SISTEM DRAINASE
DOSEN :
IR I MADE UDIANA, MT
KELOMPOK 7
KUPANG
2021
3.2 Sistem Drainase
Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan
kemajuan teknologi oleh manusia guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik,
namun di sisi lain perkembangan tersebut juga dapat menimbulkan dampak yang
justru merugikan kelangsungan hidup manusia. Dampak tersebut harus dicegah karena
keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh kegiatan industri dan teknologi
tersebut. Jika keseimbangan lingkungan terganggu maka kualitas lingkungan juga
berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan oleh daya dukung alam atau
kualitas lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup manusia (Wardhana, 1999).
Diantara dampak kegiatan yang sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan adalah
dihasilkannya limbah pada berbagai kegiatan diatas. Beberapa pengertian air limbah
menurut beberapa pendapat antara lain:
1. Menurut Tchobanoglous (2003), air limbah adalah kombinasi dari cairan atau
limbah yang dibawa oleh air yang berasal dari kegiatan rumah tangga, institusi,
komersial, dan industrial, bersamaan dengan air tanah, air permukaan,dan air
hujan yang mungkin terjadi.
2. Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung
berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan,
merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga.
3. Menurut Notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah sisa air yang
dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat umum
lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
4. Menurut Sugiharto (2005), air limbah (wastewater) adalah kotoran dari manusia
dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan
lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran
umum.
Sumber air buangan dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Domestik
Air buangan domestik merupakan air buangan berasal dari rumah tangga atau
pemukiman penduduk. Jenis air limbah domestik terbagi menjadi 2 yaitu,
greywater dan blackwater. Greywater adalah limbah air yang di dapat dari
mencuci baju, mencuci piring atau air bekas kamar mandi. Blackwater
merupakan limbah air yang terkontaminasi dengan kotoran manusia dan hewan
contohnya seperti air septitank.
2. Industri
Air buangan industri merupakan air buangan yang berasal dari berbagai jenis
industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat
bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri,
antara lain: nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna,
mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan
jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih
rumit.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water)
Air buangan kotapraja merupakan air buangan yang berasal dari daerah
perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempatumum, tempat-tempat
ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air
limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
1. Pola Alamiah
Letak saluran pembuang harus berada dibagian terendah atau lembah dari suatu
daerah akan sangat efektif berfungsi sebagai pengumpul dari anak cabang saluran
pengumpul drainase, dimana saluran pengumpul dan pembuang merupakan
saluran alamiah.
4. Pola Gridiron
Beberapa interceptor drain dibuat satu dan lainnya sejajar, kemudian ditampung di
saluran pengumpul (collector drain) untuk selanjutnya masuk ke dalam saluran
pembaung (conveyor drain)
Gambar 3.4 Pola Drainase Gridiron
Sumber : https://www.tneutron.net/sipil/wp-
content/uploads/sites/8/2016/07/image-7.png
5. Pola Radial
Bentuknya menyerupai kipas atau lingkaran, anak-anak sungai berkonsentrasi kesuatu
titik secara radial. Memiliki karakteristik daerah vulkanik, kerucut (kubah) intrusi dan
sisa-sisa erosi. Pola pengaliran radial pada daerah vulkanik disebut sebagai pola
pengaliran multi radial. Umumnya dijumpai didaerah berbukit atau lereng gunung
berapi, seperti Gunung Semeru, Gunung Ijen dan Gunung Merapi. Suatu daerah
genangan dikeringkan melalui beberapa saluran pengumpul dari satu titik
menyebar ke segala arah sesuai dengan kondisi topografi daerah.
6. Pola Jaring-jaring
Untuk mencegah terjadinya pembebanan aliran dari suatu daerah terhadap daerah
lainnya, maka dapat dibuat beberapa saluran pengumpul tambahan (a) yag kemudian
ditampung ke dalam saluran pembuang (b) dan selanjutnya dialirkan menuju saluran
pembaung utama.
Gambar 3.6 Pola Drainase Jaring-jaring
Sumber : https://www.tneutron.net/sipil/wp-
content/uploads/sites/8/2016/07/image-9.png
f. Bangunan Penunjang dalam Sistem Drainase
1 Bangunan silang
Bangunan silang adalah bangunan pada irigasi yang berfungsi untuk membawa
air irigasi yang melalui suatu hambatan alam atau hambatan yang dibuat
manusia, misalnya sungai, jalan, bangunan dan lain-lain. Contoh: Talang,
siphon, dan gorong-gorong
1. https://www.tneutron.net/sipil/pola-aliran-alam/
2. https://maria.co.id/bangunan-penunjang-drainase/
3. https://pt.slideshare.net/abufaiza/irigasi-bendung-dan-bangunan-air/7?
smtNoRedir=1
4. https://www.tneutron.net/sipil/wp-content/uploads/sites/8/2016/07/image-4.png
5. https://www.tneutron.net/sipil/wp-content/uploads/sites/8/2016/07/image-5.png
6. https://www.tneutron.net/sipil/wp-content/uploads/sites/8/2016/07/image-6.png
7. https://www.tneutron.net/sipil/wp-content/uploads/sites/8/2016/07/image-8.png
8. https://www.tneutron.net/sipil/wp-content/uploads/sites/8/2016/07/image-9.png
9.