BAB 1. PENDAHULUAN
yang sudah dilengkapi conveyor pengangkat dan tidak perlu banyak tenaga
manusia diharapkan bisa membersihkan sungai dengan efisien dan menjadi
penanggulangan dini bencana banjir.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah sebagai berikut :
a. Membuat kapal memakai penggerak mesin bakar dan conveyor sebagai
pembersih sampah di sungai, agar mempermudah dan mengifisiensi
pekerjaan membersihkan sungai.
b. Mengaplikasikan kapal pembersih sampah disungai yang dilengkapi
sistem pengangkat sampah dengan konveyor?
1.4 MANFAAT
Kapal adalah benda yang terapung yang berfungsi sebagai alat transportasi
di air untuk mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Berabad-
abad kapal digunakan untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh
penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit
atau pun perahu. Semakin besar kebutuhan daya muat dan semakin berkembang
teknologi maka terciptlah kapal-kapal yang menggunakan layar, mesin uap setelah
muncul revolusi industry, kapal selam dan kapal penumpang yang memiliki muatan
yang besar (Supardi, 2007:1).
Kapal memiliki bagian – bagian penting : kemudi, daun kemudi, mesin,
lambung kapal, dan teori daya apung kapal. Dimana beberapa teori tersebut harus
ada disaat akan merencanakan pembuatan sebuah kapal. Teori daya apung kapal
diperuntukan untuk mendukung kapal agar tidak tenggelam saat dilakukan
pelayaran
𝜌𝑤
Gaya apung : 𝐹 = ( 𝜌𝑏 ) × 𝑊 ……………………………………………...(1)
Keterangan :
F = gaya apung ( gs )
3.2.2 FASE 2
Fase kedua merupakan fase pemberian solusi berdasarkan fase 1 dimana ada
beberapa alternative solusi yang diberikaan agar persoalan fase 1 yaitu sampah
7
disungai dan pembersihan dengan biaya yang ringan bisa terlaksana, adapun pada
fase 2 sebagai berikut :
1. Ide solusi dengan membersihkan sampah disungai dengan biaya yang
minimal dan teratur agar terlihat sungai tetap bersih dan indah
2. Sudah adanya kapal pembersih yang manual perlu adanya modifikasi agar
kapal tersebut bisa dipergunakan dengan cepat dan efisien
3. Memodifikasi kapal yang ada di luar negeri disesuaikan dengan kondisi
sungai yang ada diwilayah Jawa Timur utamanya sidoarjo.
3.2.3 FASE 3
Dalam Fase 3 perancangan yang dilakukan dalam beberapa tahapan proses.
Mulai dari proses studi literatur, dilanjutkan pengambilan data, selanjutnya
dilakukan pengecekan kelengkapan data. Apabila terdapat data yang belum lengkap
maka dilakukan pengambilan data ulang. Setelah dilakukan pengolahan data maka
didapatkan hasil perancangan. Hasil perancangan berupa hasil rancangan
menggunakan software CAD untuk menggambarkan Kapal. Keseluruhan proses
saling terkait agar tujuan program seperti yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Berikut ini adalah desain kapal :
1. Perancangan kapal
Dalam sebuah perancangan kapal pasti diperlukan sebuah perhitungan
gaya apung dan gaya tenggelam, agar saat kapal berlayar tidak mengalami
karam atau berat sebelah, maka dari itu perlunya sebuah perhitungan dalam
perancangan kapal untuk menghindari terjadinya hal – hal yang tidak di
inginkan pada saat kapal berlayar.
Kapal pembersih sungai dengan bahan bakar yang dilengkapi mesin
conveyor dapat diuraikan menjadi beberapa komponen :
a. Badan kapal
Badan kapal berfungsi sebagai kerangka utama dalam alat ini,
penyeimbang dan pengapung saat diatas air, badan kapal terbuat dari drum
bekas industri dan aluminium dengan dimensi badan kapal. Panjang : 3 meter,
lebar luar : 2 meter, lebar dalam : 1.72 meter, dan dengan kapasitas penumpang
max : 3 orang.
c. Mesin penggerak
Mesin penggerak di efisiensi lagi dengan menggunakan bahan bakar
jadi semula yang manual menjadi semi manual, semi manual disini
menggunakan mesin pemotong rumput yang akan dimodifikasi untuk menjadi
mesin penggerak sebuah kapal dan conveyor
9
d. Mesin conveyor
Mesin conveyor yaitu mesin pemindah barang dari tempat satu ke
tempat lainnya dengan cara pergerakan, dalam alat ini mesin conveyor
dimodifikasi dengan mengganti bantalan berjalan yang semula dari karet
diganti menggunakan jaring kawat
e. Baling – baling
Baling – baling yaitu alat yang berperan sebagai penggerak /
perpindahan kapal, juga sebagai penyeimbang kapal, terbuat dari fiber. Baling
– baling ada yang berpenggerak 1 dan ada yang berpenggerak 2
f. Kemudi
Kemudi alat yang di gunakan sebagai pengatur arah gerakan dari kapal,
kemudi di bagi menjadi 3 : steer kemudi, penghubung kemudi dengan daun
kemudi, dan daun kemudi.
3. Pembuatan kapal
Di dalam proses pembuatan kapal, 4 drum bekas industri dirakit
menjadi menjadi 2 bagian. Selanjutnya dilanjutkan proses pengelasan rangka
kapal. Dimana Proses pengelasan adalah salah satu proses teknik
penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan
logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam
penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Kapal dilengkapi dengan mesin bakar sebagai mesin pendorong, mesin
pendorong ini berasal dari mesin pemotong rumput dengan spesifikasi :
4. Pembuatan conveyor
Conveyor adalah mesin pengangkut / pemindah barang maupun
material yang berjalan secara horizontal. Perakitan mesin conveyor akan
dimodifikasi dengan penambahan item yang mendukung untuk pengambilan
samapah seperti penambahan paku pada bantalan conveyor. Pembuatan mesin
conveyor memiliki beberapa tahapan dan memerlukan bahan – bahan berupa :
gear, roller, rantai, poros, dan bantalan conveyor.
3.2.4 Fase 4
Fase 4 merupakan fase uji coba analisa sampai dengan kesimpulan yang
ada dalam PKM-KC
a. Uji coba
Uji coba dilaksanakan pada bulan ke 5, uji coba dilakukan dengan
standard terbaik guna memastikan apakah alat yang di buat sudah baik dan
benar berjalan sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya. Uji coba
dilakukan juga guna mengetahui apa saja kekurangan mesin dalam melakukan
pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
A.D Mahardika, Yudo. Hartono, Samuel, 2017, Analisa Pengaruh Gas Pelindung
Argon Grade A Dan Grade C Terhadap Kekuatan Impact Dan Tekuk
Sambungan Butt Joint pada Aluminium 5083, Jurnal Teknik Perkapalan -
Vol. 5, No. 2 April 2017
A.G.Pramoko, “Studi Perancangan Trash-Skimmer Boat di Perairan Teluk
Jakarta,” Jurnal Tugas Akhir Jurusan Teknik Perkapalan FTK ITS, 2013.
Arief, Syahrir. “Rancang Bangun Alat Pembersih Sampah pada Sungai.”
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) &
Thermofluid IV (2012).
D. Watson, Practical Ship Design, vol. 1, R. Bhattacharyya, Penyunt., Oxford:
Elsevier, 1998.
Ship Design Committee. Panel SD-4. 1974. The impact of U.S. Navy stability
criteria on t-ship general arrangement design. The Society of Naval
Architects and Marine Engineers.
Lampiran – Lampiran
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Yusuf Eko Nurcahyo ST, MT
2 Jenis Kelamin L
3 Progaram studi Teknik Manufaktur
4 NIDN 0717078602
5 Tempat dan Tanggal Lahir Nganjuk, 17 Juli 1986
6 E-mail yusufekonurcahyo@gmail.com
7 Nomer Telepon 085852646428
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Intitusi Universitas Universitas Brawijaya
Trunojoyo Malang
Madura
Jurusan Teknik Teknik Mesin
Menejemen
Industri
Tahun Masuk 2004-2009 2010-2012
-Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1. pendidikan/Pengajaran
Penyandang
No Jenis Penelitian Tahun
Dana
1 PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE
PLANNING (ERP) ADEMPIERE MODUL
MANUFACTURING PADA UMKM PDP 2017
PEMBUATAN MESIN TUSUK SATE DI
DESA TERUNG KULON KRIAN
17
18
bahwa nama tersebut di atas tidak memiliki catatan atau keterlibatan dalam kegiatan kriminal
apapun
the bearer here of proves not to be involved in any criminal cases
AA SUPRIADI
AJUN KOMISARIS POLISI NRP680404884
EMLA