselamatan di Air Side. membuat Data Kusus Cargo Flight,
Unit AMC yang terdiri dari Assistant Pengecekan area Airside, Inspeksi Fasilitas
Manager of Airside Operation, Airside & Operasional kargo Internasional,
Operation Officer, Apron Movement Control Melakukan Random Check, Inspeksi
Supervisor, dan Apron Movement Control Fasilitas & Operasional Kargo Domestik,
Officer mempunyai tanggung jawab utama Pengawasan airside, dan Runway Inspeksi.

Efeta Olin & Irwina Meilani – Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta
1178
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Dari hasil observasi peneliti juga Marshalling pesawat udara yang datang
mendapatkan Pembagian shift kerja di unit Prosedur. Pengawasan Marshalling
AMC yaitu Dinas pagi dari jam 07.00 s.d pesawat udara yang berangkat
19.00, dan dinas malam dari jam 19.00 s.d Prosedur. Pengawasan dan Penertiban
07:00 wita. Pembagian kerja dilaksanakan Orang di Sisi Udara Prosedur.
dengan wilayah kerja yaitu di tower AMC Pengawasan dan Penertiban Kendaran
dan stand by di kantor AMC Bay A.30. atau GSE di Sisi Udara. Pengawasan saat
Pada Shift Kerja Pagi-Siang 07.00- Pengisian bahan bakar (Refulling)
19.00 WITA , Shift Malam 19.00-07.00 Prosedur.
WITA Tugas AMC yaitu melakukan b. Pengaturan. Untuk alokasi posisi parkir
pengawasan atau monitoring terhadap pesawat dara, Area parkir pesawat di
seluruh kegiatan dan pergerakan di sisi Apron Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai
udara, melakukan pencatatan data International Airport Bali ditujukan
penerbangan, melakukan pelayanan untuk parkir seluruh pesawat udara:
Marshalling dan Aviobridge. Pengaturan Parking Stand di Apron
Dari hasil wawancara ke-empat (4) North & South, Menyiapkan Ploting
narasumber Unit Apron Movement Control paper Parking Stand dan Pengaturan
(AMC) sudah sesuai Standard Operasi Parking Stand di Apron Prosedur.
Prosedur (SOP), sehingga menghasilkan c. Pelayanan. Unit Apron Movement
kinerja yang baik, dan berbagai koordinasi Control (AMC) dalam melakukan tugas
antar kerja. pelayanan memberikan jasa yang
disediakan atau diberikan oleh Bandar
Hasil Pembasahan Udara I Gusti Ngurah Rai Bali. Terdiri
1) Jobdesk Unit AMC (Apron Movement dari Pelayanan dan Pengawasan
Control) dalam melaksankan tugas Marshalling pesawat udara yang datang
pengawasan, pengaturan, dan Prosedur, Pelayanan dan Pengawasan
pelayanan guna meningkatkan Marshalling pesawat udara yang
keselamatan Air Side berangkat Prosedur, Pelayanan dan
Keseluruhan Unit Apron Movemnet Pemanduan pesawat udara yang
Control (AMC) tidak secara langsung mengalami Emergency (REF TO AEP)
memonitor dan turun tangan ke lapangan, Prosedur, Pelayanan Pemanduan VVIP
terdapat memiliki peran dan tugasnya yang datang Prosedur, Pelayanan
masing-masing di setiap bagian, dalam Pemanduan VVIP yang berangkat
tugas pengawasan, pengaturan, dan Prosed, Pelayanan dan Pengawasan
pelayanan guna meningkatkan Pengoperasian Garbarata Prosedur,
keselamatan Air Side. ketika ada hal yang Prosedur Pelaporan Insident dan
mendesak dan harus segera ditangani. Accdient.
a. Pengawasan. Unit Apron Movement
Control (AMC) dalam melakukan tugas 2) Jobdesk Unit AMC (Apron Movement
pengwasan untuk memenuhi dan Control) telah memenuhi tugas dan
mencapai kinerja yang sinergis. Terdiri fungsinya dalam SOP (Standard Operasi
dari Pengawasan Pergerakan peswat di Prosedur) guna meningkatkan
Area Airside Prosedur. Pengawasan dan keselamatan di Air Side
Pengkoordinasian Kebersihan di Area Adapun tanggung jawab unit AMC di
Airside Prosedur. Pengawasan dan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai
Pengkoordinasian kondisi Fasilitas di Internatoal Airport Bali ialah, terdiri dari
Udara Prosedur. Pengawasan Assistant Manager of Airside Operation,

Efeta Olin & Irwina Meilani – Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta
1179
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Airside Operation Officer, Apron Movement pencatatan, pelaporan data log book,
Control Supervisor, dan Apron Movement serta pelaporan pelaksanaan tugas.
Control Officer mempunyai tanggung jawab b. Formulir Aviobridge Utilization Services
utama pada melaksanakan tugas dokumen regulasi nasional pergerakan
operasional penerbangan. Tanggung jawab pelayanan Garbarata/Aviobridge
utama departemen Apron Movement Operator melakukan pencatatan saat
Control (AMC) adalah perincian yang aviobrigde digunakan dalam form
diturunkan dari tujuan pekerjaan yang Aviobridge Utilization Service.
menjelaskan yang akan terjadi (hasil). c. Safety Alert Checklist Aircraft
Respsitioning kegiatan perawatan dan
3) Mengetahui kendala yang dihadapi oleh pencucian pesawat harus
Unit AMC (Apron Movement Control) menyelesaikan pemeriksaan keamanan
saat melakukan tugas dan bagaimana sebelum menaiki pesawat udara;
Strategi yang dilakukan pengawasan keselamatan selama
Kendala yang hadapi yaitu, operasi bongkar muat pesawat udara
Kurangnya fasilitas sepeti CCTV yang sampai dengan penggunaan pesawat
memadai di air side masih terbatas, dan udara untuk tinggal landas (take off),
bagaimana Strategi yang dilakukan dengan pemeriksaan keamanan dan/atau
melakukan serah terima Jodeks sebagi Unit penyaringan peralatan, kargo, makanan
Apron Movement Control (AMC) dalam dan minuman yang akan dibawa ke
melaksakan pengawasan, pengaturan, dan dalam pesawat
pelayanan, membuat Data Kusus Cargo
Flight, Pengecekan area Airside, Inspeksi KESIMPULAN
Fasilitas & Operasional kargo Berdasarkan data penelitian yang
Internasional, Melakukan Random Check, telah di analisis dan diolah oleh peneliti
Inspeksi Fasilitas & Operasional Kargo mengenai Seluruh tugas operasional unit
Domestik, Pengawasan airside, dan Runway Apron Movement Control (AMC) sangat
Inspeksi. berkaitan erat dengan keselamatan
Unit AMC (Apron Movement Control) (safety). Unit Apron Movement Control
saat melakukan tugas dan bagaimana (AMC) di I Gusti Ngurah Rai International
Strategi yang dilakukan”, dan Pemecahan Airport Bali memiliki peran kunci dalam
masalah merupakan bagian yang berkaitan memantau, mengatur dan memberikan
dengan identifikasi pemikiran ketika pelayanan yang baik, ini terbukti 3 aspek
pengambilan keputusan. Unit Apron dalam pengawasan,pengaturan, dan
Movement Control (AMC) setiap pelayanan menggunakan jumlah 16 uraian
pekerjaannya akan selalu membutuhkan prosedur kerja sesuai dengan, [Airport
penyelesaian masalah, hambatan, dan Operation and Services Department No.
menghindar dari insident/accident, dengan Dokumen PM/DPS-OB/BU-01, dengan
melakukan Kegiatan Rutin Operasional Prosedur Mutu yang berlaku pada tanggal
Keselamatan di Apron, dan melakukan 22 Oktober 2018], syarat untuk memenuhi
strategi; persyaratan indeks operasi yang aman
a. Log Book Airside. (laporan) kejadian dalam penggunaan ruang udara, pesawat
operasional, supervisi serta fasilitas udara, bandar udara, angkutan udara,
koordinasi udara, layanan penerbangan serta sarana penunjang dan
penerbangan, razia sisi udara (air side) sarana umum lainnya, untukmenjamin
yang dimaksud merupakan di wilayah keselamatan pergerakan di apron dan
apron, dan input data penerbangan, mencegah/mengurangi kecelakaan agar

Efeta Olin & Irwina Meilani – Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta
1180
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

tercipta Safety, Security,Services, Insident ini dengan bagian Airline Service Team
and Accident and Compliance. Leader tujuh (7) unit , bagian Apron
Unit Apron Movement Control (AMC) Movemnet Control Officer lima belas (15)
telah memenuhi tugas dan fungsinya dalam unit, bagian Aviobridge Operation Officer
SOP (Standard Operasi Prosedur) guna lima puluh tiga (53) unit, Jam Operasional
meningkatkan keselamatan di Air Side, pada pagi-malam pada pukul 07.00 –19.00
Keselamatan (safety) penerbangan terkait wita ,dan malam-pagi pukul 19.00 – 07.00
“Jobdesk Unit AMC (Apron Movement wita, dan Unit Apron Movement Control
Control) dalam menjalankan tugas dan (AMC) mendapatkan 2 hari libur disetiap
fungsinya pembagian jabatan dan posisi putarannya. Jumlah personil unit (AMC)
setiap divisi yakni, Assistant Manager Of dalam sehari saat bertugas enam (6) Unit.
Airside Operation, Airside Operator Officer, Memiliki kemampuan Unit Apron
Apron Movement Control Supervasior, Movement Control (AMC) dalam pekerjaan
Apron Movement Control Officer, dan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk
memiliki wewenang terhadap Junior dan menyelesaikannya pekerjaan yang sudah
Senior Apron Movement Control, diberikan untuk mencapai kinerja yang
Penerbangan (safety) pasti akan telah dilakukan, yang memiliki lisensi dan
menciptakan kenyamanan dan keamanan rating, Dan memiliki Strategi dengan
dalam penerbangan, karena keselamatan melakukan kegiatan Rutin Operasional
adalah hal yang paling utama dalam seperti Formulir Daily Movement Aircraft,
penerbangan. Formulir Aviobridge Utilization Services,
Kendalan yang dimiliki Apron Safety Alert Checklist Aircraft Respsitioning,
Movement Control (AMC) di I Gusti Ngurah dan Parking Stand Double Nose In Form
Rai International Airport Bali terkait oleh Unit Apron Movement Control (AMC),
Jobdeks pada saat melakukan Kegiatan Sudah memenuhi SOP (Standard Operasi
Rutin Operasional dilapangan tidak prosedur) terlaksana dengan tertib, target
memiliki kendala, terdapat total kinerja sesuai catatan kerja Direksi yang
keseluruhan tujuh puluh lima (75) unit telah ditetapkan telah dilaksanakan oleh
Apron Movemnet Control (AMC), di Bandara seluruh unit AMC.

DAFTAR PUSTAKA
Annex 14. 1951. ICAO (International Civil Aviation Organization) tentang Aerodrome Bagian
139-11(Advisory Circular CASR Part 139-11, LisensiPersonil Bandar Udara
Abdul Majid,Suharto dan Warpani, Eko Probo D. 2009. Ground Handling Manajemen
Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Dewantari, Aditya, and Dita Meydina Hasan. "ANALISIS KINERJA PETUGAS PELAKSANA PADA
DINAS OPERASI APRON (AMC) DI LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT." Jurnal
Manajemen Dirgantara 9.2 (2016): 84-92.
Jumlad, W., & Fajrin, M. (2020). Analisis Kinerja Unit Apron Movement Control Terhadap Safety
di Bandar Udara International Husein Sastranegara. Jurnal Manajemen Dirgantara,
13(1), 35-41.
Mondy, R.W., dan Martocchio, J.J. (2016), Human Resource Management, Dessler, Gary. 2010 .
Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi kesepuluh). Jakarta Barat: PT Indeks
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP-21 Tahun 2015, Pedoman Teknis
Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-11 (Advisory
Circular CASR Part 139-11, Lisensi Personil Bandar Udara

Efeta Olin & Irwina Meilani – Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta
1181
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Utami, Satiti, and Ir Ika Endrawijaya. "KAJIAN PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI APRON
MOVEMENT CONTROL (AMC) DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO–HATTA
CENGKARENG TERHADAP KOMPETENSI LULUSAN OPERASI BANDAR UDARA (OBU)
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA." Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi 11.1
(2018): 1-8.

Efeta Olin & Irwina Meilani – Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta
1182

Anda mungkin juga menyukai