Anda di halaman 1dari 2

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Laut Akibat Sampah
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan
sumberdaya pesisir yang sangat kaya dan terletak di kawasan khatulistiwa dengan
iklim tropis. Lingkungan laut tropis Indonesia yang sangat luas dan kaya
dengan sumberdaya hayati dan mineral merupakan kondisi alamiah yang memiliki
keunggulan komparatif sebagai tali kehidupan dan masa depan bagi kesejahteraan
bangsa Indonesia. Tetapi ekosistem pantai yang beriklim tropis tersebut peka
terhadap pencemaran, sedangkan sebagian terbesar penduduk Indonesia berdiam
di kawasan pesisir dan hidupnya bergantung kepada produktivitas berbagai
ekosistem pantai (Sugandhy, 1996).
Menurut Romimohtarto (1991) mendefinisikan pencemaran laut adalah
suatu keadaan dimana suatu zat atau energi dan unsur lain diintroduksikan ke
dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam itu sendiri
dalam kadar yang menyebabkan terjadinya perubahan sehingga lingkungan laut
tidak berfungsi seperti semula dalam arti kesehatan, kesejahteraan, dan
keselamatan hayati.
menurut widiwijoto (1983), sampah adalah sisa-sisa bahan yang telah
mengalami perlakuan baik yang telah diambil bagian utamanya, telah mengalami
pengolahan, dan sudah tidak bermanfaat, dari segi ekonomi sudah tidak ada
harganya serta dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau
gangguan kelestarian alam.
Kegagalan dalam pengelolaan sampah berdampak pada menurunnya
kualitas kesehatan masyarakat, merusak estetika lingkungan, dan dalam jangka
panjang dapat mempengaruhi kualitas kesehatan lingkungan. Pembuangan
sampah ke lingkungan tanpa pengolahan lebih lanjut akan menyebabkan
pencemaran dan degradasi lingkungan. Misalnya saja pembuangan sampah ke
sungai oleh penduduk, selain membuat keindahan (estetika) sungai yang bersih
menjadi kumuh, sampah-sampah tersebut bisa mencemari air sungai sehingga
menyebabkan air sungai tidak sesuai lagi dengan peruntukkannya (Effendi, 2003).
Dalam Juajir Sumardi. OpCit. Hlm 30 , jika ditinjau dari sudut
sumber yang menyebabkan terjadinya pencemaran laut, dapat
dikategorikan menjadi sebagai berikut :
a) pencemaran yang disebabkan oleh zat pencemar yang berasal dari
darat
b) pencemaran yang disebabkan oleh zat pencemar yang berasal
bersumber dari kapal laut
c) pencemaran yang disebabkan oleh dumping atau buangan sampah
d) pencemaran laut yang disebabakan oleh zat yang bersumber dari
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dasar laut serta tanah
dibawahnya
2.2 Mekanisme Pembersihan Sampah di Laut
Pembersihan sampah di laut yang sudah umum di masyarakat dengan cara:
1. Melakukannya sendiri (Self Maintenance): pembersihan dilakukan dengan
sistem tradisional, biasanya cara tersebut dilakukan hanya dengan
mengandalkan alat sederhana berupa jaring sampah kemudian dibawa
menggunakan perahu kecil
2. Menggunakan jasa pekerja pembersih sampah : untuk daerah yang dikelola
oleh swasta yang menginginkan cara cepat dan praktis dalam membersihkan
sampah, sebagian orang lebih memilih untuk menggunakan jasa dengan
membayar setiap ingin daerahnya di bersihkan dari sampah.
Dari dua cara yang biasa dilakukan tersebut memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Kelemahan dari cara diatas antara lain:
a. Lebih banyak membutuhkan waktu untuk pergi ke laut
b. Pembersihan tersebut kurang maksimal (tidak merata)
c. Mengeluarkan biaya mahal misalnya untuk sewa kapal dan lain lain
Dari kelemahan tersebut kami telah merancang sebuah alat alternatif yang
mampu bekerja secara cepat dan maksimal, alat tersebut kami beri nama TiiiiiiiiT
dengan sistem kerja mandiri untuk menangkap sampah lalu mengumpulkan
sampah tersebut pada satu tempat. Alat tradisional tersebut mampu menangkap
sampah sebelum sampai ke garis pantai dangan bantuan dari gaya gelombang dan
arus laut.Alat ini di pasang dalam bentuk menyerupai huruf V sehingga
memudahkan untuk mengumpulkan sampah pada satu titik sehingga sampah
mudah untuk dibersihkan.Sampah yang sudah terkumpul di tempat penampungan
kemudian dibawa ke tempat pembuangan ataupun didaur ulang.
Sampah terdiri atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik meliputi limbah padat semi basah berupa bahan-bahan organik yang
umumnya berasal dari limbah pertanian. Sampah ini memiliki sifat mudah terurai
oleh mikroorganisme dan mudah membusuk karena memiliki rantai karbon
relative pendek. Sedangkan sampah anorganik berupa sampah padat yang cukup
kering dan sulit terurai oleh mikro organism karena memiliki rantai karbon yang
panjang dan kompleks seperti kaca, besi, plastic, dan lain-lain.
Kayu, batu, pasir adalah hal alamiah yang akan terbawa oleh aliran sungai.
Ketika sampah dibuang secara sembarangan ke sungai ,tentu sampah mengikuti
kemana sungai itu mengalir. Jika sampah berakhir di waduk tentu akan banyak
merugikan warga yang ada di waduk dan begitu pun jika sampah berakhir dilaut
maka akan mengotori daerah pesisir yang berada disekitar muara sungai. Yang
susah dipahami adalah banyak yang tidak menyadari bahwa ketika sampah plastik
berhasil mencemari waduk atau laut bisa mengurangi jumlah ikan di waduk atau
laut tersebut. Belum lagi ketika hewan-hewan termasuk ikan yang memakan
plastik-plastik itu, tentu sangat membahayakkan kita untuk mengkonsumsi ikan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai