Anda di halaman 1dari 9

PENCEGAHAN PENCEMARAN DILAUT YANG DISEBABKAN

LIMBAH TINJA DARI KAPAL PENUMPANG

KERTAS KERJA WAJIB

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Disusun Oleh:

ANTONIO WIRASAGA

NPT. 2101004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


NAUTIKA
POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU DAN
PENYEBERANGAN PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa membuat pencegahan pencemaran yang masih banayk terjadi dapat menjadi
solusi

Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Palembang, 2022
Penulis,

Antonio Wirasaga
NPT. 2101004
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam abad modern sekarang ini transportasi laut masih memegang peranan
yang sangat dominan sebagai alat angkut yang belum dapat digantikan dengan
jenis angkutan lain, karena angkutan laut merupakan suatu sistem pengangkutan
dalam jumlah besar yang belum dapat dilakukan oleh jenis angkutan lainnya.
Setiap perusahaan selalu menuntut agar pegawainya yang ada di atas kapal
bekerja dengan sebaikbaiknya, dan bukan hanya mencari nafkah untuk diri sendiri
tapi juga untuk keluarganya. Sehingga mereka mampu bekerja secara optimal dan
memperhatikan keselamatan kerja mereka (Kn & Sakti, 2015)dalam Hana (2013).

Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai


dan sebagainya) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal
biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan
dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih
kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat
membawa kapal. Ukuran sebenarnya di mana sebuah perahu disebut kapal selalu
ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat.

Menurut Adiguna(2016), Pencemaran dan kerusakan ekosistem laut akibat


ulah manusia itu sendiri sungguh sangat merugikan banyak pihak. Banyak hal
yang menyebabkan pencemaran itu terjadi contohnya saja penggunaan bahan
peledak dalam menangkap ikan, limbah hasil industri, pengeboran minyak di
lepas pantai, dan juga membuang sampah di sungai yang berikibat sampah
tersebut bermuara ke laut lepas. Pencemaran ini dapat diartikan sebagai adanya
kotoran ataupun limbah yang masuk kedaerah laut dan mencemari lingkungan
ekosistem laut tersebut. Pengaruh dengan tercemarnya ekosistem laut ini sangat
berakibat fatal. Bahkan, nyawa kita sebagai manusia bisa ikut terancam bila
pencemaran ini dilakukan secara terus menerus. Padahal, lingkungan hidup yang
baik dan sehat merupakan hak bagi semua warga negara Indonesia. Indonesia
berada diposisi yang sangat rentan terhadap dampak dari kerusakan ekosistem
laut. Pencemaran dan kerusakan ekosistem laut perlu dikendalikan karena dengan
adanya pencemaran air laut dapat mengurangi pemanfaatan air tersebut. Jumlah
limbah di Indonesia ini semakin lama kian bertambah dan membesar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah proses pengolahan limbah tinja agar dapat dibuang
kelaut?
2. Bagaimana upaya penanganan jika ada limbah tinja yang terbuang
kelaut tanpa proses pengolahan?

C. TUJUAN PENELITIAN
- mengetahui serta menjelaskan cara pengolahan limbah tinja diatas kapal
- mengetahui dan dapat melakukan pencegahan terhadap limbah yang akan
dibuang kelaut

D. BATASAN MASALAH

Batasan Masalah berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti


membatasi masalah ini mengenai penceahan pencemaran limbah tinja

E. MANFAAT PENELITIAN
- Mengurangi adanya limbah yang tercemar diatas laut
- Mampu melakukan pengolahan limbah tinja menjadi sebuah hal yang
bermanfaat
- Mampu menambah pengetahuan
BAB II

LANDASAN TEORI

A. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran
Sumber pencemaran laut yang bersumber dari kapal
diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu kegiatan operasi kapal,
pembuangan secara sengaja(dumping), kegiatan di dasar laut dan
kegiatan di darat. Sumber utama pencemaran dari kapal adalah
kegiatan operasional yangterjadi di kapal yang menghasilkan
limbah yang langsung dibuang ke laut,terutama dari sistem
sanitari, sistem ballast, sistem bilga dan pencucian tangkikapal
tanker.
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Entitas
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 12 Tahun
2020.

B. LANDASAN TEORI
1. Perawatan Menurut UU No.17 tahun 2008
Ancaman kerusakan ekosistem laut dapat disebabkan oleh banyaknya
pencemaran industri, reklamasi pantai, dan pengasaman laut sebagai
dampak perubahan iklim dan pembuangan limbah secara
sembarangan. Banyak orang yang berfikir bahwa dengan melihat
luasnya lautan kita Indonesia, maka semua hasil buangan sampah dan
sisa-sisa industri dapat di tampung oleh lautan tanpa menimbulkan
suatu akibat yang membahayakan. Dengan makin cepatnya
pertumbuhan penduduk di dunia dan makin meningkatnya lingkungan
industri mengakibatkan makin banyaknya bahan-bahan yang bersifat
racun yang di buang ke lautan dalam jumlah banyak yang
menyebabkan sulitnya mengontrol limbah-limbah yang di buang ke
dalam laut tersebut.

2. Penelitian Terdahulu

BAB III
METODOLOGI PENENLITIAN

A. DESAIN PENENLITIAN:
1. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 12 bulan saat melaksanakan


prakter layar

2. POPULASI DAN SAMPEL


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh hal hal yang terkait dengan
pengolahan limbah tinja yang ada diatas kapal penumpang tempat dilakukannya
penelitian ini.

3. JENIS PENELITIAN

Proposal ini merupakan penelitian kualitati yang dimana penelitian ini


menghasilkan dan mengolah data. metode penelitian berisi pengetahuan yang
mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penelitian.

4. ISNTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan pada penelitian kualitatif ini menggunakan


metode Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui
sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau
prilaku objek sasaran.

5. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, Sampel


purposive adalah subset populasi yang dipilih secara tidak acak dan biasanya lebih
kecil yang dimaksudkan untuk mewakilinya secara logis.

B. TAHAPAN PENELITIAN
 1. Bagan Alir Penelitian
C. METODE ANALISIS

Analisis yang digunakan pada penelitan ini adalah deskriptif dengan


menyajikan datadata dalam bentuk tabel dan penjelasan secara rinci. Tujuan
metode deskriptif ini adalah untuk mendapat gambaran tentang objek yang
diamati, membandingkan fakta di lapangan dengan referensi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai