Anda di halaman 1dari 22

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sungai memiliki peran penting bagi mahkluk hidup disekitarnya. Jika
kondisi sungai tercemar utamanya banyak sampah yang ada disungai, maka
ekosistem di dalam ataupun di sepanjang aliran sungai akan terancam punah dan
akan terjadi pula terancamnya persediaan air bersih. Keadaan sungai yang ada di
provinsi Jawa Timur utamanya wilayah Sidoarjo saat ini bisa dikatakan darurat
pencemaran, pencemaran dilakukan oleh masyarakat ataupun pelaku industri
sebagai contoh bisa dilihat dari kabar online
http://jatim.tribunnews.com/2018/05/23/kondisi-sungai-di-sidoarjo-
memprihatinkan-penuh-sampah.
Padahal Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengatur tentang sama
yang tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 2 Tahun 2008 /
tentang Kelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi
Jatim”, pada pasal 3 berbunyi “pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air bertujuan untuk memelihara ketersediaan air pada sumber –
sumber air agar memenuhi kriteria mutu air peruntukannya secara
berkelanjutan”. Pengaplikasian pasal tersebut seharusnya didukung oleh warga
dimana telah diatur pula di dalam pasal 6 ayat 2 berbunyi : “setiap orang
berkewajiban berperan serta dalam : a. Menjaga pelestarian kualitas air pada
sumber air, b. Mengendalikan pencemaran pada sumber air”.

Namun dalam kehidupan sehari – hari perilaku bermasyarakat masih banyak


yang belum sadar akan adanya peraturan yang mengikat. Di dalam kehidupan yang
sering terjadi masih banyak warga yang membuang sampah seenaknya di daerah
sungai dari aliran sungai maupun sekitar sungai, kegiatan yang sebentar bisa
mengakibatkan bencana besar dan dapat merugikan masyarakat banyak. Dimana
sampah yang terbawa aliran sungai akan membuat lapisan sedimen baru didasar
sungai yang mengakibatkan pendangkalan sungai dan berakibat banjir terhadap
lingkungan masyarakat.

Meskipun pemerintah provinsi jawa timur sudah mengangkat pejabat


pengawas lingkungan hidup dan masing – masing kota membentuk satgas
kebersihan sungai, namun sungai tetap kotor dikarenakan kurangnya peralatan
pembersih sungai, selama ini untuk membersihkan sungai mereka hanya
menggunakan peralatan sederhana sebuah perahu dan galah yang ujungnya
dilengkapi dengan jaring untuk menyaring sampah yang ada diatas sungai.
Peralatan itu dirasa masih kurang untuk menunjang kebersihan sungai. Diperlukan
sebuah alat atau kapal pembersih agar kebersihan sungai tetap terjaga. Dengan
dikembangkannya kapal pembersih yang di gerakan dengan tenaga mesin bakar
2

yang sudah dilengkapi conveyor pengangkat dan tidak perlu banyak tenaga
manusia diharapkan bisa membersihkan sungai dengan efisien dan menjadi
penanggulangan dini bencana banjir.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, dapat ditarik
benang merah sebagai rumusan masalah, yaitu :

a. Bagaimana membuat kapal pembersih sampah disungai yang dilengkapi


sistem pengangkat sampah dengan konveyor sehingga dapat
membersihkan sungai dengan cepat dan efisien?
b. Bagaimana pengaplikasian kapal pembersih sampah disungai yang
dilengkapi sistem pengangkat sampah dengan konveyor?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah sebagai berikut :
a. Membuat kapal memakai penggerak mesin bakar dan conveyor sebagai
pembersih sampah di sungai, agar mempermudah dan mengifisiensi
pekerjaan membersihkan sungai.
b. Mengaplikasikan kapal pembersih sampah disungai yang dilengkapi
sistem pengangkat sampah dengan konveyor?

1.4 MANFAAT

Manfaat yang diharapkan dari PKM-KC ini adalah :


a. Dapat dioperasikan untuk membersihkan segala macam sampah yang
tampak di sungai utamanya sungai diwilayah Surabaya dan Sidoarjo
b. Dapat mengefesiensi waktu dan pekerjaan satgas kebersihan
c. Menggantikan peralatan sederhana yang cenderung lambat

1.5 LUARAN YANG DI HARAPKAN


Luaran yang daiharapkan dalam PKM-KC kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Laporan Kemajuan,
2. Laporan Akhir,
3. Artikel Ilmiah, dan
4. Prototip atau Produk Fungsional
3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sampah Sungai


Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna, tidak terpakai, tidak disenangi
yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap
tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan
melindungi investasi pembangunan, yang berasal dari sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau proses alam. Sampah saat ini bisa berserakan dimana – mana
karena ulah manusia yang kurang peduli dalam menjaga kelestarian lingkungan,
ulah tangan manusia sangat mudah membuang sampah di aliran sungai. Dari data
tribunjatim.com ( rabu, 21 juni 2017 ) mengatakan * limbah domestik berkontribusi
65%, limbah industri 30%, limbah pertanian 5% *. Berdasarkan Surat Kabar Online
yang berjudul “Kondisi Sungai di Sidoarjo Memprihatinkan, Penuh Sampah Artikel
ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kondisi Sungai di Sidoarjo
Memprihatinkan, Penuh Sampah, http://jatim.tribunnews.com/2018/05/23/kondisi-
sungai-di-sidoarjo-memprihatinkan-penuh-sampah . Hal ini menjabarkan bahwa
sampah yang mendominasi dalam mencemari sungai di jatim adalah domestik
(sampah rumah tangga). Kebanyakan orang saat membuang sampah di sungai
menggunakan plastik besar agar tidak terlihat oleh seseorang. Selain sampah
domestik ada juga sampah /limbah hasil industri yang menyumbang 30%, limbah
industri yang dibuang biasanya berupa potongan – potongan hasil industri entah itu
berupa kain, karet, ban luar atupun kertas. Untuk 5% limbah dari proses pertanian
meskipun jumlah limbah yang dihasilkan tidak begitu besar, namun hal itu tetap
menjadi masalah yang berbahaya bila tidak diambil.

2.2. Limbah Drum Bekas Industri


Drum bekas adalah drum / barang berbentuk silider yang berasal dari sisa
suatu produksi industri maupun rumah tangga ( domestik ), drum bekas biasanya
menjadi permasalahan bagi industri besar ataupun kecil. Di dunia industri yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, drum biasanya didapat dari pemasok
bahan baku. Dan keberadaannya menjadi limbah tesendiri. Untuk itu perusahaan –
perusahaan tersebut tidak ambil pusing dengan hanya menjual murah drum – drum
bekas tersebut kepada pengepul. Dengan cara itu mereka bisa mengurangi limbah
drum yang semakin menumpuk pada gudang. Minimnya pengolahan drum bekas
industri dan murahnya harga jual dari pihak industri bisa di manfaatkan dengan baik
untuk pembuatan kapal, dengan karakteistik drum yang bisa menyimpan udara dan
bisa mengapung di atas air. Pengembangan drum sebagai bahan pelampung kapal
dirasa sangat menguntungkan.
4

2.3. Perancangan Kapal

Kapal adalah benda yang terapung yang berfungsi sebagai alat transportasi
di air untuk mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Berabad-
abad kapal digunakan untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh
penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit
atau pun perahu. Semakin besar kebutuhan daya muat dan semakin berkembang
teknologi maka terciptlah kapal-kapal yang menggunakan layar, mesin uap setelah
muncul revolusi industry, kapal selam dan kapal penumpang yang memiliki muatan
yang besar (Supardi, 2007:1).
Kapal memiliki bagian – bagian penting : kemudi, daun kemudi, mesin,
lambung kapal, dan teori daya apung kapal. Dimana beberapa teori tersebut harus
ada disaat akan merencanakan pembuatan sebuah kapal. Teori daya apung kapal
diperuntukan untuk mendukung kapal agar tidak tenggelam saat dilakukan
pelayaran
𝜌𝑤
Gaya apung : 𝐹 = ( 𝜌𝑏 ) × 𝑊 ……………………………………………...(1)

Gaya tenggelam : 𝐹𝑠 = 𝑤 – 𝐹 …………………………………………..(2)


𝑇𝐹 −𝑇𝐹𝑠
Ekstra gaya apung :𝐸𝐵 = × 100% ………………………………(3)
𝑇𝐹

Keterangan :
F = gaya apung ( gs )

𝜌𝑤 = berat jenis air laut ( gs/cm³ )

𝜌𝑏 = berat jenis benda ( gs/cm³)


w = berat benda ( gs )
Fs = gaya tenggelam ( gs )

EB = ekstra gaya apung ( gs )


TF = total gaya apung ( gs )
TFs = total gaya tenggelam ( gs )

2.4. Perancangan Konveyor


Conveyor adalah alat angkut atau alat perpindahan yang digunakan untuk
memindahkan material dalam bentuk satuan atau tumpahan yang bekerja secara
horizontal maupun membentuk sudut inklinasi tertentu. Kegunaan alat conveyor
tentu sangat membantu dalam sebuah perpindahan suatu material dari satu tempat
ketempat yang lain. Dimana perpindahan tersebut menghemat tenaga dan waktu
yang sedang dilakukan.
5

2.4.1 Belt Conveyor


Belt conveyor merupakan mesin pemindah material sepanjang arah horizontal
atau dengan kemiringan tertentu secara kontinu. Belt conveyor secara luas digunakan
pada berbagai industri. Sebagai contoh : Penyalur hasil produksi urea curah ke gudang
penyimpanan dan sebagainya. Skema kontruksi utama belt conveyor terlihat pada
Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Skema Kontruksi Utama Belt Conveyor


(Sumber: Kontruksi Belt Conveyor, 2008)
Berdasarkan standar dari Conveyor Equipment Manufacturers Association
(CEMA) konstruksi dasar conveyor secara umum terdiri dari :
1. Tail Pulley ( dalam kasus tertentu dapat sebagai drive pulley dengan drive-
unit yang dipasangkan padanya ).
2. Snub Pulley ( pada head-end dan tail-end )
3. Internal belt cleaner ( internal belt scraper )
4. Impact idlers ( impact rollers )
5. Return idlers ( return rollers )
6. Belt
7. Bend pulleys
8. Take-up pulley
9. Take-up unit
10. Carrying idlers
11. Pulley cleaner
12. Eksternal belt cleaner ( eksternal belt scraper )
13. Head pulley ( biasanya sebagai discharge pulley dan juga drive pulley )
Ada beberapa pertimbangan yang mendasari dalam penelitian pesawat
pengangkut :
1. Karakteristik pemakaian, hal ini menyangkut jenis dan ukuran material, sifat
material, serta kondisi medan atau ruang kerja alat.
2. Proses produksi, mengngkut kapasitas perjam dari unit, kontinuitas
pemindahan, metode penumpukan material dan lamanya alat beroperasi.
3. Prinsip-prinsip ekonomi, meliputi ongkos pembuatan, pemeliharaan,
pemasangan, biaya operasi dan juga biaya penyusutan dari harga awal alat
tersebut.
6

BAB 3 TAHAP PELAKSANAAN

3.1 TAHAP PELAKSANAAN


Tahap Pelaksanaan yang digunakan dalam PKM-KC kapal pembersih
sampah disungai dengan sistem conveyor berdasarkan panduan PKM dimulai dari
fase 1 sampai fase 4 yang bias ditunjukkan pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Fase-Fase PKM-KC

3.2 FASE PKM-KC


3.2.1 FASE 1
Pada Fase pertama merupakan fase identifikasi masalah dan persoalan yang
terjadi ditunjukkan dengan melakukan studi pendahuluan yang dilakukan
dilapangan serta sumber referensi yang lain. Sampah adalah sesuatu yang tidak
berguna, tidak terpakai, tidak disenangi yang bersifat padat terdiri dari bahan
organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola
agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan,
yang berasal dari sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam.
Sampah yang ada di sungai ada beberapa kategori : sampah mengapung,
sampah terbawa dalam aliran sungai, dan sampah yang tenggelam dalam sungai /
di dasar sungai. Pada Fase Pertama dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Persoalan sampah disungai yang semakin memprihatinkan dini terjadi
diwiyalah Jawa Timur utamanya di Sidoarjo dan pinggiran kota Surabaya.
2. Dalam pembersihan sampah masih menggunakan mesin Ekskavator yang
besar dan membutuhkan biaya yang sangat besar

3.2.2 FASE 2
Fase kedua merupakan fase pemberian solusi berdasarkan fase 1 dimana ada
beberapa alternative solusi yang diberikaan agar persoalan fase 1 yaitu sampah
7

disungai dan pembersihan dengan biaya yang ringan bisa terlaksana, adapun pada
fase 2 sebagai berikut :
1. Ide solusi dengan membersihkan sampah disungai dengan biaya yang
minimal dan teratur agar terlihat sungai tetap bersih dan indah
2. Sudah adanya kapal pembersih yang manual perlu adanya modifikasi agar
kapal tersebut bisa dipergunakan dengan cepat dan efisien
3. Memodifikasi kapal yang ada di luar negeri disesuaikan dengan kondisi
sungai yang ada diwilayah Jawa Timur utamanya sidoarjo.

3.2.3 FASE 3
Dalam Fase 3 perancangan yang dilakukan dalam beberapa tahapan proses.
Mulai dari proses studi literatur, dilanjutkan pengambilan data, selanjutnya
dilakukan pengecekan kelengkapan data. Apabila terdapat data yang belum lengkap
maka dilakukan pengambilan data ulang. Setelah dilakukan pengolahan data maka
didapatkan hasil perancangan. Hasil perancangan berupa hasil rancangan
menggunakan software CAD untuk menggambarkan Kapal. Keseluruhan proses
saling terkait agar tujuan program seperti yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Berikut ini adalah desain kapal :

Gambar 3.2 desain kapal tampak depan

Gambar 3.3 desain kapal tampak atas


8

Gambar 3.4 desain kapal tampak samping


Penilitian kapal pembersih berbahan bakar dengan dilengkapi teknologi
conveyor dlakukan dengan menggunkan beberapa langkah kerja :

1. Perancangan kapal
Dalam sebuah perancangan kapal pasti diperlukan sebuah perhitungan
gaya apung dan gaya tenggelam, agar saat kapal berlayar tidak mengalami
karam atau berat sebelah, maka dari itu perlunya sebuah perhitungan dalam
perancangan kapal untuk menghindari terjadinya hal – hal yang tidak di
inginkan pada saat kapal berlayar.
Kapal pembersih sungai dengan bahan bakar yang dilengkapi mesin
conveyor dapat diuraikan menjadi beberapa komponen :
a. Badan kapal
Badan kapal berfungsi sebagai kerangka utama dalam alat ini,
penyeimbang dan pengapung saat diatas air, badan kapal terbuat dari drum
bekas industri dan aluminium dengan dimensi badan kapal. Panjang : 3 meter,
lebar luar : 2 meter, lebar dalam : 1.72 meter, dan dengan kapasitas penumpang
max : 3 orang.

b. Bak tempat pengumpul sampah


Bak tempat pengumpul sampah berfungsi sebagai tempat penampung
sementara sampah yang akan di buang menuju daratan, bak sampah terbuat dari
aluminium dengan panjang :1.40 meter, lebar : 1 meter, tinggi : 1 meter

c. Mesin penggerak
Mesin penggerak di efisiensi lagi dengan menggunakan bahan bakar
jadi semula yang manual menjadi semi manual, semi manual disini
menggunakan mesin pemotong rumput yang akan dimodifikasi untuk menjadi
mesin penggerak sebuah kapal dan conveyor
9

d. Mesin conveyor
Mesin conveyor yaitu mesin pemindah barang dari tempat satu ke
tempat lainnya dengan cara pergerakan, dalam alat ini mesin conveyor
dimodifikasi dengan mengganti bantalan berjalan yang semula dari karet
diganti menggunakan jaring kawat
e. Baling – baling
Baling – baling yaitu alat yang berperan sebagai penggerak /
perpindahan kapal, juga sebagai penyeimbang kapal, terbuat dari fiber. Baling
– baling ada yang berpenggerak 1 dan ada yang berpenggerak 2
f. Kemudi
Kemudi alat yang di gunakan sebagai pengatur arah gerakan dari kapal,
kemudi di bagi menjadi 3 : steer kemudi, penghubung kemudi dengan daun
kemudi, dan daun kemudi.

2. Perancangan sistem conveyor


Belt Conveyor adalah alat angkut atau alat perpindahan yang digunakan
untuk memindahkan material dalam bentuk satuan atau tumpahan yang bekerja
secara horizontal maupun membentuk sudut inklinasi tertentu
Perancangan sebuah sistem conveyor perlu dilakukan dengan cara
yang sistematis dan terukur, supaya pergerakan conveyor sesuai dan tidak
terlalu cepat.

3. Pembuatan kapal
Di dalam proses pembuatan kapal, 4 drum bekas industri dirakit
menjadi menjadi 2 bagian. Selanjutnya dilanjutkan proses pengelasan rangka
kapal. Dimana Proses pengelasan adalah salah satu proses teknik
penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan
logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam
penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Kapal dilengkapi dengan mesin bakar sebagai mesin pendorong, mesin
pendorong ini berasal dari mesin pemotong rumput dengan spesifikasi :

Dimension (L x W x H) 90cm x 12cm x 19cm


Type KW2001168
Two stroke, Air-cooling
Engine Type
Gasoline Engine
Power Rating (kw) 1.5
Idling Speed (rpm) 2800-3200
Pipe Diameter (mm) 26
Engine Net Weight (kg) 4.7
Machine Net Weight (kg) 9
10

4. Pembuatan conveyor
Conveyor adalah mesin pengangkut / pemindah barang maupun
material yang berjalan secara horizontal. Perakitan mesin conveyor akan
dimodifikasi dengan penambahan item yang mendukung untuk pengambilan
samapah seperti penambahan paku pada bantalan conveyor. Pembuatan mesin
conveyor memiliki beberapa tahapan dan memerlukan bahan – bahan berupa :
gear, roller, rantai, poros, dan bantalan conveyor.

3.2.4 Fase 4
Fase 4 merupakan fase uji coba analisa sampai dengan kesimpulan yang
ada dalam PKM-KC
a. Uji coba
Uji coba dilaksanakan pada bulan ke 5, uji coba dilakukan dengan
standard terbaik guna memastikan apakah alat yang di buat sudah baik dan
benar berjalan sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya. Uji coba
dilakukan juga guna mengetahui apa saja kekurangan mesin dalam melakukan
pekerjaan.

b. Kesimpulan dan pelaporan


Setelah melakukan rentetan pekerjaan penyimpulan dan pelaporan
menjadi unsur penting karena disini mesin mengalami cross check ulang
sebelum di terjunkan menuju masyarakat. Guna pelaporan adalah mengetahui
berapa jumlah anggaran total biaya yang digunakan dan bagaimana proses
selama pengerjaan berlangsung. karena hasil pengembangan alat selanjutnya
akan akan dipengaruhi oleh pelaporan sebelumnya.
11

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 ANGGARAN BIAYA
Adapun anggaran yang disediakan untuk pembuatan alat, seperti pada
tabel 4.1 :

Tabel 4.1 anggaran biaya

No. Jenis pengeluaran Biaya ( Rp )


1 Peralatan penunjang 143.000
2 Bahan habis pakai 10.062.000
3 Perjalanan 1.650.000
4 Lain – lain, administrasi, publikasi, laporan 250.000
Jumlah 12.105.000

4.2 JADWAL KEGIATAN


Adapun jadwal kegiatan yang diajukan untuk pembuatan alat seperti yang
tercantum pada tabel 4.2 :
Tabel 4.2 jadwal kegiatan

Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi
permasalahan
Perancangan
kapal
Perancangan
sistem
conveyor
Pembuatan
kapal
Pembuatan
conveyor
Assembly
kapal dan
conveyor
Uji coba
Kesimpulan
dan
pelaporan
12

DAFTAR PUSTAKA

A.D Mahardika, Yudo. Hartono, Samuel, 2017, Analisa Pengaruh Gas Pelindung
Argon Grade A Dan Grade C Terhadap Kekuatan Impact Dan Tekuk
Sambungan Butt Joint pada Aluminium 5083, Jurnal Teknik Perkapalan -
Vol. 5, No. 2 April 2017
A.G.Pramoko, “Studi Perancangan Trash-Skimmer Boat di Perairan Teluk
Jakarta,” Jurnal Tugas Akhir Jurusan Teknik Perkapalan FTK ITS, 2013.
Arief, Syahrir. “Rancang Bangun Alat Pembersih Sampah pada Sungai.”
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) &
Thermofluid IV (2012).
D. Watson, Practical Ship Design, vol. 1, R. Bhattacharyya, Penyunt., Oxford:
Elsevier, 1998.

I. W Ronny, H. I Budhi, dan N. W Erwan, 2009, pertimbangan desain dan estimasi


gaya apung dan gaya tenggelam pada rumpon di perairan pandeglang,
provinsi banten, buletin psp, vol. xviii, no.2, agustus 2009

Ship Design Committee. Panel SD-4. 1974. The impact of U.S. Navy stability
criteria on t-ship general arrangement design. The Society of Naval
Architects and Marine Engineers.

Sladky, J. F. 1976. Marine propulsion: papers presented at the winter annual


meeting of the American Society of Mechanical Engineers. ASME, New
York.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan


Sampah
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Wahyuni irma, 2015, Rancang Bangun Sistem Pengangkut Sampah Pada Sungai
Secara Otomatis,
Y.C1 Arief, Syafri2, 2017, Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober
20171perancangan bark belt conveyor 27b kapasitas 244 ton/jam
13

Lampiran – Lampiran

Lampiran I. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


14
15
16

IV. Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Yusuf Eko Nurcahyo ST, MT
2 Jenis Kelamin L
3 Progaram studi Teknik Manufaktur
4 NIDN 0717078602
5 Tempat dan Tanggal Lahir Nganjuk, 17 Juli 1986
6 E-mail yusufekonurcahyo@gmail.com
7 Nomer Telepon 085852646428
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Intitusi Universitas Universitas Brawijaya
Trunojoyo Malang
Madura
Jurusan Teknik Teknik Mesin
Menejemen
Industri
Tahun Masuk 2004-2009 2010-2012
-Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT

C.1. pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1 MATERIAL TEKNIK WAJIB 4
2 CAM WAJIB 4
3 TEKNOLOGI PENGELESAN WAJIB 6
4 APLIKASI PROGRAM WAJIB
3
KOMPUTER
5 DINAMIKA WAJIB 3
6 MATEMATIKA WAJIB 2
7 HANDLING EQUITMEN WAJIB 2
C.2. Penelitian

Penyandang
No Jenis Penelitian Tahun
Dana
1 PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE
PLANNING (ERP) ADEMPIERE MODUL
MANUFACTURING PADA UMKM PDP 2017
PEMBUATAN MESIN TUSUK SATE DI
DESA TERUNG KULON KRIAN
17
18

LAMPIRAN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN


Volume HargaSatuan (Rp) Nilai (Rp)
1. Jenis perlengkapan

Kawat las 1 pack 143.000 143.000

Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


2. Bahan Habis
(Rp)
Drum bekas 4 buah 192.500 770.000
Motor bakar penggerak 2 buah 1.399.000 2.798.000
Conveyor belt 1 buah 4.367.000 4.367.000
Setir mobil bekas 1 buah 320.000 320.000
Roller 10 buah 19.900 199.000
Besi galvanis 8 lonjor 86.000 688.000
Plat besi 1 lembar 910.000 910.000
Kawat jaring 4 roll 2.500 10.000
Cetak, foto copy, jilid Seluruhnya 250.000 250.00

Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


3. Perjalanan
(Rp)
a. Dalam kota 3 orang 150.000 450.000
b. Luar kota 3 orang 400.000 1.200.000
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


Program Bidang Alokasi waktu
No Nama/NIM Uraian tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
1 Ardityan 1.mengkoordinasikan
Rinanda tim
Risyad/ 2. bertanggung jawab
211160018 dalam pelaksanaan
3. memimpin rapat
Teknik Mesin 4.mendiskusikan
6
Manufaktur Manufaktur permasalahan dengan
anggota lain
5.mengkoordinasikan
permasalahan dengan
dosen pembimbing

2 Vari Aulia 1.membantu


Rachman/ melaksanakan
211170016 kegiatan
2.sekertaris dalam
tim kerja
3. bertanggung jawab
Teknik Mesin langsung kepada
5
Manufaktur Manufaktur ketua tim kerja
4.mendiskusikan
permasalahan dengan
anggota lain
5.mendiskusikan
permasalahan dengan
anggota lain
3 M.Fadhel 1.membantu
Fanani/ melaksanakan
212170010 kegiatan
2.penanggung jawab
keuangan tim kerja
3. bertanggung jawab
Teknik
langsung kepada
Listrik Listrik 5
ketua tim kerja
Industri
4.mendiskusikan
permasalahan dengan
anggota lain
5.mendiskusikan
permasalahan dengan
anggota lain
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


21

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkan


Kapal pembersih sampah disungai dengan menggunakan mesin bakar
dan pada pengambil sampah diberi sistem conveyor yang bergerak mengambil
sampah dan bisa digunakan pada kedalaman minimal 1 m, lebar 2 m. Cara
penggunaan kapal berjalan ke tempat sampah mngapung disungai dengan
gerakkan 1 orang sebagai kemudi agar sampah bisa masuk konveyor dan 1
orang pendamping yang berada pada kemudi konveyor.

5.1 gambar desain tampak samping kapal


KEPOLISIAN DAERAH JAWA TIMUR
RESOR MOJOKERTO KOTA Nomor: 13-0187097
SEKTOR KEMLAGI
Jalan Raya Kemlagi No.371 Kemlagi 61353

SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN


POLICE RECORD
Nomor SKCKYANMAS/826 II /2021 /Polsek

Diterangkan bersama ini bahwa


This is to certify that the person
Nama ARDITYAN RINANDA RISYAD
Name
Jenis Kelamin Laki-laki
Sex
Kebangsaan Indonesia
Nationality
Agama Islam
Religion
Tempat tgl. Dilahirkan Mojokerto, 10 Januari 1998
Place and date birth
Tempat tinggalsekarang Dsn. Pesantren RT 04 RW 002 Ds. Kedungsari
Present address Kec. Kemlagi Kab. Mojokerto
Pekerjaan sekarang
Occupation at present
Nomor Kartu Tanda Penduduk 351615 190198 0005
Resident ldentity Card Number
Nomor Paspor/KITAS/KITAP
'assport TAS/KITAP number
Rumus sidik jari
Fingerprints Formula
Setelah diadakan_penelitian hingga saat dikeluarkan surat keterangan ini yang didasarkan kepada
Catatan Kepolisian yang ada
After having investigation until the issuance of this based on

Maka dinyatakan sebagai berikut


Here with we declare that person mentioned above

bahwa nama tersebut di atas tidak memiliki catatan atau keterlibatan dalam kegiatan kriminal
apapun
the bearer here of proves not to be involved in any criminal cases

selama iniberada diindonesia daritanggal


during his/her stay in Indonesia from
10 Januari 1998

sampai dengan 31 Maret 2021


until
Keterangan ini diberikan berhubungan dengan permohonan
THis certificate is made at the request to the applicant

Persyaratan Melamar Pekerjaan


Untuk keperluan/menjue
For the purpose or to
Berlaku dari tanggal 31 Maret 2021
Valid from
Sampai dengan 31 September 2021
Until
Dikeluarkan di Kemlagi
pada tanggal 31 Maret 2021L
KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KEMLAGI

AA SUPRIADI
AJUN KOMISARIS POLISI NRP680404884
EMLA

)Coret yang tida

Anda mungkin juga menyukai