Anda di halaman 1dari 5

UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (K3) AWAK KAPAL
DI KAMAR MESIN PADA KAPAL X

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Ujian


Tengah Semester Metodologi Penelitian

SAID RAHMATULLOH
NIT 08 20 021 1 23

PROGRAM STUDI TEKNIKA

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu kegiatan untuk menciptakan

lingkungan kerja yang aman, nyaman dan cara peningkatan serta pemeliharaan

kesehatan tenaga kerja baik jasmani, rohani dan sosial. Keselamatan dan

kesehatan kerja secara khusus bertujuan untuk mencegah atau mengurangi

kecelakaan serta akibatnya, dan untuk mengamankan kapal, peralatan kerja, dan

crew kapal. Secara umum harus diketahui sebab-sebab dan pencegahan

terhadap kecelakaan, peralatan yang memadai, serta prosedur kerjanya. Secara

khusus prosedur dan peringatan bahaya pada area kerja perlu dipahami dengan

benar oleh seluruh awak kapal didalam menjalankan tugasnya. Komponen

terpenting dalam menjaga keselamatan jiwa dan keselamatan peralatan kerja

adalah pengetahuan tentang prosedur keselamatan kerja yang aman bagi awak

kapal. Prosedur keselamatan kerja ini telah di standarisasi baik secara nasional

maupun internasional, sehingga wajb digunakan ketika akan melaksanakan

kegiatan kerja.

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan

kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, Kecelakaan kerja

dapat terjadi karena kondisi yang tidak aman (unsafe condition) atau karena

perubahan tingkah laku/ teknis kerja dari pekerja tersebut yang tidak

selamat/benar (unsafe act) di tempat kerja. Kecelakaan terjadi seperti “Kepala

Kamar Mesin (KKM) Kapal Motor Bintang Meutuah ditemukan meninggal


dunia diduga akibat kecelakaan kerja saat mencari ikan di perairan Meureedu,

Pidie Jaya. Sesampainya di dalam kamar mesin, korban didapati sudah

tergeletak yang diduga terpeleset saat hendak turun ke dalam kamar mesin,”

terang AKP Zainurrusydi. Saat diperiksa, korban diketahui sudah meninggal

dunia dalam kondisi berlumuran oli dan bercak darah yang keluar dari pelipis

kanan hidung patah serta luka robek di bagian kepala belakang yang diduga

akibat benturan keras. Analisaaceh.com, Idi

Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia,

faktor pekerjaan atau faktor lingkungan kerja. Dari peristiwa tersebut perlu

adanya pencegahan untuk mengurangi kecelakaan sesuai dengan peraturan

yang ada di dunia pelayaran karena di dunia pelayaran baik nasional maupun

internasional terdapat peraturan yang berkaitan tentang keselamatan dan

keamanan ketika berada di atas kapal baik itu ketika bekerja di kamar mesin

maupun aktifitas di kamar mesin.

Peraturan di dunia pelayaran yang mengatur tentang keselamatan dan

keamanan ketika berada di atas kapal salah satunya adalah SOLAS (Safety Of

Life At Sea) yaitu peraturan yang mengatur keselamatan pelayaran

international. Serta ISM Code (International Safety Management Code)yaitu

peraturan khusus keselamatan kapal di atas GT 500 yang telah mengeluarkan

berbagai peraturan – peraturan dan syarat kelayakpakaian peralatan

keselamatan diatas kapal dan para awak kapal harus memiliki berbagai sertifikat

seperti BST (Basic Safety Training) untuk mengoperasikan kapal niaga.

Peraturan yang membahas tentang keselamatan dan keamanan di atas kapal

yaitu Undang-Undang pelayaran No 17 tahun 2008 yang mengatakan bahwa


“pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di perairan,

kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan

maritim.” Dari peraturan tersebut menandakan bahwa keselamatan dan

kemanan dunia pelayaran telah di jamin bukan hanya di nasional namun sampai

internasional.

Dari uraian diatas maka dalam penulisan karya tulis ilmiah terapan, penulis

mengambil judul : UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) AWAK KAPAL DI KAMAR MESIN PADA KAPAL X,

dikarenakan kurangnya kesadaran para awak kapal terhadap peraturan yang ada

diruang kamar mesin kapal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diambil oleh

penulis adalah sebagai berikut :

1. Apa pentingnya pencegahan kecelakaan kerja awak kapal dikamar mesin ?

2. Apa saja potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja awak

kapal di kamar mesin ?

3. Bagaimana langkah - langkah pencegahan kecelakaan kerja awak kapal di

kamar mesin ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditarik beberapa tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pentingnya pencegahan kecelakaan kerja awak kapal

dikamar mesin
2. Untuk mengetahui potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan

kerja awak kapal di kamar mesin

3. Untuk mengetahui langkah - langkah pencegahan kecelakaan kerja awak

kapal di kamar mesin

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, manfaat yang ingin dicapai penulis dalam

penelitian ini antara lain:

1. Teoritis

Secara teorits, penelitian ini memberikan wawasan dan pengetahuan bagi

penulis maupun pembaca tentang Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja

Untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Awak Kapal

Di Kamar Mesin Pada Kapal X yang benar dan sesuai prosedur.

2. Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi para pelaut

dan masyarakat pada umumnya memiliki bahan bacaan dan diskusi yang

bisa menambah wawasan di dunia kemaritiman tentang Upaya Pencegahan

Kecelakaan Kerja Untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) Awak Kapal Di Kamar Mesin Pada Kapal X yang benar dan sesuai

prosedur.

Anda mungkin juga menyukai