MEMINIMALISIR KECELAKAAN
Disusun Oleh:
NPT. 2101012
Segala puji milik Allah yang maha Esa. Berkat limpahan karunia dan
nikmatNya penulis dapat menyelesaikan kertas kerja wajib yang berjudul
“PERAWATAN ALAT KESELAMATAN DI ATAS KAPAL GUNA
MEMINIMALISIR KECELAKAAN” dengan lancar.
Penyusunan kertas kerja wajib ini dalam rangka memenuhi tugas Mata
Kuliah Metodologi Penelitian yang diampu oleh Dosen Ibu Siti Nurlaili
Triwahyuni. Proses penyusunannya tak lepas dari masukan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ucapkan terima kasih atas bimbingannya.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga kertas kerja wajib ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk akademisi pada khususnya.
Palembang, 2022
Penulis,
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Batasan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Hukum
1. Konvensi Internasional SOLAS (Safety of Life at Sea)
2. UU Permenaker No.03/MEN/1998 tentang kecelakaan kerja
B. Landasan Teori
1. Perawatan Menurut SOLAS
2. Alat-Alat Keselamatan Jiwa
3. Penelitian Terdahulu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
1. Waktu dan Lokasi Penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Jenis Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
B. TAHAPAN PENELITIAN
1. Bagan Alir Penelitian
2. Metode Analisis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan perekonomian masyarakat Indonesia
membuatkebutuhan akan barang semakin meningkat, permintaan akan barang
terjadidisetiap tempat, dan pendistribusian barang dilakukan untuk
memenuhikebutuhan, permintaan dan pemerataan perekonomian. Hal
inimembutuhakan dukungan sarana transportasi yang baik. Di Indonesia
kapalmenjadi sarana transportasi yang sangat vital karena kapal
digunakansebagai tulang punggung pengangkutan barang. kapal dinilai
sebagai saranatransportasi paling sesuai dengan kondisi geografis Indonesia,
karena kapaldapat megirim barang antar pulau dan dapat menempuh jarak
perjalananjauh. Serata kapal dinilai sebagai saerana transportasi yang paling
efisien,karena kapal dapat mengangkut barang dengan jumlah besar dengan
biayamurah (Efendy, 2020).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa perawatan terhadap alat-alat keselamatan kerja
membutuhkan upaya yang lebih baik agar menjamin optimalisasi kerja anak
buah kapal, kesadaran menggunakan alat-alat keselamatan kerja
membutuhkan upaya yang lebih maksimal agar kecelakaan kerja semakin
kecil, dan pengetahuan operasional alat-alat keselamatan kerja membutuhkan
prosedur yang jelas agar meningkatkan pengetahuan anak buah kapal
berkaitan dengan keselamatan kerja (Hoerunisa dan Kamaludin, 2022).
Beberapa kecelakaan yang terjadi di kapal memperlihatkan bahwa
untuk setiap kecelakaan ada faktor penyebabnya. Sebab-sebab tersebut
bersumber pada alat-alat mekanik dan lingkungan serta kepada manusianya
sendiri. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, penyebab-penyebab ini harus
diperkecil atau dihilangkan sama sekali, antara lain dengan melakukan
perawatan terhadap alat-alat keselamatan. Kapal memiliki berbagai macam
peralatan yang menunjang kelancaran operasi kapal, dimana alat-alat tersebut
memiliki fungsi masing-masing. Sedangkan alat-alat tersebut memerlukan
suatu perawatan yang rutin, agar dapat menunjang kelancaran operasi kapal
dan memenuhi ketentuan pemerintah tentang kelaiklautan kapal (Sitepu,
2017).
Untuk menghindari adanya bahaya tersebut, perlu di perhatikan dalam
perawatan alat keselamatan sesuai dengan ketentuan SOLAS 1974. Alat-alat
tersebut harus sering disosialisasikan kepada seluruh kru secara rutin dan
pengadaan alat-alat penolong yang sudah rusak atau akan habis masa
berlakunya, serta penempatan alat-alat penolong harus sesuai dengan
ketentuan SOLAS dan dibuat suatu denah atau gambar dipasang di tempat
yang mudah terlihat oleh siapa saja yang membutuhkannya sesuai aturan
penggunanya. Dengan alasan tersebut peneliti mengangkat dan membahas
tentang perawatan alat keselamatan di atas kapal guna meminimalisir
kecelakaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah perawatan alat-alat keselamatan di atas kapal?
2. Bagaimana upaya penanganan jika ada kerusakan alat-alat
keselamatan diatas kapal?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui dan mendeskripsikan perawatan alat-alat keselamatan di
atas kapal
2. Mengetahui dan mendeskripsikan upaya penanganan jika ada
kerusakan alat-alat keselamatan diatas kapal
D. BATASAN MASALAH
Batasan Masalah Meninjau hasil penelitian ini, maka peneliti
membatasi masalah ini mengenai perawatan alat-alat keselamatan untuk
meminimalisir kecelakaan diatas kapal yang didasarkan standar-standar
peraturan yang berlaku di atas kapal.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a) Untuk menambah pengetahuan bagi pembaca dalam bidang alat-alat
keselamatan jiwa terutama tentang perawatan alat alat keselamatan
jiwa yang terdapat di kapal.
b) Untuk dapat dijadikan bahan masukan dan pengalaman baru sebagai
awal menuju dunia kerja di masa mendatang. Selain itu juga sebagai
pembanding antara ilmu teori yang didapat dari kampus dan ilmu
yang didapat saat praktek.
2. Manfaat secara Praktis
a) Perwira dan Awak Kapal
Peneliti berharap supaya perwira dan awak kapal dapat
mengaplikasikan atau menjadikan masukan hasil dari penelitian
tentang cara pelaksanaan perawatan alat-alat keselamatan jiwa di
kapal dalam dunia kerja.
b) Pembaca
Penelitian ini dapat digunakan sebagai wawasan dan pengetahuan
tentang proses penanganan dan perawatan alat-alat keselamatan jiwa
di atas kapal
BAB II
LANDASAN TEORI
A. LANDASAN HUKUM
1. Konvensi Internasional SOLAS (Safety of Life at Sea)
Dalam buku SOLAS Consolidated Edition 2014 terdapat banyak
sekali aturan diantaranya konstruksi dan sabilitas kapal, perlindungan
kapal dari kebakaran, alat-alat keselamatan jiwa, komunikasi radio,
keselamatan navigasi, pengangkutan muatan, management keselamatan
dalam pengoprasian kapal, dll. Dalam penyusunan peenelitian ini, peneliti
mengambil sumber yang lebih spesifik yaitu SOLAS Chapter III Live
Safing Appliances (alatalat keselaman jiwa) yang berisi 38 regulasi, yang
mengatur tentang syarat alat-alat keselamatan jiwa, perawatan alat-alat
keselamatan jiwa, jumlah alat-alat keselamatan jiwa dikapal, penempatan
alat-alat keselatan jiwa dikapal dll.
2. UU Permenaker No.03/MEN/1998 tentang kecelakaan kerja
Menurut UU Permenaker No.03/MEN/1998 tentang kecelakaan
kerja, Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan
tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau
harta benda
B. LANDASAN TEORI
1. Perawatan Menurut SOLAS
Setiap peralatan keselamatan jiwa di kapal memiliki standar
dan cara perawatan tertentu dengan jangka waktu yang telah
ditetapkan, standard dan cara perawatan alat keselamatan jiwa telah
diatur dalam SOLAS 1974. Ditulis dengan menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa internasional. Penggunaan bahasa Inggris
dimaksudkan untuk memudahkan semua awak kapal dalam
memahami maksud dan tujuan buku tersebut sebagai pedoman untuk
perawatan alat tersebut, di kampus perawatan alatalat keselamatan
jiwa dijelaskan dalam buku Prosedur Darurat & SAR, buku ini
menjadi salah satu reverensi dalam penulisan penelitian ini (Efendy,
2020).
2. Alat-Alat Keselamatan Jiwa
Alat-alat keselamatan jiwa secara umum adalah kelengkapan
yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja
untuk mencegah keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
disekililingnya. Alat keselamatan kerja ini dapat mencegah dan
mengurangi bahaya yang timbul saat melakukan pekerjaan. Menurut
Lewis (1993:292), alat-alat keselamatan yaitu segala sesuatu yang
berguna untuk menyelamatkan hidup, bagian dari ketentuan, biasanya
dilengkapi peralatan yang berada diatas kapal dalam sebuah pelayaran.
Menurut Suma’mur (2001:104) alat-alat keselamatan merupakan suatu
rangkaian alat untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan
tentram bagi karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan
(Efendy, 2020)
Alat-alat keselamatan jiwa dikapal berfungsi untuk keperluan
menanggulangi keadaan darurat yang terjadi di kapal, yang
kemungkinanya dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan dalam
kondisi apapun juga. Tujuan adanya alat-alat keselamatan jiwa dikapal
untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan jiwa. kru maupun
penumpang di kapal saat pelayaran berlangsung dan mengantisipasi,
mengurangi, bahkan meniadakan korban jiwa dikapal bila terjadi
sebuah keadaan darurat ataupun situasi krisis. Menurut Capt Agus
Hadi P (2018:3) “keadaan darurat adalah keadaan di luar keadaan
normal yang terjadi diatas kapal yang mempunyai tingkat
kecenderungan untuk dapat mengancam keselamatan jiwa manusia
dan harta benda yang ada di atas kapal serta lingkungan dimana kapal
berada” (Efendy,2020).
Menurut Muliadi (2020), Jenis-jenis alat-alat keselamatan
harus ada diatas kapal sesuai dengan BAB III SOLAS 1974 yaitu
sebagai berikut:
3. Penelitian Terdahulu
Dalam Penelitian perawatan alat keselamatan yang telah
dilakukan oleh Sitepu (2017), mendapatkan hasil yaitu hal-hal yang
menyebabkan alat-alat keselamatan tidak berfungsi secara optimal saat
digunakan dalam pelatihan di KN. Bima Sakti adalah:
A. DESAIN PENENLITIAN:
1. Waktu Dan Lokasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh awak kapal yang ada
diatas pada saat penulis melaksanakan praktek laut berkaitan dengan ini
maka yang dijadikan populasi adalah seluruh awak kapal selain dari
kapten dan kepala kamar mesin.
3. Jenis Penelitian
B. TAHAPAN PENELITIAN
1. Bagan Alir Penelitian