Disusun Oleh:
ANTONIO WIRASAGA
NPT. 2101004
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa membuat pencegahan pencemaran yang masih banayk terjadi dapat menjadi
solusi
Palembang, 2022
Penulis,
Antonio Wirasaga
NPT. 2101004
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam abad modern sekarang ini transportasi laut masih memegang peranan
yang sangat dominan sebagai alat angkut yang belum dapat digantikan dengan
jenis angkutan lain, karena angkutan laut merupakan suatu sistem pengangkutan
dalam jumlah besar yang belum dapat dilakukan oleh jenis angkutan lainnya.
Setiap perusahaan selalu menuntut agar pegawainya yang ada di atas kapal
bekerja dengan sebaikbaiknya, dan bukan hanya mencari nafkah untuk diri sendiri
tapi juga untuk keluarganya. Sehingga mereka mampu bekerja secara optimal dan
memperhatikan keselamatan kerja mereka (Kn & Sakti, 2015)dalam Hana (2013).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah proses pengolahan limbah tinja agar dapat dibuang
kelaut?
2. Bagaimana upaya penanganan jika ada limbah tinja yang terbuang
kelaut tanpa proses pengolahan?
C. TUJUAN PENELITIAN
- mengetahui serta menjelaskan cara pengolahan limbah tinja diatas kapal
- mengetahui dan dapat melakukan pencegahan terhadap limbah yang akan
dibuang kelaut
D. BATASAN MASALAH
E. MANFAAT PENELITIAN
- Mengurangi adanya limbah yang tercemar diatas laut
- Mampu melakukan pengolahan limbah tinja menjadi sebuah hal yang
bermanfaat
- Mampu menambah pengetahuan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran
Sumber pencemaran laut yang bersumber dari kapal
diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu kegiatan operasi kapal,
pembuangan secara sengaja(dumping), kegiatan di dasar laut dan
kegiatan di darat. Sumber utama pencemaran dari kapal adalah
kegiatan operasional yangterjadi di kapal yang menghasilkan
limbah yang langsung dibuang ke laut,terutama dari sistem
sanitari, sistem ballast, sistem bilga dan pencucian tangkikapal
tanker.
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Entitas
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 12 Tahun
2020.
B. LANDASAN TEORI
1. Perawatan Menurut UU No.17 tahun 2008
Ancaman kerusakan ekosistem laut dapat disebabkan oleh banyaknya
pencemaran industri, reklamasi pantai, dan pengasaman laut sebagai
dampak perubahan iklim dan pembuangan limbah secara
sembarangan. Banyak orang yang berfikir bahwa dengan melihat
luasnya lautan kita Indonesia, maka semua hasil buangan sampah dan
sisa-sisa industri dapat di tampung oleh lautan tanpa menimbulkan
suatu akibat yang membahayakan. Dengan makin cepatnya
pertumbuhan penduduk di dunia dan makin meningkatnya lingkungan
industri mengakibatkan makin banyaknya bahan-bahan yang bersifat
racun yang di buang ke lautan dalam jumlah banyak yang
menyebabkan sulitnya mengontrol limbah-limbah yang di buang ke
dalam laut tersebut.
2. Penelitian Terdahulu
BAB III
METODOLOGI PENENLITIAN
A. DESAIN PENENLITIAN:
1. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN
3. JENIS PENELITIAN
4. ISNTRUMEN PENELITIAN
B. TAHAPAN PENELITIAN
1. Bagan Alir Penelitian
C. METODE ANALISIS